"Tunggu sebentar lagi."Deon berkata dengan tenang.Anggota Keluarga Baim sudah tidak bisa menahan diri mereka pada saat ini, "Orang ini jelas-jelas lagi menunda waktu!""Dia sedang memainkan kita dan juga seluruh anggota Keluarga Baim!""Menjadikan Nona Quinn seperti hewan peliharaan, ditempatkan di atas panggung untuk digoda oleh orang-orang kelas bawah, sungguh menghina!"Amarah anggota Keluarga Baim benar-benar sudah tidak bisa ditahan lagi!Terry tidak lagi melindungi Deon pada saat ini dan berkata."Tuan Deon, kamu harus kasih penjelasan padaku kali ini, kalau nggak ...."Maksud ancamannya terdengar sangat jelas.Deon menaikkan sudut bibirnya untuk tersenyum, "Kenapa? Kamu sudah nggak bisa tahan?"Terry berkata dengan marah, "Deon! Jangan nggak tahu diri! Percaya atau nggak kamu nggak akan bisa kembali hidup-hidup?"Sedangkan Quinn juga sudah berjalan turun dari panggung dan berkata dengan marah."Aku sudah menari sebanyak belasan lagu, tapi rasa sakit di kepalaku sama sekali ngg
Dia menoleh ke belakang.Tidak disangka ... dia melihat Quinn yang masih hidup berdiri di depannya!Terry langsung tertegun di tempat."Quinn, kenapa kamu ... bukankah kamu ...."Dia sangat terkejut sampai tidak bisa berkata-kata.Deon berkata."Bukannya aku sudah bilang kalau aku bisa mengobatinya? Kenapa kalian yang merupakan sekelompok orang nggak berguna malah menggangguku?""..."Tidak ada yang menjawab dan tidak ada yang berani menjawab!"Ayah," ujar Quinn sambil memegang kepalanya dan berkata dengan terkejut."Aku bisa merasakan parasit di dalam otakku sudah hilang! Bahkan sama sekali sudah nggak ada parasit yang tersisa!""Apa yang sebenarnya telah terjadi!"Dagu semua anggota Keluarga Baim terbuka lebar-lebar!Mereka sama sekali tidak bisa habis pikir bagaimana bisa seseorang yang terbaring di genangan darah sampai mengeluarkan darah dari semua lubang pada beberapa detik yang lalu bisa masih hidup pada saat ini!Sebuah suara dingin tiba-tiba bergema pada saat ini!"Dasar sekel
Saat Deon hendak menyeberangi jalan.Terdapat sebuah sosok yang mengejarnya dari belakang!Tidak disangka orang itu adalah Quinn yang masih mengenakan pakaian model kelinci dengan bagian depan dan belakang yang menonjol serta sangat menarik perhatian!"Dokter Genius Deon, aku benar-benar minta maaf atas tindakanku sebelumnya!"Quinn berkata sambil menjulurkan lidahnya.Deon menatapnya sambil berkata dengan tenang."Nona Quinn terlalu sungkan. Orang mana pun pasti akan marah saat menghadapi permintaanku yang nggak masuk akal, ini adalah sifat manusia dan nggak perlu secara khusus meminta maaf padaku."Quinn berkata dengan wajahnya yang memerah."Tapi aku merasa sangat nggak nyaman, jelas-jelas kamu membantuku, tapi aku malah memarahimu.""Kalau bisa, aku mau traktir kamu makan untuk menyatakan ketulusanku! Kamu bisa pilih restorannya!"Quinn berkata dengan penuh percaya diri."Nggak peduli seberapa mahal atau seberapa sulit membuat reservasi di restoran itu, semuanya bisa diselesaikan h
