Share

493. ALBUM #2

Malam datang dengan cepat. Begitu juga dengan kantuk.

Fal masih belum bisa tertidur, jadi dia berjanji ketika kami sudah berbaring. Dia memegang alat mirip gadget. “Fal takkan ke mana-mana. Fal tetap di sini kalau Forlan sudah tidur. Fal yang menjaga tidurnya Forlan.”

Sebenarnya aku ingin bertahan sedikit lebih lama—terutama karena ketika aku setengah tertidur, sudut mataku menemukan pendar putih beriak di kegelapan kamar. Hanya ada cahaya remang-remang karena Fal masih bermain, tetapi Fal tak bisa menyadari atau melihat wujud pendar putih itu. Di penglihatan setengah sadar, aku mendapati Bibi mewujud dan mendekat ke sisi ranjang.

Pendarnya terasa tersenyum. “Tidurlah, Sayang. Kita bisa bicara nanti. Kau pasti kelelahan. Biarkan Bibi menemani kalian.”

Barangkali ini efek semua yang kulakukan di misi—kesadaranku bisa jatuh lebih cepat dari biasanya. Aku bahkan tidak sempat mengatakan apa-apa pada Bibi. Mataku sudah menut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status