Home / Romansa / Simpanan CEO Beristri / Bab 62 Kedatangan Papa Mertua

Share

Bab 62 Kedatangan Papa Mertua

Author: Miss Nonce
last update Last Updated: 2025-02-17 10:21:02

Padahal Naka sudah mengatakan tidak lagi mau menerima Adela dan putrinya, Sarah di kantornya. Tapi tetap saja mereka maksa datang, pasalnya mereka datang bersama sang mama, Nyra Gasendra yang tidak mungkin diusir Bara. Minta dipecat asisten Naka itu kalau berani mengusir Nyonya besar.

“Aku sedang sibuk!” ketus Naka.

Nyra berdecak, anaknya ini pembangkang sekali.

“Sayang, Adela dan Sarah hanya mengatakan sesuatu,” tahan Nyra Ketika Naka hendak mengusir mereka.

“I-iya Naka, mama hanya ingin meminta maaf atas nama Sarah,” selak Adela, menarik putrinya untuk meminta maaf.

Sarah yang masih kesal, mau tak mau meminta maaf soal kejadi dia melabrak Naka dan Lika di sebuah restoran, dan menjadikan kejadian itu direkam orang lalu viral.

“Naka.. A-aku, aku minta maaf sama kamu atas perbuatanku waktu itu. Tapi sungguh, bukan aku yang merekam atau memviralkannya,” jelas Sarah, menjelaskan agar dimaafkan.

Adela dan Sarah memohon agar Naka memaafkan mereka, ternyata dampak dari kejadian itu adalah N
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 63 Rival Berat

    Benedito Gasendra merasakan kepalanya berdenyut, ketika Nyra tanpa ekspresi memberikan alasan mengapa ia memilih Sarah sebagai calon istri Naka. Ruangan itu terasa begitu sesak bagi Ben. "Dimana empatimu, Nyra? Sarah itu adik Ivanka!" teriak Ben, suaranya bergema di dinding-dinding rumah mereka yang luas.Nyra menundukkan kepala, rambutnya yang panjang menutupi sebagian wajahnya yang masih bugar meski sudah berusia senja. Dia telah membuat janji dengan Adela, sahabatnya, untuk menjodohkan Naka dengan Sarah. Namun, keadaan menjadi rumit ketika Naka diam-diam menikah lagi dengan Lika, yang kini sedang mengandung anak pertama mereka."Aku tidak suka gadis itu, Ben. Dia hanya mengincar harta Naka," ucap Nyra dengan nada tegas, matanya tak berkedip menatap suaminya."Lalu bagaimana dengan Adela? Apa mereka tidak juga mengincar harta kita?" sindir Ben, rasa frustrasi terpancar dari setiap kata yang diucapkannya.Ben bertekad, tak peduli apa yang dikatakan Nyra, Lika akan tetap menjadi istri

    Last Updated : 2025-02-18
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 64 Makan Malam Menegangkan

    Papa Ben dan Naka menatap tajam pada sang mama, Nyra, yang mereka duga mengundang Adela dan Sarah dalam makan malam ini. Seharusnya, ini penyambutan untu Anulika sebagai istri dari Naka dan kehamilan Lika.Sayangnya, dua tamu itu dengan tidak tahu malunya ikut serta bersama mereka. Tidak mungkin juga Ben mengusirnya, mereka masih besan juga.“Kami senang bisa ikut makan malam ini, Ben. Selamat datang kembali.” Adela dengan ramahnya berkata pada sang besan.“Ya tentu saja, aku merayakan ini untuk menantuku. Yes, kedua menantuku, Ivanka dan Lika,” kata Ben santai.Adela tersenyum pahit, Nyra memang sudah mengatakan maksud dan tujuan makan malam ini.“Ah iya, Ivanka memang anak yang baik. Aku lihat Naka begitu memuja dan mencintai Ivanka, mengurusnya meski putriku sedang sakit,” ucap Adela, dan dia mengarahkan pandangannya pada sang menantu. “Terima kasih, Naka.” Adela tersenyum manis sekali.Naka tertawa getir, manis sekali mulut mertuanya ini.“Tentu aku akan selalu merawatnya. Karena

