Share

16. Perubahan Perilaku

Di luar, dokter yang menangani Niha bercakap-cakap dengan perawat.

“Sus, katanya tadi namanya Niha. Kita belum tahu keluarganya. Nanti saja kalau kondisinya lebih baik, kita tanya lagi. Kamu tebuskan obat ini untuknya,” ujarnya.

“Baik, Dok.”

“Sama nanti tanyakan lagi apa keluhannya selain pusing.”

“Ya, Dok.”

Ketika malam kian merangkak, Niha tidak bisa tidur. Miring, tidak enak. Telentang, tidak nyaman. Badannya terasa sakit semua. Ia sendirian di sana, menangis, entah untuk apa. Wanita yang wajahnya nyaris tidak dikenali itu juga sejenak tidak ingat dan tidak peduli dengan suaminya yang juga tengah berjuang hidup di tempat lain.

Niha sangat merepotkan. Ia selalu memanggil-manggil perawat. Wanita itu masih di IGD, belum mendapatkan kamar. Menjelang dini hari, akhirnya ada satu kamar kosong untuknya.

“Tubuhnya panaskah, Bu? Atau ada bagian tertentu yang terasa sakit?” tanya perawat.

“Nggak ada. Hanya rasanya nggak nyaman. Gue bingung harus apa. Gue lapar, mau makan,” jawab Niha.

“Janga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status