Share

Bab 231

Tidak disangka hanya dalam beberapa tahun, dia sudah menampakkan diri sebagai seniman terkenal.

Saat itu Deon juga mengomentari kaligrafinya. Tulisannya nyata, tetapi tidak berbentuk dan kurang berpikiran terbuka. Sepertinya sekarang masalah ini sudah teratasi.

Deon tertawa terbahak-bahak yang langsung menimbulkan kekesalan beberapa tamu di sekitarnya dan memelototinya.

"Ngapain tertawa? Bisa-bisanya kamu tertawa terbahak-bahak pada kaligrafi sebagus milik Josh!? Kamu sama sekali nggak menghormati seniman terkenal!"

"Maaf, ini pertama kalinya dia ke sini dan dia nggak mengerti aturannya!"

Suzie menutup mulut Deon karena ketakutan, kemudian berdiri dan membungkuk untuk meminta maaf.

Setelah menenangkan amarah semua orang, Suzie berbalik dan menatap Deon dengan marah.

"Bukankah aku sudah bilang? Tempat seperti ini sangat khusyuk. Walaupun kamu nggak menghargai kaligrafi, jangan bertindak nggak tahu aturan!"

Deon merentangkan tangannya tanpa daya dan berkata.

"Fitnah. Aku bukannya membenc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyoman Oka Budi
Makin lama kok nggak ada bantuan utk dapat koinnya, malah suruh top up terus...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status