    Last Updated : 2025-02-18
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 65 Belanja Baju Hamil

    Lika terasa seperti bayang-bayang saat melangkah masuk ke toko pakaian hamil bersama Naka. "Aku berasa kaya istri simpanan, mas," gumamnya dengan suara serak, penuh kekhawatiran. Naka memandangnya dengan mata yang menyala, "Kamu istri aku, sayang," katanya tegas, mencoba menenangkan.Di mall, tatapan orang-orang tampak biasa saja, namun dalam benak Lika, setiap bisikan dan pandangan terasa menghakimi. Jantungnya berdegup kencang, pipinya merona, tanda rasa minder yang mendalam. Naka menyentuh bahunya, memberikan kekuatan melalui sentuhan hangatnya.Tidak ada yang tahu dia istri kedua, hanya saja Lika sudah merasa insecure duluan.“Sayang, jalannya yang benar ah,” ujar Naka karena Lika yang malas-malasan.Mereka mau beli baju hamil, karena perut Lika makin membesar. Sudah tidak ada yang muat, tadinya mau Lika sendiri. Tapi suaminya memaksa menemani, terpaksa ia mengiyakan. Mana dulu Naka mau ke mall, hanya untuk belanja baju. Hanya dengan Lika, dia seolah mendobrak semua aturan dalam h

    Last Updated : 2025-02-19
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 66 Takut Si Kembar Ngereog

    Naka pulang bekerja, suasana hening menyelimuti pintu masuk. Di ruang tamu, istrinya sedang membaca buku hamil, dibelikan Naka karena mereka berdua baru akan menjadi orangtua.“Hai sayang,” sapa Naka.Lika menoleh, terkejut suaminya datang dia tidak dengar. “Loh mas, kok aku nggak dengar ya mobil kamu,” sahut Lika.“Kamu bacanya serius banget, sayang.” Naka mengecup kening istrinya.“Sudah sampai mana?”“Lumayan banyak nih.” Lika menunjukkan halaman buku yang ia baca. Buku panduan tentang kehamilan dan menjaga buah hati mereka kelak.Naka menggenggam tangan Lika, matanya menatap dalam ke dalam mata Lika, “Kenapa kok tadi mellow?” tanya Naka, karena Lika mengiriminya pesan mengatakan jika dia sedang sedih.“Aku khawatir sama Kak Ivanka, mas.”“Jangan khawatir sayang. Ivanka akan baik-baik saja,” jawabnya.“Kayanya kamu harus luangin waktu sama Kak Iva deh, mas.” Lika memberikan usul, karena ia perhatikan Naka kaku jika Bersama Ivanka. Padahal mereka suami istri.Bukan karena kehadirann

    Last Updated : 2025-02-19
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 67 Semua Untuk Ivanka

    Ivanka yang ditemani Suster Mirna, sedang bercerita tentang kehidupan mereka selama ini. diketahui, jika Suster Mirna belum menikah dan tinggal di Solo.Ivanka terbaring lemah di ranjang kamarnya yang mewah, tubuhnya semakin mengurus dan wajahnya pucat pasi. Suster Mirna yang setia menjaga, duduk di samping tempat tidurnya, memegang tangan Ivanka yang pucat."Aku sangat mencintai Naka," bisik Ivanka dengan suara serak, matanya berkaca-kaca menatap ke langit-langit kamar yang putih.Suster Mirna menatapnya dengan pandangan penuh empati, "Nyonya Ivanka harus sabar. Ini ujian," ujarnya sambil mengusap-usap tangan Ivanka.Ivanka mengangguk perlahan, "Aku tahu, Suster. Tapi, kadang hatiku sakit melihat mereka bersama," suaranya lirih, penuh dengan kepedihan.Suster Mirna hanya bisa menghela napas, "Cinta dan kehidupan terkadang tidak berjalan seiring, Nyonya," katanya mencoba menghibur.Ivanka tahu itu, dia juga mencoba Ikhlas apalagi Lika sangat baik dan tulus menyayangi mereka. Ivanka ju

