Share

Perjalanan Baru

Author: Biru_kuning
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Lana duduk di meja kerjanya dengan mata yang lelah setelah berjam-jam terpaku pada tumpukan pekerjaan yang menumpuk. Rasanya sudah berbulan-bulan ini hidupnya seperti berada dalam siklus tak berujung dari pekerjaan dan tanggung jawab barunya. Prahara rumah tangganya dengan Rudi pun masih belum bisa terselesaikan. Lana sengaja menghindari Rudi selama beberapa waktu.

Ponselnya bergetar, mengalihkan perhatiannya dari laporan keuangan yang membuatnya penat. Panggilan itu dari Raka dan Lana langsung menjawabnya.

“Ambil cuti segera, aku sudah menyiapkan perjalanan ke Swiss untuk kita. Lepaskan semua beban pikiranmu di sana.”

Lana menatap ke depan dengan ekspresi ragu. Cuti? Pergi ke Swiss? Itu terdengar menggoda, tapi beban pekerjaan yang melingkupinya membuatnya ragu untuk mengambil keputusan tersebut.

"Raka, kamu tahu betapa banyaknya pekerjaan yang harus saya selesaikan. Saya tidak bisa begitu saja mengambil cuti," ujar Lana, mencoba memberikan alasan.

“Untuk apa kamu takut, mereka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Petualangan Berikutnya

    Lana membuka matanya dan melihat Raka berada di sampingnya. Wajah pria itu sangat damai dan parasnya begitu tampan menurutnya. Lana mengulurkan tangannya untuk membelai wajah Raka dengan lembut dan hangat. Lana menyukai sensasi ketika tangannya bertemu dengan wajah pria itu, mulai dari pipinya, alisnya, hidung, dan terakhir jari-jarinya berhenti di atas bibir Raka. Lana terkejut saat tiba-tiba Raka menggigit jarinya. “Selamat pagi, Sayang,” sapa Raka sambil menatap wajah Lana.“Pagi,” balas Lana dengan singkat. Ia mencoba menarik tangannya, tetapi Raka malah menariknya dengan cepat lalu menciumnya dan menggigitnya beberapa kali.“Raka!” seru Lana dengan gemas. “Salahnya malah membangunkan macan yang sedang tidur.” Raka menarik tubuh Lana mendekat lalu bibirnya mencium bibir wanita itu dengan lembut.“Sebaiknya kita bangun sekarang dan mencari sarapan,” ujar Lana dengan napas terengah setelah Raka melepaskannya. “Bersiaplah, kita akan berpetualang lagi hari ini,” ujar Raka dengan se

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Zermatt

    Setelah makan malam, Raka mengajak Lana untuk naik kereta gantung menuju puncak gunung. Lana, yang awalnya ragu, akhirnya setuju. Pemandangan dari ketinggian itu luar biasa. Pegunungan bersalju, lembah yang hijau, dan desa Zermatt yang terlihat kecil di bawah mereka menciptakan pemandangan yang tak terlupakan.Malam itu, Lana dan Raka memutuskan untuk bermalam di Zermatt. Mereka menginap di sebuah cottage kecil yang terletak di tepi desa. Lana termenung cukup lama di tempat tidurnya sambil menunggu Raka keluar dari kamar mandi. Sepanjang jalan yang menyenangkan Lana hanya memikirkan Raka.Setelah melihat bagaimana cara pria itu memperlakukannya. Lana seolah semakin memiliki keyakinan untu memilihnya. Tiba-tiba saja Lana merasa gugup. Ada apa dengan dirinya sebenarnya? “Kamu kenapa?” tanya Raka yang tiba-tiba muncul di samping Lana dan membuyarkan lamunannya.“Hah?” Lana menoleh ke arah pria itu.Raka yang gemas melihat wajah Lana langsung mendekatkan diri dan mengecup bibir wanita it

