“Aku mau min__ “Mike! Semua itu bukan urusanku. Aku tidak mau terlibat terlalu jauh dengan utusanmu. Sampai harus berbohong itu artinya kamu mempunyai masalah yang tidak mudah diatasi.” Mike terhenyak. Bahkan pria tampan yang awalnya diduga buta itu tersentak ketika mendengar suara Rindu yang memotong ucapannya. “Tapi, aku akan mengakui semua, Rindu. Semua yang sudah terjadi denganku.” “Itu bukan urusanku, Mike. Sekali lagi itu bukan urusanku. Jadi aku tidak mau terlibat dengan apapun yang menyangkut dirimu. Tentang kerja sama perusahaan kita, akan lebih baik lagi kita diskusikan. Tapi bukan sekarang.” Kembali Mike terhenyak mendengar kalimat pahit yang disampaikan oleh Rindu. “Semua ada sangkut pautnya dengan kamu, Rindu.” Wanita itu mengerutkan dahi mulusnya. Bahkan kedua alisnya seketika terangkat ke atas. “Maaf, Mike. Sepertinya halusinasimu terlalu tinggi. Apa boleh kalau sekarang kamu pulang ke apartemenmu dan beristirahat. Aku rasa kamu sakit.” Seketika Mike tert
“Silakan, Bu Rindu.” Rindu sedikit tersentak saat sekertaris cantik itu memanggilnya dengan sebutan Bu. Ini pertama kalinya dia dipanggil seperti itu. Namun sosok Rindu segera mengikuti langkah kaki Valencia, sekertaris pribadi sekaligus asisten Mike hanya Eliana ini sedang cuti dan baru kali ini masuk kerja. “Apa Tuan Jeje juga ada di dalam?” Oh, Tuan Jeje sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, Bu.” Lagi-lagi Rindu kaget namun kepala wanita dewasa itu mengangguk Pelan. “Berapa lama penyembuhan Tuan Mike mengalami kebutaan?” “Buta?” Tampak jelas gadis bernama Valencia itu tampak kaget saat Rindu menanyakan tentang kebutaan Mike. “Apa kamu tidak tahu kalau Mike mengalami kebutaan? Mungkin sebuah kecelakaan sudah terjadi sehingga Mike mengali kebutaan permanen. Tapi syukurlah semua kini sudah baik-baik saja.” Valencia sempat berhenti mendengar kalimat panjang Tindu. Tak menyangka kalau wanita dewasa itu banyak tahu tentang kehidupan bos besarnya itu. Apalagi in
Rindu menatap wajah Mike dengan menelan salivanya yang terasa sangat kering. Tak menyangka tiba-tiba dia mendengar kalimat yang tak mudah untuk dia jawab. Perempuan dewasa itu kembali terlhat panik namun sebisa mungkin dia tenang. “Kamu masih meragukan aku. Hilang ingatanmu itu ternyata sangat mengganggu hubungan kita. Aku membiarkan mi dahulu kala untuk memilihnya sebagai suami kamu. Dah bahkan kamu menangis di pundakku saat kamu tahu Akh sangat mencintaimu. Namun semua harus berakhir saat kamu memilihnya.” Semakin salivanya Rindu susah tertelan setelah panjang lebar sosok Mike yang di kiranya buta itu malah banyak ngomong. “Aku akan membantumu mengembalikan ingatan itu, Rindu. Penyakit mematikan yang waktu itu bersarang di dalam tubuhmu lah yang merenggut semua ingatan min tentang aku.” Kedua alis Rindu terangkat kuat saat kembali dia mendengar sosok Mike ngoceh. “Maksudnya bagaimana, Mike? Aku kurang paham dan mengerti.” Mike hanya menatap Rindu dalam. Bahkan tatapan itu
