"Apa kamu masuk sendirian dan ketahuan? Mereka meledakkan dirinya dan ingin mati bersamamu!"Awalnya Deon merasa ada firasat buruk.Jadi memberi Killan obat mujarab terlebih dahulu, hanya untuk mencegah terjadi sesuatu yang tidak terduga!Namun, Killan menutup telinga terhadap perkataannya dan mengambil tindakan langsung tanpa memberitahunya!Killan malu, menundukkan kepalanya dan mengakui kesalahannya."Maafkan aku Raja Gangster, aku ... aku sangat ingin memberikan kontribusi! Aku nggak menyangka akan menimbulkan bahaya untuk aku dan kita sendiri!""Aku bertanggung jawab penuh atas 80% tingkat kematian dalam pertempuran! Aku yang bersalah!"Setelah mengatakan itu, pria kuat ini mulai menangis dengan sedihnya.Meskipun tentara terbiasa melihat hidup dan mati, tidak ada seorang pun yang bisa tetap acuh tak acuh setelah menyaksikan pengorbanan rekan-rekannya!Saat melihat ini, Deon menghela napas tanpa daya dan berkata."Di Provinsi Xino, sudah kubilang padamu bahwa kamu terlalu muda dan
"Raja Gangster, membatalkan Kompetisi Dewa Pengobatan mungkin hanya sebuah fantasi!"Killan tersenyum pahit dan berkata."Kompetisi ini punya tradisi ratusan tahun di Negara Lordia, melibatkan orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan ada dukungan kuat dari Senat. Hanya dengan namaku, Killan, mungkin ....""Kalau begitu gunakan namaku, Raja Gangster!"Deon berkata dengan nada membunuh.Killan masih terlihat gelisah dan berkata."Nama Raja Gangster nggak ada bandingannya di dunia. Namun, komunitas medis Negara Lordia sangat unik dan nggak mendengarkan perintah siapa pun sama sekali.""Mungkin nggak akan bisa meyakinkan mereka hanya dengan satu dokumen. Apalagi informasi Organisasi V melibatkan rahasia keamanan nasional dan nggak bisa diungkapkan."Wajah Deon diselimuti kegelapan."Jadi kita nggak bisa mencegah Kompetisi Dewa Pengobatan agar nggak berjalan sesuai jadwal?""Ya!" kata Killan.Jelas-jelas tahu apa yang akan terjadi, tapi tidak bisa menghindarinya!Killan melanjutkan."R
Sebelumnya justru karena sakit parah.Deon memaksa seluruh Keluarga Yossef untuk mengalah, bahkan ingin menyuruh Pak Simon berlutut di depan publik!Sepenuhnya kehilangan martabat!Sebab itu, mulai saat itu, Simon rela menghabiskan banyak uang, bahkan seluruh harta kekayaan keluarga juga menginginkan dokter terkenal yang dapat menyembuhkan kesehatannya!Akhirnya, dia menemukan dua dokter terkenal yang berasal dari Provinsi Xino. Dia adalah dukun terhebat di dunia yang berada di bawah aliran Dukun Ras Mia.Dokter itu menyatakan bahwa dirinya dapat sepenuhnya menyembuhkan sakit Simon dengan praktisi santet!"Selamat pada Ayah!"Saat mendengar itu, Julian dan Johan sibuk mengucapkan selamat kepada ayah mereka.Sebab, sebelumnya Simon pernah berkata bahwa jika dirinya benar-benar mati, tidak akan mewariskan satu sen pun kepada kedua putranya!Sekarang ayah mereka hidup kembali, maka mereka ada kesempatan untuk membujuk ayahnya agar memperbaiki wasiat!Julian berkata dengan geram,"Ayah, se