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Kucing Liar

    Raka berbalik, dibelainya wajah Lana dengan mesra. Wanita itu tidak menolaknya, matanya terpejam seolah menikmati sentuhan Raka. “Aku nggak akan pergi meski kamu usir sekalipun,” bisik Raka sambil membelai rambut Lana yang tergerai. “Aku harap kamu akan melakukan hal yang sama. Jangan pernah tinggalkan aku, Lana.”Lana hanya mampu menganggukan kepalanya. Gelombang kebahagian dan kecemasan datang ke dalam relung hatinya. “Apa kamu akan tetap mencintai saya walau saya sudah nggak secantik sekarang?” tanya Lana dengan cemas. “Walau sebentar lagi ada kerutan di wajah saya dan juga rambut saya yang akan berganti warna lebih dulu daripada kamu?” Raka terkekeh geli, ia mencubit pipi Lana dengan gemas. “Kamu harus bahagia agar terlihat lebih muda. Nah, sebaliknya aku akan banyak pikiran, biar wajahku lebih tua dari usianya,” gurau Raka.“Kamu nggak pernah serius, Raka,” gerutu Lana, lalu memalingkan wajahnya ke samping. “Saya jadi merasa nggak pantas…”Sebelum Lana menyelesaikan ucapannya.

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Mau sampai kapan terus seperti ini?

    Dalam sekejap, langit Jakarta menyambut kedatangan Lana dan Raka dengan kehangatan yang menyenangkan. Mereka turun dari pesawat dengan senyum cerah di wajah, melepaskan perasaan haru dan sedikit kehilangan karena harus meninggalkan perjalanan indah mereka di Swiss dan Paris.Orang-orang berlalu-lalang, tetapi bagi Lana dan Raka, kerumunan itu seolah menghilang begitu mereka saling berpandangan. Rasa nyaman dan akrab di antara keduanya menghadirkan keintiman yang menyelimuti, mengubah suasana sekitar menjadi romantis.“Ah, rasanya aku nggak mau pisah sama kamu, Sayang,” bisik Raka dengan suara lembut, matanya penuh cinta saat menatap Lana. Direngkuhnya tubuh kekasihnya itu dengan mesra.Lana tersenyum lembut, menjawab, “Kita bisa bertemu kapan saja, Raka.” Dia merasakan kehangatan pelukan Raka

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Rahasia yang terpendam

    “Aku sayang sama kamu, Na. Aku tersiksa selama kamu pergi dan menjauh,” ujar Rudi dengan suara parau, merengkuh tubuh istrinya dari belakang. Matanya penuh dengan keputusasaan dan penyesalan.Lana tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Dia melepaskan diri dari pelukan Rudi dengan kasar, menyatakan ketidaksukaannya. "Apa gunanya lagi semua kata-kata ini, Rud? Kamu sudah membunuh perasaanku," sergahnya dengan nada datar yang penuh emosi.Rudi berusaha untuk menjelaskan dan meminta kesempatan. "Tolong kasih aku kesempatan, Na. Aku janji—"Lana memotong ucapan Rudi dengan kasar. “Aku sudah capek dan muak dengan janji-janji kamu, Rud.”“Aku akan buktikan, Na.” Rudi mengulurkan tangannya untuk meraih tangan istrinya.

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Perasaan yang berkecamuk

    Lana duduk di depan komputernya dengan perasaan yang terombang-ambing. Dia merenung, memandangi layar yang kosong tanpa tujuan. Pikirannya melayang-layang ke masa lalu, mengulang kembali momen-momen yang telah terlewati. Sementara itu, pintu ruangan kantornya terbuka perlahan, dan langkah kaki yang dikenalinya datang menghampiri."Hai, Sayang," sapa suara yang membuat detak jantungnya berdebar kencang. Lana menoleh, dan mata mereka bertemu. Ada campuran berbagai emosi di dalam tatapan itu – kekhawatiran, kerinduan, dan ketakutan."Raka…!" gumamnya, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang mengganggunya.Raka merasa ada yang berbeda dalam tatapan Lana. "Ada apa, Sayang?" tanyanya dengan hati-hati, mencoba membaca ekspresi wajah Lana yang begitu rumit.Lana terdiam sejenak, matanya berusaha mencari keberanian untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya. "Sebaiknya kamu nggak menemui aku di kantor, Raka," ujarnya akhirnya dengan suara serak.Namun, seketika itu juga, Lana menyesal t

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Kehangatan yang baru dirasakan

