Beranda / Fantasi / Selir Pangeran Murong / SPM - Part 31c. Kompetisi

Share

SPM - Part 31c. Kompetisi

Penulis: Ummu Nadin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-04 15:59:00

"Sayang sekali, dia sudah kelelahan. Tiga jurus lagi pria itu akan kalah," ucap Xuan Yuan sambil mendengus.

Xin Qian juga mengeluhkan keluhan yang sama dengan Xuan Yuan.

Kenapa dalam sebuah kompetisi bisa memakai sistem pengaturan yang sangat merugikan seperti ini?

Seharusnya dibuat semua orang bertarung satu kali di babak penyisihan. Lalu, bisa bertarung lagi di semi final atau babak final. Jika pengaturan seperti ini, akan merugikan orang yang sejak awal bertarung.

Baru selesai bicara, apa yang diucapkan oleh Xuan Yuan benar adanya. Cambuk pembunuh jiwa milik Xu Lin Mei sudah berhasil membuat Man Hui terkapar di platform batu.

"A Yuan, kamu sangat hebat. Bahkan kamu bisa melihat sedetail itu?" Ini kemampuan luar biasa. Samar-samar Xin Qian juga bisa melihat pertarungan yang mulai tidak seimbang. Namun, itu bukan penilaian yang sedetail Xuan Yuan.

Pria ini benar-benar seorang master bela diri. Kelak, Xin Qian harus belajar padanya supaya mempunyai kemampuan yang tidak jauh berbeda de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
A Yuan klu kamu gendong Tuan Muda Xin entar dikira orang pisang makan pisang lagi.........
goodnovel comment avatar
Kiya 2008
ahh kasian g jd gendong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 32a. Memenangkan Kompetisi

    Setelah beberapa saat, Xin Qian telah memulihkan diri. Xuan Yuan adalah orang yang tidak masuk akal, dia khawatir jika tidak segera menguasai diri, pria itu akan melakukan sesuatu yang gila."Aku baik-baik saja." Xin Qian berulang kali harus mengatakannya, karena Xuan Yuan masih berwajah panik, khawatir."Kita pulang saja. Kamu harus diperiksa!" Xuan Yuan masih saja khawatir.Bunga Krisan Dewa masih akan mekar sepuluh tahun lagi. Jika kali ini tidak bisa mendapatkannya, maka masih ada kesempatan sepuluh tahun kemudian. Namun, jika wanitanya sakit, tidak tahu apakah kondisinya parah ataukah tidak, dia tidak akan mengetahuinya sebelum diperiksa oleh Tabib."A Yuan, ini ... aku tidak mau pergi." Xin Qian merasa sangat tertekan.Xuan Yuan membuang napas gusar. Wanita ini sangat keras kepala. Wajahnya masih terlihat pucat, tapi masih saja tidak mau pulang."Baiklah, aku akan mendapatkan bunga itu untukmu, supaya kamu bisa tenang," ucapnya kemudian. "Terima kasih." Bibir yang masih terliha

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 32b. Memenangkan Kompetisi

    Kerumunan orang itu bersiap akan melihat pertarungan yang luar biasa dari dua orang pilih tanding ini.Namun, belum sempat terjadi. Sebuah bayangan tiba di hadapan keduanya untuk menghentikan. "Ayah, dia tidak melanggar aturan. Kenapa Ayah berpikiran sempit dan membuat persoalan lebih dahulu dengan Tuan Muda Xuan ini."Yan Huaxin putri dari Penguasa perguruan Gunung Fenghuang segera memberi hormat meminta supaya Xuan Yuan dimaafkan.Xin Qian menyaksikan ketegangan ini dari kejauhan dengan memutar bola mata malas. Perkataan Pangeran Ketiga memang selalu saja berhasil memprovokasi orang lain. Di sisi lain, Yan Qing Cheng sedang mencari kambing hitam untuk melampiaskan kemarahan. Sialnya, putri Yan Qing Cheng tidak rela jika ayahnya menyinggung pemuda yang berhasil menarik hatinya itu."Aah, ada yang sedang mencari simpati pada majikan kalian." Xin Qian menatap datar pada gadis cantik yang meskipun bicara pada ayahnya tapi sorot matanya tak bisa dialihkan dari Xuan Yuan.Xue dan Yunxi t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 33a. Kompensasi

