Share

Surat Undangan

Author: Safiiaa
last update Huling Na-update: 2024-11-01 10:00:31

Bab 15

"Bulan madu?" lirihku menyela ucapan Mas Lana.

"Kenapa? Ngga mau di Bali? Maunya di mana?" balas Mas Lana seolah meminta pendapatku.

Aku menggeleng cepat. Bukan maksud tak setuju, aku hanya kaget dengan apa yang diucapkan Mas Lana.

Bulan madu adalah hal yang tak pernah terpikirkan sama sekali olehku. Cukup menikah secara sah dan mengadakan resepsi saja sudah membuatku bahagia luar biasa. Apalagi bulan madu ke Bali, pasti aku tampak seperti orang dari desa saat di sana nanti.

"Siapkan pesta yang terbaik saja. Soal harga jangan khawatir." Mas Lana kembali bicara pada lelaki di depan kami itu.

"Baiklah, Pak. Acara di adakan bulan depan, tepatnya tanggal 24 November di ballroom hotel Raden Wijaya pada pukul 10.00-selesai." Lelaki itu membaca sebuah catatan di tangannya.

Mas Lana mengangguk yakin. "Kalau ada yang perlu ditanyakan lagi, Bapak bisa hubungi nomor saya saja."<
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Hasna Amzary
ayo lanjut thor, bagaimana ahir kisah Fandy dan Rani
goodnovel comment avatar
Safiiaa
kakak, maaf ya. saya salah upload. bab 14 kmren belum di up jadi bab nya mundur. kakak buka bab yang kemarin lalu lanjut bab ini...
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
kenapa di ulang upnya ya,thor
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Setelah Melepasmu Pergi    Pria Dewasa

    Bab 16Mataku membulat saat melihat satu sosok yang sedang berdiri menghadap kami dengan tangan bersidekap di depan dada. Sorot matanya tampak tenang tapi cukup membuatku salah tingkah dan merasa bersalah karena telah mengingkari janjiku padanya."Mas," lirihku takut-takut. "A—aaku cu—ma mau antar undangan ini," sambungku sambil meraih undangan yang baru saja kuletakkan di atas meja untuk kuangkat di hadapannya.Pemilik suara itu melirik undangan yang kubawa lalu ekor matanya bergerak menatapku dengan tatapan tajam."Apa mengantar undangan harus di tempat seperti ini? Ini lebih seperti sedang kencan," balas laki-laki itu yang tak lain adalah Mas Lana."Jangan salah paham dulu. Ini aku yang minta, jangan salahkan Maharani." Mas Fandy berusaha membela sebab dari tatapannya Mas Lana mulai berubah."Tidak. Kamu tenang saja. Aku tidak salahkan siapapun. Hanya saja ... Aku merasa sudah ada yang melanggar janjinya padaku." Seulas senyum miring terbit di wajah Mas Lana sambil melirikku.Aku m

    Huling Na-update : 2024-11-02
  • Setelah Melepasmu Pergi    Impian Yang Terwujud

    Bab 17 Mas Lana menatapku disela-sela konsentrasinya mengemudi. Dengan sabar ia menungguku menjawab ucapannya. Sayangnya, hingga beberapa saat berlalu aku masih saja enggan bersuara. "Dik?" panggilnya lagi. "Kamu ngga pergi tanpa pamit, kan?" Aku mengangkat wajahku untuk membalas tatapan Mas Lana. Sorot mata yang penuh kekhawatiran itu tampak jelas tercipta di wajahnya yang bersih. Lalu, aku kembali menunduk sebelum bibirku tergerak menjawab pertanyaannya. "Aku tadi bilang sama Ibu sama Bapak kalau disuruh Mas beli skincare," ucapku sambil memilin ujung hijab yang basah sebab keringat yang mengucur dari telapak tanganku. Untuk sesaat aku belum berani mengangkat wajahku, takut jika respon Mas Lana diluar dugaan. Akan tetapi, tiba-tiba tangan kekar miliknya itu meraih tanganku yang sibuk menghilangkan rasa khawatir dalam dada. Rasa hangat seketika menjalari seluruh aliran dar

