Share

Keputusan Final

Penulis: XianLie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-25 14:08:56

"Tapi, Pak … kenapa Saya menerima pemecatan? Saya tidak bersalah, Saya hanya ijin cuti dan tiba-tiba semua berubah seperti ini!" kata Bramantyo mencoba membela diri meski getir terasa di hati karena dia tahu sepertinya apa yang ia lakukan sia-sia belaka.

Bramantyo tidak sadar jika apa yang ia hadapi saat ini adalah hukum sebab akibat.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Bramantyo, mendadak Supri yang biasanya minim ekspresi itu berubah. Mata pria paruh baya yang dihiasi keriput itu memicing tajam pun alisnya juga ikut menukik, semua karena kalimat pembelaan yang dilontarkan.

“Tidak … bersalah …?” balas Supri lambat-lambat dan menekankan setiap kata yang ia ucapkan.

Spontan, reaksi yang ditampilkan oleh Supri membuat Bramantyo merinding tidak kentara. Padahal dia orang yang tidak mudah terintimidasi tapi saat berhadapan dengan kepala HRD itu entah mengapa nyalinya menciut.

“I-iya … memang begitu kan, Pak? Saya tidak bersalah jadi tidak seharusnya menerima pemecatan ini,” sahut Bramantyo
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Si Gendut Penakluk Bos    Dilema Hera

    "Lo nggak lihat tadi, mukanya si B itu juteknya luar binasa pas keluar dari ruang HRD!" ucap seorang wanita bermata sipit."Heh, gimana-gimana?" sahut wanita lainnya yang tengah berada di dalam ruang pantry lantai tiga kantor yang bernama PT. Gema Sentosa itu.Hera yang tadinya ingin melangkah masuk guna mengisi ulang gelasnya dengan air mineral yang biasanya disediakan pihak kantor pun urung melanjutkan langkah karena mendengar suara dari dalam sana. Wanita ini memilih bersandar di dinding samping pintu yang membuka guna mencari tahu apa yang dibicarakan dua wanita itu.Tanpa perlu masuk, Hera sudah tahu siapa yang mereka bicarakan. Siapa lagi kalau bukan pria yang berstatus sebagai suami sirinya itu. Pun Hera juga mengenali dua wanita yang merupakan rekan satu divisinya, bahkan mereka satu ruangan dengannya.Kabar pemecatan Bramantyo sudah santer terdengar di seantero area kantor, sampai-sampai Hera yang hanya merupakan karyawan magang ini pun mengetahui gosip terbaru dan terhangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Si Gendut Penakluk Bos    Pertengkaran

    “Kok sepi?” bisik Hera bergumam sendiri melihat kediaman itu dalam keadaan remang karena lampu yang belum dinyalakan setelah pintu yang tidak terkunci ini terbuka, “Mas Bram?” panggilnya sedikit keras sambil melangkah masuk.Hening, tidak ada jawaban yang menyahuti panggilan Hera.Berkerut sedikit kening Hera karena keadaaan yang menurutnya tidak biasa ini, tapi tetap dilangkahkannya kaki lebih jauh untuk masuk ke dalam rumah itu.Netra Hera beredar menatap sekeliling rumah yang di desain minimalis itu. Kondisinya terlihat berantakan dengan sepatu dan tas kerja Bramantyo yang diletakkan sembarangan, pun lantainya berdebu karena tidak ada yang pernah berinisiatif menyapu.Kondisi ini jelas jauh berbeda saat ia berkunjung semasa masih menyembunyikan hubungan dari Falisha. Di tangan wanita yang bertubuh tambun itu, rumah selalu dalam keadaan bersih dan rapi.“Dia sudah pulang kok! Tapi kenapa nggak nyahut?” bisik Hera berbicara sendiri nyaris tidak terdengar telinga saat matanya menangka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-02
  • Si Gendut Penakluk Bos    Pertengkaran (2)

