Share

291. Part 5

last update Last Updated: 2023-12-12 01:02:12

"Keparat kau, Si Buta dari Sungai Ular! Aku tak punya banyak waktu! Serahkan Tulang Ekor Naga Emas sudah selesai!" Sengat si nenek keras.

“Rebut sendiri kalau kau mampu!”

Ratu Tenggkorak menggeram. Perlahan-lahan kedua tangannya mengepal, dan lamat sinar warna biru menerangi kedua tangannya.

"Kau lancang berbuat begitu kepadaku, Si Buta dari Sungai Ular! Jawab pertanyaanku barusan, bila tak ingin mampus!"

"Kau ini terlalu memaksa, ya? Apakah...." Kata-kata Manggala terputus, begitu melihat Ratu Tengkorak melesat ke muka dengan gerengan keras. Kedua tangannya yang membuka bergerak ke depan. Saat itu pula, melesat sinar biru menggidikkan ke arah Manggala. Itulah jurus 'Tangan Maut Sedot Darah', Manggala yang menangkap bahaya, segera mengempos tenaga dari dadanya. Begitu tangannya menghentak ke depan.....

Wrrr!

Angin panas luar biasa meluruk dahsyat bagai percikan cahaya yang menggidikkan. Itulah Aji Pukulan 'Batara Shiwa' yang dile

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Si Buta Dari Sungai Ular   292. Part 6

    "Rupanya dunia telah berubah arah. Setiap langkah berarti petaka. Wujud dari kehidupan ini hanya sengsara belaka, yang tak akan pernah sirna sepanjang masa. Sekujur tubuh pemuda berpakaian kulit ular ini membiru. Tentu dia terkena pukulan dahsyat. Dan di sebelah sana, perempuan tua berbaju hitam panjang itu telah jadi mayat. Aku yakin, perempuan itulah yang berjuluk Ratu Tengkorak bila memperhatikan ciri-cirinya. Apakah dia tewas di tangan si pemuda?" Kata batin lelaki buntal yang tak lain tokoh silat aneh berjuluk Dewa Bumi."Dalam pandanganku ketika Andini tak ditemukan, aku merasa pasti kalau pemuda ini yang telah menolong muridku yang ceriwis itu. Wisnu dan Nandari pasti heran, karena aku tak menampakkan kecemasan, dikarenakan aku telah melihat semuanya."Dewa Bumi kembali menggeleng-geleng. "Nyawa nampak murah harganya. Manusia hidup hanya jadi petaka. Melihat pukulannya, pemuda ini terkena pukulan 'Tangan Maut Sedot Darah'. Pukulan yang menggegerkan rimba persila

    Last Updated : 2023-12-12
  • Si Buta Dari Sungai Ular   293. Part 7

    "Orang buta hina! Sejak dulu kau hanya mencampuri setiap urusan! Dan kau selalu mempergunakan kesempatan dalam kesempitan. Tetapi sayangnya, sampai saat ini kau belum berhasil mendapatkan apa yang kau inginkan!" Desis Dewi Samudera Biru."Apa yang kau katakan itu benar. Tetapi sekarang, apa yang kuinginkan akan kudapatkan. Kitab Pembangkit Mayat harus kudapatkan. Apakah aku akan berdiam..., heeiittt!"Telinga Siluman Buta yang lebih tajam daripada mata seorang tokoh macam Dewi Samudera Biru, menangkap desir angin bergelombang dengan cahaya panas berpendar. Kakinya cepat surut dua tindak, tangan 'Tinggalkan tempat ini bila tak ingin mampus!" Usirnya, dan tongkatnya digerakkan secara melingkar.Wrrr!Angin bergulung pun meluncur, menerabas lingkaran angin yang dilepaskan Dewi Samudera Biru.Pada saat yang singkat, tubuh Siluman Buta pun mencelat ke depan. Tongkatnya siap menghantam kepala Dewi Samudera Biru. Perempuan cantik berbaju hijau lumut itu t

    Last Updated : 2023-12-13
  • Si Buta Dari Sungai Ular   294. Part 8

    "Hmh..!"Siluman Buta menggeram lirih saat telinganya yang tajam menangkap kelebatan angin dahsyat di belakangnya. Cepat tubuhnya diputar sambil menggerak-kan tongkatnya.Wuuttt!"Heittt!"Dewi Samudera Biru berhasil menghindari gempuran tongkat kusam Siluman Buta dengan cara membuang tubuh ke samping. Gebrakan yang diperlihatkannya memang sangat luar biasa. Saat tubuhnya dibuang ke samping, dia masih bisa merunduk ketika tongkat kusam Siluman Buta menderu hendak menyambar kepalanya.Ketika tongkat kusam Siluman Buta berhasil dihindari, dengan gerakan aneh dikirimkannya satu tendangan ke muka sebagai balasan. Merasa ada angin menderu ke arahnya, Siluman Buta cepat menarik kepala ke belakang.Tongkatnya diangkat. Dan dari bawah, disentuhnya bagian terlarang milik perempuan itu dengan tongkatnya."Orang buta cabul!" Maki Dewi Samudera Biru uring-uringan. Kedua kakinya cepat dikatupkan saat tongkat itu hampir menyentuh benda keramatnya.