    Last Updated : 2025-02-20
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 68 Egoisnya Papa Mertua

    Pulang kerja Naka menemui sang istri dikamar, terlihat Lika sedang berbaring sambil menonton televisi.“Sayang,” panggilnya.Lika tersenyum senang suaminya pulang. Naka menghampiri dan tangannya menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya.“Tumben malam banget,” cebiknya manja.Cup!Belum Naka jawab, tapi sudah ia kecup bibirnya.“Ada meeting dadakan diluar. Aku punya sesuatu,” kata Naka sumringah.Wajah Naka sekarang selalu berseri jika bersama Lika memang.“Apa?”“Tebak dong.”“Perhiasan?” Lika tidak sembarang menjawab itu, karena sekarang suaminya suka membelikan perhiasan untuknya.Naka tergelak, “Matre nih istri aku,” candanya. Lika tertawa dan mau memeluk suaminya. Namun ditahan Naka, karena Lika belum menebak lagi.“Nyerah deh aku,” katanya.Naka tertawa dan langsung mengeluarkan sesuatu yang dibawanya khusus untuk Lika.“Ini..”sebuah boneka kelinci kecil, ia belikan khusus untuk Anulika.“Bunny, heheheheh..”“Aku ingat kamu, pas lihat boneka ini,” jelas Naka, duduk di samp

    Last Updated : 2025-02-21
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 69 Takut Miskin

    Di ruang tamu yang sunyi, suara Elvan yang meninggi memecah keheningan. "Naka menolak pengajuan kerjasama ku. Ini semua karena kamu terlalu ikut campur rumah tangga dia," teriaknya, urat di lehernya tampak menonjol, matanya memancarkan kekecewaan mendalam.Elvan meluapkan emosinya pada sang istri, yang ia anggap tidak berguna. Sampai Gasendra Group menolak perpanjangan kerjasama Perusahaan mereka.Adela Daarwish, yang sedari tadi duduk di sofa dengan raut tenang, mendadak berdiri, pandangannya tajam menatap Elvan. "Apa bedanya dengan kamu. Aku tahu kamu menyuruh Ivanka menikahi Naka, agar bisa mengeruk keuntungan dari perusahaan Naka," katanya, suaranya penuh dengan nada menuduh dan tidak terima.“Ya, dan seharusnya itu bisa berjalan dengan baik. Kalau saja kamu tidak meminta anakmu untuk menikah lagi dengan Naka, sialan!” pekik Elvan marah besar.Dia tahu rencana Adela yang menginginkan agar Sarah menggantikan posisi Ivanka, sebagai istri Naka. Tapi Elvan juga tahu, Naka menolaknya da

    Last Updated : 2025-02-21
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 70 Pulang Ke Bandung

    Elvan Daarwish menggebrak gerbang besi yang menghalangi dia dari rumah menantunya, pasalnya dia dilarang masuk. Sehingga hanya bisa berdiri di depan gerbang tinggi itu saja.Kurang ajar memang menantunya ini!"Jangan gila kalian, aku mertua yang punya rumah ini!" teriaknya dengan suara yang bergema di sepanjang jalan. Penjaga itu hanya menatap dengan tatapan datar, tidak bergeming meskipun suara Elvan sudah cukup untuk membuat telinga berdenging."Maaf kami tidak bisa membuka gerbang, Pak, sesuai instruksi dari Pak Naka," jawab penjaga itu dengan nada monoton.“Kurang ajar!” seru Elvan.“Pak tolong jangan begini, ini menganggu,” kata si penjaga masih menaruh hormatnya.Tapi Elvan mana peduli, dia bahkan dengan kasarnya menggebrak gerbang yang tinggi menjulang itu.Tidak habis pikir kenapa menantunya melarang dia masuk menemui putrinya, Ivanka.Dari kejauhan, Lika yang kebetulan sedang keluar rumah, melihat keributan itu. Dia mendekat dengan alis terangkat, bertanya apa yang terjadi.“A

