Luna menjadi sangat marah saat menyebutkan masalah ini.Dia telah menjadi kambing hitam tanpa alasan.Karena Deon masih hidup sebelumnya, dia"Masalah ini terlalu serius. Mungkin saja Simon sudah bersiap. Aku akan pergi bersamamu!"Deon langsung berkata.Suzie juga memasang wajah serius, "Benar! Cukup aku yang memimpin perusahaan ini di ibu kota provinsi. Kota Sielo adalah markas kita. Jangan membuang-buang waktu lagi, kalian cepatlah pergi!""Ketiga bos sekalian!"Kali ini seorang wanita yang mengenakan kemeja putih dengan pinggang serta kaki ramping menyerbu masuk.Itu adalah Asih, manajer departemen personalia.Selama masa kritis ini, dia sibuk berlarian dan berusaha keras demi menenangkan para karyawan."Ada apa?" Suzie bertanya dengan penasaran."Para investor yang berkoar-koar untuk menarik modalnya telah mendengar Pak Deon telah kembali. Mereka telah menyiapkan sepuluh meja di Hotel Mawar, juga bilang ingin meminta maaf kepada Pak Deon dan kalian berdua secara langsung!"Asih be
Rencana rahasia ini adalah inti sebenarnya dari organisasi mereka yang bersembunyi di Provinsi Hollow.Apa yang Pak Tako lakukan hanyalah tugas biasa tingkat kedua."Kali ini organisasi mengutusku kemari hanya untuk masalah ini. Sayang sekali kamu nggak bisa membantuku lagi. Pergilah dengan tenang!"Wanita itu bergumam.Setelah mengambil satu langkah dari sini.Tiba-tiba pasukan kendaraan lapis baja yang padat muncul seperti semburan baja."Aku tahu organisasi V pasti akan mengutus seseorang ke sini."Pesawat khusus Killan berhenti tepat di depan wanita itu dan dia tersenyum percaya diri."Itu sebabnya aku memasang perangkap di sini lebih awal, menunggumu untuk keluar."Wanita berambut panjang itu memiringkan kepalanya dengan wajah datar, "Jadi ini jebakan?""Tentu saja!" Killan memberi isyarat.Puluhan ribu senjata diarahkan ke arah wanita itu dan siap menyerang dengan kekuatan yang mengancam.Dilihat dari ucapan dan perbuatan wanita itu, levelnya pasti tinggi.Bahkan mungkin merupaka
Deon yang berada di tempat jauh tiba-tiba bersin."Hatchi!""Hatchi!""Hatchi!""Ada apa? Kamu masuk angin?" Suzie yang berada di sebelahnya menggoda saat melihat ini.Deon mengusap hidungnya, "Bukan apa-apa. Cuma aneh saja, aku belum pernah seperti ini sebelumnya."Suzie terkekeh, "Jangan-jangan kamu melakukan hal itu terlalu banyak, 'kan?"Deon melirik ke arahnya dan berkata, "Lucu sekali! Tubuhku nggak terkalahkan! Kalau kamu nggak percaya padaku, aku akan membiarkanmu mencoba lagi?"Suzie tersipu dan berkata, "Cih! Jangan sembarangan!""Oh iya, apa kamu benar-benar berencana pergi ke perjamuan itu? Karena alasan ini, kamu sampai meminta Luna untuk kembali ke Kota Sielo dulu."Deon menggelengkan kepalanya dan berkata, "Begitu aku hilang kontak, para penjahat itu langsung keluar untuk menimbulkan masalah. Kalau aku meninggalkan ibu kota provinsi lagi, nggak ada jaminan mereka nggak akan melakukannya lagi!"Dia membuat keputusan sebelum pergi.Menghilangkan semua hambatan untuk Suzie.