"Bu Luna, kamu dengarkan aku, kamu juga tahu, akhir-akhir ini Perusahaan Windy sedang merekrut karyawan secara luas. Asisten yang merekrut saja 7 sampai 8 orang! Begitu orangnya menjadi banyak, tentu saja sering bersentuhan sama mereka ...."Deon merasa malu.Luna menyela,"Tapi, kenapa aroma parfum ini begitu mirip sama parfum favorit Suzie, parfum Jacquard termewah di dunia? Kamu jangan bilang ada orang lain yang menggunakan parfum semacam ini!"Merek ini hanya terbuka untuk pelanggan tertentu saja!Selain itu, mereka juga akan meracik semacam parfum personal untuk setiap pelanggan.Artinya, hanya Suzie seorang yang memiliki parfum ini!Kali ini Deon tidak bisa berkata-kata.Dalam hal ini, jelas IQ Deon agak kurang dan didominasi oleh Luna!"Kamu sudah nggak bisa berkata-kata, 'kan?"Luna mengerutkan bibir dan berkata, "Aku hukum kamu membersihkan toilet selama 10 hari!"Deon berkata dengan terkejut, "Baru mencuci toilet selama 10 hari?"Setelah Luna mengetahui dirinya berhubungan sa
"Kamu punya konspirasimu, aku juga punya tindakan pencegahannya!"Julie mendengus dingin,"Pria hanyalah makhluk hidup yang dapat dikendalikan dengan mudah!"Dia langsung menelepon Luna sambil terisak-isak,"Kakak Sepupu! Akhirnya aku bertemu denganmu ...."Lima menit kemudian.Luna membuka pintu secara inisiatif dan membiarkan Julie masuk.Mata Julie sudah merah,"Kak, aku benar-benar nggak ada cara lain! Keluarga Yossef menganggapku sebagai anak haram, bahkan nggak mengizinkan aku masuk ke rumah mereka!""Ayahku yang sialan itu juga nggak pernah memikul tanggung jawab sebagai seorang ayah sejak aku dilahirkan sampai sekarang! Sekian banyak tahun ini, aku menjadi gelandangan dan hidup sengsara!"Luna mengambil tempat duduk sambil memijat kakinya. Dia menarik selembar tisu dan agak tersentuh,"Kamu jangan menangis dulu, seka air matamu dulu."Dia memiliki nasib yang sangat mirip dengan wanita yang sedarah ini.Dia tidak disukai oleh anggota Keluarga Yossef dan merantau sendirian dalam
"Julie, apa pun motifmu untuk mendekati Luna, aku pasti nggak bakal membiarkanmu berhasil!"Deon agak menyipitkan matanya.Dia adalah sepupu Luna, sehingga Deon tidak bisa langsung membunuhnya.Namun, selama dia di sini.Meskipun Julie tidur satu ranjang sama Luna, jika ada sesuatu yang mencurigakan, dia akan membunuh Julie pada saat pertama!Di tengah malam.Deon duduk bersila di kamar.Tiba-tiba, terdengar suara yang lembut,"Kakak Ipar, apa kamu sudah tidur?"Deon melihat dengan seksama dan terkejut saat menemukan Julie!Wanita itu mengenakan gaun tidur berwarna pink yang tipis. Kainnya transparan, sehingga samar-samar bisa melihat warna bra di dalamnya!Bentuk tubuhnya yang anggun membuat orang sulit menahan diri.Namun, Deon malah tidak bereaksi, "Kamu panggil aku apa?""Kakak Ipar? Apa aku salah? Kamu adalah suami Kak Luna, tentu saja aku memanggilmu Kakak Ipar!"Julie melengkungkan pinggangnya yang ramping sambil berjalan ke depan Deon, lalu berkata dengan mata sipit,"Kenapa ka
Kata-kata ini sungguh memperbesar masalah.Luna sangat murka."Deon! Apa kamu sudah melihatnya? Dia benar-benar sedang meminta belas kasih untukmu, ternyata kamu masih saja menyangkal! Apa kamu bisa menjadi seorang pria?""Bukannya aku sudah bilang, kamu boleh main-main sama sahabatku, tapi hal seperti itu hanya boleh terjadi satu kali!"Deon berkata dengan antusias,"Bu Luna, aku sama sekali nggak menyentuhnya! Apa kamu boleh bersikap tenang, dengarkan penjelasanku?"Saat ini Julie mengatupkan bibir dan berkata,"Kak, sebenarnya aku yang terjatuh secara nggak sengaja, berakhir tumbang ke dalam pelukan Kakak Ipar! Dia benar-benar nggak melakukan apa pun padaku, kamu jangan banyak pikir!"Deon langsung tertegun!Kata-kata semacam ini pada dasarnya dapat membantu Deon, tetapi kenyataannya membuat Deon makin terpuruk.Astaga! Keterampilan wanita ini dalam bersandiwara sudah bisa menjadi calon peraih Oscar!Bagaimana bisa dia berbohong seperti ini dengan tenang dan tanpa rasa malu?Saat me
