Share

494. ALBUM #3

Aku sedang membakar beberapa ikan bersama Fal di halaman belakang saat Reila datang membuka pintu. “Aromanya enak sekali!”

Fal langsung berlari ke Reila. Aku masih mengipasi ikan. Tungkunya tidak terlalu besar. Masih ada enam ikan lagi yang harus dibakar. Mungkin semestinya aku menyambut Reila dan memberinya sepatah lelucon jongkok kesukaannya yang bisa membuat ikan ini semakin gosong, tetapi aku juga setuju ucapan Reila. Aroma ikan bakar ini keterlaluan enak sampai aku tidak mau berlari seperti Fal. Aku sudah membalikkan empat tusuk di tungku dan merasakan dua garis keringat mengalir di pipiku saking dekatnya aku dengan pembakaran sebelum Reila menepuk bahuku—meninju sampai aku terkejut—dan menuntut, “Mana sambutanku?”

Dalam sekejap dia sudah memakai baju santainya. Jadi, aku memeluknya—dia balas memelukku seolah kami tidak berpelukan selama sepuluh tahun.

Dengan cepat kami sudah berinteraksi selayaknya tidak ada yang b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status