"Benar! Kalau begitu aku sangat berterima kasih padamu, Pak Jay!"Deon berkata sambil tersenyum.Deon datang terlalu cepat dan membuat semua orang di tempat menjadi murung.Melihat sebelum Deon datang, setiap orang terlihat begitu bersemangat.Begitu Deon muncul, semuanya langsung menjadi tunduk. Ini adalah sikap biasa semua orang di depan Deon."Bukankah kalian bilang ingin meminta maaf kepada perusahaan kami dengan menyajikan bir? Mana birnya? Bawakan kemari!"Deon duduk di kursi Pak Jay seolah tidak ada yang terjadi.Akan tetapi, orang tersebut malah tersenyum dan berkata, "Kami sudah menyiapkan semuanya, pelayan! Ayo cepat sajikan semua bir berkualitas yang bos bawakan untuk Pak Deon cicipi!"Saat Suzie melihat ini, dia pun menutup mulutnya dan tertawa.Begitu Deon tiba, dia langsung mengendalikan situasi dan membalikkan keadaan para tamu.Pantas saja para bos yang sombong ini begitu takut padanya ....Sepertinya Suzie masih harus belajar banyak hal darinya dalam hal bisnis.Tidak
Tamparan ini membuat Pak Jay pusing.Dia memiringkan kepalanya dan jatuh ke lantai dengan mulut penuh darah."Dia nggak mabuk?"Semua orang menatap semua ini dengan tercengang.Hanya merasa ngeri.Mereka jelas melihat Deon minum banyak bir dengan mata kepala mereka sendiri, kok sekarang dia masih bisa sadar?"Ini bir yang sangat bagus. Semakin banyak diminum, kamu akan menjadi semakin segar!"Deon bersendawa, "Terima kasih atas keramahtamahan kalian, inilah saatnya untuk memulai bisnis.""Beberapa dari kalian memanfaatkan ketidakhadiranku untuk memeras Perusahaan Windy, bukan?"Semua orang saling memandang dan tidak berkata apa-apa."Majulah dan aku akan mengampuni nyawa kalian," kata Deon dengan tenang.Dalam sekejap, belasan orang merangkak dengan gemetar.Pak Deon, maaf, kami ...."Bunuh." Deon menyela ucapan orang lain dengan wajah datar.Tap, tap, tap!Belasan preman berjas menyerbu masuk dengan mengancam. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, mereka menarik orang-orang ini ke jende
Beberapa bos itu memang membayar mahal, tetapi mereka tidak bisa menikmatinya tanpa nyawa.Mereka tidak sebodoh itu dan tidak akan menjual nyawa mereka demi uang.Melihat orang-orang itu pergi, wajah semua orang tiba-tiba memucat dan menggigil hebat.Mereka hanya menatap Deon dengan gemetar, "Pak Deon, kami ....""Lempar ke bawah!"Deon pergi tanpa menoleh ke belakang.Hanya sekelompok bos acak-acakan yang tersisa, serta sekelompok besar preman ganas berjas."Deon, kamu bajingan sialan!"Makian semua orang berangsur-angsur hilang dan suasana menjadi sunyi.Suzie melihat jamuan makan yang berantakan dan berkata sambil menghela napas."Ternyata sejak awal kamu berencana membunuh orang-orang ini, tapi aku cukup naif mengira kamu bodoh dan berinisiatif menyelinap ke dalam perangkap orang lain.""Sudah kubilang, aku harus membantumu membereskan semua masalah ini sebelum pergi!"Deon tersenyum.Hanya butuh satu jam untuk menangani sekumpulan orang ini."Masih ada kurang dari satu jam sebelum
Akan tetapi, yang menarik perhatian Deon adalah bau busuk dan bau disinfektan yang memenuhi ruangan.Setidaknya ada belasan dokter militer yang bekerja di dalam dan bercucuran keringat.Jantung Deon berdetak kencang dan dia langsung merasakan firasat buruk."Mana Dewa Perang Killan?" Deon meraih kerah dokter militer dan bertanya dengan ekspresi serius."Di dalam tirai kasa." Wajah dokter militer itu pucat dan bicaranya pun sudah tidak jelas."Kusarankan kamu untuk jangan masuk. Mustahil untuk menyelamatkannya! Bahkan dokter dengan keterampilan medis tinggi pun tidak bisa!""Bajingan! Enyahlah!"Setelah Deon mendengar kata-kata ini, amarahnya langsung membara dan dia berjalan masuk dengan langkah cepat.Di balik tirai kasa, beberapa pria berjas putih dan masker sedang melakukan operasi.Seorang pria dengan perban di sekujur tubuhnya terbaring di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat, matanya terpejam dan hanya bibirnya yang masih bergerak sedikit.Deon tertegun di tempat seolah disambar p
"Kalau aku nggak bertahan dan menurunkan kewaspadaanku saat orang itu meremehkanku, takutnya aku nggak akan bisa hidup untuk melihatmu!"Killan menyeringai dan berkata, "Sebenarnya aku punya keinginan yang kuat untuk hidup, yaitu aku hanya cuma kembali dan bertemu kamu untuk terakhir kalinya!"Setelah Deon melihat ini, air matanya menetes dengan tidak terima.Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun dia menitikkan air mata."Kuperintahkan kamu! Jangan mati! Aku pasti akan mencari cara untuk menyembuhkanmu! Sebelum itu, jangan mati!""Uhuk! Bos masih begitu bersemangat dan heroik seperti sebelumnya!"Killan tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Sebenarnya aku sudah puas bisa bersamamu dalam hidup ini! Hidupku telah kujalani dengan baik! Ini sudah cukup!"Setelah mengatakan itu, kelopak matanya perlahan terpejam."Raja Gangster, berjanjilah padaku. Jangan membalas dendam ... aku curiga organisasi V adalah konspirasi besar untuk membunuh kita semua selangkah demi selangkah!""Kalau