Share

Silahkan Pergi!

"Astaga," ucap Bumi sambil mengelus dadanya. Bu Retno memandanginya dengan tatapan tajam.

"Kenapa? Kamu keberatan?" tanya Bu Retno.

Jelas Bumi keberatan. Dia tak memiliki banyak uang. Sebagian gajinya telah dia gunakan untuk membayar hutang di bank. Kini, sang ibu justru ingin melaksanakan rencana yang ada di pikirannya, tapi dengan cara membebani Bumi.

"Lalu apa gunanya Bastian dan Mas Bara, Bu?" Tak sadar, Bumi telah berbicara lancang. Hal ini dikarenakan rasa pedih yang menjalar dalam hatinya. Dia benar-benar tak diinginkan. Namanya hanya disebut saat Bu Retno menginginkan uang.

"Mereka belum memiliki kerja yang bagus. Mana bisa bantu Ibu membiayai pembangunan kos. Lancang sekali kamu bicara. Gak takut saudara-saudaramu tersinggung?"

"Ibu hanya peduli dengan perasaan anak Ibu yang lainnya. Tapi perasaanku, tak sekalipun Ibu memedulikannya. Sebenarnya aku ini anak kandung apa bukan sih, Bu?"

Bumi menangis seperti anak kecil. Lenyap sudah sikap tegar yang selalu dia tunjukkan saat d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status