    Tubuh Lana menegang ketika mendapat pesan dari Rudi. Pria itu menanyakan keberadaannya setelah tidak menemukan dirinya di kantor.“Ada apa?” desak Raka, matanya mencari jawaban dalam kegelisahan Lana. Seolah-olah pikirannya bisa menembus dinding-dinding rahasia yang dibangun oleh wanita itu.Lana menelan ludah, mencari alasan terbaik untuk menutupi ketegangan yang dirasakannya. “Nggak ada apa-apa. Cuma pesan dari Lia,” jawabnya dengan suara yang sedikit gemetar, berusaha menyembunyikan kebohongan yang terselip di balik kata-katanya.Mata Raka menyelidiki wajah Lana dengan penuh perhatian, mencoba membaca di balik setiap ekspresi yang terpancar di sana. Namun, Lana segera mengalihkan pandangan, berusaha menyembunyikan ketegangannya. Dengan cepat, dia mematikan ponselnya dan menyimpannya

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Lihat Aku!

    “Ada apa? Kenapa lihat aku kayak gitu?” tanya Raka sambil melirik ke arah Lana sekilas ketika mereka baru saja keluar dari rumah Rosa. Lana menggeleng sambil tersenyum. “Terima kasih ya sudah ajak aku ke sini.” “Kamu senang?” tanya Raka dengan lembut.Lana mengangguk, ekspresinya penuh dengan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. "Syukurlah kalau kamu senang," jawab Raka sambil membukakan pintu mobilnya, mempersilakan Lana masuk.Saat mereka berdua sudah duduk di dalam mobil, Lana tidak bisa menahan diri untuk tidak mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya. "Aku nggak nyangka kamu bisa sedekat ini sama pengasuhmu," ujar Lana dengan rasa ingin tahu yang menggelora.Raka tersenyum pahit, tangannya memegang kemudi dengan erat. Dia menghela napas panjang sebelum menjawab, "Bahkan aku lebih dekat sama pengasuhku daripada dengan orang tuaku sendiri."Kata-kata Raka menggantung di udara, mengisi ruang di antara mereka dengan ketegangan yang semakin terasa kuat. Lana me

Latest chapter

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Extra Part

    Saat salah satu perawat membuka bagian depan pakaian rumah sakit Lana, Lana merasakan udara ruangan menyapu lembut di sekeliling tubuhnya. Dia menatap Sera, bayi mungilnya, yang sekarang berada di dadanya. Detik itu, dunia di sekitarnya seakan melambat. Kulit Sera yang halus menyentuh kulitnya, menghadirkan kehangatan yang begitu mengalirkan kebahagiaan ke dalam hati Lana.Raka, yang sejak awal berdiri di sampingnya, menyaksikan momen ini dengan mata yang dipenuhi dengan kekaguman. Dia bisa melihat pancaran kebahagiaan dan cinta yang begitu kuat dari istrinya ketika Lana memeluk Sera dengan lembut. Napas lega keluar dari dadanya, seolah melepaskan semua kekhawatiran dan kecemasan yang telah membebani bahunya selama proses persalinan.Dengan perlahan, Raka meraih tangan Lana yang bebas dan menggenggamnya erat. Dia bisa merasakan getaran kebahagiaan dan kelegaan dari tubuh istrinya."Dia cantik, ya?" tanya Lana dengan suara yang penuh kebanggaan.Raka tersenyum, matanya masih tertuju pa

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Epilog

    Raka merasakan tekanan yang begitu besar menindih dadanya saat dia melihat Lana sedang berjuang dengan rasa sakit yang begitu hebat. Dia hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak mencengkram tangannya erat-erat ketika melihat keringat membasahi wajah cantik istrinya. Setiap desahan dan setiap rintihan dari Lana menusuk hatinya dengan tajam, membuatnya merasa tak berdaya.Proses persalinan telah berlangsung hampir dua puluh empat jam, dan rasa sakit yang Lana rasakan semakin terasa intens. Raka merasa hampir tidak tahan melihat istrinya dalam keadaan seperti itu. Rasa khawatir Raka semakin bertambah karena usia Lana yang sudah mencapai lebih dari empat puluh tahun. Segala kemungkinan bisa saja terjadi, dan itu membuat Raka merasa takut kehilangan Lana. Namun, dia mencoba menepis semua pikiran negatif itu, berusaha untuk tetap kuat demi Lana dan bayi mereka.Ketika dokter kandungan, Dr. Hernandez, yang menangani Lana kembali memeriksa kondisi istrinya, Raka menghampiri dengan langkah

