Share

351. DENTING PERAPIAN #2

Aku tidak menyangka ada begitu banyak cerita yang kuucapkan pada Bibi seolah-olah aku telah menjadi Lavi yang terus mengoceh tanpa henti. Maksudku, aku suka Lavi ketika bercerita panjang lebar. Caranya bercerita yang bersemangat membuatku nyaman berada di sisinya untuk mendengar segala jenis cerita dari yang paling idiot sampai paling pedih. Dan biasanya aku juga bercerita padanya, lalu dia akan memasang telinga—perhatiannya atau semua jengkal dalam dirinya untuk mendengar setiap detail cerita. Rasanya menyenangkan diperhatikan seperti itu. Pada akhirnya, ketika aku punya gagasan ingin menceritakan semua kejadian yang kualami di pondok pada seseorang dan janji melarangku melakukannya—setelah janji itu terangkat, aku benar-benar tidak terhentikan menceritakan semuanya. Lavi selalu tersenyum, antusias pada setiap cerita. Dia akan berkomentar, tertawa dengan cara yang benar-benar penuh canda seolah dirinya ada di dalam lelucon yang kubuat bersama Aza. Kalau dipikirkan lagi,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status