"Kenapa bisa seperti ini!"Setelah menyingkirkan jarum-jarum itu.Deon tersentak dan tatapannya mengandung ketakutan yang tidak pernah dirasakan.Sebab, dia menemukan dirinya yang tertusuk jarum ternyata tidak dapat mengerahkan energi sejati!Hal ini sama dengan kultivasinya terkunci! Tiada bedanya sama seorang biasa!Sebagai Raja Gangster, ini pertama kali dia ketemu hal semacam ini! Ternyata ada benda yang dapat melukainya!Siuh, siuh, siuh!Sambaran berwarna hitam di sekitarnya perlahan muncul. Ternyata mereka satu per satu adalah pembunuh berbaju hitam yang dilengkapi senjata!"Siapa kalian?"Deon segera menjauhkan diri dan bertanya dengan keras.Mereka tidak berbicara, melainkan hanya bertindak dengan kepala tertunduk.Deon pun dikepung ketat!Dia samar-samar bisa melihat sebuah tato V yang mencolok di pergelangan tangan mereka!"Apa orang-orang ini adalah ... Organisasi V?"Dia tiba-tiba menghadapi musuh besar!Kenapa dirinya menjadi sasaran Organisasi V? Apa karena dia pergi men
Pria itu masih mengejek, tapi telepon dari Ernando, ayahnya sudah masuk.Dia tertegun sejenak, lalu menatap Deon dengan gugup.Tidak mungkin, 'kan?Begitu mengangkat telepon, dirinya langsung dimarahi.Pada saat ini.Sebuah kejadian heboh sedang terjadi di Kota Risan.Setelah tetua konservatif menangkap Brandon, ambisi mereka berkembang pesat. Mereka ingin mengikuti petunjuk dan menggulingkan seluruh tetua radikal.Para tetua dari faksi radikal sudah memberikan kelonggaran terhadap masalah Brandon. Mereka tidak menyangka bahwa faksi konservatif akan begitu serakah. Bagaimana mereka bisa membiarkannya begitu saja.Akibatnya, terjadi konflik sengit antara kedua belah pihak.Bahkan berubah menjadi perang panas.Seluruh Kota Risan ditutup dan berada di bawah darurat militer.Kedua belah pihak saling baku tembak dan asap memenuhi udara.Segera meluas ke seluruh Negara Lordia.Pasukan dari semua pihak sering dimobilisasi dan akan terjadi perang nasional.Pada saat kritis ini.Tetua Agung ter
Negara Siam, terletak di tenggara Negara Lordia adalah negara tetangga Negara Lordia.Ini juga merupakan negara dengan jumlah orang keturunan Negara Lordia.Banyak orang kaya di Negara Siam berimigrasi dari Negara Lordia dalam dua ratus tahun terakhir.Begitu pula dengan orang terkaya di Negara Siam saat ini."Margamu Hussein?"Deon mengangkat alisnya dan bertanya."Kamu pintar juga! Katakan saja berapa harganya!"Pria itu melambaikan tangannya dan mengeluarkan cek tersebut.Raut wajah Deon tiba-tiba menjadi dingin."Dengan aset kecil ayahmu, nggak cukup sama sekali bagiku. Kenapa kamu berpura-pura menjadi sok kaya di depanku! Cepat pergi dari sini!"Deon juga melihat bahwa pria ini hanyalah tukang membual saja.Kalaupun menindas orang lain, pasti hanya akan menggunakan uang. Meskipun keji, pasti tidak akan terlalu keji, jadi tidak repot-repot berdebat dengannya.Pria itu tertegun dan memandang Deon dengan heran."Apa kamu gila? Ayahku adalah orang terkaya di Negara Siam!""Hanya aset
