"Setelah selesai, aku bayar kalian tiga kali lipat dari yang biasanya dibayar oleh perusahaan kereta!"Yogi berseru dengan tegas.Aura Romi sangat kuat. Dia merokok, lalu tertawa dan bertanya balik,"Apa? Kalian biasanya suruh kami datang untuk urus preman-preman di kereta. Sekarang kalian suruh kami hajar orang dan culik orang?""Kamu kelihatannya nggak seperti orang baik, wajahmu mesum. Jangan-jangan kamu pria tua cabul?"Wajah kedua petugas itu menjadi merah padam.Mereka buru-buru berteriak,"Kak Romi, ini ayahnya Pak Wilson, wakil direktur perusahaan kereta bawah tanah di ibu kota provinsi!""Wah, purnakaisar!"Mata Romi membelalak. Dia menyeringai sinis dan berucap,"Baiklah! Karena tawaran uang kalian, aku terima tugas ini, tapi aku mau lima kali lipat! Harganya lain lagi kalau ada yang mati!""Lima kali lipat? Kamu mau rampok?" Kedua petugas itu terkesiap.Romi mendengus dan berkata,"Suruh aku melakukan kejahatan moral, tapi bayar sesedikit itu? Ya sudah kalau kalian nggak mau
"Itu sangat lucu bagiku, hahaha!"Romi tertawa terbahak-bahak.Kedua petugas itu dan Yogi tercengang.Kepala mereka berdengung!Apa mereka tidak salah dengar? Romi menelepon Deon dan memanggilnya tuan!Mereka saling kenal!Yogi merinding dan bulu kuduk di sekujur tubuhnya berdiri."Dasar kalian sampah, bagaimana kalian ini .... Kalian malah cari temannya!"Kedua petugas itu menjadi putus asa dan berkeringat dingin. Mereka menjelaskan,"Romi adalah penguasa kelompok bawah tanah terbesar di sekitar sini dan dijuluki sebagai empat raja bawah tanah ibu kota provinsi. Bagaimana kami tahu kampungan luar kota itu bisa kenal dia?"Mata Yogi berbinar. Dia berseru,"Romi, kubayar kamu sepuluh kali lipat untuk bunuh Deon! Walau kalian saling kenal, hubungan kalian nggak bisa menandingi uang, 'kan?""Selama bayarannya memuaskan, mafia seperti kalian bisa melakukan apa pun!"Romi memegang rokoknya dan tertawa terbahak-bahak."Si tua, kamu lucu sekali, hahaha!""Kamu mau menyogokku? Kamu sama sekali
Mata Luna membelalak dan mulutnya berkerut karena marah."Dasar nggak tahu malu!"Deon tersenyum dan berkata, "Apa aku pernah bilang kalau aku ini nggak tahu malu?"Luna, "..."Dulu pria ini masih memiliki rasa hormat terhadap dirinya dan tidak berani melakukan apa pun sesuka hati.Sekarang malah luar biasa. Semakin dekat hubungan mereka, penampilan gunung esnya akan hancur dengan sendirinya.Kalau tahu lebih awal, seharusnya saat itu dia tidak menangis di depan pria ini ...."Nggak mau bilang ya nggak perlu bilang. Aku terlalu malas untuk bertanya tentang omong kosong seperti itu."Luna memelototi Deon."Aku mau pergi ke kamar mandi dulu, tolong tenangkan dirimu! Kita akan segera ke rumah kakek kedua, semuanya harus terlihat sederhana!"Deon berkata sambil tersenyum, "Oke, oke, semuanya terserah pada instruksi Bu Luna!"Lima menit berlalu.Luna yang telah mendapatkan wibawanya keluar dari kamar mandi, kemudian naik kendaraan umum bersama Deon dan akhirnya melakukan perjalanan beberapa
Setelah mendengar ini, Luna sangat ketakutan hingga hampir memuntahkan tehnya.1,6 miliar per 37 gram?Kakek kedua ini benar-benar hidup dengan mewah.Meski rasanya kurang enak, itu lebih baik daripada menjadi langka dan orang kaya senantiasa suka menghabiskan uang untuk membeli barang langka.Alhasil, Deon yang berada di samping memuntahkannya dan mengerutkan kening."Teh omong kosong apa ini? Nggak seenak teh oolong yang harganya 60 ribu per 600 gram! 1,6 miliar? Bukankah cuma orang bodoh yang akan tertipu?"Tangan Luna tiba-tiba gemetar.Senyuman di wajah Stefan tiba-tiba membeku."Kakek kedua, tolong jangan marah! Pacarku ini seorang prajurit dan terbiasa makan biji-bijian liar. Dia nggak terbiasa menikmati barang mewah!"Luna bergegas berdiri dan menjelaskan.Stefan tertawa dan berkata, "Mendengar apa yang kamu katakan, mana mungkin aku sebagai kakek ini bisa berdebat dengan kalian para junior?"Luna menyeka keringat dingin dan berkata."Terima kasih atas kemurahan hati kakek kedu
