Share

Bab 28

Ragu itu kembali merasuki pikiran Gino ketika harus menginjakkan kaki di unit apartemen Laura. Dia tidak menerobos masuk seperti kejadian semalam dan memilih menunggu hingga pintu itu terbuka. Dan cukup lama menunggu, Laura tidak kunjung membukanya. Merasa gadis itu tidak berada di apartemen. Gino mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Laura. Namun, panggilan dari Ajeng mengurungkan niatnya. Dengan cepat, dia menerima panggilan itu sambil bersandar pada dinding, melihat lorong apartemen yang sepi.

“Kenapa Jeng?” tanya Gino.

“Awas kalau kamu nggak nongol di acaraku. Aku nggak mau nikahanku buyar gara-gara tante Mira panik anak semata wayangnya nggak balik. Acara sekali seumur hidup harus lancar, awas aja kamu No.”

“Yakin banget kamu bakal nikah sekali seumur hidup,” ejek Gino.

“Parah banget kamu No!”

Gino tertawa mendengar Ajeng mencak-mencak dari seberang sana. Omong kosong mengatakan perempuan jawa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status