    "Kamu gebrak meja … Kamu bicara tinggi dan tajam sama Aku, Mas?" ucap Hera kaku, "memangnya kenapa kalau Kamu dipecat, Mas! Kamu 'kan bisa cari kerja di perusahaan lain! Berhenti dari Gema bukan berarti dunia mau kiamat!" sambungnya sarkas menusuk tepat sasaran.Oleh Bramantyo, pria yang hampir tidak pernah mendapatkan bantahan dari Falisha ini mendadak naik darahnya karena kata-kata Hera. Memang, dipecat bukan berarti semuanya berakhir tapi ada yang tidak diketahui oleh istri sirinya itu bahwasanya setelah meninggalkan PT. Gema Sentosa tadi pagi dengan perasaan kacau balau ia telah mendatangi tiga perusahaan besar lainnya yang ia kenal baik HRD mahupun managernya.Hasil yang Bramantyo peroleh tentu pahit. Bramantyo mengalami penolakan dengan berbagai alasan, yang mana tanpa ia ketahui sebenarnya ada campur tangan Matteo si CEO Taslim Grup di belakangnya."Nggak usah banyak bantah Kamu Hera! Turutin aja apa kata suamimu! Pokoknya mulai sekarang harus hidu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-03
  • Si Gendut Penakluk Bos    Sidang Perceraian

    Bramantyo memarkirkan mobil berwarna putihnya di halaman parkir gedung pengadilan agama dengan wajah lesu karena kurang tidur dan memang dia kurang istirahat.Bukan tanpa alasan, Bramantyo memang tengah diliputi masalah bertubi-tubi walaupun itu karena ulahnya sendiri.Pasca pertengkarannya dengan Hera si Istri Siri, wanita itu benar-benar meninggalkan dia kemarin. Tidak hanya pergi, Hera bahkan sengaja menonaktifkan ponselnya hingga Bramantyo tidak bisa menghubunginya.Bramantyo menghela napas panjang, untuk masalah Hera ia tidak ingin mengurusnya dulu. Dia akan membujuk wanita itu nanti termasuk juga sang Ibu kandung Reni yang masih mengambek karena permasalahan sebelumnya.Sidang hari kamis ini dijadwalkan jam satu siang dengan agenda mediasi dan Bramantyo masih ada waktu sekitar setengah jam lagi.Memanfaatkan waktu yang singkat ini, Bramantyo meraih ponselnya lalu dengan cepat mengirimkan lagi email lamaran kerjanya ke beberapa perusahaan terkenal.Bramantyo memang mau tidak mau

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-04
  • Si Gendut Penakluk Bos    Ajakan Kencan

    Falisha baru saja usai mengantar dokter yang datang setiap harinya merawat Ameera ketika ponsel wanita itu berbunyi nyaring menarik perhatian.Tanpa firasat apapun Falisha melangkah kembali ke arah meja ruang tamu, tempat dimana ia meletakkan ponselnya alih-alih menemani putri semata wayangnya yang tengah bermain bersama Bik Jum.Saat Falisha meraih benda pipih itu, detik itu pulalah ia tertegun melihat nama yang tertera di atas layar.Fakta sesungguhnya, walau Falisha telah menghapus foto-foto kebersamaan keluarga kecilnya–yang kini telah berantakan–dari sosial media, wanita ini sama sekali belum menghapus nama calon mantan suaminya itu dari kontak ponsel.Bukannya Falisha sengaja tapi ia melupakan hal yang bisa dibilang remeh ini.Sekarang, entah dengan alasan apa Bramantyo menghubunginya dan Falisha tidak tahu harus menerima atau menolak panggilan telepon ini. Padahal, semasa belum bercerai dan masih terikat status Bramantyo sangat jarang sekali menelponnya lebih dulu. Berbagai per

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-05
  • Si Gendut Penakluk Bos    Perayaan Kecil-kecilan

    "Well … ok. Terima kasih atas supportnya … back to the points, Aku nelpon Kamu mau ngajakin kencan," kata Matteo dengan santainya tapi sukses membuat Falisha terdiam seketika.Sumpah demi apapun, Falisha tidak pernah menyangka jika kalimat ajakan kencan ini akan keluar dari bibir Matteo. Pun ekspresi pria itu–tertangkap dari layar kaca–terlihat biasa saja, seolah yang baru saja dikatakannya bukanlah apa-apa.Seumur hidup Falisha, untuk ukuran kisah cintanya ini termasuk dalam kategori menyedihkan. Dia tidak pernah yang namanya kencan meskipun ia menikah dengan Bramantyo karena mencintai pria itu tapi juga ada sebab lain di balik pernikahan mereka.Kencan romantis dengan pria lain juga tidak kunjung Falisha lakoni karena terlanjur terikat hidup dengan Bramantyo dan calon mantan suaminya ini tidak pernah yang namanya mengajaknya kencan walau hanya makan malam saja.“Hei? Kok diam?” tegur Matteo beberapa detik kemudian karena Falisha larut dalam keterdiaman dan tak kunjung merespon ajaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Si Gendut Penakluk Bos    Kabar Baik