“Sampai kapan kita akan bersembunyi di sini, Mike?” “Sampai keadaan di luar benar-benar aman. Akan lebih baik kamu ada di hotel ini, Rindu. Lagi pula hotel ini tidak terlalu besar. Jadi orang tudak banyak yang tahu dan terjamin ke selamatanmu di sini.” Hah! Rindu menghela napas panjang. Wanita itu mengedarkan pandangannya ke seluruh tuangan. Memang hotel itu terlihat kecil tapi sangat mewah. Ada satu pembaringan yang sepertinya memang untuk hotel menengah ke atas. Di rancang sedemikian rupa kayaknya penginapan yang berfasilitas bagus. “Tidurlah. Kamu sangat lelah dan aku harap tudak trauma dengan kejadian tadi.” “Siapa mereka?” “Aku yakin kamu mengenalnya. Anggap saja kamu dijadikan umpan untuk memancingku agar cepat bertindak.” Rindu mengerutkan dahinya kiat tanda dia tudak paham apa yang dimaksud oleh Mike. “Ini artinya kaku sangat mengenalnya dan yang sesungguhnya diinginkan urang itu adalah kamu.” Mike mengangguk diiringi senyum tipis namun samar. Dapat terlihat dari
“Kemana saja kamu, Tantrama? Jam segini baru pulang. Apakah kantor kamu tutup jam dia dini hari?” Tegura itu tak dihiraukan oleh sosok Tantrama yang baru saja memasuki kamarnya. Dilihatnya sosok Sahira yang memakai baju dinas makanannya sedang bersandar dengan segala bentuk perfect tubuhnya. Entah kenapa Tantrama tiba-tiba menubruk sosok Sahira itu dan beberapa lama terjadilah sesuatu yang membuat Sahira murka dan marah besar. “Rindu. I love you.” Plak! “Dasar laki-laki bajingan! Ternyata kamu selama ini masih memikirkan dia. Pantas saja kamu berubah drastis semenjak perempuan sialan itu datang.” “Kamu sangat keterlaluan, Sahira! Kamu sudah melebihi batas sebagai seorang wanita apalagi kamu seorang istri. Apa pantasnya kamu memperlakukan suamimu dengan kasar seperti ini. Seburuk-buruknya Rindu tidak pernah sama sekali berbuat kasar sama aku apalagi menjatuhkan tangan. Kamu ini seorang perempuan, Rindu. Lancang dan berdosa besar.” “Dosa kamu bilang!” Pertengkaran itu berla
Entah sesungguhnya bagaimana awal mula hubungan mereka terjadi. Baik Mike dan Rindu hanya sama-sama terpancing malam itu hingga akhirnya sekarang menjadi hal yang sangat mereka inginkan setiap kali mereka membutuhkannya. Tidak dipungkiri oleh Rindu bahwa Mike mempunyai daya pikat yang sungguh luar biasa mampu membuatnya mencandu setiap sentuhan yang dilakukan pria tersebut. “Bu Rindu. Hari ini kita ada pertemuan dengan bos batu bara.” Rindu mendongak lali mempersilakan sang sekertaris masuk ke ruangannya. “Tere, kamu siapkan semua berkasnya. Hari ini aku sendiri yang akan bertemu dan mempresentasikan di depan bos sombong itu. Dalam typing saja dia sudah kurang akar apalagi di depan nyata nantinya.” Tere, wanita yang kita-kita berusia 25 tahun itu mengangguk paham dengan perintah bos cantiknya. Memang akhir-akhir ini Rindu diteror bos baru yang mengaku bos batu bara dari KalimantanTimur. Saking kesalnya Rindu menerima pertemuan empat mata itu. Dia hanya ingin memastikan agar
Tangan Rindu seketika memudar saat laki-aku itu juga mengurai telapak tangannya yang beberapa saat lalu menggenggam erat tangan dinginnya. “Ini kontrak kerja sama di bidang minyak bumi. Anda bisa memastikan Nyonya. Bahwasannya saya hanya ingin bekerja sama dengan perusahaan Anda karena saya melihat perusahaan Anda sangat benefit.” Mata Rindu menelisik ke arah wajah pria hang mengaku bis batu bara dari Kalimatan Timur itu. “Saya sangat senang sekali mendapat tawaran kehormatan ini. Sayangnya saya belum merilis bidang minyak bumi mentah sepeti bisnis Anda Tuan Alan.” Jawaban yang diberikan oleh Rindu itu memang gak terduga. Pria itu selama ini belum pernah merasakan penolakan baik dari berbagai jenis perusahaan yang selama ini ada di bawah naungannya. Namun kali ini harus dia akui bahwasannya apa yang dilakukan oleh Rindu mampu membuatnya ketar-Ketut. Karena yang sesungguhnya kehadiran perusahaan baru Rindu bisa menggeser posisi perusahaannya di kancah dunia bisnis internasion