Henni ingin tahu apa yang dilakukan putranya di luar hingga memprovokasi musuh seperti itu.Dia ingin tahu, apakah putranya benar-benar membunuh seratus orang?Dia ingin tahu dari mana asal cara melawan putranya ini.Apakah putranya menjalani kehidupan yang begitu mendebarkan selama beberapa tahun terakhir?"Bu, bicarakan saja di rumah."Deon menjemput Henni dan meninggalkan perusahaan.Dalam perjalanan, Deon dengan lembut menampar kepala Henni.Setelah itu, Henni pingsan.Deon menggunakan metodenya untuk menghapus sebagian ingatan Henni.Setelah sampai di rumah, Henni bangun dengan tenang."Nak! Kenapa kamu pulang tiba-tiba?"Henni sangat terkejut saat melihat Deon."Aku akan melakukan perjalanan jauh, jadi aku pulang untuk menemui Ibu dulu. Kenapa Ibu tertidur di sofa?"Deon berkata sambil tersenyum.Henni duduk dari sofa dan merasakan sakit di punggungnya."Aku sedang berbicara dengan adikmu di telepon, kenapa aku tertidur saat berbicara?"Henni mengerutkan kening dan merasa sedikit
"Ya, memang aku. Kalau nggak ada yang lolos, sekarang seluruh Keluarga Suwandi, kecuali anak-anak dan orang tua, semuanya pasti sudah mati.Deon tersenyum dan berkata.Jika tidak menggunakan cara keras untuk menakutinya, seseorang akan menggunakan metode yang sama untuk menghadapinya.Setelah mendengar ini, Milson tampak sedih dan tatapan matanya dipenuhi dengan rasa takut.Saat ini, ponsel Deon berdering.Telepon dari Briana.Deon mengangkat telepon dan menyalakan speaker ponsel."Bagaimana situasinya? Katakan padaku dan biarkan cucu di depanku ini mendengarkannya.""Ada total seratus tujuh puluh tiga orang di Keluarga Suwandi, termasuk lima puluh dua orang tua dan anak-anak, sisanya seratus orang, semuanya akan dieksekusi!"Kata Briana dengan tegas.Uh!Milson sangat marah hingga mengeluarkan seteguk besar darah."Nggak mungkin! Nggak mungkin! Keluargaku adalah Keluarga Suwandi! Keluarga Suwandi dari Kota Risan!""Bagaimana mungkin!"Milson buru-buru mengeluarkan ponselnya dan segera
"Lepaskan dia!"Jeritan terdengar.Milson melihat ke belakang tanpa sadar, ekspresinya tiba-tiba menjadi suram.Cantik! Cantik sekali!Bahkan lebih cantik dari Suzie!Bagaimana bisa ada wanita cantik di dunia ini?"Melly, kenapa kamu turun?"Mata Suzie melotot dan berteriak dengan panik.Bukankah dia sudah menyuruh mereka untuk tidak turun?"Bu Suzie, kami khawatir denganmu!"Tubuh Melly sedikit gemetar.Meskipun sangat ketakutan, Melly tetap berdiri.Tidak mungkin dia bisa menyaksikan Suzie dilecehkan begitu saja!"Oke, oke, Deon benar-benar beruntung, tapi sekarang, mereka semua milikku. Aku nggak menyangka bisa menikmati berkah seperti ini sebelum meninggalkan Negara Lordia!"Mulut Milson hampir berair.Milson melepaskan Suzie dan berjalan menuju Melly dengan tidak sabar.Melly mundur selangkah demi selangkah, tapi segera terpojok oleh Milson."Haha, gadis cantik!"Milson membuka tangannya dan bergegas menuju Melly.Melly hendak dipeluk erat olehnya.Bummm!Tembok luar perusahaan ru
Saat ini, Deon baru saja turun dari pesawat.Begitu menghidupkan ponselnya, Deon melihat deretan panjang panggilan tak terjawab dari Diana.Deon mengerutkan kening dan panik.Jika bukan karena masalah yang mendesak, Diana tidak akan meneleponnya berkali-kali.Deon hendak menelepon Diana lagi, tapi telepon Diana masuk lagi.Deon buru-buru mengangkatnya. Sebelum sempat bertanya, suara tangisan Diana terdengar,"Kak, Ibu diculik!"Tiba-tiba, raut wajah Deon menjadi suram, niat membunuh di wajahnya muncul dan udara di sekitarnya menjadi terdistorsi."Aku tahu, jangan khawatir, Ibu akan baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Deon menutup telepon.Deon menelepon Briana.Briana masih berada di Kota Risan, berbaring malas di tempat tidur."Apa kamu punya informasi intelijen tentang Keluarga Suwandi di Kota Risan?"Deon menggertakkan gigi dan bertanya.Dia tahu betul bahwa Milson pasti bertanggung jawab atas masalah ini.Di Kota Sielo, hampir tidak ada orang yang berani menentangnya, kecuali
