"Ah! Deon, jangan sembarangan. Aku nggak akan mengatakan apa-apa lagi!"Suzie sangat ketakutan hingga wajahnya memucat dan terus menggelengkan kepala.Deon meletakkan Suzie sambil tertawa dan berkata."Benar, ini Bu Suzie yang kukenal."Suzie berkata dengan marah, "Dasar maniak yang kejam, kamu langsung bertindak kasar saat nggak setuju dengan orang lain. Tahukah kamu kalau aku sangat mengkhawatirkanmu?"Deon terkekeh dan berkata."Jangan khawatir. Aku berani memukul kakakmu itu artinya aku sudah siap sepenuhnya!""Ini lagi, dasar. Aku nggak peduli padamu."Suzie mengusap pelipisnya tanpa daya dan detik berikutnya, dia malah tersenyum bahagia."Oh iya, sekarang kamu ada waktu luang nggak?""Ada apa?""Hari ini ada pameran kaligrafi besar-besaran di selatan kota. Kudengar banyak karya asli seniman terkenal akan dipajang. Aku ingin pergi dan melihatnya. Sekalian ... menyewa pengawal untuk melindungiku."Suzie mengedipkan mata sambil bercanda.Biasanya Suzie juga suka berlatih melukis di
Tidak disangka hanya dalam beberapa tahun, dia sudah menampakkan diri sebagai seniman terkenal.Saat itu Deon juga mengomentari kaligrafinya. Tulisannya nyata, tetapi tidak berbentuk dan kurang berpikiran terbuka. Sepertinya sekarang masalah ini sudah teratasi.Deon tertawa terbahak-bahak yang langsung menimbulkan kekesalan beberapa tamu di sekitarnya dan memelototinya."Ngapain tertawa? Bisa-bisanya kamu tertawa terbahak-bahak pada kaligrafi sebagus milik Josh!? Kamu sama sekali nggak menghormati seniman terkenal!""Maaf, ini pertama kalinya dia ke sini dan dia nggak mengerti aturannya!"Suzie menutup mulut Deon karena ketakutan, kemudian berdiri dan membungkuk untuk meminta maaf.Setelah menenangkan amarah semua orang, Suzie berbalik dan menatap Deon dengan marah."Bukankah aku sudah bilang? Tempat seperti ini sangat khusyuk. Walaupun kamu nggak menghargai kaligrafi, jangan bertindak nggak tahu aturan!"Deon merentangkan tangannya tanpa daya dan berkata."Fitnah. Aku bukannya membenc
Suzie tertegun dan berkata dengan tidak percaya."Apa? Palsu? Lelucon apa ini? Mana mungkin barang yang berani dilelang senilai 100 miliar bisa palsu?""Itu memang palsu." Deon menyipitkan matanya dan tidak menjelaskan lebih lanjut.Konyol! Mana mungkin Deon nggak tahu kaligrafi yang dia tulis itu asli atau palsu?Dua tahun lalu, Deon memang menulis mahakarya kaligrafi terbaik di dunia.Akan tetapi tidak lama setelah dirilis, kaligrafi itu terbakar menjadi abu dalam api.Seharusnya yang di depan itu disalin oleh seorang kaligrafer rakyat tertentu. Kaligrafi ini memiliki gayanya sendiri, tetapi masih sangat berbeda kalau dibandingkan dengan aslinya.Melihat Deon terdiam, Suzie mengerutkan kening dengan kesal dan berkata."Cuma itu saja alasannya? Kamu cuma menebak saja, 'kan? Kalau dibilang palsu berarti palsu? Konyol!""Deon, kita bicarakan saja. Kalau kamu nggak mengerti seni kaligrafi yang anggun ini, jangan bicara lagi dan jangan merusak suasana hatiku yang baik."Suzie mencolek Deo
Kabar ini langsung membuat seluruh penonton heboh."Raja Gangster! Ternyata pria seperti itu punya tunangan!""Raja Gangster ditempatkan di gerbang Provinsi Xino dan Nona Selly adalah putri dari keluarga kaya di Provinsi Xino. Wajar saja kalau keduanya bertunangan karena mereka sangat cocok!""Pantas saja Nona Selly menghabiskan banyak uang demi membeli karya asli Raja Gangster. Siapa yang bisa melakukan ini selain tunangannya?""Ck, ck! Inikah yang namanya cinta tokoh besar?"Semua orang mengatakan sesuatu dan melirik dengan iri.Suzie malah lebih terkejut."Nggak kusangka Selly adalah tunangan Raja Gangster yang terkenal!"Saat memikirkan pria yang selalu dicintai Luna adalah tunangan orang lain, perasaan Suzie menjadi bercampur aduk.Akan tetapi, dia tidak sadar kalau wajah Deon di sebelahnya sudah sangat suram.Ternyata wanita bernama Selly ini langsung mengumumkan kalau dia adalah tunangannya secara sepihak? Pertanyaannya, kapan Deon menyetujui pernikahan ini?Tidak bisa! Aku tida
