Share

15. Kita Usut

Beberapa orang datang mendatangi Niha. Beberapa lagi mengatur lalu lintas agar pengendara memelankan laju kendaraan. Wanita itu masih terjaga meskipun tingkat kesadarannya rendah.

“Lapor ke kantor polisi depan sana kalau di sini ada kecelakaan, cepat!" ujar salah seorang pria.

“Aku akan menelepon ambulans,” sahut yang lain.

“Kasihan sekali,” ujar yang lain seraya menatap Niha.

“Ru-mah sa-kit Cip-to,” ujar Niha terbata-bata. Ia ingin dibawa ke rumah sakit itu, di mana Dico dinas. Sebab ia tidak tahu lagi meminta tolong siapa. Di Jakarta ini, sudah tidak ada yang bisa dimintai tolong selain pria tersebut.

Darah segar keluar dari kepala Niha hingga hijabnya basah. Darah juga keluar dari hidungnya. Tidak butuh waktu lama, tubuhnya dikepung basah darah.

“Astaga, mengerikan sekali.” Orang-orang tidak ada yang berani mengangkat tubuhnya karena banyaknya darah. Mereka menunggu tenaga medis atau polisi. Malam itu, Niha dibiarkan terkapar di atas aspal dengan mata terpejam. Orang-orang hanya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
yusniar yus
dah laah...haous dah di galeri ni..bakal mumet bacanya..mending koin buat yg lain............
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
yaelah thor aku pikir niha sama agsal selamat ternyata tamba parah...bakal lama ni ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status