Tubuh Quinn tiba-tiba menegang dan menatap sekeliling, dia baru menyadari bahwa terdapat banyak tatapan mata mesum yang sedang menatapnya!"Ah! Memalukan sekali!"Sejak kapan dia yang merupakan seorang nona muda dari keluarga konglomerat mengalami rasa malu seperti ini pinggir jalan?Quinn menutup wajahnya dan sangat ingin bersembunyi pada saat ini.Sedangkan Deon tertawa terbahak-bahak.Gadis ini seharusnya tidak akan menemuinya lagi untuk sementara waktu ini!Berlatihlah selama beberapa tahun lagi jika ingin menjadi muridnya!Terdapat sebuah panggilan saat Deon hendak kembali ke rumah dan suaranya terdengar sangat menawan."Deon, besok adalah hari Konferensi Seni Bela Diri Provinsi Hollow, jangan sampai telat!"Selly!Benar-benar tidak bisa menghilang!Dia baru teringat dengan hal yang dia janjikan pada Selly sebelumnya.Ekspresi Deon terlihat sangat masam, "Bolehkah aku nggak pergi?""Terserah kamu, lagipula kamu cuma bisa memohon padaku kalau mau tahu informasi tentang ayahmu."Sel
"Kakek, aku ...."Suzie baru saja ingin menolak.Hanya saja segera disela oleh Ahmad."Jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan, sebentar lagi dia akan naik panggung dan kamu bisa buat keputusan setelah lihat kemampuannya."Suzie tidak memiliki pilihan selain terus menonton dengan sabar.Konferensi seni bela diri secara resmi dimulai setelah dua menit berlalu!Persaingan sengit dimulai di seluruh panggung besar.Hasan melangkah ke panggungnya sendiri, lawannya adalah Hendo yang merupakan pendekar pedang dari Sekte Taldi.Dia ahli dalam keterampilan pedang."Hasan, kamu bahkan nggak punya senjata, bagaimana kamu bisa melawan Senjata Besi Hitamku?"Wajah Hendo dipenuhi dengan ekspresi jijik saat melihat Hasan."Kamu nggak akan mati kalau menyerah sekarang."Dia tidak ingin menyinggung seluruh Sekte Vaira hanya karena membunuh Hasan.Siapa sangka Hasan hanya tersenyum tipis dan berkata."Aku juga sama, orang rendahan sepertimu nggak pantas bertarung denganmu, menyerahlah!"Hendo lang
"Gawat! Dia menaiki panggung Hasan!"Suzie langsung merasa ada yang salah pada detik berikutnya.Sedangkan Hasan mencibir saat melihat Deon datang."Dari mana asalmu, anak muda? Kenapa aku nggak pernah melihatmu? Apakah kamu berhak melawanku?""Tapi kamu termasuk berani! Aku akan meninggalkan jasad yang utuh untukmu yang merupakan rasa hormatku padamu!"Hasan segera menerjang ke arah Deon tanpa memedulikan banyak hal setelah selesai bicara."Jangan!"Suzie tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak.Detik berikutnya.Terdengar sebuah suara ledakan yang keras saat tubuh Hasan melengkung dengan sempurna di tengah udara dan terjatuh ke tanah!Darah keluar dari mulut dan hidung Hasan, kedua bola matanya berputar ke atas dan tubuhnya terus mengejang.Deon menarik kembali tangannya sambil mengeluh."Kamu benar-benar nggak sopan, langsung mau menyerangku begitu aku naik? Konferensi Seni Bela Diri Provinsi Hollow benar-benar nggak punya etika bela diri!"Seluruh arena menjadi sangat sunyi dala
"Nggak ada kata terlambat bagi seseorang untuk sukses, lagipula masih ada banyak kesempatan nanti dan kita bisa bangkit dengan perlahan-lahan!"Anggota Sekte Vaira meninggalkan ancaman dan langsung pergi.Meninggalkan Deon yang merasa konyol di tempat.Pada awalnya Deon memang tidak boleh naik ke atas panggung karena terlambat beberapa menit, tapi siapa sangka dia bisa naik ke atas panggung karena suatu alasan yang tidak bisa dijelaskan."Sungguh aneh! Seperti ada seseorang yang sedang diam-diam membantuku!"Deon berpikir sambil memegang dagunya.Deon tanpa sadar mendongak dan melihat sebuah ruang pribadi di lantai paling atas area penonton.Selly menyilangkan kedua kakinya seperti seorang ratu yang sedang memberi perintah dan berkata sambil tersenyum menawan."Dia hanya terlambat beberapa menit, tapi namaku bahkan bisa mempengaruhi hasil akhir konferensi ini dengan mudah!"Hanya saja Selly tidak akan membantu Deon lagi, karena dia ingin secara pribadi melihat kekuatan sebenarnya yang