    Huling Na-update : 2024-11-04
  • Setelah Melepasmu Pergi    Drama Laila PoV Fandy

    Bab 18PoV Fandy"Kita sudah selesai sejak Mas memutuskan untuk menikahi Laila. Kalau sekarang tidak jadi menikah dengan dia itu urusan kamu, Mas!" Ucapan Maharani itu sungguh menancap dalam di dasar hatiku. Maknanya jelas, bahwa aku adalah orang yang menyebabkan semua ini terjadi. Jika saja tak punya hutang, maka aku tidak harus patuh pada juragan dan musibah ini tak akan menimpaku. Betapa sialnya nasibku.Kehilangan cinta sungguh membuatku malas melakukan apapun. Bahkan untuk kerja saja sekarang sudah kehilangan semangat. Tidak ada lagi alasan untuk aku berjuang dengan keras."Fan!" panggil Mbok Nar. Beliau menepuk lenganku sedikit keras hingga membuatku urung memejamkan mata."Apa sih, Mbok! Kenceng amat teriaknya!" sungutku kesal. Suaranya membuat rasa kantuk yang mulai datang tiba-tiba saja pergi tanpa pamit."Kamu ngga dengar lagi ada perang di dalam? Kok bisa-bisanya tiduran di sini!" omel si Mbok sambil mengupas buah jeruk di tangannya."Ya terus mau apa emangnya? Aku cuma t

    Huling Na-update : 2024-11-05
  • Setelah Melepasmu Pergi    Ini Fitnah!

    Bab 19Dengan cepat Mas Lana menginjak pedal rem agar mobil yang kami kendarai segera berhenti. Bahkan kepalaku hampir terantuk dashboar karena tak ada persiapan apapun."Ck! Ngga punya mata ya!" sungut Mas Lana kesal.Beruntung mobil Mas Lana berhenti sebelum mengenai perempuan itu dan akhirnya dia selamat. Kulihat dia sedang berjongkok sambil memegangi kepalanya, seolah sedang melingungi dirinya dengan kedua tangannya dari hantaman kendaraan yang akan menabraknya.Tanpa permisi, Mas Lana segera turun untuk menghampiri perempuan itu. Ia berjalan cepat menuju sosok yang masih saja berjongkok itu."Mbaknya ngga apa-apa?" tanya Mas Lana cemas sambil turut berjongkok mengamati perempuan itu.Tak mau ketinggalan, aku pun turut turun menghampiri perempuan itu. Apa yang dilakukannya itu sungguh sangat berbahaya, bisa membahayakan nyawanya sendiri. terlebih Mas Lana harus bertanggung jawab jika dia sampai tertabrak dan mengalami l

    Huling Na-update : 2024-11-06
  • Setelah Melepasmu Pergi    Debaran Di Dada

    Bab 20Kampung tempat tinggal kami mendadak heboh dengan berita menikahnya Laila dengan Mas Fandy. Kabar itu kian santer dibicarakan warga hingga kabar soal hamilnya Laila.Banyak yang mengira mereka diam-diam menjalin hubungan. Bahkan ada yang berasumsi ketika Mas Fandy masih jadi kekasihku mereka sudah menjalin hubungan."Apa bener ya yang mereka bilang, kalau Fandy diam-diam menjalin hubungan sama Laila?" Ibu turut termakan kabar itu."Bener atau enggak sudah bukan lagi jadi urusan Ibu. Biarkan mereka menjalani takdir mereka masing-masing," jawab Bapak saat kami sedang makan siang.Aku diam saja sambil menikmati makanan dalam piringku. Aku tak mau mendengar kabar itu, terlepas benar atau tidaknya. Sekarang kami sudah hidup masing-masing, aku tak mau merusak hidupku dengan memikirkan masa lalu yang sudah sama-sama kami sepakati untuk selesai."Kalau kamu mau datang ke pernikahan mereka, ajak Nak Lana. Jangan pergi sendirian," ucap Ibu yang seketika membuatku menatapnya.Aku menggele