Rindu tak kuasa menghadapi kepanikannya. Wanita itu berjalan mondar-mandir saat dia harus menunggu seorang pengacara yang akan datang di kantor polisi. “Nyonya Rindu, pengacara yang Anda tunggu sudah hadir.” Rindu menatap wajah tampan yang alat ini sedang berjalan ke arah dirinya. “Pengacara Louis. Anda datang sepertinya bukan di saat yang tepat. Tak seharusnya Nada yang datang. Karena saya nggak membutuhkan Anda.” Alangkah terkejutnya Loyis mendengar apa yang dikatakan oleh Rindu. Namun pria itu segera bisa menguasai diri. Ada senyu tipis meskipun samar dari balik bibir seksualnya. “Nyonya Rindu. Mungkin Anda belum tahu kalau saya adalah pengacara ktubadi keluarga Abraham dan diutus untuk selalu mengawal kasus apapun yang terjadi di keluarga besar tersebut. Tapi sungguh saya juga gak mengangka kalau ternyata Tuan Mike mempunyai hubungan khusus dengan Mqa. Ini sangat kebetulan.” Ada seringai liar yang terkesan mengejek Rindu dan membuat wanita itu mendengus kesal. Louai Anton
Mata Rindu menatap tajam tak berkedip saat melihat sosok Luna makan siang bersama dengan pria yang gak lain Abraham.Sepertinya wanita dewasa itu belum sama sekali menyadari kehadirannya.“Congratultain, Honey. Kamu sukses.” Luna menyuapkan sesuatu makanan ke dalam bibir mungilnya. Kepalanya menggeleng pelan sambil mengerucutkan bibir itu.“Akh rasa nggak seperti itu, Tuan Abraham. Mungkin kita bisa menundukkan Mike tapi tidak dengan Louis. Aku percaya kalau casaanova itu akan berbuat lebih jahat daripada perbuatan kita. Faktanya perusahaan itu dibeli oleh pria mafia itu.”Dug!Jantung Rindu menggelepar seketika manakala mendengar apa yang dikatakan oleh Luna.“Luna. Aku tak menyangka kamu berbuat seperti ini. Setega itu kamu padaku, sahabat yang sudah menganggap kamu segalanya, tapi kenapa kamu berbuat maksiat begini padaku?”Kedua tangan Rindu mengepal kuat dengan tetesan air mata yang jatuh ke pipi tirusnya. Bahkan belum usai penderitaannya kini sudah diberi lagi musibah yang lai
Mata Rindu melebar saat melihat sosok itu sudah duduk di sofa ruang tamu villa milik Luna. Rasa tak percaya kini menaungi hati wanita dewasa itu. “Louis! Panggilan tajam itu membuat sosok tampan berwajah bule itu segera mendongak. Melipat ponsel genggamnya dan menyimpannya di salam saku. Akhirnya aku menemukanmu.” Itu ucapan Louis, sosok laki-laki yang datang di sore hari itu. “Da-dari mana kamu tahu tentang aku di sini.” Louis sama sekali tak menerbitkan senyum. Pria itu bangkit dan mendekat ke arah Rindu. “Itu tidak penting. Sekarang kemasi barangmu yang penting. Kita pergi sari sini!” Rindu mengernyitkan keningnya dan menatap wajah Louis dengan tatapan tanda tanya. “Luna itu tidak baik untukmu, Rindu. Dia itu musuh dalam selimut. Menusuk kamu dari belakang.” “Hei! Kamu kenal Luna?” Ada anggukan yang membuat Rindu terkejut. Padahal itu merupakan jawaban dari Rindu sendiri. “Aku mengenalnya lebih dulu daripada kamu. Dia teman sedari kecilku dan sifatnya dari dulu memang