"Zanu? Aku nggak pernah dengar, siapa kamu? Beraninya kamu menyuruhku untuk bertindak?"Bayu menoleh dan mencibir."Aku nggak mau memperbesar masalah ini, pergilah! Aku akan mengampunimu!"Zanu tersenyum tipis."Jadi kamu nggak mau mengalah padaku?""Omong kosong!"Bayu langsung mengeluarkan tinjunya setelah selesai bicara.Kesabarannya sudah habis, dia akan mengirim orang ini ke neraka jika dia begitu ingin diserang!Tidak disangka Zanu memblokir serangan Bayu hanya dengan satu hari pada saat ini!Energi sejati Bayu yang mengalir keluar langsung menghilang dalam sekejap!Bayu merasa terkejut, "Bagaimana mungkin!"Zanu berkata sambil menggelengkan kepalanya."Aku awalnya mau menyelesaikan permasalahan dengan damai, tapi siapa sangka aku masih harus pakai metode lama yang sama di Provinsi Hollow!"Zanu mengangkat kakinya tinggi-tinggi dan menendang Bayu sejauh ratusan meter, kekuatan yang besar membuat dinding di kedua sisi runtuh!Hal ini langsung terlihat oleh semua orang pada saat in
Pria itu masih mengejek, tapi telepon dari Ernando, ayahnya sudah masuk.Dia tertegun sejenak, lalu menatap Deon dengan gugup.Tidak mungkin, 'kan?Begitu mengangkat telepon, dirinya langsung dimarahi.Pada saat ini.Sebuah kejadian heboh sedang terjadi di Kota Risan.Setelah tetua konservatif menangkap Brandon, ambisi mereka berkembang pesat. Mereka ingin mengikuti petunjuk dan menggulingkan seluruh tetua radikal.Para tetua dari faksi radikal sudah memberikan kelonggaran terhadap masalah Brandon. Mereka tidak menyangka bahwa faksi konservatif akan begitu serakah. Bagaimana mereka bisa membiarkannya begitu saja.Akibatnya, terjadi konflik sengit antara kedua belah pihak.Bahkan berubah menjadi perang panas.Seluruh Kota Risan ditutup dan berada di bawah darurat militer.Kedua belah pihak saling baku tembak dan asap memenuhi udara.Segera meluas ke seluruh Negara Lordia.Pasukan dari semua pihak sering dimobilisasi dan akan terjadi perang nasional.Pada saat kritis ini.Tetua Agung ter
Negara Siam, terletak di tenggara Negara Lordia adalah negara tetangga Negara Lordia.Ini juga merupakan negara dengan jumlah orang keturunan Negara Lordia.Banyak orang kaya di Negara Siam berimigrasi dari Negara Lordia dalam dua ratus tahun terakhir.Begitu pula dengan orang terkaya di Negara Siam saat ini."Margamu Hussein?"Deon mengangkat alisnya dan bertanya."Kamu pintar juga! Katakan saja berapa harganya!"Pria itu melambaikan tangannya dan mengeluarkan cek tersebut.Raut wajah Deon tiba-tiba menjadi dingin."Dengan aset kecil ayahmu, nggak cukup sama sekali bagiku. Kenapa kamu berpura-pura menjadi sok kaya di depanku! Cepat pergi dari sini!"Deon juga melihat bahwa pria ini hanyalah tukang membual saja.Kalaupun menindas orang lain, pasti hanya akan menggunakan uang. Meskipun keji, pasti tidak akan terlalu keji, jadi tidak repot-repot berdebat dengannya.Pria itu tertegun dan memandang Deon dengan heran."Apa kamu gila? Ayahku adalah orang terkaya di Negara Siam!""Hanya aset