    Last Updated : 2023-12-13
  • Si Buta Dari Sungai Ular   295. Part 9

    Ketika sepasang kaki kekar milik Si Buta dari Sungai Ular menginjak sebuah perdataran luas, matahari sudah sepenggalah. Cukup menyengat. Tak sekali pun Si Buta dari Sungai Ular menghentikan larinya semalam. Diedarkan pandangan ke seluruh tempat. Yang nampak hanya perdataran agak naik dan menurun. Penuh rerumputan dan beberapa pepohonan."Hmm.... Sukar bagiku menentukan di mana Iblis Mara Kayangan berada. Begitu pula dengan Dewi Samudera Biru yang memiliki Kitab Pembangkit Mayat," Batin si pemuda sambil tetap memandangi tempat itu."Baiknya, kuteruskan langkahku ke timur."Tetapi, pemuda gagah dari Sungai Ular itu mendadak mengurungkan niatnya untuk segera meninggalkan tempat itu. Di gerakkannya kepalanya ke arah kiri. Pendengarannya yang tajam menangkap langkah menuju ke arahnya."Hmmm... menangkap derap langkah itu, aku yakin, ada dua orang. Jelas menuju ke sini. Tak ada tempat bagiku untuk bersembunyi untuk melihat dulu siapa yang datang. Dalam keadaan

    Last Updated : 2023-12-13
  • Si Buta Dari Sungai Ular   296. Part 10

    Makin menusuk suara Jubah Mambang."Katakan! Akan ku cabik-cabik tubuh manusia sialan itu!""Wah, aku tak bisa menjawabnya. Kalau kalian ingin tahu siapa yang membunuhnya, kalian bisa bertanya padanya. Kalau tidak salah, batu nisannya ada di lembah sebelah barat dari tempat ini Nah, aku kan sudah memberi tahu. Cepat sana kalian pergi!"Mengkelap Jubah Mambang mendengar ejekan itu."Kau akan menyesali kata-katamu itu hari ini juga, Si Buta dari Sungai Ular!"Dengan gerakan yang sangat cepat, Jubah Mambang memutar kedua tangannya di depan dada. Dan siap dihempaskan kepada pemuda berpakaian kulit ular di hadapannya. Tetapi, suara si Jubah Setan untuk sejenak mengurungkan maksudnya."Bila bertindak padanya, jangan terlalu bermurah. Aku yakin, pemuda ini yang menurunkan tangan maut pada Ratu Tengkorak. Buktinya, dia tahu di mana nisan kambrat kita berada. Aku ingin kau menyelesaikan urusan ini dengan cepat! Tulang Ekor Naga Emas yang diinginkan R

    Last Updated : 2023-12-14
  • Si Buta Dari Sungai Ular   297. Part 11

    Byaaarr!Tanah di mana Jubah Mambang berada tadi, terangkat. Debu beterbangan. Dan saat luruh, di tempat itu telah terbentuk sebuah kubangan sedalam setengah tombak.Habis melakukan serangan, Manggala melompat ke belakang. Lalu berkata dengan suara angker."Jangan terlalu memaksakan kehendak! Bila saja aku tak punya urusan, kalian bisa kuselesaikan!"Bersamaan dengan itu, dia menerjang ke depan. Tetapi mendadak saja terdengar teriakannya keras."Gilaaa!"Bersamaan dengan itu, tubuhnya bergulingan ke belakang. Di hadapannya, Jubah Setan bergerak membungkuk. Jubah biru pekatnya digerakkan mengibas. Lontaran api setajam anak panah menderu ke arah Manggala!"Sinting! Api dari mana ini yang bisa terlontar dari jubah birunya!" Maki Manggala dan segera dipergunakannya jurus menghindarinya lagi, Jurus 'Tarian Ular'."Kau tak akan bisa lolos dari tanganku, Si Buta dari Sungai Ular!" Sentak Jubah Setan menggebah.Hujan api yang me