    Huling Na-update : 2024-11-08
  • Setelah Melepasmu Pergi    Malam Pengantin

    Bab 21Mas Lana menggandeng tanganku sepanjang perjalanan menuju rumah Laila. Kami berjalan kaki sebab rumahku dengan rumah Laila hanya berjarak beberapa ratus meter saja. Malam ini, hatiku seperti dipenuhi taman bunga mendapati sikap Mas Lana. Satu kecupan yang mendarat di wajahku membuat rasaku untuknya makin bertambah setiap saat."Sebentar lagi kita akan merasakan apa yang dirasakan mereka," ucap Mas Lana saat kami sampai di pintu masuk pesta pernikahan Laila. Kepalaku mendongak menatap gapura yang dipenuhi dengan bunga hidup. Aroma kembang sedap malam seketika menyapa hidungku."Bagus banget ya, Mas?" ucapku takjub."Iya. Punya kita nanti juga kayak gini," balas Mas Lana sambil turut menatap gapura yang ada di depan kami. "Cantik bunganya, kayak kamu," bisik Mas Lana tepat di dekat telingaku.Wajahku merona seketika. Sudah tak bisa ku hitung berapa kali beliau mengatakan bahwa aku cantik malam ini.

    Huling Na-update : 2024-11-09
  • Setelah Melepasmu Pergi    Gara-gara Renata

    Bab 22Kugenggam erat kertas tersebut dengan hati sedikit kecewa. Dimalam pernikahan kita yang seharusnya menjadi momen paling menyenangkan bagi setiap pasangan baru, telah dinodai oleh sikapnya dengan mementingkan perempuan itu dari pada istrinya.Aku memang orang baru di hidup Mas Lana tapi tidak seharusnya dia mementingkan orang lama yang pernah singgah di hidupnya.Tak terasa air mataku jatuh membasahi wajah yang baru saja terasa segar. Begitu tega suamiku membuat malam pertama kami berantakan.Ponselku berdering. Nama Mas Lana tertera dalam layar yang menyala itu. Hatiku yang sedang jengkel membuat tanganku dengan cepat menolak panggilan tersebut.Jahat sekali kamu, Mas. Aku terus terisak. Tak lama ponsel pun berhenti berdering. Lalu kembali berdering dengan nada yang berbeda. Sebuah pesan baru saja masuk dan kubaca sekilas melalui bar notifikasi.[Sayang, kamu marah ya? Mas hanya sebentar kok. Mas cuma mastikan dia ngga bunuh diri kayak kemarin.]Sebegitu pedulinya Mas Lana sam

    Huling Na-update : 2024-11-11
  • Setelah Melepasmu Pergi    Secuil Kisah

    Bab 23Mataku tak henti menatap wajah Mas Lana saat kami sedang berjalan-jalan di Alun-alun kota. Ada tugu besar yang ada di tengah alun-alun ini, dimana di sisi paling kiri tempat tersebut terdapat area bermain khusus untuk anak-anak. Tak hanya tempat bermain, ada banyak pedagang yang berhenti di pinggir tempat tersebut untuk menjajakan dagangannya."Gitu banget lihatnya?" tanya Mas Lana saat aku sedang memandangi wajahnya.Aku tersenyum malu-malu. "Makasih ya? Mas mau menerima aku apa adanya."Mas Lana membalas senyumanku. "Sama-sama. Mas juga makasih kamu mau menerima Mas meskipun kita tidak kenal dekat sebelumnya. Jadi istri Mas yang baik ya?"Aku mengangguk yakin. "Bimbing aku, agar aku bisa menjadi istri yang baik untuk Mas. Karena kita menikah tanpa pacaran dan tanpa tahu bagaimana sifat dan karakter masing-masing.""Saling membantu ya? Mas juga ngga tahu bagaimana kamu sebelum ini jadi kita sama-sama belajar," selanya cepat.Aku tersenyum seraya mengangguk, lalu memasukkan kue

