Di gerbang markas besar Perusahaan Wison, sebuah Pagani diparkir dengan angkuh dan menghalangi seluruh gerbang.Saat satpam bergegas keluar pintu, mereka sudah membawa beberapa handuk tambahan di tangan.Bahkan sebelum pintu mobil terbuka, mereka sudah menjatuhkan diri di atas mobil sambil mengelapnya dengan penuh semangat.Bukan karena mereka murahan dan suka menjadi babu, tetapi Tuan Muda Raka ini memang seseorang yang tidak boleh disinggung.Saat pintu mobil gunting terbuka, seorang satpam sudah membungkuk di tanah.Tuan Muda Raka keluar dari mobil, sepatu Louis Vuitton miliknya menginjak punggung satpam seolah sedang berjalan di tanah datar."Kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Terakhir kali bagian belakang nggak cukup lurus dan nggak sejajar dengan sasisnya. Lain kali dipertahankan."Tuan Muda Raka mengangguk puas dan memuji.Satpam itu berdiri dari tanah dan mengangguk."Baguslah kalau kamu puas."Beberapa penyambut tamu di resepsionis yang terlihat seksi bergegas melangkah
Meskipun Haris tidak mengetahui hubungan antara Luna dan Deon, tetap saja dia akrab dengan Deon dan akan lebih baik kalau tidak terjadi apa-apa padanya."Kerja sama bisnis? Terus kenapa!?""Aku menginginkannya!"Raka menunjuk ke arah Luna dengan nada mendominasi.Haris mengernyitkan dahi dan diam-diam mengedipkan mata kepada wanita di sekitar Raka."Tuan Muda Raka, apa kami nggak memuaskanmu?""Benar, sekilas wanita ini terlihat nggak berpengalaman. Kami berbeda. Kami bisa memuaskanmu dengan trik apa pun yang kamu inginkan!""Apakah kamu akan meninggalkan begitu banyak dari kami cuma demi dia?"Mereka langsung mengerti, menempelkan tubuh mereka yang seksi kepada Raka dan berkata dengan genit."Enyahlah!"Raka yang jatuh cinta pada Luna tidak tertarik pada orang lain.Dia mendorong wanita cantik yang menempel padanya dengan kasar dan berjalan menuju Luna."Ikuti aku!"Dia meraih tangan Luna.Wajah Luna terlihat jijik dan dia mundur beberapa langkah untuk menghindarinya."Jangan sentuh a
"Bagaimana kalau aku nggak setuju?"Luna bertanya dengan suara muram.Dia sengaja tidak mengendalikan suaranya. Setelah mendengar ini, sudut bibir Raka melengkung tanpa berbicara."Kamu nggak punya hak untuk menolak."Haris menggelengkan kepalanya, nadanya tenang dan dia hanya menyatakan fakta."Meskipun kamu nggak setuju, dia nggak akan melepaskanmu. Aku bisa meminta Tuan Muda Raka untuk jangan melakukan apa pun di markas besar Perusahaan Wison, tapi begitu kamu keluar dari sini, nggak ada seorang pun di seluruh Kota Risan yang bisa jamin keselamatanmu. Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri. Di Kota Risan, kamu nggak akan bisa menggunakan transportasi apa pun hanya dengan satu kata darinya.""Selain itu, kurangnya kerja samamu juga akan berdampak pada orang-orang di sekitarmu."Hati Luna panik.Benar. Dengan status Raka, jangankan di Kota Risan, bahkan di seluruh Negara Lordia akan sulit baginya untuk lepas dari cengkeraman pria itu."Meskipun harus mati, aku nggak akan menuruti
Terlepas dari apakah Deon bisa membereskan situasi yang ada, Luna hanya tahu Deon adalah kekasihnya.Mungkinkah karena Raka begitu berkuasa sehingga dia menyuruh Deon pergi dan membiarkan wanitanya dihina?Mungkinkah karena Deon tidak bisa mematahkan pergelangan tangan Raka, Luna mengorbankan tubuhnya sendiri untuk menyelamatkan nyawa Deon?Luna tidak bisa melakukan hal seperti itu. Itu merupakan penghinaan dan menginjak-injak martabat seorang pria.Dia yakin Deon tidak bisa menerima hal seperti itu.Karena dia adalah pria sejati.Kalau Deon tidak muncul di sini, mungkin Luna lebih baik mati daripada melibatkan Deon.Akan tetapi, Deon muncul di sini.Hidup dan mati ditanggung bersama oleh keduanya."Pak Haris, Deon adalah kekasihku."Luna berkata dengan suara rendah lagi.Wajah Haris terlihat getir.Mungkinkah hari ini adalah hari sial yang tidak ada di kalender?Dengan Deon di satu sisi dan Raka di sisi lain, bagaimana dia harus memilih?"Hahaha, lucu sekali!"Raka tertawa dengan nada
