Share

Obsesi Pada Naya

“Eh, tumben mampir? Biasanya ngejek …” sindir seorang wanita begitu Kendra menginjakkan kakinya di sebuah warung. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk menampung banyak orang. Tidak terlalu ke sudut desa, tapi tak terlihat jika tak masuk ke jalan setapak yang terhubung dengan ladang karet.

Disitulah tempat selama ini Kardi menjalankan bisnis haramnya. Dan disini pula Kendra datang dan duduk untuk menghilangkan rasa sakit dan suntuk yang kini menyelimuti hatinya pasca menemukan sprei di kamar mandi.

“Bukan urusanmu dan tolong menyingkir!” bentak Kendra, mendorong lengan wanita berpakaian minim tersebut agar menyingkir dari hadapannya.

Wanita itu mencebik. Mendengus, kesal dengan Kendra yang bersikap sok jijik melihatnya.

“Jangan begitu. Sikapmu sangat angkuh, seakan kau adalah laki-laki yang suci. Tapi, kau sama saja berengseknya dengan yang lain.” Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada begitu Kendra menoleh. “Oops, salah. Bukan berengsek saja. Tapi bodoh karena membuang sebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status