    Huling Na-update : 2024-11-16

Pinakabagong kabanata

  • Setelah Melepasmu Pergi    Kita Pulang

    Bab 50PoV Maharani Lelaki itu mengikatku dengan tali, kencang sekali. Kesempatan ini tak kusia-siakan. Aku segera berteriak agar siapapun yang diluaran sana mendengar suaraku."Tolong!" teriakku kencang."Hey! Diam kamu!" sengit lelaki itu sambil menatapku tajam.Tak kupedulikan tatapan lelaki itu. Aku kembali berteriak. "Tolong!" "Dasar kamu!" Lelaki itu kembali menatapku penuh emosi. Ia lantas berjalan keluar dari bangunan tua ini dan kembali dengan membawa kain panjang dan diikatkan di mulutku. Aku tak lagi bisa berontak. Kedua tangan dan kakiku diikat. Entah apa yang akan dia lakukan padaku."Diam kamu kalau tidak mau aku bermain kasar denganmu!" sentak lelaki itu. Ia lantas berjalan keluar dari bangunan ini.Aku hanya bisa menangis sambil berdoa dalam hati. Siapapun itu, diluaran sana, tolong aku. Aku takut di sini. Lelaki itu kembali setelah beberapa saat. Ia mendekatiku, lalu membuka ikatan tanganku tapi tetap memegangi pergelangan tanganku agar aku tak berontak."Jangan

  • Setelah Melepasmu Pergi    Jangan Ikut Campur!

    Bab 49PoV Maulana Mobil yang kukendarai melaju dengan kencang menuju jalan raya. Suara teriakan wanita di belakangku membuatku turut panik. Berbagai pikiran buruk terus saja muncul dalam pikiranku.Setibanya di klinik, seorang tenaga medis membantu menaikkan tubuh ibu muda itu ke atas brankar untuk dibawa ke ruangan IGD."Mas, makasih ya? Kalau ngga ada Mas saya ngga tahu lagi harus gimana. Saya ngga bisa bawa istri saya pakai motor sebab khawatir kalau dia kenapa-kenapa di jalan," ucap lelaki itu sambil berulang kali melihat brankar sang istri yang sudah didorong oleh petugas."Sama-sama, Pak. Semoga ibu dan bayinya sehat dan selamat. Saya permisi," ucapku sopan."Aamiin. Hati-hati di jalan, Mas," ucap bapak itu sambil menyelipkan amplop ke dalam tanganku saat aku berpamitan."Ngga usah, Pak. Saya senang bisa bantu Ibu. Ngga pakai ginian," ucapku seraya mengembalikan amplop itu ke dalam tangan pemiliknya."Mas beneran?" Binar di mata bapak muda itu bersinar sambil berkaca-kaca."Be

  • Setelah Melepasmu Pergi    Kamu Dimana, Mas?

    Bab 48PoV MaharaniMelihat Mas Lana ada di depan mata, rasanya aku tak percaya. Dia bisa sampai disini dan menemukanku untuk mengajaknya kembali.Sayangnya, aku masih kesal padanya sebab dia yang sudah tega menuduhku yang bukan-bukan. Harus kuberi pelajaran dulu agar dia tahu caranya menghargai pasangan.Berulang kali mendapatinya mengejarku membuatku merasa bahwa dia laki-laki yang memang bertanggung jawab. Hasutan Renata mampu membuat suamiku yang baik itu sampai tega melontarkan kata-kata yang menyakitkan padahal selama bersamaku, Mas Lana terbilang dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi.Tiga hari, adalah waktu yang kuperkirakan untuk membuat Mas Lana cukup menyesali perbuatannya. Setelah tiga hari, aku akan mulai menerima ajakannya bicara untuk memperbaiki semuanya.Mataku membelalak saat melihat Mas Fandy tiba-tiba saja ada di sini, di rumah Bulik yang jauh dari rumah kami di kota, di hadapanku dengan senyumnya yang masih sama seperti saat kita menjalin hubunga