    Last Updated : 2025-02-21

Latest chapter

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 115 Janji Naka Pada Ivanka

    Elvan Daarwish memandang mantan menantunya dengan tatapan tidak terbaca.sebuah kunci rumah dalam genggamannya, ya, Naka memenuhi janji terakhirnya pada Ivanka.“Itu janjiku pada Ivanka,” kata Naka tegas.Elvan mendesah, “Seharusnya kau tidak perlu melakukan ini.”“Aku adalah pria yang menepati janji,” cetusnya cepat.“Terima kasih, Naka.” Elvan hanya bisa mengucapkan terima kasih, tidak menyangka Naka akan memenuhi keinginan terakhir putrinya itu.“Tiap bulan aku akan mengirimu uang bulanan. Akan ada toko, dan kau bisa mengurusnya.” Naka memang memberikan usaha, tidak besar. Hanya mini market saja, untuk kesibukan Elvan yang sudah tua itu.“Aku senang bisa bekerja kembali,” ungkap Elvan, daripada dia diam saja di rumah.“Adela dan Sarah, urusanku. Jangan ikut campur, mereka hanya akan menyusahkanmu. Lagipula Sarah juga bukan putrimu, tidak ada kewajibanmu untuk memberikannya nafkah,” kata Naka dengan kejamnya.Elvan menghela napasnya panjang, Naka sudah menceritakan semua keburukan ke

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 114 Kebahagiaan Lika dan Naka

    Dua pekan sudah usai kepergian Ivanka, semua berusaha untuk berjalan seperti semula. Anulika dan Naka yang disibukkan dengan dua bayi kembar mereka, beruntung bantuan datang. Mama Elise yang masih di sana membantu Lika, Mama Nyra yang sudah berhubungan baik dengan menantunya, juga Papa Ben yang siap membantu.Huaaaa.. Hoek hoek hoek..Suara tangis si kembar memecah keheningan siang, Lika yang baru memejamkan mata sepuluh menit saja, langsung ditarik kesadarannya untuk bangun.Dengan cepat dia beranjak ke boks bayi di kamar si kembar, “Sayang mami kenapa?” tanya Lika dengan penuh kasih.Seketika kepalanya terasa pusing, efek kurang tidur dan dibangunkan dengan paksa.“Aduh kepala mami pusing, sayang.” Lika memegang kepalanya yang terasa sangat berat.Ceklek..Pintu dibuka, Mama Nyra yang sedang berkunjung masuk begitu mendengar suara tangis cucunya. Tadinya hanya satu yang menangis, kini menjadi dua bagi sekaligus yang menangis.“Bangun yah,” kata Mama Nyra dengan ramah.Lika menoleh,

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 113 Usai Kepergiannya

    Pemakaman Ivanka disiapkan dengan penuh penghormatan. Naka memastikan segala sesuatunya sempurna, dari bunga-bunga yang Ivanka sukai hingga foto-foto Ivanka yang menghiasi sisi-sisi peti mati. Saat prosesi pemakaman, Naka berdiri dengan kepala tertunduk, merenungi semua kenangan yang pernah mereka bagi, berharap dia bisa memberikan lebih banyak lagi untuk Ivanka, berharap ada lebih banyak waktu. Namun, semua hanya tinggal kenangan yang terpahat dalam hatinya, sebuah luka yang akan selalu dia bawa.“Kuatlah son, papa yakin Ivanka sudah tenang di sana,” kata Papa Ben menenangkan dan menguatkan putranya.Pemakaman itu terletak di sebuah bukit yang tenang, dikelilingi oleh pepohonan yang tinggi dan rindang. Udara dingin berhembus perlahan, membawa aroma tanah yang baru digali dan bunga-bunga segar yang diletakkan di atas kuburan. Bebatuan nisan berdiri tegak, seolah-olah menjadi penjaga bagi mereka yang telah pergi.Sejumlah besar orang berkumpul, wajah-wajah mereka penuh dengan kesedihan