Pintu lift terbuka dan Suzie keluar.Mata Milson berbinar dan memandangnya dari atas ke bawah.Meskipun sudah melihat foto Suzie, Milson masih sangat takjub saat melihatnya dengan matanya sendiri."Bu Suzie membuatku menunggu lama sekali!"Milson berjalan menuju Milson dengan membawa senapan di tangan."Apa yang kamu inginkan dariku?"Suzie tidak memiliki ekspresi di wajahnya dan berkata dengan sikap yang dingin.Suzie tahu bahwa menunjukkan ketakutan di hadapan orang-orang yang keji ini hanya akan membuat mereka semakin sombong."Bu Suzie, kenapa kamu nggak menebaknya saja?"Milson mendatangi Suzie, menempelkan moncong senjatanya ke dagunya dan mengangkat wajahnya.Suzie menatapnya tanpa rasa takut."Mau uang? Perusahaan punya cadangan uang tunai 20 miliar. Kamu bisa mengambilnya sekarang. Aku berjanji nggak akan lapor polisi dan berpura-pura nggak terjadi apa-apa. Yang penting kamu jangan melukai siap pun. Adapun dana rekening perusahaan, dengan sistem jaringan keuangan saat ini, mes
Bummm!Terdengar suara keras dan pintu rumah ditendang hingga terbuka dengan keras!Milson membawa anak buahnya masuk ke rumah Deon!"Apa yang akan kalian lakukan?"Henni terkejut dan berteriak keras."Kami? Tentu saja aku akan mengikatmu!"Milson melangkah tiga langkah sekaligus dan mendatangi Henni.Milson mengambil ponsel dari tangan Henni dan langsung menghancurkannya!"Ikat lalu bawa dia!"Milson pergi dengan cepat.Diana tercengang.Siapa orang-orang itu?Sebelum benar-benar panik, Diana buru-buru menelepon Deon dengan gemetar.Namun, Deon yang sedang terbang dengan pesawat saat ini, ponselnya sedang dimatikan."Apa operasi kalian berjalan baik di sana?"Milson memanggil bawahannya dan bertanya."Empat tembok Perusahaan Windy sudah dipasang dengan bahan peledak berkekuatan tinggi. Setelah diledakkan, seluruh bangunan akan berubah menjadi abu."Bawahan Milson melaporkan."Oke, tunggu sampai aku sampai di sana."Senyuman akhirnya muncul di wajah Milson.Segera, Milson tiba di Perus
Brandon terhuyung, tatapan matanya kosong dan kusam."Bawa pergi!"Perintah pemimpin Komisi Pengawas."Brandon, tetua Istana Negara Lordia, semuanya bawa pergi bersama dengan para saksi dan bukti.""Setelah hari ini, Keluarga Tier nggak akan ada lagi, kamu juga akan bebas."Deon menghela napas lega dan berkata pada Draco sambil tersenyum.Ekspresi kebingungan melintas di wajah Draco.Tiba-tiba dibebaskan, dia tidak tahu apa yang bisa dilakukan untuk sementara waktu."Kenapa? Kamu nggak bisa menemukan tujuan hidupmu?"Deon bertanya dengan nada menggoda.Draco mengangguk dan berkata."Ya, dalam tiga tahun lebih, semua ambisi dan cita-citaku musnah. Aku memang sedikit bingung.""Bagaimana kalau aku mencarikanmu pekerjaan?"Deon berkata dengan santai."Akan lebih baik kalau aku bisa mengikuti Pak Deon!"Mata Draco berbinar dan berkata dengan tergesa-gesa."Aku punya perusahaan farmasi. Kalau kamu mau, posisi kepala R&D akan kuberikan padamu."Deon hanya bercanda, tapi tidak menyangka Draco