Share

Menghindar

Di halaman depan dari tempat hiburan tersebut, Antaguna dihampiri oleh seorang kacung yang membawakan kuda hitamnya dari halaman di bagian barat.

“Hei!” ia melemparkan sekeping koin perak pada si kacung.

“Terima kasih, Tuan,” ujar si kacung dengan mata berbinar-binar dan senyum kebahagiaan. Mungkin itu adalah persenan terbesar yang pernah ia terima selama bekerja di tempat hiburan tersebut. “Terima kasih.”

Antaguna tersenyum, lantas melompat ringan menaiki kudanya. “Ayo, Kumbang, kita tinggalkan tempat ini!”

Kuda hitam bernama Sikumbang itu meringkik halus sebelum akhirnya berlalu dari halaman depan tersebut.

Seorang penjaga memerhatikan Antaguna alias Tarigan sedari tadi, setelah pria tinggi besar itu pergi, barulah dia kembali masuk ke dalam kawasan hiburan. Seterusnya, dia menuju ke satu bangunan.

“Masuklah!” ujar seorang pengawal berbadan besar dari balik pintu.

“Uni,” ucap penjaga itu pada Pandan Arum yang sedang duduk di satu kursi mewah. “Pria tinggi besar itu telah meninggalka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status