Henni ingin tahu apa yang dilakukan putranya di luar hingga memprovokasi musuh seperti itu.Dia ingin tahu, apakah putranya benar-benar membunuh seratus orang?Dia ingin tahu dari mana asal cara melawan putranya ini.Apakah putranya menjalani kehidupan yang begitu mendebarkan selama beberapa tahun terakhir?"Bu, bicarakan saja di rumah."Deon menjemput Henni dan meninggalkan perusahaan.Dalam perjalanan, Deon dengan lembut menampar kepala Henni.Setelah itu, Henni pingsan.Deon menggunakan metodenya untuk menghapus sebagian ingatan Henni.Setelah sampai di rumah, Henni bangun dengan tenang."Nak! Kenapa kamu pulang tiba-tiba?"Henni sangat terkejut saat melihat Deon."Aku akan melakukan perjalanan jauh, jadi aku pulang untuk menemui Ibu dulu. Kenapa Ibu tertidur di sofa?"Deon berkata sambil tersenyum.Henni duduk dari sofa dan merasakan sakit di punggungnya."Aku sedang berbicara dengan adikmu di telepon, kenapa aku tertidur saat berbicara?"Henni mengerutkan kening dan merasa sedikit
"Ya, memang aku. Kalau nggak ada yang lolos, sekarang seluruh Keluarga Suwandi, kecuali anak-anak dan orang tua, semuanya pasti sudah mati.Deon tersenyum dan berkata.Jika tidak menggunakan cara keras untuk menakutinya, seseorang akan menggunakan metode yang sama untuk menghadapinya.Setelah mendengar ini, Milson tampak sedih dan tatapan matanya dipenuhi dengan rasa takut.Saat ini, ponsel Deon berdering.Telepon dari Briana.Deon mengangkat telepon dan menyalakan speaker ponsel."Bagaimana situasinya? Katakan padaku dan biarkan cucu di depanku ini mendengarkannya.""Ada total seratus tujuh puluh tiga orang di Keluarga Suwandi, termasuk lima puluh dua orang tua dan anak-anak, sisanya seratus orang, semuanya akan dieksekusi!"Kata Briana dengan tegas.Uh!Milson sangat marah hingga mengeluarkan seteguk besar darah."Nggak mungkin! Nggak mungkin! Keluargaku adalah Keluarga Suwandi! Keluarga Suwandi dari Kota Risan!""Bagaimana mungkin!"Milson buru-buru mengeluarkan ponselnya dan segera
"Lepaskan dia!"Jeritan terdengar.Milson melihat ke belakang tanpa sadar, ekspresinya tiba-tiba menjadi suram.Cantik! Cantik sekali!Bahkan lebih cantik dari Suzie!Bagaimana bisa ada wanita cantik di dunia ini?"Melly, kenapa kamu turun?"Mata Suzie melotot dan berteriak dengan panik.Bukankah dia sudah menyuruh mereka untuk tidak turun?"Bu Suzie, kami khawatir denganmu!"Tubuh Melly sedikit gemetar.Meskipun sangat ketakutan, Melly tetap berdiri.Tidak mungkin dia bisa menyaksikan Suzie dilecehkan begitu saja!"Oke, oke, Deon benar-benar beruntung, tapi sekarang, mereka semua milikku. Aku nggak menyangka bisa menikmati berkah seperti ini sebelum meninggalkan Negara Lordia!"Mulut Milson hampir berair.Milson melepaskan Suzie dan berjalan menuju Melly dengan tidak sabar.Melly mundur selangkah demi selangkah, tapi segera terpojok oleh Milson."Haha, gadis cantik!"Milson membuka tangannya dan bergegas menuju Melly.Melly hendak dipeluk erat olehnya.Bummm!Tembok luar perusahaan ru
Saat ini, Deon baru saja turun dari pesawat.Begitu menghidupkan ponselnya, Deon melihat deretan panjang panggilan tak terjawab dari Diana.Deon mengerutkan kening dan panik.Jika bukan karena masalah yang mendesak, Diana tidak akan meneleponnya berkali-kali.Deon hendak menelepon Diana lagi, tapi telepon Diana masuk lagi.Deon buru-buru mengangkatnya. Sebelum sempat bertanya, suara tangisan Diana terdengar,"Kak, Ibu diculik!"Tiba-tiba, raut wajah Deon menjadi suram, niat membunuh di wajahnya muncul dan udara di sekitarnya menjadi terdistorsi."Aku tahu, jangan khawatir, Ibu akan baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Deon menutup telepon.Deon menelepon Briana.Briana masih berada di Kota Risan, berbaring malas di tempat tidur."Apa kamu punya informasi intelijen tentang Keluarga Suwandi di Kota Risan?"Deon menggertakkan gigi dan bertanya.Dia tahu betul bahwa Milson pasti bertanggung jawab atas masalah ini.Di Kota Sielo, hampir tidak ada orang yang berani menentangnya, kecuali
