Share

Bab 22 - Bimbang

Ara menutup pintu dan menguncinya dari luar, terdengar ketukan dari luar, Ehan berkali-kali memanggil namanya, Tapi Ara tetap diam, bening matanya mulai menetes, berlahan lalu semakin deras, pundaknya naik turun karena menahan sesak di dada.

Kembali terbayang saat mereka pertama kali bertemu, lalu... mengingat momen-momen romantis yang sudah dia lalui selama sepuluh tahun.

Dulu, dia memiliki impian, menikah hanya sekali saja sampai anak cucu, nyatanya impian itu dihempaskan oleh suaminya.

Ara mengusap air matanya, perlahan dia bangkit dan membersihkan diri lalu melakukan shalat isya'. Diatas sajadah, Ara kembali mencurahkan segala kepedihan, netranya memandang dinding kamar yang polos.

"Ya Tuhan. Kali ini saja, aku mohon, beri aku kekuatan.

Cintaku mungkin salah, sehingga Engkau mengujiku dengan begitu berat.

Aku salah, Ya Allah....

Seharusnya aku tak mencintainya melebihi cintaku pada Mu.

Ya Allah, Kali ini saja, kuatkan imanku."

---

Ehan masih terdiam di luar kamar, sudah hampir l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status