  • Setelah Melepasmu Pergi    Rasa Bersalah

    Bab 47PoV Maulana Setelah beristirahat, badanku sedikit membaik. Perutku pun rasanya minta segera diisi. Sehari kemarin, Bulik yang memberiku makan maka sekarang, aku ingin membalas kebaikannya dengan membelikan makanan untuk seisi rumah.Ikan bakar beserta sambal dan lalapan sudah ada di tanganku. Aku ingat, di awal kehamilan Rani, ia sempat meminta dibelikan makanan ini. Kali ini aku ingin mengulang momen itu, dimana hubungan kami masih baik-baik saja dan tidak ada masalah apapun."Repot-repot aja Nak Lana," ucap Bulik saat aku mengulurkan beberapa kotak berisi ikan padanya."Enggak, Bulik. Kemarin Bulik yang memberiku makan, maka sekarang izinkan Lana mentraktir kalian semua," balasku sambil mengulum senyum. Sayangnya, Rani sama sekali tak melirikku padahal ia sedang duduk di ruang tengah."Walah, rejeki ini namanya. Kebetulan aja Bulik baru mau masak buat makan malam. Sekarang ayo sini kumpul makan dulu," ajak Bulik."Pak, ayo makan dulu," teriak Bulik di ambang pintu dapur. E

  • Setelah Melepasmu Pergi    Mulai Goyah

    Bab 46Pov MaulanaMalam ini adalah malam pertama aku tidur di rumah ini. Panas sekali. Tidak ada AC, hanya ada kipas angin kecil yang sudah usang. Dan itu pun tak bisa sesejuk kipas angin yang masih baru. Tak hanya itu, kipas angin itu berbunyi saat kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri. Ah seharusnya ini kumatikan saja. Tanganku tergerak menekan tombol kipas itu. Dari pada berisik dan aku tak jadi tidur lebih baik tak usah kipas angin.Berulang kali aku harus menghela napas panjang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi rumah ini. Berat, tapi demi Rani aku harus rela menelan semua ini.Terpaksa kulepas bajuku agar aku bisa tidur malam ini. Badanku baru terasa sejuk saat aku hanya mengenakan celana pendek saja tanpa atasan. Kulit punggungku menempel pada kain sprei yang meskipun warnanya sudah pudar, kain itu tetap terasa dingin.Keesokan harinya, badanku sakit semuanya. Kasurnya bukan dari springbed tapi dari kasur kapuk yang sepertinya sudah lama. Saat aku tidur tidak ada empukn

  • Setelah Melepasmu Pergi    Berjuang Untuk Rani

    Bab 45Rani masih saja mengurung diri di kamar. Ia tak mau menemuiku hingga malam menjelang. Sedangkan aku, tak tahu harus bagaimana lagi untuk merayunya agar mau bertemu dan bicara denganku."Nak Lana sabar aja dulu. Jangan dipaksa terus nanti malah Rani ngga mau keluar." Bulik kembali berujar setelah berulang kali aku mengajak bicara Rani dari depan pintu."Saya merasa bersalah, Bulik. Melihat Rani seperti ini, makin membuat saya tak tenang.""Ya namanya perempuan. Maklum kalau ngambek begitu. Ditunggu aja dulu sampai dia mau keluar sendiri.""Apa Bulik tidak keberatan kalau saya di sini sampai Rani mau keluar?" tanyaku kembali memastikan. Sebab aku tidak tahu kapan Rani akan keluar."Ya enggak. Bulik ini tinggal di rumah ibumu, ya ngga apa-apa kalau kamu mau disini sampai kapan pun. Bulik malah senang bisa dekat sama keponakan, kapan lagi kalian datang ke sini?" Bulik tersenyum setelahnya, menunjukkan bahwa ia tak keberatan dengan keberadaanku dan Rani.Aku tersenyum. Rasa lega kem

