"Berisik!"Deon mendengus dan menyerang dengan keras!Dalam sekejap mata, puluhan satpam jatuh ke tanah!Tidak ada seorang pun di depannya."Pak Deon, kenapa kamu begitu marah?"Saat ini, suara tawa terdengar.Ken!Ken berjalan menuju Deon dengan menggunakan sepatu kulitnya."Kamu bos Perusahaan Konstruksi Alama?"Deon menoleh untuk melihatnya dan sedikit menyipitkan matanya."Perusahaan Konstruksi Alama adalah milikku."Ken tersenyum dan mengangguk."Kebetulan sekali, kita pergi bersama untuk melihat apakah bahan bangunan yang dipesan oleh Perusahaan Windy benar-benar terbakar.""Kalau nggak kebakaran, jangan salahkan aku akan berbuat kejam padamu!"Deon berkata dengan sikap yang dingin."Pak Deon, kamu sudah tahu, kenapa masih memaksaku untuk pergi ke sana? Nggak ada gunanya sama sekali!"Ken mengembuskan kepulan asap dan membujuk dengan tatapan serius."Bagaimana kalau aku memaksa untuk melihatnya?"Deon bertanya."Kalau begitu, kamu akan menyesalinya."Ken secara bertahap menahan s
Romi begitu gembira hingga seluruh tubuhnya gemetar.Dalam semalam, dia berubah dari bos yang hebat dibandingkan dari dua hari terakhir ini yang baginya benar-benar sangat menyedihkan.Sekarang Romi ingin mengambil kembali semua yang hilang!Bahkan lebih!Apa yang diminta Pak Deon untuk direbut bukanlah Kota Sielo yang kecil, tetapi seluruh Provinsi Hollow!Ken sangat ketakutan hingga kakinya menjadi lemas dan jatuh ke dalam genangan darah. Ken diikat dan dilempar ke dalam mobil.Deon mengemudikan mobilnya sendiri dan membawa pergi Ken.Dengan adanya orang-orang dari Provinsi Xino di sini, Deon tidak perlu mengkhawatirkan sisanya."Keluarga Wison?"Deon menghentikan mobilnya di lapangan sepi, membuka pintu, melemparkan Ken keluar dari mobil lalu bertanya."Bukan ... eh, iya!"Ken hendak menyangkalnya, tapi Deon memelototinya dan dengan cepat berubah pikiran."Pak Deon, aku juga nggak berdaya. Keluarga Wison sudah memerintahkan, siapa di antara kita yang berani melawan?"Deon mengangguk
Ken tidak tahu pil apa yang diberikan Deon padanya.Ken datang ke vila Milson dengan bingung dan membunyikan bel pintu.Setelah beberapa saat, pintu berat itu terbuka, memperlihatkan ruang tamu yang indah."Ken? Apa yang kamu lakukan di sini?"Begitu melihat Ken, Milson sedikit mengerutkan kening.Di matanya, Ken bahkan bukan orang penting, hanya sebuah benda yang bisa dirinya manfaatkan."Pak Milson, Deon meminta aku untuk menyampaikan pesan padamu.""Deon bilang ...."Setelah Ken selesai berbicara, Milson hendak berbicara.Saat berikutnya, terdengar suara keras.Tubuh Ken meledak, darah serta daging beterbangan ke mana-mana!Seluruh tubuh Milson berlumuran darah, banyak potongan daging yang tergantung di tubuhnya.Wajahnya sangat pucat dan matanya dipenuhi niat membunuh."Deon, apa kamu menyatakan perang padaku?"Deon menggertakkan gigi.Di saat yang sama, ada juga rasa takut yang kuat di matanya.Begitu selesai berbicara, Ken meledak.Hal ini menunjukkan bahwa Deon tidak hanya menye
"Aku katakan lagi, cepat pulang! Kalau nggak, jangan pernah menginjakkan kaki di rumah lagi!"Ayah Suzie sangat marah.Saat ini, apa Suzie sendiri belum menyadari konsekuensi menyinggung Keluarga Wison dari Kota Risan?Saat itu, bukan hanya Suzie, tapi seluruh keluarga akan terlibat!"Sudah kubilang! Sekarang aku nggak akan pergi!"Setelah mengatakan itu, Suzie langsung menutup telepon.Setelah itu, Suzie mengusap matanya yang hampir menangis dan terus mengerjakan tumpukan dokumen di atas meja.Entah berlalu berapa lama.Di luar kantor, terdengar suara berisik."Tuan, Anda nggak boleh masuk ....""Pergi!"Di tengah teriakan yang keras, pintu kantor dibuka.Suzie terkejut saat melihat orang-orang di luar rumah."Ayah, kenapa datang ke sini?"Suzie segera berdiri."Kalau aku nggak datang, seluruh Keluarga Yale akan hancur di tanganmu!"Ayah Suzie mendengus dingin dan berkata."Ayah, meskipun mereka Keluarga Wison dari Kota Risan, aku nggak berpikir kita nggak bisa melawan mereka sama sek