Deon menatapnya dalam diam.Haris tidak berani menengadahkan kepala, tetapi dia bisa merasakan tatapan dingin menusuknya.Tubuhnya agak menggigil dan bajunya basah oleh keringat.Memang benar Deon telah meninggalkan terlalu banyak kekuasaan padanya.Perusahaan Wison di masa kejayaannya hampir dimusnahkan oleh Deon. Kalau Perusahaan Wison tidak lagi berguna bagi Deon, sekarang perusahaan itu pasti sudah tidak ada.Belum lagi, sekarang Perusahaan Wison timpang.Haris tahu.Kalau Deon menolak mengampuninya, kelak Perusahaan Wison akan hilang sepenuhnya.Setelah sekian lama, Deon mengalihkan pandangannya dan menoleh ke arah Luna."Bagaimana pendapatmu?"Haris mengangkat kepalanya dan menatap Luna dengan tatapan penuh harap.Luna menjadi linglung untuk sementara waktu.Dia tahu Deon telah menekan Perusahaan Wison dan memaksa Haris untuk menyakiti dirinya, tetapi dia tidak mengetahui prosesnya.Dia bahkan tidak mengerti bagaimana Deon membuat Haris sang kepala keluarga terkemuka begitu meren
Seketika, kulit kepala Haris mati rasa.Hanya ada satu pria dalam tiga generasi Keluarga Tier.Di generasi Raka, meskipun Raka agak bajingan dan tidak bisa mengendalikan selangkangannya, hal itu tetap memberi harapan bagi Keluarga Tier untuk berkembang.Bagaimanapun, Raka telah membesarkan perut banyak wanita selama bertahun-tahun.Akan tetapi bagi keluarga besar seperti Keluarga Tier, mustahil membiarkan Raka memiliki anak di luar rumah sebelum istrinya diputuskan. Oleh karena itu, mereka yang hamil oleh Raka diaborsi oleh Keluarga Tier.Sekarang setelah benda di selangkangan Raka hilang, tidak ada bedanya dengan Raka meninggal bagi Keluarga Tier.Untuk keluarga besar seperti Keluarga Tier, keturunan lebih penting dari apa pun.Raka terus meratap dengan suara melengking.Pada akhirnya, dia langsung pingsan."Tuan Deon, kamu ...."Pada akhirnya, Haris hanya bisa tersenyum pahit."Kalau ada tanggapan dari Keluarga Tier, suruh saja mereka datang kepadaku."Setelah mengatakan itu, Deon me
"Ayah!"Hamka berjalan ke halaman dengan langkah cepat dan memanggil dengan suara muram.Mendengar suara putranya, Brandon pun menenangkan diri."Sudah diperiksa?"Brandon menggertakkan gigi dan bertanya.Bagi keluarga seperti mereka, tidak memiliki keturunan adalah bencana yang sangat menyedihkan."Setelah kuperiksa, pada dasarnya nggak ada perbedaan dengan apa yang dikatakan Haris."Hamka mengangguk dan berkata."Deon! Deon! Deon!"Mata Brandon memerah saat menyebut nama Deon berulang kali dan pada akhirnya dia hampir meneriakkannya."Ayah, tolong ingat kesehatanmu!"Mata Hamka memerah dan dia buru-buru melangkah maju untuk membantu punggung Brandon."Keterlaluan! Sekalipun dia adalah kekasihnya, bukankah Raka belum menyentuhnya? Dia sangat kejam!"Brandon berkata dengan suara gemetar.Hatinya sakit saat memikirkan cucunya yang hidup dan matinya tidak pasti."Ayah, tenang saja. Aku nggak akan mengampuninya!"Hamka juga berkata dengan getir."Sekarang bagaimana kondisi Raka?"Brandon
Saat ini Luna tertidur di hotel.Setelah mengalami hari yang menakutkan, Luna masih memilah prosedur dan tindakan pencegahan untuk menerima Farmasi Mulia di malam hari. Hal ini membuat Luna sangat kelelahan hingga hampir tertidur.Di luar hotel, Hamka memimpin sekelompok orang dan berjalan menuju hotel dengan gagah tanpa menutupi keberadaannya.Tiba-tiba, Hamka mengangkat telapak tangannya.Semua orang di belakangnya berhenti dan menatapnya."Pastikan keberadaan orang bernama Deon."Hamka menoleh dan memberikan instruksi kepada orang-orang di sekitarnya.Meskipun agak tidak menyetujui perkataan Brandon, dia selalu mendengarkan kata-kata ayahnya dan telah mempelajari beberapa kehati-hatian Brandon dari pengaruh seorang ayah sejak kecil.Terlebih lagi dengan kekuatan Keluarga Tier, cukup satu panggilan telepon untuk mengetahui keberadaan seseorang."Tuan, setelah pria bernama Deon itu memukul Tuan Muda Raka, dia kabur dan bersembunyi di sebuah peternakan di pedesaan. Dia belum keluar sej