    “Di antara sekian banyak tempat … Kamu milihnya Taman Enggang?” ujar Matteo sambil geleng-geleng kecil saat mobil yang ia kemudikan berhenti di perempatan lampu merah."Loh, memangnya kenapa? Nggak ada larangan untuk ke taman itu, 'kan?" balas Falisha yang keheranan karena pertanyaan Matteo."Ya … namanya kencan seharusnya romantis … ke tempat-tempat yang bagus. Bukannya para wanita suka makan di restoran mahal atau pergi ke klub kalangan atas yang mewah biarpun cuma sekedar nongkrong?" timpal Matteo berdasarkan pengalaman mengenai wanita-wanita yang berada di sekitarnya.Seperti itulah memang tipikal wanita-wanita yang dikenal oleh Matteo. Lingkungan sosialnya berada di kalangan atas dan rata-rata mereka semua suka akan barang mewah, mulai dari pakaian, tas hingga sepatu apalagi perhiasan mahal, juga suka pergi ke tempat-tempat yang bisa dibilang prestige.Bukan seperti selera Falisha. Wanita ini lebih suka pergi ke taman yang terbuka untuk umum."Ehm … gini ya Mamat … yang pertama,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan Perceraian

    “Cerita sekarang!” titah Falisha sembari terus melangkahkan kakinya dengan pandangan mata yang beredar ke sana kemari.Matteo menarik sudut-sudut bibirnya membentuk senyuman tipis yang tidak tertangkap mata Falisha karena sikap tidak sabaran wanita ini menurutnya cukup menggemaskan.“Nggak sabar!” ceplos Matteo mengutarakan isi kepalanya.“Ya memang! Kamunya juga bertele-tele, Mat … mau ngomong aja pake acara kencan abal-abal!” sahut Falisha cepat sembari mengabaikan pandangan mata orang-orang yang melihat ke arah mereka berdua.Falisha sungguh sadar diri kalau perbedaan sangat kentara diantara keduanya terutama perihal fisik. Bagai si Tampan dan si Buruk rupa.“Sebenarnya nggak juga bertele-tele, Sha … Aku memang lagi stress di kantor, butuh angin segar dan taman ini jadi pilihan yang lumayan membantu meski di luar ekspektasiku. Padahal Aku nggak keberatan kalau Kamu mau ngeMall atau nyalon … Aku mau kok temani,” terang Matteo gamblang tapi santai dengan kaki yang tetap mengimbangi i

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09

Bab terbaru

  • Si Gendut Penakluk Bos    Akad Nikah

    “Bagaimana para saksi? Sah?”Pertanyaan sederhana tapi sarat makna ini terdengar sedikit keras dari seorang pria berkacamata di ruangan yang terisikan kurang lebih sekitar dua puluhan orang tersebut.Gema kata sah yang mengiyakan balik pertanyaan itu pun segera menggaung memenuhi ruangan berdekorasi putih, semua orang yang ada di sana sepakat seiya sekata dengan si Pria berkacamata yang berprofesi sebagai seorang penghulu ini dan puji-pujian terhadap Tuhan yang Maha Esa pun terlantun kemudian.Benar, apa yang tengah berlangsung adalah pernikahan antara Falisha dan Matteo. Disaksikan langsung oleh keluarga inti masing-masing dan kerabat dekat saja, akad nikah keduanya berlangsung lancar tanpa kendala apapun.Oleh Falisha, ada selaput bening yang menyelimuti netranya. Yang mana, setengah mati Falisha tahan agar tidak jatuh bersama gelombang gejolak rasa. Falisha sama sekali tidak pernah menyangka jika ia akan menikah sampai dua kali bahkan suaminya seorang Matteo Saguna Taslim, teman ma

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy (2)

    Sungguh, sekian tahun malang melintang di dunia bisnis, Matteo hampir tidak pernah kehilangan ketenangannya seperti sekarang ini.Bukannya sombong, akan tetapi di bawah tempaan langsung sang Kakek yang merupakan raja bisnis, Matteo memang sepiawai itu. Matteo sedari kecil selalu bisa mengendalikan diri, terutama emosi dan raut wajah hingga tidak bisa terbaca lawan bicaranya.Namun, sekarang semua jerih payahnya menmbentangkan pengendalian terasa sia-sia sebab segalanya dengan mudah digoyahkan oleh Teddy.Memang, keterkejutan yang dialami Matteo hanya sepersekian detik sebelum kemudian pria itu mampu mengontrol kembali emosinya tapi tetap saja dia merasa kecolongan.Kembali, Matteo menelan lagi salivanya demi mengusir gersang yang melanda tenggorokannya walau tak seberapa berguna dan dengan satu tarikan napas panjang tidak kentara diiringi dengan turunnya tangan Teddy yang menunjuknya ia pun berkata.“Apapun yang Saya rencanakan dengan Sasha, kesepakatan apapun yang terjadi antara kami