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Cinta yang tak pernah pudar

    Malam itu, suasana Miami begitu hangat dengan angin sepoi-sepoi yang mengalun lembut. Raka memutuskan untuk mengajak Lana makan malam romantis di sebuah restoran yang menyajikan pemandangan pantai yang menakjubkan. Saat mereka tiba di restoran, cahaya lampu gemerlap yang memantul di atas ombak memberikan nuansa yang begitu magis.Raka menggandeng tangan Lana sambil tersenyum lebar, matanya penuh dengan kelembutan saat menatap istrinya. "Ini malam yang sempurna, Sayang," ucapnya dengan suara lembut.Lana tersenyum sambil mengangguk setuju, matanya bersinar cerah. "Iya, ini begitu indah," sahutnya, memandang sekeliling dengan penuh kekaguman.Selama makan malam, Raka dan Lana terlihat begitu mesra. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan saling bercanda seperti dulu kala. Sudah lama mereka tidak menikmati momen seperti ini bersama-sama.Tiba-tiba, Raka menyelinapkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak kecil berwarna biru terpampang di hadapan Lana. Mata Lana membulat kaget saat meliha

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Hadiah terindah

    Raka merasa sangat menyukai perut Lana yang semakin membesar, karena menandakan bahwa sebentar lagi wanita itu akan melahirkan putri mereka. Terlepas dari semua masalah yang terjadi, Raka berjanji pada dirinya sendiri bahwa Lana akan menjadi satu-satunya wanita dalam hidupnya dan ibu dari anak-anaknya."Merasakan tubuhmu adalah pengingat sempurna bagiku, Lana," ucap Raka dengan suara penuh kehangatan. "Kamu begitu luar biasa, dan aku sangat beruntung memilikimu sebagai istriku."Sambil berhati-hati supaya tidak menekan perut Lana, Raka menumpukan berat tubuhnya ke siku dan lutut, kemudian memosisikan Lana dengan lembut. "Kamu baik-baik saja, Sayang?" tanyanya dengan penuh perhatian.Lana tersenyum lembut, merasakan kehangatan dari dekapan Raka. "Aku baik-baik saja, Raka," jawabnya sambil mengangguk. "Aku bahagia bisa bersamamu."Raka tersenyum puas mendengarnya, lalu tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul dalam pikirannya. "Nama apa yang akan kita berikan untuk putri kita, Lana?" tanyanya

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Tidak ada kata pisah

    Setelah bermain dan menemani Aiden tidur, Raka melangkah dengan langkah-hati menemui Lana di kamarnya. Saat itu Lana sedang duduk di ranjang, membaca bukunya dengan ekspresi campuran antara konsentrasi dan kekosongan. Jejak-jejak air mata di sudut matanya masih terlihat meskipun dia berusaha menyembunyikannya.Saat Raka masuk, Lana meletakkan bukunya dengan lembut dan memandang ke arah Raka. Untuk sesaat, pandangan mereka bertemu. Sorot mata mereka menampilkan rasa penyesalan dan kerinduan yang tak terucapkan.Raka mendekati Lana dengan langkah perlahan, lalu memeluknya dengan penuh kerinduan. Lana membalas pelukan itu dengan erat, membenamkan wajahnya di dada Raka sambil menangis tersedu-sedu. "Maafkan aku, Raka... aku begitu bodoh dan egois," bisiknya dengan suara tercekat oleh tangis.Raka melepaskan pelukannya, lalu menghapus air mata Lana dengan lembut menggunakan jemarinya yang hangat. "Tidak, Lana... aku yang seharusnya minta maaf. Aku harusnya lebih sabar dan lebih memahami,"

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Pertemuan yang haru

    Sudah hampir enam bulan sejak Lana dan Aiden pergi meninggalkannya. Setiap hari, Raka merasa kehidupannya terasa hampa dan menyakitkan. Awalnya, dia merasa marah atas kepergian mereka, tetapi seiring berjalannya waktu, perasaan itu berubah menjadi rindu yang mendalam. Raka menyadari bahwa dia sangat merindukan kehadiran Lana dan Aiden di dalam hidupnya.Mencari cara untuk menemukan mereka, Raka akhirnya memutuskan untuk menyewa detektif swasta. Setiap hari, dia menantikan kabar dari detektifnya, berharap bisa mendapatkan petunjuk keberadaan Lana dan Aiden.Setelah berbulan-bulan menunggu dengan sabar, akhirnya detektif memberikan kabar bahwa mereka telah menemukan keberadaan Lana dan Aiden."Apakah kamu sudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan?" tanya Raka tanpa bisa menyembunyikan kegelisahannya.Detektif itu mengangguk. "Ya, Pak. Saya telah berhasil menemukan alamat anak dan istri Anda."Raka merasakan lega yang begitu besar. "Bagus. Di mana mereka berada?"Detektif itu memberika