"Deon, kuberi satu kesempatan terakhir untuk perbaiki kata-katamu! Sekarang minta maaflah padaku di depan semua orang. Apa yang baru saja kamu katakan adalah murni kesalahan dan aku bisa memperlakukannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa!"Raut wajah Selly suram dan tidak menentu.Ini adalah satu-satunya akal sehat yang tersisa. Selama Deon bersedia tunduk dan mengakui kesalahannya, Selly akan membiarkannya pergi karena cinta pada bakatnya.Saat ini Suzie bergegas melangkah maju dan berdiri di depan Deon dengan rendah hati dan berkata."Maaf, Nona Selly. Aku Suzie dari Keluarga Yale dari ibu kota provinsi. Aku minta maaf atas namanya! Deon cuma berbicara sembarangan. Itu benar-benar omong kosong!"Selly menatapnya dengan tajam dan berkata, "Orang yang kusuruh minta maaf adalah Deon. Namamu Deon?""Apa artinya Keluarga Yale dari ibu kota provinsi bagiku? Bahkan Sammy si kakakmu itu harus menyingkir dan menahan diri saat melihatku!"Pernyataan bertubi-tubi ini membuat Suzie terdiam.Sell
"Lancang sekali! Apakah Nona Selly sudah membiarkan kalian pergi!?""Kamu telah menyinggung Keluarga Yasna, apa kamu pikir masih bisa keluar dari sini hidup-hidup?""Sekarang masih bisa begitu sombong, lihat betapa menyedihkannya kamu nanti!"Semua orang naik pitam dan terus mengoceh."Diam!"Akan tetapi, setelah itu suara dingin Selly tiba-tiba menyela umpatan mereka."Siapa yang menyuruh kalian memarahinya?"Semua orang langsung terdiam dan setiap orang tercengang. Apa yang terjadi?Barusan Nona Selly ingin menelan Deon hidup-hidup, tetapi sekarang nada suaranya terdengar telah berubah.Mereka melihat sepasang mata jernih Selly tertuju pada kaligrafi yang ditulis oleh Deon dan kedua matanya berbinar.Nomor satu di dunia.Empat kata yang sama.Ternyata dari segi konsep artistik dan gerakan, ini jauh melampaui yang sebelumnya.Selly merasa seolah melihat seorang pria berdiri di depan jutaan pasukan luar negeri di Provinsi Xino, membunuh semua musuh seorang diri dengan pedang.Orang itu
Yang satu tinggi dan kurus, sementara yang lainnya gemuk dan pendek.Pria jangkung itu berkata sambil tersenyum sinis."Ini pertama kalinya kita bertemu. Perkenalkan, namaku Ben."Pria pendek gemuk di satu sisi menyeringai.Namaku Leon. Jangan lupakan nama ini supaya saat pergi ke dunia bawah, kamu nggak tahu bagaimana kamu bisa mati saat ditanya oleh raja neraka!""Kalian ... diutus oleh kakakku!"Suzie terkejut. Dia bercucuran keringat dan tidak bisa berbicara dengan lancar.Aura mereka berdua begitu kuat hingga Suzie merasa seolah-olah tubuhnya ditekan oleh dua gunung."Baguslah kalau Nona Suzie tahu. Tuan Sammy telah menjelaskan selama sekarang kamu bersedia ikut bersama kami, dia akan melupakan kesalahan yang kamu buat sebelumnya, tapi orang ini harus mati!"Ben memasukkan tangannya ke dalam saku dan berjalan mendekat dengan angkuh."Jadi jangan mempersulit kami dan ikuti saja kami!""Yang pria ... bunuh diri saja. Ini cara termudah untuk mati. Kalau nggak, nanti kami nggak akan b
Duar!Ben berdiri membeku. Raut wajahnya berubah dan amarahnya sangat dahsyat."Apa katamu? Aku lemah??"Hampir pada saat bersamaan, ratusan ribu volt listrik diaktifkan dari telapak tangannya dan panas yang menyengat langsung melelehkan bangunan di sekitarnya.Inilah yang terjadi kalau Ben marah.Dia sudah lama merencanakan untuk mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencincang bocah di depannya menjadi beberapa bagian."Kalau begitu, buka mata sialanmu dan lihat aku lemah atau nggak!"Telapak tangan Ben berayun seperti kilat dan berniat menghantam kepala Deon.Tekanan udara yang menakutkan membuat Suzie yang berada tidak jauh darinya ketakutan dan terkejut bukan kepalang.Ini terlalu mengerikan.Kalau itu adalah Suzie, dia pasti sudah berubah menjadi mayat hangus dalam sekejap."Deon, ngapain kamu memprovokasi monster yang menempati peringkat 200 teratas dalam peringkat bela diri!?"Jantungnya berdebar kencang dan tanpa sadar matanya terpejam.Akan tetapi dalam sekejap, adegan sadis