Share

Sang Nyonya

“Putraku, kau lahir juga akhirnya.” Pawana memegang anak lelaki yang belum lama dilahirkan oleh Murti. Sedangkan istrinya masih berbaring karena lelah. “Jemput ibundaku, katakan padanya kalau penerus keluarga ini sudah lahir.” Perintah telah turun dari pemilik puri.

Kemudian berangkatlah beberapa orang dan pedati ke tempat sang ibu sembahyang.

“Terima kasih, Dinda, kau memang takdir yang paling indah untukku.” Pawana memegang kepala Murti yang masih lemah.

Wanita itu hanya tersenyum saja. Pawana mengatakan dirinya adalah takdir yang indah.

‘Sedangkan kau adalah takdir paling buruk yang pernah aku temui. Lihat saja, aku akan mulai mengambil satu demi satu darimu,’ gumam Murti dalam hati.

Sekarang dia memang masih lelah. Tapi beberapa hari kemudian, Murti akan baik-baik saja dengan ramuan yang dukun beranak tinggalkan padanya.

Sang ibu sampai dengan pakaian terbaiknya. Sudah lama wanita yang baru saja menjadi nenek itu tak berdandan rapi. Namun, demi cucu lelakinya akan ia abaikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status