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 112 Kepergian Ivanka Gasendra

    Kamar rumah sakit yang sunyi itu hanya terdengar desah napas yang berat dari Ivanka, istri pertama Naka yang sudah lama berjuang melawan kanker. Lika, istri kedua Naka, yang baru saja melahirkan anak kembar, terpaku di depan pintu, menatap lemahnya sosok wanita yang telah banyak berbagi cerita dengannya selama penyakit itu menggerogoti tubuhnya.Dengan langkah gontai, Lika mendekati tempat tidur Ivanka. "Kak Iva," suaranya serak, penuh emosi. Ivanka, mendengar suara Lika, perlahan membuka mata yang sudah sangat sayu, dan dengan sisa kekuatan yang ada, dia mencoba mengedipkan mata sebagai isyarat bahwa dia mendengar.“Kak Iva.. Ini Lika,” lirihnya. Ivanka bahkan menganggap Lika sebagai adiknya, karena memang Lika masih sangat muda.Dalam detik-detik terakhir, keinginan terbesar Ivanka adalah bertemu dengan Lika sekali lagi. Dia ingin memeluk Lika, memberikan seluruh cinta dan restunya, sebuah pelukan terakhir yang penuh dengan harapan dan doa untuk kebahagiaan keluarga yang akan diting

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 111 Mengikhlaskan

    Benedito dan Nyra segera ke ruang rawat Ivanka, mereka menjenguk menantu pertama mereka itu.“Ivanka,” panggil Papa Ben dengan lembut.Ivanka hanya memberi tatapan sayunya, papa Ben memegang tangan menantunya dengan lembut, memberi usapan tanda penyemangat darinya.“Sembuh sayang, sehat..”“Papa..” lirih Ivanka mengedipkan matanya pelan.Nyra menatap menantunya, demi apapun sejak dulu dia tidak pernah menyukai Ivanka. Karena putri dari Adela, dia terpaksa menikahkannya dengan Naka, agar tidak lagi diancam Adela perihal jati diri Naka. Namun kini semua sudah terungkap, dan lagi Ivanka sedang terbaring lemah karena penyakitnya.“Ma,” panggil Papa Ben, meminta istrinya mendekat.Dengan mata berkaca-kaca, Nyra mendekat ke arah ranjang.“Mama,” lirih Ivanka, tangannya bergerak dan reflek Nyra mengenggamnya.“Ma..” Ivanka memanggil lagi.Nyra mengangguk pelan, “Maafkan mama ya,” gumam Nyra pelan sekali. Ivanka membalas dengan senyuman tipisnya.Dia sudah sangat siap untuk pergi, dulu dia pe

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 110 Ivanka..

    “Suara bayi!” pekik Benedito, menunggu di luar ruang bersalin Lika bersama Nyra dan Elise.“Iya, sudah lahir,” ujar Mama Elise, mengucap syukurnya.“Tinggal satu lagi,” kata Papa Ben dengan cepat. Dia dihubungi Bara, asisten anaknya. Mengatakan jika menantunya telah ada di rumah sakit untuk melahirkan tentu saja, Ben tidak mau ketinggalan momen berharga ini.Semua bersorak, menyambut kelahiran cucu mereka. Nyra menundukkan pandangannya, matanya panas sekali. Cucunya sudah lahir, tapi apa ini bisa disebut sebagai cucunya, jika Naka saja bukan anak kandungnya.Melihat keterdiaman Nyra Gasendra, Mama Elise menarik tangannya lembut. “Selamat Bu Nyra, cucunya sudah lahir.” Elise mengucapkan dengan senyum tulus, membuat Nyra salah tingkah karena sikapnya yang memang tidak baik pada Elise, namun dibalas dengan kelembutan.Nyra yakin Elise mengetahui semua cerita tentang dirinya dan Naka, diberitahu Lika. Tapi bukannya membalas perbuatannya dengan ejekan, tapi Elise malah menyambutnya dengan