Rindu mengapa tak Praha saat membaca dan melihat berita yang saat ini sedang menjadi trending topik itu. Rasanya dia sangat susah ejekan salivanya. Tak menyangka bahkan sama sekali tak pernah terpikir dalam benaknya Mike, laki-laki yang indah bisa membuka hatinya akan tega melakukan itu. Terhenyak saat mendengar panggilan di telpon genggamnya berdering berkali-kali bahkan seolah tak berhenti. Terlihat nomor berbeda-beda masuk ke dalam ponselnya. Sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah semua panggilan dari orang-Itang yang dikenalnya. Kolega dan seluruh manusia yang masih peduli dengan dirinya. Wanita dewasa itu memejamkan matanya degan linangan air mata yang sudah menetes dengan atasnya. Bagaimana tidak? Terlihat sangat jelas bahwa perusahaannya sekarang sudah pindah kepemimpinan. Bahkan ada andil dari laki-laki hamba angkat dikenalnya. Sampai detik ini tak ada sedikitpun niat pria itu untuk mengabari atau sekedar mencari dirinya. Bahkan Rindu juga tak mendengar kabar pria
Rindu merasakan sepi yang berlarut saat membuka matanya. Beberapa jam lalu Lina, sahabatnya sudah pergi ke kita yang dia tinggalkan. Sesaat teringat akan bayangan Louis dan Mike. Dua orang pria yang gak seharusnya mengobral-antik hidupnya setelah kehancurannya ditandai oleh Tantrama, sang mantan suami. “Akh!” desah ya kesal ketika tiba-tiba bayangan-bayangan itu muncul di benaknya bergantian dan bahkan silih berganti seolah memang sengaja mengingatkannya pada kesakitan yang sekarang ini kembali terusik. “Semua pria memang brengsek!” geramnya dengan nada marah lantas bangkit dari pembaringannya. Berjalan menuju ke teras belakang di mana di sana dia menemukan sebuah kolam tenang yang tak begitu dalam. Dalam kekalutannya Rinduntiba-tiba melompat begitu saja masuk ke dalam kolam itu. Terlihat begitu lama tubuhnya nggak muncul kembali dan sekalinya muncul tubuhnya mengapung dalam posisi tengkurap. Di luar sana terdengar suara gaduh seseorang yang berbincang dengan seseorang. “K
“Rindu, apa kamu yakin tidak ingin ikut aku ke Jakarta?” Rindu menggeleng dengan malas. Bahkan kedua matanya pin yak terbuka sama sekali. Pagi itu memang cuaca di Cisarua Bogor sangat dingin. Apalagi ditambah hujan dari semalam yang tak kunjung berhenti. “Kapan kamu kembali?” tanyanya kada sangat dekatnya itu dengan mata masih tertutup. Sedang Luna hanya sekilas menatap ke arah pembaringan wanita yang berstatus janda tersebut. “Setelah semua pekerjaan dan urusan dj sana selesai,” jawab Luna dengan menundukkan wajahnya. Memperbaiki kemeja tanpa lengannya. “Termasuk mengurusi suami orang itu?” Tiba-tiba ada suara kekehan yang terdengar dari bibir sensual Luna. “Siapa yang kamu maksud? Abrahamkah?” Sektoka Tinfu membuka matanya saat mendengar Lina menyebutkan satu nama itu. “Dia bukan suami orang. Masih single hanya saja buaya. Aku bertugas untuk menaklukannya fan menyoroti seluruh harta kekayaannya karena dia pernah menyinggung harga diriku.” Rindu semakin yakin dengan pemi
Rindu tersentak saat melepas khayalan ya yang menjijikkan itu. Ada tarikan napas yang tersengal saat dia membuka matanya. “Rindu. Kenapa? Sepertinya kamu kurang sehat?” Rindu hanya menghela napas kembali dan menghembuskannya perlahan. “Apa ini karena Sahira lagi?” Rindu menggeleng pelan lantas bangkit dati sandaran duduknya. “Bukan, Luna. Tapi ini karena seorang pria.” Luna Ananta, mode sekaligus desainer terkenal itu seketika mengernyitkan keningnya. “Tanyrama lagikah?” Sekali lagi Rindu menggeleng. “Laki-laki lain?” Anggukan itu cukup untuk menjawab rasa penasaran Luna, sahabat kental wanita berstatus janda itu. “Semenjak kapan kamu membuka hati untuk pria lain?” Pertanyaan itu membuat Rindu mendongak dan sejenak terhenyak. “Aku juga tidak tahu,” jawabnya ramdom. Kemudian menatap sosok Luna yang masih heran dengan sikap Rindu yang sepertinya pendiriannya goyah. “Ada apa? Apakah pria ini bukan Tantrama?” Kembali kepala wanita itu mengangguk. Desahan berat seketika terde