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy

    “Jadi … apa yang ingin Kamu bicarakan? Sampai-sampai mengganggu waktu istirahat Saya seperti ini!”Kalimat langsung yang begitu to the point dan tanpa basa-basi sedikitpun dari Teddy itu membuat Matteo merasa punggungnya kian berkeringat meski berada di ruangan berpendingin ini. Setelah kedatangannya diterima keduanya bertemu dan duduk bersama berhadapan, tapi di lima menit pertama mereka hanya duduk diam saling memandang satu dengan yang lainnya.Keterdiaman yang ada nyata sangat bisa menyebabkan suasana menjadi tegang hingga Matteo tidak berani buka suara terlebih dahulu untuk memulai percakapan.Tersentak Matteo tidak kentara ditegur demikian oleh Teddy, dia sangat jelas jika ayah dari Falisha itu pasti memiliki penilaian tertentu mengenai kehadirannya.“Begini Om …,” ujar Matteo menjawab pelan setelah sebelumnya terlebih dahulu menelan Saliva guna menentramkan ketegangan diri. Sungguh, Matteo rasanya membutuhkan sedikit ruang untuk meredam rasa dan terbersit setitik penyesalan men

  • Si Gendut Penakluk Bos    Jalur Keinginan Matteo

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 116 Jalur Keinginan Matteo“Kamu tahu, Mat … sudah Aku putuskan, percepat saja pernikahan kita. Biar semuanya jadi lebih terkendali aja. Aku nggak apa kok, nggak perlu resepsi atau akad atau apapun yang mewah-mewah, tinggal tanda tangan tanpa apapun juga Aku bersedia. Beneran, Aku bersedia dan Papa juga telah merestui ini!”Tidak bisa Matteo tidak tertegun dengan apa yang baru saja ia dengar, terutama kalimat terakhir yang terlontar dari bibir wanita yang ia pilih sebagai istri itu nantinya.Memang, pernikahan yang ingin dilakukan itu hanyalah pernikahan sebatas di atas kertas pun berjangka waktu tertentu meski belum ada pembicaraan mendetail dengan Falisha mengenai hal ini. Akan tetapi, bukan berarti Matteo ingin melangsungkannya dengan cara yang salah sebab dasar untuk menikah itu sendiri saja sudah tidak benar.Matteo ingin melalui jalur yang baik meski melewatkan momen lamaran dan sekelumit cinta yang seharusnya ada. Walau, ada banyak faktor yang harus

  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 115 Percepatan“Kamu nangis? Matamu bengkak gini! Katakan, siapa yang bikin Kamu nangis?”Sungguh, beberapa tahun terakhir ini Falisha jarang sekali menerima perhatian dari orang yang ada disekelilingnya termasuk dari suaminya sekalipun. Koreksi, mantan suami si Bramantyo Satya. Selalunya, Falisha yang menjadi pemberi bukan penerima. Kasus ini tentu dikecualikan untuk putri semata wayangnya Ameera.Kalau pun mendapatkan perhatian kecil, selalu ada embel-embel entah apapun itu juga penghinaan yang mengikuti di belakang. Contoh kecil, saat itu Falisha dalam keadaan sakit. Falisha dikira sengaja berpura-pura sakit karena malas atau manja serta tidak ingin membereskan pekerjaan rumah, tuduhan ini selalu disematkan kepada setiap kali wanita itu menderita flu atau demam. Ujung-ujungnya Falisha tidak dibawa ke dokter dan cuma diberikan obat murah yang beredar di pasaran.Oleh karena itu, apa yang baru saja dilakukan Matteo pada Falisha tak pelak membuat hati wani

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua (2)