    Last Updated : 2023-12-14
  • Si Buta Dari Sungai Ular   298. Part 12

    Wisnu cuma tertawa dengan batin berbisik. "Ah... untungnya Nandari tidak marah. Kalau dia marah dengan kata-kata barusan, bisa nggak beres urusan."Lalu muda-mudi murid Dewa Bumi itu berkelebat cepat. Tepat ketika matahari siap tenggelam di barat, keduanya tiba di sebuah hutan belantara yang lebat "Nandari, kita cari tempat yang cukup aman untuk beristirahat,' kata Wisnu sambil memperhatikan sekelilingnya. Nandari cuma menganggukkan kepalanya.Keduanya berkelebat kembali dan tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah gubuk di tengah hutan itu.Wisnu tersenyum. "Rasanya, tempat itu cukup aman untuk kita beristirahat."Nandari mengerling, membuat jantung Wisnu berdegup tak menentu."Asal... kau jangan macam-macam ya?"Wisnu tertawa."Kau ini, bicaranya kok ngaco. Mana mungkin aku melakukan hal itu kalau tidak... terpaksa.... Ha ha ha."Wisnu tertawa mendengar guyonannya sendiri. Dilihatnya gadis di sisinya tersenyum gemas. Lalu d

    Last Updated : 2023-12-14
  • Si Buta Dari Sungai Ular   299. Part 13

    "Apa yang kau inginkan, tentunya sama dengan yang kuinginkan. Kebetulan, dua bocah bagus ini datang menyodorkan diri pada kita."Wisnu bertambah waspada. Sepasang matanya tajam tak berkedip ke depan."Hmmm... rupanya ini akan jadi urusan. Sulit bagiku untuk melepaskan diri sekarang. Tetapi, Nandari harus bisa meloloskan diri."Pemuda berbaju putih yang terbuka di bagian dada nampak berpikir keras. Tak menemukan jalan keluar, Wisnu mencoba mengulur waktu. Lalu katanya. "Kalau tadi Dewi mempersilakan gadis bersamaku ini pergi sementara aku tinggal di sini, lalu bagaimana dengan maksud Manusia Mayat Muka Kuning?""Orang muda tolol!" Membentak Dewi Kematian dengan suara keras. Payudaranya yang montok dan menyembul keluar itu bergoyang."Apakah kau tidak mengerti kalau kami berdua menghendaki kalian, hah? Jangan jadi bodoh di hadapan kami bila masih sayang dengan nyawa!"Wisnu menahan sesuatu yang mendadak bergejolak begitu matanya tertancap pada

    Last Updated : 2023-12-15

Latest chapter

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1283. Part 20

    Roh Dewa Petir segera melayang ke atas dengan membawa batu hitam tadi. Kendati sinar-sinar hitam yang mencelat dari batu itu tak putus, namun bahaya mulai mereda karena semakin lama batu itu semakin tinggi dibawa terbang. Mendapati hal itu, Si Buta dari Sungai Ular menghela napas lega. "Rasanya... sudah berakhir ketegangan ini." Tetapi dia keliru! Rupanya bahaya belum berhenti sampai di Sana. Karena mendadak saja terdengar suara berderak yang sangat keras laksana topan hantam pesisir. Menyusul rengkahnya tanah di beberapa penjuru. Si Buta dari Sungai Ular seketika berseru seraya menyambar tangan Dewi Awan Putih, "Menyingkir!" Hantu Caping Baja yang semula tercengang tak percaya melihat Roh Dewa Petir raksasa yang keluar dari dada Manggala, segera bertindak cepat. Kedua kakinya dijejakkan di atas tanah, saat itu pula tubuhnya mumbul ke angkasa! Tanah yang rengkah itu bergerak sangat cepat, membujur dan memburu disertai suara menggemuruh yang mengerikan. Debu-debu beterbangan disert

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1282. Part 19

    Bukan hanya Manusia Angin yang palingkan kepala, Dayang Harum pun segera menoleh. Sepasang mata si gadis mendadak terkesiap, tatkala sinar hitam berkilat-kilat menggebah ke arahnya.Mendapati serangan yang ganas itu, salah seorang dari Dayang-dayang Dasar Neraka segera surutkan langkah tiga tindak ke belakang. Kejap itu pula dia siap lepaskan pukulan 'Kabut Gurun Es'!Namun sebelum dilakukan, mendadak saja terdengar suara letupan yang sangat keras dan muncratnya sinar hitam yang dilepaskan oleh Iblis Tanpa Jiwa. Menyusul kemudian tubuh lelaki itu mencelat ke belakang disertai seruan tertahan, "Keparat busuk!"Tatkala kedua kakinya hinggap kembali di atas tanah, kepalanya segera dipalingkan ke kanan dan ke kiri. Makiannya terdengar walau pelan, "Setan keparat! Siapa lagi orangnya yang hendak bikin masalah!"Bukan hanya Iblis Tanpa Jiwa yang heran mendapati putusnya serangan yang dilakukannya, Dayang Harum pun terkesiap kaget dengan mulut menganga. Gadis in

