Pak Hansen sangat murka."Pak Hansen, asalkan kamu buka suara, semua Master Bela Diri dari Keluarga Pastillo menyerang bersama-sama untuk membunuh pemberontak ini!"Hubert berkata dengan nada rendah.Sontak, ratusan Master Bela Diri berdiri di samping, mengisi sebidang tanah yang luas!Henni dan Luna pun makin ketakutan.Apakah ini adalah kekuatan yang sebenarnya dari Keluarga Bela Diri? Begitu orang yang terkuat marah, situasinya menjadi mengenaskan! Saat ini, segala reputasi, kedudukan dan kekuasaan semuanya tidak berguna!"Deon, kamu serahkan aku saja!"Setelah ragu-ragu dalam waktu lama, barulah Luna berkata dengan tegas.Satu orang mati lebih baik daripada mati semua!"Serahkan apaan? Hajar saja!"Deon memutar pergelangan tangan dan berkata dengan tenang."Buat apa banyak orang? Semuanya nggak berguna!""Haha! Ternyata kamu anggap 132 Master Bela Diri nggak berguna!"Deon berubah dari marah menjadi senang,"Ayah, kamu juga mendengarnya, anak ini lebih angkuh dan sombong dari adik
Kejadian ini berlika-liku. Pandangan dia terhadap Deon juga berubah secara kasat mata."Luna, bagaimana denganmu? Nggak apa-apa, 'kan?"Saat menghadapi perhatian dari Henni, raut wajah Luna yang bagaikan es batu pertama kali menyunggingkan ekspresi gelisah.Dia tidak pernah berpikir untuk menghadapi hubungan antara dia dan mertuanya!"Bibi ... Ibu, hari ini aku keluar secara tergesa-gesa, jadi nggak bawa hadiah apa pun. Di dalam ini terdapat uang 400 juta, Anda ambil uang ini untuk belanja."Demi meringankan suasana, Luna mengeluarkan sebuah kartu ATM dan berkata dengan serius,"Kalau nggak cukup, boleh kasih tahu aku, biar aku transfer kepadamu!"Henni segera menepis tangan Luna dan berkata,"Bagaimana bisa aku menerima uangmu? Luna, kamu nggak perlu mengkhawatirkan aku, uang aku cukup!""Hal yang terpenting adalah keharmonisan kalian dan segera melahirkan cucu yang sehat untukku! Aku bermimpi pun berharap bisa menggendong cucu!"Luna tertegun dan terkejut, "Cucu?""Kalau nggak? Kamu
"Reuni teman sekolah?" Deon mengerutkan kening, karena dirinya benar-benar tidak tahu.Setelah ujian akhir pada masa lalu, dirinya mendaftar sebagai prajurit di Provinsi Xino. Pada dasarnya sudah kehilangan kontak sama para teman sekolah.Akan tetapi, reaksi Deon sangat menarik bagi mereka berdua.Sisna berkata dengan nada sinis,"Apa benar? Ternyata nggak ada yang memberi tahu siswa terbaik di kelas kita pada masa lalu untuk reuni?"Milton merangkul pinggang ramping Sisna, lalu mencubitnya dan berkata sambil tersenyum jahat,"Siswa terbaik apaan? Itu adalah masa lalu! Kecemerlangan masa lalu, sekarang sudah nggak ada artinya!""Deon, setelah ujian akhir pada masa lalu, kamu tiba-tiba pergi tanpa pamit, apa karena kamu gagal ujian, jadi merasa malu? Apa mungkin kamu nggak bisa masuk universitas swasta?"Deon berkata dengan ekspresi datar, "Aku nggak perlu melaporkan apa yang aku lakukan pada orang lain!"Sebenarnya nilai ujian akhir pada masa lalu dia pada masa lalu sangat tinggi, bahk
Semua orang tercengang dan tatapan sinis menjadi makin kuat.Begitu masuk langsung mencari makan? Tiada obatnya!Kenapa siswa terbaik pada masa lalu bisa seperti ini?Hanya seorang wanita yang berpenampilan halus dan berambut panjang menyerahkan sepiring makanan ringan kepadanya, lalu berkata dengan suara kecil,"Boleh makan ini dulu."Deon menemukan wanita ini adalah teman semeja di bangku SMA yang bernama Hanna Zabel. Dia pernah mengatakan cinta pada dirinya, tetapi setelah ditolak dia mengatakan bisa menjadi teman.Pada tahun terakhir di SMA, mereka berjuang di ujian akhir, juga bisa dikatakan telah melalui sebuah periode waktu yang indah.Setelah lulus, barulah dia menemukan bahwa dirinya memiliki sedikit perasaan terhadap Hanna. Sayangnya, sekarang situasi sudah berubah."Terima kasih, Hanna!" ujar Deon sambil tersenyum.Hanna tersenyum menyesal, "Apa kabarmu sekarang?""Biasa-biasa saja, tapi aku merasa baik-baik saja," jawab Deon.Tidak sangka, di antara para teman SMA, ternyata