"Yaitu aku masih muda dan bisa mengikuti perkembangan zaman, juga bisa beradaptasi dengan tren dengan lebih baik!"Kata-kata Luna terus berlanjut."Itulah sebabnya aku mendirikan anak perusahaan, yaitu Perusahaan Windy.""Kami akan memposisikan dua bisnis inti Perusahaan Windy untuk menciptakan lapangan kerja bagi para selebriti internet dan penjualan melalui video pendek siaran langsung!""Fakta membuktikan pandanganku benar. Proyek Kota Gemerlap disukai oleh pemerintah kota setempat dan bank-bank besar dan telah menginvestasikan banyak uang. Selain itu, sejumlah besar bisnis telah menandatangani kontrak untuk menetap.""Untuk penjualan video pendek, kami juga termasuk pionir pertama di negara ini. Kami sudah mencapai tingkat kedua dan aktif bergerak menuju ke tingkat pertama!"Stefan berkata dengan penuh arti, "Apa yang ingin kamu katakan kepadaku dengan bicara begitu banyak?""Penurunan harga saham hanya bersifat sementara. Aku akan menggunakan tindakan praktis untuk membuktikan kal
Akan tetapi sebelum Deon bisa bertindak, Luna tiba-tiba menoleh dan menatap Deon dengan tatapan dingin.Memberi isyarat kepada Deon untuk jangan bertindak gegabah.Deon terkejut. Sial! Untuk apa begitu galak?"Nyonya Emily!"Luna berbalik dan berkata dengan tulus."Percaya atau nggak, aku bersumpah kepadamu kalau aku benar-benar berbeda dari anggota Keluarga Yossef itu!"Stefan juga ikut menimpali."Benar, bu. Luna ini cukup pintar. Dia telah mengambil alih seluruh Grup Lixon di usia muda dan berencana memperluas bisnisnya ke ibu kota provinsi!"Nyonya Emily berkata dengan wajah muram, "Kalau begitu, kamu berencana untuk bekerja sama dengannya? Apa kamu lupa menanyakan pendapat Enzo?"Stefan sangat bersemangat."Aku hampir lupa! Bisnisku bisa berjalan lancar selama bertahun-tahun dan itu nggak terlepas dari bimbingan Enzo!"Luna berkata dengan heran, "Kakek Kedua, siapa Enzo ini?"Kata-kata itu terlontarkan.Pendeta Tao tua yang memegang kipas tiba-tiba membuka salah satu matanya dan b
Enzo mengangguk dan langsung menatap Luna.Lalu tiba-tiba saja dia berteriak, "Nona, jangan bergerak! Biar kulihat baik-baik!"Luna tertegun sejenak, bingung dengan teriakan tiba-tiba Enzo.Dia hanya bisa bekerja sama dengan patuh dan tidak bergerak.Enzo langsung mengamati Luna dari atas ke bawah.Lalu dia mundur selangkah dan berteriak."Ya ampun!""Kejam! Jahat! Pendosa! Ketiga dosa paling ganas ini menjadi satu! Ternyata wanita ini adalah wanita dengan tiga kejahatan yang jarang terlihat dalam seratus tahun!""Aku telah mendalami Taoisme selama hampir seratus tahun dan ini adalah pertama kalinya aku melihat tiga dosa mematikan seperti ini! Sejak zaman kuno, Tiga dosa telah menjadi medan pertempuran bagi ahli strategi militer dan semua jenis monster akan bergegas mendekat!""Kalau berada di dekatnya dalam waktu yang lama, keberuntungan akan dipengaruhi oleh tiga dosa! Dalam jangka pendek, kamu akan menjadi sakit dan lemah. Tapi dalam jangka panjang, mungkin saja kamu akan mengalami
Buk!Tongkat yang terbakar ditebaskan dengan seluruh kekuatan.Akan tetapi, itu tidak mendarat ke punggung Luna.Mata Enzo terbelalak melihat tangannya yang kosong, kemudian berkata dengan terkejut."Mana tongkatnya?""Tentu saja ada padaku."Deon menggoyangkan tongkat yang terbakar di tangannya dan berkata sambil tersenyum.Enzo terkejut dan berkata dengan suara gemetar, "Mau apa kamu? Mengganggu perapalan mantraku bisa dihukum langit! Mengerti?"Deon berkata, "Oh, nggak masalah. Aku juga nggak takut langit, mana mungkin aku masih takut akan hukuman langit?"Begitu kata-kata ini terlontarkan, ekspresi semua orang tiba-tiba berubah.Nyonya Emily sangat marah hingga menghentakkan kakinya dan berkata."Diam! Dasar mulut besar! Beraninya kamu mengucapkan kata-kata lancang seperti itu! Apa kamu berharap keluarga kami disambar petir?"Stefan juga terlihat muram dan berkata."Pacarnya Luna, langit melihat semua yang manusia lakukan! Kusarankan untuk berhati-hati dengan apa yang kamu katakan!