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 114 Restu Orang Tua (2)Teddy membalas pelukan Falisha erat, hatinya jelas menghangat atas perlakuan buah hatinya saat ini. Sungguh, Teddy merindukan saat-saat seperti sekarang, saat Falisha bermanja pada dirinya.“Sudah jadi seorang Ibu dan akan menjadi seorang istri lagi … Sasha harus lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab lagi ya.”Kalimat yang baru saja digaungkan Teddy disertai dengan usapan lembut di bagian punggung sukses membuat mata Falisha kian memanas.Falisha tidak mampu menjawab Teddy, sebagai gantinya ia menganggukkan kepala dan bening pun tumpah tanpa bisa dicegah.“Papa nggak tahu ada apa sebenarnya antara Kamu dan Matteo, Nak … tapi, Papa sangat berharap jika pernikahan ini akan menjadi pernikahan terakhir untukmu …,” ujar Teddy lagi tanpa menjeda usapannya dan kembali pria paruh baya itu menghela napas berat.Kalimat yang terlontar dari mulut Teddy

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 113 Restu Orang TuaDalam diamnya Falisha menilai ekspresi kedua orang tuanya. Mudah saja membaca raut wajah Miranda karena keterkejutan nyata tergurat serta tidak ada kemarahan atau keengganan sedikitpun di sana. Akan tetapi, tidak sedemikian mudah menilai ekspresi Teddy.Berbekal pengalaman Teddy di dunia bisnis selama puluhan tahun, pria paruh baya itu mampu mengontrol garis wajahnya sedatar mungkin, dia juga bisa mengendalikan emosi di balik topeng tanpa ekspresinya.Tidak ada yang bisa Falisha nilai pada Teddy kecuali wajah kaku seperti papan dan aura dingin kentara yang kian menciutkan nyalinya.Hanya Teddy sendiri dan Tuhan saja yang tahu keputusan apa yang telah diambil oleh Ayah kandung Falisha itu.Sampai pada akhirnya, Falisha tidak tahan lagi dan memecah kesunyian dengan berkata “Papa … Mama … maukah merestui pernikahan Sasha dengan Mamat?”Sungguh, menunggu jawaban seperti s

  • Si Gendut Penakluk Bos    Meminta Restu

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 112 Meminta RestuBerbeda dari rasa yang dialami di awal memasuki ruangan ini, Falisha sedikit menemukan keyakinan di dalam nada bicaranya meski tetap diselimuti oleh keragu-raguan.Kalimat telah terlanjur menggaung, keinginan Falisha juga semakin meneguh sehingga ia memantapkan hati untuk tetap memberitahukan keputusannya kepada Miranda dan Teddy.Dengan mata memerah dan wajah yang masih dirubung haru, Teddy memandang Falisha penuh arti. Begitu pula dengan Miranda yang langsung memberikan perhatiannya untuk Falisha. Pasangan suami istri ini mengkode jika mereka siap mendengarkan sang Anak.Falisha menelan salivanya kasar, berusaha dia sekuat tenaga menekan kegugupan yang melanda lalu angkat bicara di detik berikutnya.“Sasha ingin minta restu Papa dan Mama untuk menikah dengan Mamat.”Lancar jaya sebaris kalimat itu meluncur dari bibir Falisha, seakan apa yang baru saja ia sampaikan adalah hal yang remeh.Terdiam Teddy tanpa ada sepatah katapun yang teruc

  • Si Gendut Penakluk Bos    Permintaan Maaf (2)

    Si Gendut - Bab 111 Permintaan Maaf (2)Tertegun Teddy dan Miranda saat mendengarkan apa yang baru saja diucapkan oleh putri kesayangan mereka.Sungguh, tidak terlintas di kepala mereka jika Falisha akan melayangkan permintaan maaf juga sedikit menyinggung masa lalu di situasi seperti sekarang ini.Bukan pasangan paruh baya ini tidak mengerti dengan maksud Falisha, tapi bukankah jika mereka telah bertemu kembali setelah sekian lama itu artinya semua sudah dianggap berlalu.Oleh Falisha, wanita yang telah berstatus janda dengan satu anak itu hanya mampu menundukkan kepala dengan air mata yang terus menitik jatuh. Tidak berani sedikit pun ia mengangkat wajah karena dirundung penyesalan dan rasa bersalah yang begitu kental sebab karena kesalahan yang diperbuatnya berujung pada rentetan masalah berbuntut panjang yang hampir saja mengoyak segala kerja keras orang tuanya.“Sasha … minta maaf … Ma, Pa ….”Bergetar bahu Falisha saat mengucapkan kembali sebaris kalimat tersebut. Ketakutan mulai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status