"Deon, kamu bilang berapa?"Hanna merasa dirinya salah dengar."Seratus triliun" Deon berkata dengan tenang.Bum, semua orang tiba-tiba berdiri bagaikan tersambar petir dan tertawa terbahak-bahak,"Waduh! Deon, apa kamu menjadi bodoh karena terlalu banyak belajar? Apa kamu tahu seberapa banyak itu 100 triliun?""PDB Kota Sielo per tahun pun nggak sampai 100 triliun! Kalau kamu suruh orang terkaya di Kota Sielo, Darren mengeluarkan uang 100 triliun, mungkin dia bakal bangkrut dalam satu malam!"Janis mengisap rokok dalam-dalam, lalu berkata,"Deon, nggak ada uang bukan masalah, tapi jangan omong sembarangan, kami bakal menganggap kamu sebagai manusia!""Seratus triliun! Kamu benar-benar berani berbual! Hahaha!"Sisna tertawa keras dan berkata,"Deon, nggak sangka kamu meronta-ronta sekian banyak tahun di sosial kelas bawah, tetapi bukan membuatmu menjadi jujur, malahan membuat kamu terbiasa berbual!"Milton menyipitkan mata dan berkata, "Duh, Sisna, ternyata dulu aku kamu menolak rayuan
Serangkaian angka membuat orang merasa itu adalah nomor KTP!"Satuan, puluhan, ratusan, jutaan ... miliaran ... triliun ... 100 triliun!"Dia mengucek mata beberapa kali dan merasa sedang ilusi. Akan tetapi, angka di depan mata malah membuat dia bagaikan tersambar petir dan kakinya lemas!Pelanggan yang memiliki seratus triliun dalam kartu! Astaga! Ini pangeran dari negara apa atau orang kaya dari luar negeri yang ke sini?Tidak, aku mesti melaporkan kepada atasan!"Apa yang terjadi?"Saat ini, manajer Hotel Bean kemari dan bertanya sambil mengerutkan kening."Ada tamu yang mengemukakan sebuah kartu yang asing, di dalamnya berisi saldo 100 triliun!" ujar pelayan itu dengan gagap."Kartu berwarna hitam emas yang berlaku di seluruh dunia! Pemegang kartu ini di Negara Lordia hanya beberapa orang!"Manajer itu terkejut dan segera bertanya,"Siapa nama pemilik kartu ini?""Aku dengar sepertinya mereka panggil dia ... Deon?""Deon? Tunggu, apa Deon Pastillo?"Manajer itu melotot mata kaget!
"Nggak mungkin! Aku nggak dengar!" kata Sisna dengan tegas.Sampai mati pun dia tidak akan pernah memercayainya. Orang itu memberi mereka bir senilai 14 atau 16 miliar secara gratis demi Deon.Milton juga ikut menimpali."Aku juga nggak dengar! Mana mungkin hotel membuka tiga botol Nimanee Conti 1985 secara gratis karena pecundang ini? Jelas sekali aku mendengar nama Tuan Muda Janis!""Benar! Tuan Muda Janis berasal dari Keluarga Saputra! Kok kita nggak kepikiran!?"Semua orang menepuk kepala mereka dan berkata seolah baru sadar.Kata-kata ini langsung menjadi kesepakatan semua orang dan mereka mengatakannya secara serempak.Bahkan beberapa orang yang awalnya mendengar nama Deon langsung berubah pikiran dan bilang mereka salah dengar.Awalnya Janis tidak begitu yakin, tetapi dia langsung percaya setelah mendengar semua orang mengatakan ini dan tertawa terbahak-bahak."Haha! Uang dalam jumlah sebesar itu pasti diperintahkan oleh besar seperti itu pasti diperintahkan oleh tuan muda Randy
"Keluarga Pastillo? Mereka adalah anggota Keluarga Pastillo dari Empat Klan Bela Diri Terbesar!"Semua orang langsung ketakutan dan tanpa sadar menjauh dari Deon."Ahh! Pembawa sial! Dia benar-benar pembawa sial!""Nggak masalah kalau dia memprovokasi para preman kecil, tapi dia malah memprovokasi orang-orang dari Empat Klan Bela Diri Terbesar!""Mereka itu Master Bela Diri! Ayo sembunyi sejauh mungkin sebelum kita terlibat dengannya!"Semua orang mengumpat dan menjauhkan diri dari Deon dengan patuh.Milton langsung berkata, "Para bos besar Keluarga Pastillo, kami sama sekali nggak kenal Deon ini! Kalau kalian ingin membawanya pergi, kami nggak akan berkata apa-apa!"Sisna dan yang lainnya buru-buru mengangguk, "Benar!"Bahkan Janis yang ditampar berdiri dari lantai dengan terhuyung dan merangkak seperti cacing."Ini salah paham! Aku nggak tahu kalau kalian adalah orang besar dari Keluarga Pastillo! Aku adalah bawahan Tuan Muda Randy. Tolong beri Keluarga Saputra muka dan ampuni nyawak