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1281. Part 18

    Buang Totang Samudero tak mau tinggal diam. Disertai teriakan keras, mendadak saja terdengar deru angin kencang yang disusul dengan berkelebatnya seberkas sinar kuning dan merah mengarah pada Iblis Tanpa Jiwa!Blaaar! Blaaarr!Terdengar letupan sangat dahsyat bersamaan muncratnya sinar hitam, kuning dan merah ke berbagai tempat! Masing-masing orang surut ke belakang. Sosok Iblis Tanpa Jiwa nampak bergetar. Hanya sekejap karena kejap lain kedua kakinya telah tegak berdiri.Di seberang, sosok Buang Totang Samudero bergetar kendati tubuhnya tetap berada sejengkal di atas tanah. Darah mengalir dari sudut-sudut bibirnya."Celaka! Rasanya aku tak akan mampu menghadapi manusia satu ini!" desisnya tegang. Tetapi di lain kejap sepasang matanya terbuka lebih lebar. "Peduli setan! Apa pun yang terjadi, aku akan tetap bertahan!"Habis membatin begitu, mendadak saja membersit sinar kuning dan merah dari tubuh Buang Totang Samudero. Menyusul sosoknya telah meles

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1280. Part 17

    Berpikir demikian, mendadak saja Manggala melepaskan diri dari rangkulan Dewi Awan Putih disertai dorongan keras. Gadis berbaju jingga itu terkejut. Seraya keluarkan pekikan tertahan, tubuh gadis itu terguling ke depan.Manggala langsung melompat ke udara, berputar dua kali guna hindari sambaran sinar hitam, lalu berdiri tegak di atas tanah dengan wajah tegang dan kesiagaan tinggi. Begitu berdiri tegak, dengan cepat diputar kedua tangannya ke atas, lalu ke bawah dan kembali ke atas. Menyusul diusapnya kedua tangannya satu sama lain. Lalu diusapkan tangan kanannya pada dadanya yang terdapat rajahan petir. Usai dilakukan semua itu, mendadak saja sebuah bayangan raksasa melesat dari rajahan petir yang terdapat pada kanan kiri lengannya. Melayang-layang tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Rupanya Si Buta dari Sungai Ular telah mengeluarkan ilmu 'Inti Roh Dewa Petir'.Kejap kemudian, sambil dongakkan kepala, pemuda dari Sungai Ular ini berseru, "Dewa Petir! Angkat dan baw

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1279. Part 16

    "Ada satu kekuatan yang nampaknya melingkupi batu ini," Manggala membatin tatkala menyadari Dewi Awan Putih belum berhasil menggeser batu itu. Bahkan dilihatnya gadis itu sudah berkeringat.Hantu Caping Baja berkata, "Menyingkir! Biar aku coba untuk menggulingkannya!"Setelah Dewi Awan Putih menyingkir dengan masih tak mempercayai apa yang lelah dilakukannya, si nenek yang sebagian wajahnya ditutupi caping terbuat dari baja yang sangat berat namun si nenek kelihatan biasa-biasa saja, segera mendorong batu besar hitam itu. Yang terjadi kemudian, sama seperti yang dialami oleh Dewi Awan Putih. Batu itu tetap tak bergeser!Menjadi ngotot Hantu Caping Baja. Tetapi sekian lama mencoba mendorongnya dengan lipat gandakan tenaga dalamnya, batu itu tetap tak bergeser.Manggala membatin, "Benar-benar luar biasa. Kekuatan yang ada pada batu ini seperti mengisyaratkan satu bahaya lain." Lalu katanya, "Sebaiknya... kita bersama-sama mendorong batu ini. Dan bersiap bil