"Kamu pikir kamu ini siapa? Kamu masih menertawakan perintah pemblokiran!"Ayah Suzie tertawa terbahak-bahak hingga menangis.Di situs resmi Perusahaan Windy, terdapat perintah pemblokiran yang dikeluarkan atas nama Perusahaan Windy.Isi perintah pemblokiran sangat berbeda dengan yang dikeluarkan Haris.Namun, dari Keluarga Wison!Perusahaan mereka tersebar di semua lapisan masyarakat dan mengendalikan sumber kehidupan masyarakat!Mereka yang baru memenuhi syarat untuk mengeluarkan perintah pemblokiran ini!Perusahaan Windy? Deon?Setelah meninggalkan Provinsi Hollow, siapa yang akan mengenalmu?Bahkan di Provinsi Hollow, tidak semua orang mengenalnya!Perintah pemblokiran dikeluarkan untuk memblokir Keluarga Wison?Lelucon!"Lucu sekali?"Deon menatap Ayah Suzie sambil mencibir."Lucu?"Ayah Suzie akhirnya berhenti tertawa dan menatap putrinya."Inilah orang yang kamu ikuti, orang gila yang buta dan sombong! Kamu percaya atau nggak, sekarang kamu sudah menjadi bahan tertawaan seluruh
Setelah Haris kembali tenang, raut wajahnya menjadi seperti biasa.Meskipun dirinya tidak tahu persis apa hubungan Deon dengan militer Provinsi Xino.Namun, militer Provinsi Xino ingin dia menyerah?Tidak akan mungkin!Setelah menutup telepon, Haris berpikir sejenak dan menelepon."Bantu aku periksa seseorang yang bernama Deon. Orang ini membuka sebuah perusahaan di Kota Sielo bernama Perusahaan Windy."Baru sekarang dia berpikir untuk menyelidiki identitas Deon."Pak Haris!"Saat ini, sekretarisnya terhuyung-huyung ke ruang kerjanya."Siapa yang mengizinkanmu masuk? Pergi!"Ruang kerja adalah area terlarangnya.Dia berulang kali memerintahkan agar tidak ada seorang pun yang diizinkan memasuki ruang kerjanya tanpa izinnya.Apa orang-orang ini tidak mendengarkannya sama sekali?"Pak Haris, ada sesuatu yang harus aku laporkan!"Sekretarisnya berkata dengan tergesa-gesa."Sesuatu yang penting? Hal penting apa yang bisa membuatmu masuk seenaknya saja ke ruang kerjaku? Katakan padaku!""Kal
Perusahaan Windy.Di luar pintu kantor Suzie.Ayah Suzie menyeka air mata dan merasa semua ini sangat konyol."Sekarang kamu masih nggak mau ikut denganku?"Dia menoleh untuk melihat Suzie, merasa bahwa Suzie harus melihat sifat asli Deon sekarang.Deon orang gila! Orang gila yang suka membual!"Sudah kubilang, aku nggak akan pergi!"Siapa tahu, Suzie masih menggelengkan kepalanya, raut wajahnya sudah penuh dengan tekad.Ruat wajah Ayah Suzie dipenuhi rasa tidak percaya."Apa Deon sudah menyantet kamu! Kamu patuh sekali dengannya!"Ayah Suzie menjadi pucat karena marah."Aku percaya padanya!"Suzie menggigit bibirnya dan berkata."Kamu percaya padanya? Oke, perintah pemblokiran sudah dikeluarkan untuk sementara waktu. Apa ada pergerakan?"Ayah Suzie tertawa marah dan bertanya."Jangan cemas, tunggu sebentar lagi saja, peluru masih beterbangan."Saat ini, Deon berkata dengan pelan."Lama sekali, kemungkinan pelurunya sudah terbang dari Provinsi Xino ke Xina!"Ayah Suzie berkata dengan s
Helikopter bersenjata tercanggih di Negara Lordia, Elang Hitam 20!Helikopter mendarat!Haris melompat keluar dari helikopter!Ayah Suzie benar-benar tercengang saat melihat Haris.Bagaimana mungkin!Haris benar-benar ada di sini!Hanya karena Deon memintanya untuk datang dan berbicara dengannya secara langsung dalam waktu dua jam, Elang Hitam 20 diberangkatkan dari Kota Risan ke Kota Sielo dalam waktu dua jam!Gila!Dunia ini sudah gila!Ayah Suzie merasa haus dan tidak percaya!"Deon, segera cabut perintah pemblokiran!"Wajah Haris pucat, menghampiri Deon dan segera memerintahkan."Kenapa? Perintah pemblokiran itu adalah hak paten Keluarga Wison? Kamu bisa mengeluarkannya, tapi aku nggak bisa?"Deon mencibir dan bertanya.Ayah Suzie berdiri di samping, bahkan tidak berani bersuara karena takut membuat Haris kesal dan menimbulkan masalah.Namun, mendengarkan percakapan keduanya, Ayah Haris diam-diam menjadi ketakutan!Ini menunjukkan bahwa perintah pemblokiran Deon telah membawa banya