“Aku merebutkan darinya.”Bom!Mata Rindu membelalak lebar saat mendengar perkataan Mike.“Maksudnya?”“Aku curi nomor ponselKamu dari ponse Louis. Dan aku selalu mengaku dia saat kamu chating duli. Coba kamu ingat-ingat dahulu kala. Kita pernah menjadi sahabat kecil. Tapi ketika kamu mulai mengenal Louis di ChannelMedia sosial kamu, kamu merupakan aku. Akhirnya selama bertahun-tahun ini aku yang menemanimu. Sedang Louis sibukDengan dunianya sendiri. Dia adalah manusia robot yang nggak punya kegiatan selain menyendiri dan menyibukkan diri dengan seabrek kegiatan bermanfaatnya hingga pada akhirnya kamu memutuskan untuk menikah. Di situ aku mulai gelap mata. Segala usaha yang kulakukan untuk mencegah pernikahan kamu tak bisa menggagalkan pernikahanmu dengan Tantrama. Hingga aku memutuskan untuk mengasingkan diri dari semua orang dan akhirnya Aku datan lagi menjadi Duke. Pengawal pribadimu dengan transformasi yang berbeda.”“Dan sekarang kamu menjadi Mike dengan Tanaformasi yang berbe
“Kamu mau ke mana?” Napas Rindu bukan lagi tersengal melainkan seolah berhenti berhembus saat mendengar teguran keras dari sosok Louis. Tak sadar dia meringis karena ternyata cengkeraman pria itu membuat tangan Rindu memerah. “Lepaskan, Louis,” desis Rindu sambil mencoba menepiskan tangan pria tampan itu. Tak terasa ada lelehan bening yang saat ini sudah jatuh ke pipi wanita itu. Louis terhenyak kaget. Tak menyangka apa yang dilakukan olehnya mampu membuat wanita yang ada di hadapannya itu menangis. “Apakah sesakit itu?” tanyanya sambil mencoba melepaskan tangannya yang sedari tadi mencengkeram tangan ramping Rindu. “Aku tak akan pernah melepaskan kamu, Rindu. Sudah cukup pencarian dan penantianku selama ini.” Terlihat kening Rindu mengerut hebat saat mendengar apa yang dikatakan oleh Louis. “Apa maksud kamu, Louis? Apa sebelumnya kita pernah bertemu?” Louis sedikit terkejut mendengar pertanyaan penuh dengan rasa penasaran itu. “Lupakan saja,” ucapnya kemudian. Setelah itu
Rindu bukan hanya terdiam mendengar perkataan pria yang saat ini sedang bersama dengannya itu. Sosok yang selama ini seolah menjadi peneror hidupnya itu sekarang seakan merasakan kemenangan yang dia dapat dari kelemahan yang saat ini sedang menimpanya. “Demi Mike! Ya, demi pria itu. Aku akan mengorbankan diriku. Karena hanya pria inilah yang bisa menolong Mike. Alan tak akan pernah tertangkap kalau dia terus menjadikan dirinya pria yang menjadi korban dalam Kasus ini. Aku harus membongkar kebusukan pria pemilik bisnis batu bara itu.” Sepertinya Rindu sudah bertekat untuk benar-benar melakukan apa yang memang seharusnya dia lakukan demi menolong Mike yang saat ini sedang berada di balik jeruji besi. Dan semua itu dilakukannya Karen ademi menolong wanita ya yang selama ini diam cintai yaitu Rindu. “Aku akan melakukan apa yang kamu minta asalkan setik ini kamu bisa menjamin Mike.” Louis seketika tergelak lantas menatap tajam ke arah Rindu. Sebegitu cintakan kamu sama pria itu sa