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 109 Tunggu Si Kembar

    Naka merasa jantungnya terkoyak dua. Di satu sisi, Lika, istri keduanya, sekarang sedang berjuang melahirkan putra mereka di rumah sakit. Sementara di sisi lain, Ivanka, istri pertamanya, terbaring lemah di rumah, menghadapi tahap akhir kanker yang mematikan. Suasana kamar yang suram hanya diterangi oleh cahaya lampu remang-remang, menambah berat suasana hati Naka.“Ivanka.. Lika akan melahirkan,” kata Naka dengan nada paniknya. Ivanka tersenyum, lalu mengangguk. “Temani dia.. Tolong jaga Lika dan anak kita," bisik Ivanka dengan suara yang nyaris tak terdengar, matanya yang sembab memandang Naka dengan penuh kasih.Naka merasa seakan-akan sebuah pisau mengaduk perutnya, rasa bersalah dan kepedihan bercampur menjadi satu. Tangannya gemetar saat dia menggenggam tangan Ivanka yang sudah sangat kurus."Aku akan kembali, dengan si kembar. Tunggu aku, ya? Tolong tunggu kami," Naka mencoba menguatkan suaranya, meski hatinya remuk. Dia mencium kening Ivanka, mencoba menahan air mata yang ingi

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 108 Sebuah Perasaan..

    Naka mulai dilemma, satu sisi ia ingin menemani Ivanka yang terbaring di rumah sakit, dengan keadaan yang semakin kritis. Di satu sisi, Anulika juga membutuhkan dirinya.Dalam sambungan telepon, Naka meminta Lika untuk banyak istirahat. “Sayang, ditemani mama ya tidurnya,” kata Naka dengan lembut.“Iya mas, jangan khawatir. Ada mama, Bik Lilis dan pelayan lain. Aku aman kok, Kak Ivanka gimana, mas?”“Masih kritis sayang, sedang di ruang operasi. Setelah itu aka nada observasi.” Naka menjelaskan, kemudian menghela napas lelahnya. “Entahlah, semoga ada keajaiban.”“Yakin mas, aku yakin Kak Ivanka pulih. Dia janji kok mau lihat si kembar lahir, mas.” lika penuh dengan keyakinan, karena Ivanka janji akan menunggu kedua anaknya lahir.“Ya berdoa saja sayang,” ucap Naka.Mengucapkan beberapa wajangan kepada istrinya dan meminta maaf karena tidak bisa menemani, beruntung Lika begitu pengertian sekali. Membuat Naka merasa lega, memiliki istri seperti Lika.**Di ruang putih steril rumah saki

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 107 Permintaan Terakhir Ivanka

    Naka menerobos lorong rumah sakit dengan langkah-langkah besar, napasnya tersengal-sengal seolah-olah setiap detik adalah pertarungan. Begitu mendengar kabar dari dokter, tubuhnya seakan tak memiliki pilihan selain bergegas ke ruang rawat dimana Ivanka, istrinya, berjuang antara hidup dan mati."Apa yang terjadi, Suster Mirna?" suaranya serak penuh kekhawatiran saat ia menghampiri suster yang bertugas di sisi tempat tidur Ivanka.Suster Mirna menoleh dengan wajah penuh simpati, "Kondisi Bu Ivanka kritis, Tuan. Kanker yang diidapnya memperburuk keadaan."Air mata mulai menggenang di sudut mata Naka, tangannya gemetar saat ia meraih tangan Ivanka yang terkulai lemah di atas selimut. Kulitnya pucat, hampir transparan, dengan selang oksigen terpasang di hidungnya.“Ivanka..” lirih Naka memanggil istri pertamanya itu.Tiba saat itu, dokter masuk dan ingin berbicara dengannya.“Silakan,” ujar dokter mempersilakan Naka keluar ruangan. "Dokter, tolong selamatkan dia," pintanya pada dokter ya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status