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1278. Part 15

    Pemuda dari Sungai Ular itu tak segera menjawab pertanyaan si nenek berpakaian putih gombrang. Pandangannya tertuju lekat ke depan."Menurut Dewi Awan Putih, di tempat yang bernama Bulak Batu Bulan akan terdapat sebuah batu yang disebut Batu Bulan. Di bawah batu itulah terdapat petunjuk di mana Kitab Pamungkas berada. Dan dikatakannya juga, kalau bahaya akan mengancam bila ada yang berhasil menggeser Batu Bulan. Bila memang tak jauh dari dua bukit itu adalah tempat yang disebut Bulak Batu Bulan, apakah Guru sudah berada di sana?" pikir Manggala.Si nenek yang sebagian wajahnya tertutup caping lebar terbuat dari baja namun sedikit pun tak merasa kepayahan mengenakannya, arahkan pandangannya pada Si Buta dari Sungai Ular yang masih terdiam, "Apakah kau memikirkan sesuatu?"Manggala mengangguk."Ya! Aku seperti... ah, sudahlah. Untuk memastikan apakah tempat itu yang disebut Bulak Batu Bulan, kita memang sebaiknya segera ke sana."Habis kata-kata itu

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1277. Part 14

    Pemuda berpakaian abu-abu ini terkesiap mendapati serangan perempuan bertopeng perak yang ganas. Segera dia membuang tubuh ke kiri. Bersamaan dengan itu tubuhnya langsung dihempos ke depan seraya mendorong kedua tangannya.Dewi Topeng Perak kertakkan rahangnya. Tubuhnya segera dienjot ke atas menghindari gebrakan Wulung Seta. Masih berada di udara, dia memutar tubuhnya. Kejap lain tubuhnya sudah menderu deras ke arah Wulung Seta.Terburu-buru murid mendiang Ki Alam Gempita ini menghindar dan mengangkat kedua tangannya.Des! Des!Dua pukulan bertenaga dalam tinggi itu berbenturan keras. Sosok Dewi Topeng Perak langsung melenting ke belakang dan tegak kembali di atas tanah dengan kedua kaki dipentangkan. Dari balik topeng perak yang dikenakannya, sepasang mata perempuan berpakaian kuning cemerlang ini menusuk dalam.Sementara itu, Wulung Seta surut tiga tindak ke belakang. Dadanya terasa nyeri dengan kedua tangan yang terasa remuk."Aku tak bo

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1276. Part 13

    "Aku juga belum dapat memastikan ke mana arah yang akan kita tempuh, Rayi. Sayangnya Raja Siluman Ular Putih tidak memberitahukan secara pasti. Rayi... apakah kau pikir Manggala sudah tiba di sana?""Aku tidak tahu. Tetapi mengingat waktu yang diberikan oleh Raja Siluman Ular Putih, seharusnya Kang Manggala sudah tiba di Bulak Batu Bulan. Bagaimana menurutmu sendiri?""Aku tidak tahu pasti."Di tempatnya sepasang mata Dewi Topeng Perak membuka cerah. "Hmmm... kedua remaja ini rupanya juga menuju ke Bulak Batu Bulan. Wajah keduanya nampaknya tak asing dalam ingatanku. Mendengar kata-kata keduanya, rupanya Raja Siluman Ular Putih juga melibatkan diri dalam urusan ini. Setahuku, lelaki itu adalah salah seorang dari guru Si Buta dari Sungai Ular. Peduli setan! Bila aku berhasil memiliki Kitab Pamungkas, semua keinginanku termasuk membunuh Si Buta dari Sungai Ular dan Buang Totang Samudero akan terlaksana dengan mudah."Karena terlalu gembira itulah tanpa seng

  • Si Buta Dari Sungai Ular   1275. Part 12

    Berlutut dan menangis tersedu-sedu Dayang Pandan meratapi nasib sialnya. Beberapa saat kemudian terdengar teriakannya kalap, "Kubunuh kau! Kubunuh kau!"Tanpa membetulkan pakaiannya, gadis yang baru saja mengalami nasib sial ini berkelebat ke arah perginya Iblis Tanpa Jiwa dengan teriakan-teriakan keras.-o0o-DUA hari berlalu lagi dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya, waktu kerap datang bertubi-tubi. Meluruk dan terkadang menikam dalam, hingga manusia yang lupa, khilaf ataupun mencoba tak perduli akan tergilas oleh waktu. Tetapi yang kerap menghargai waktu, maka dia akan berjalan lurus dan dapat mengendalikan waktu.Dalam hamparan malam yang pekat, tiga sosok tubuh menghentikan kelebatan masing-masing di sebuah jalan setapak yang dipenuhi semak belukar. Bintang gemintang yang biasanya bertaburan malam ini entah pergi ke mana. Sejenak sunyi mengerjap disertai suara binatang-binatang malam."Dua hari sudah kita mencoba melacak di mana

DMCA.com Protection Status