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Miami

    Setelah percakapan yang menyakitkan di dalam mobil, Lana merasa semakin yakin bahwa keputusannya untuk meninggalkan Raka adalah yang terbaik bagi dirinya dan Aiden. Meskipun hatinya hancur, dia merasa bahwa dia harus melindungi dirinya sendiri dan anaknya.Ketika mereka tiba di kantor Raka, Lana berusaha menahan tangisnya saat berpisah dengan pria yang pernah dia cintai. Dia memberikan senyuman tipis, mencoba menyembunyikan rasa sakitnya di balik topeng ketegasan.Setelah berpisah dengan Raka, Lana segera kembali ke rumah dan mulai mempersiapkan semuanya untuk pergi. Dia mengemasi beberapa barangnya dan Aiden, bersiap-siap untuk meninggalkan semua kenangan yang ada di rumah itu.Saat siang menjelang, Lana menjemput Aiden dari sekolah. Anak itu senang melihat ibunya datang menjemputnya. Namun, kegembiraannya segera reda saat Aiden menyadari bahwa papanya tidak ikut."Mama!" serunya gembira sambil berlari mendekati Lana.“Hai, Sayang,” sapa Lana sambil menggendong Aiden dan membawanya m

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Tidak ada yang bisa menggantikanmu

    Lana merasakan beban yang tak terlukiskan di dadanya semakin berat ketika melihat Raka dan Aiden berdua. Meskipun berusaha menunjukkan wajah tenang, dalam hati, dia merasa hancur. Momen-momen seperti ini membuatnya semakin yakin bahwa keputusan yang akan dia ambil tidak akan mudah.Saat Raka mencium Aiden sebelum berangkat, Lana merasa seperti hatinya hancur berkeping-keping. Dia ingin menangis, ingin berteriak, tapi dia harus bertahan. Dia tidak bisa menunjukkan kerapuhannya di depan Raka, terutama di depan Aiden.Ketika Raka mendekatinya dan mencium pipinya, Lana hampir tak kuasa menahan air matanya yang ingin tumpah. Dia merasakan getaran perasaan campur aduk di dalam dirinya. Cinta, penyesalan, ketakutan, dan keputusasaan bersatu dalam satu rasa."Selamat pagi," kata Raka dengan senyum tipis yang mencoba menutupi ketegangan di antara mereka."Selamat pagi," jawab Lana dengan suara yang hampir bergetar.Aiden, yang tak menyadari keadaan tegang di antara kedua orang tuanya, tersenyu

  • Simpanan Tampan Wanita Mapan   Tidak ada jalan untuk kembali

    Raka menatap tajam Lana, tatapannya penuh dengan kekecewaan dan kemarahan yang sulit disembunyikan. "Bagaimana kau bisa melakukan ini kepadaku dan Aiden, Lana?" desisnya dengan suara penuh amarah, matanya menyala dengan api kemarahan. "Apakah belum cukup bagimu untuk mengkhianatiku dan pernikahan kita dengan menjalin hubungan kembali bersamanya?"Lana merasa dadanya terasa sesak mendengar kata-kata suaminya itu. Dia menatap Raka dengan tatapan penuh penyesalan. "Raka, aku tidak pernah bermaksud menyakitimu atau Aiden," ucapnya dengan suara yang penuh dengan kehancuran.Raka menatap Lana dengan penuh kekecewaan. "Kamu pikir aku bodoh, Lana?" bentaknya dengan suara gemetar. "Aku melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri. Jangan mencoba membodohiku dengan alasan-alasan yang malah membuatku semakin...."Lana menyela, "Aku tidak berbohong, Raka," ujarnya dengan suara yang rapuh. "Apa yang kamu lihat di restoran itu, itu tidak seperti yang kamu kira. Semuanya hanya kesalahpahaman."Raka

DMCA.com Protection Status