Share

Dua Lawan Satu, Perang keluarga

"Kakek sudah memutuskan takdir yang sudah ditetapkan, dan membuang adik seperti Kakek membuang Ibu, Kakek pikir aku akan tinggal diam?"

Bayi itu mengeluarkan tongkat Ibunya, dengan cepat melawan sang rembulan yang sudah lebih dulu mengeluarkan petir.

Malam hari yang menyeramkan, ada suara petir di mana-mana, Quesha naik ke atas rembulan dengan bantuan anaknya yang bisa dia tangkap dengan matanya.

"Naikkan aku ke atas, hanya keturunannya yang bisa mempersilahkan tamu masuk."

"Baik, aku akan membawa kamu, Ibu."

Quesha masih canggung disebut Ibu dengan bocah yang sudah terlihat remaja itu, entah wanita itu tidak membalas apa-apa lagi.

Ada petir yang menyambar tubuh bayi yang tidak berdosa itu, sang rembulan begitu kejam membuat cucunya terluka.

"Itu hanya pelajaran karena kamu tidak mau menuruti aku!"

Sang rembulan tidak menyangka, ada Quesha di atas rembulan, wanita itu terlihat begitu marah melihat anaknya mengeluarkan darah di bagian mulutnya.

"Jadi, Ayahanda masih ingin melukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status