Pintu lift terbuka dan Suzie keluar.Mata Milson berbinar dan memandangnya dari atas ke bawah.Meskipun sudah melihat foto Suzie, Milson masih sangat takjub saat melihatnya dengan matanya sendiri."Bu Suzie membuatku menunggu lama sekali!"Milson berjalan menuju Milson dengan membawa senapan di tangan."Apa yang kamu inginkan dariku?"Suzie tidak memiliki ekspresi di wajahnya dan berkata dengan sikap yang dingin.Suzie tahu bahwa menunjukkan ketakutan di hadapan orang-orang yang keji ini hanya akan membuat mereka semakin sombong."Bu Suzie, kenapa kamu nggak menebaknya saja?"Milson mendatangi Suzie, menempelkan moncong senjatanya ke dagunya dan mengangkat wajahnya.Suzie menatapnya tanpa rasa takut."Mau uang? Perusahaan punya cadangan uang tunai 20 miliar. Kamu bisa mengambilnya sekarang. Aku berjanji nggak akan lapor polisi dan berpura-pura nggak terjadi apa-apa. Yang penting kamu jangan melukai siap pun. Adapun dana rekening perusahaan, dengan sistem jaringan keuangan saat ini, mes
Bummm!Terdengar suara keras dan pintu rumah ditendang hingga terbuka dengan keras!Milson membawa anak buahnya masuk ke rumah Deon!"Apa yang akan kalian lakukan?"Henni terkejut dan berteriak keras."Kami? Tentu saja aku akan mengikatmu!"Milson melangkah tiga langkah sekaligus dan mendatangi Henni.Milson mengambil ponsel dari tangan Henni dan langsung menghancurkannya!"Ikat lalu bawa dia!"Milson pergi dengan cepat.Diana tercengang.Siapa orang-orang itu?Sebelum benar-benar panik, Diana buru-buru menelepon Deon dengan gemetar.Namun, Deon yang sedang terbang dengan pesawat saat ini, ponselnya sedang dimatikan."Apa operasi kalian berjalan baik di sana?"Milson memanggil bawahannya dan bertanya."Empat tembok Perusahaan Windy sudah dipasang dengan bahan peledak berkekuatan tinggi. Setelah diledakkan, seluruh bangunan akan berubah menjadi abu."Bawahan Milson melaporkan."Oke, tunggu sampai aku sampai di sana."Senyuman akhirnya muncul di wajah Milson.Segera, Milson tiba di Perus
Brandon terhuyung, tatapan matanya kosong dan kusam."Bawa pergi!"Perintah pemimpin Komisi Pengawas."Brandon, tetua Istana Negara Lordia, semuanya bawa pergi bersama dengan para saksi dan bukti.""Setelah hari ini, Keluarga Tier nggak akan ada lagi, kamu juga akan bebas."Deon menghela napas lega dan berkata pada Draco sambil tersenyum.Ekspresi kebingungan melintas di wajah Draco.Tiba-tiba dibebaskan, dia tidak tahu apa yang bisa dilakukan untuk sementara waktu."Kenapa? Kamu nggak bisa menemukan tujuan hidupmu?"Deon bertanya dengan nada menggoda.Draco mengangguk dan berkata."Ya, dalam tiga tahun lebih, semua ambisi dan cita-citaku musnah. Aku memang sedikit bingung.""Bagaimana kalau aku mencarikanmu pekerjaan?"Deon berkata dengan santai."Akan lebih baik kalau aku bisa mengikuti Pak Deon!"Mata Draco berbinar dan berkata dengan tergesa-gesa."Aku punya perusahaan farmasi. Kalau kamu mau, posisi kepala R&D akan kuberikan padamu."Deon hanya bercanda, tapi tidak menyangka Draco