  • Setelah Melepasmu Pergi    Merayu Rani

    Bab 44Sebuah rumah sederhana menjadi tempatku berhenti setelah berulang kali bertanya perihal alamat yang diberikan oleh Bapak. Rumah buliknya Rani, Bu Sulastri.Aku berjalan dengan langkah penuh keyakinan bahwa Rani ada di sini, di rumah ini dan aku bisa segera membawanya kembali ke rumah kami."Permisi, assalamualaikum," ucapku setelah mengetuk pintu. Aku berdiri dengan harap-harap cemas.Dua kali ketukan tak kunjung ada seseorang dari dalam yang menjawab salamku. Akan tetapi, aku tetap sabar menunggu hingga sang pemilik mendengar salamku dan membukakan pintu.Benar saja, tak butuh waktu lama, seseorang membukakan pintu untukku."Waalaikum salam. Cari siapa ya, Nak?" jawab seseorang setelah pintu ruang tamu itu terbuka. Seorang perempuan paruh baya dengan ciput yang membungkus kepalanya. Gamis panjang melekat di tubuhnya yang tidak terlalu gemuk."Saya cari Rani. Apa dia ada di sini?" tanyaku tak sabaran."Rani?" jawab perempuan paruh baya yang sepertinya beliau ini yang bernama Bu

  • Setelah Melepasmu Pergi    Tangis Ibu Mertua

    Bab 43PoV Maulana Aku terkekeh mendengar permintaan Fandy. Permintaan macam apa itu? Dia sudah menikah, aku pun sudah menikah. Bagaimana bisa dia meminta Rani untuknya hanya karena setelah membantuku memberi informasi soal keluarganya."Jangan mimpi kamu! Rani sudah sah menjadi milikku dan aku ngga akan melepas dia begitu saja." Aku berucap dengan tegas sambil menatap wajah yang sedang merasa bangga di depanku itu.Fandy terkekeh. Ia mengalihkan pandangannya sejenak dari hadapanku lalu kembali menatapku setelah beberapa saat."Baiklah. Aku tidak akan memberi tahu kamu soal dimana rumah saudara Rani. Silahkan kamu cari tahu sendiri soal ini ke orang tua Rani. Itu pun kalau mereka tidak murka padamu sebab sudah membuat anak mereka pergi dari sini!" Fandy terkekeh setelahnya.Ucapan Fandy itu sedikit membuat ketakutan dalam dadaku makin meningkat. Tapi, sebagai laki-laki aku harus menerima setiap konsekuensi dari apa yang sudah kulakukan pada Rani, sesuai dengan apa yang Mama ucapkan.

  • Setelah Melepasmu Pergi    Berani Bertanggung Jawab

    Bab 42PoV Maulana Aku menatap geram wajah Renata. Padahal kemarin aku sudah baik padanya, membantu mengatasi masalahnya tapi ini balasan dia padaku?Aku salah mengartikan kebaikannya selama ini. Kukira dia memang benar baik, nyatanya ada maksud yang tersembunyi dari semua kebaikannya padaku.Benar apa yang dilakukan Maharani dengan bersikap tegas pada Renata kemarin. Sekarang aku yang menjadi korban keegoisannya. Aku lupa melindungi keluargaku dari godaan perempuan seperti Renata padahal istriku sudah melakukannya lebih dulu.Aku merasa gagal sebagai suami."Aku minta maaf, Lan. Aku sungguh masih cinta kamu. Aku ingin kita balikan lagi kayak dulu. Aku ngga bisa lepasin kamu," rengek Renata setelah ia menjelaskan semuanya padaku. Tidak ada rasa bersalah sedikitpun dalam diri Renata setelah apa yang ia lakukan padaku. Ia masih berani mengajakku menjalin hubungan setelah rumah tanggaku porak-poranda karenanya.Benar memang Mbak Narti adalah orang suruhannya dan semua itu hasil rekayas

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status