    Sepuluh master bela diri itu sedikit mengernyitkan dahi ketika melihat kehadiran empat orang yang menyebut Xuan Yuan sebagai Yang Mulia. Dalam hati, mereka samar-samar merasa bahwa Xuan Yuan bukan orang biasa. "Tuan Muda Xuan, Anda bisa memperkenalkan diri pada kami. Semua masalah akan kami anggap selesai." Tetua Paviliun Tianfeng, Wei Xiang Yun berkata datar. Pria tua berjubah biru itu tidak mempunyai urusan yang sama dengan Yan Qing Cheng. Dia hanya ingin mendisiplinkan anak muda yang bersikap tidak sopan. Hanya saja, melihat penampilan empat pengawal yang terlihat begitu ketat melindungi Xuan Yuan, samar-samar dia mempunyai pemikiran lain."Jika Anda mengatakan identitas Anda, kita seharusnya tidak harus bertarung seperti ini." Mo Shang juga mempunyai pemikiran yang sama. Kedatangannya di tempat ini adalah untuk mendapatkan Bunga Krisan Dewa, bukan berkolaborasi dengan Yan Qing Cheng.Xuan Yuan belum menjawab. Bibirnya terkatup rapat. Tak ingin mengatakan apapun. Empat pengawalny

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 33b. Kompensasi

    Tunggu!Kenapa dia menyebut dengan istilah Permaisuri? Apakah pria di depannya ini seorang raja atau pangeran? Seketika wajah Yan Qing Cheng menjadi rumit."Aku mempunyai senjata surgawi. Jika kalian berani bertindak padaku, aku akan memanggang kalian semua menjadi abu. Apa kamu tidak pernah dengar, senjata surgawi?" Xuan Yuan berkata acuh tak acuh.Pada akhirnya, dia tetap menggunakan senjata surgawi untuk menekan semua orang. Berita tentang Panglima Militer Da Liang yang mempunyai senjata surgawi sudah menyebar di seluruh pelosok Da Liang. Mana mungkin pimpinan sekte yang ada di Da Liang tidak mendengarnya, bukan?Yan Qing Cheng berubah menjadi pucat pasi. Xuan Yuan mengungkit senjata surgawi. Itu adalah berita yang cukup mengguncang Da Liang. Dengan panik, dia segera menebak identitas Xuan Yuan."Maksudnya, apakah Anda---""Pangeran Ketiga Da Liang, Murong Xuan Yuan." Yunxi memotong kalimat yang akan diucapkan Yan Qing Cheng.Begitu ucapan ini terdengar, semua orang yang ada di pl

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 34a. Lembah Krisan Dewa

    Yan Huaxin berkata dengan penuh percaya diri. Di Gunung Fenghuang, dia adalah seorang gadis suci yang mendapatkan kehormatan khusus. Bisa dibilang, Tetua Yan Qing Cheng telah memanjakannya. Bakat dan kemampuan bela dirinya juga paling menonjol di tempat ini. Bukan hal yang mengherankan jika dia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.Xuan Yuan begitu lembut memperlakukan Xin Qian yang hanya seorang murid dari Sekte Emei. Yan Huaxin merasa berkali-kali lipat lebih baik dari Xin Qian. Bukan hal yang sulit untuk mendapatkan kasih sayang dari Xuan Yuan.Bahkan dia berani sekali menatap Xin Qian dengan tatapan merendahkan.Xuan Yuan tidak mengindahkan gadis itu sama sekali. Seakan-akan dia tidak mendengarnya."Pangeran Ketika, saya akan melayani Anda lebih baik dari Permaisuri. Mungkin saja, Permaisuri Xin pasti sangat kerepotan jika hanya sendirian melayani Anda." Sekali lagi, Yan Huaxin berkata tak tahu malu. Mendengar ucapan Yan Huaxin, Yan Qing Cheng bergetar ketakutan. Apakah putrinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 34b. Lembah Krisan Dewa

    Yan Qing Cheng memberi kehormatan pada Murong Xuan Yuan untuk pergi terlebih dahulu. Dalam waktu dua hari rombongan mereka berhasil kembali atau tidak, rombongan kedua akan menyusul. Mereka sudah dibuat beberapa kelompok. Paviliun Tianfeng, Sekte Guiyang dan sekte lain akan menyusul dengan pola aturan yang telah dibuat oleh Yan Qing Cheng.Tidak ada yang berani mendebat. Dewa Perang Da Liang sudah datang secara pribadi, mereka harus memberinya wajah dan kehormatan. Jika tidak, itu akan merusak reputasi dunia persilatan."QianQian, apa kamu lelah?" tanya Xuan Yuan lembut. Keringat mengucur di dahi Xin Qian. Xuan Yuan menghapus dengan sapu tangan yang dibawanya."A Yuan, aku tidak selemah itu. Aku menyukai petualangan seperti ini, kamu tahu tidak?" Xin Qian mengerucutkan bibirnya. Xuan Yuan selalu memperlakukan dirinya seperti anak kecil yang tidak bisa apa-apa. Itu sangat menyebalkan baginya."Baiklah, jika kamu lelah. Aku akan menggendongmu." Xuan Yuan berjalan sambil menggenggam Xin

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 34c. Lembah Krisan Dewa

    "Nona, coba lihat di sebelah sana!" Yunxi menunjuk satu arah. Di tempat itu, ada tanaman yang telah ditebang. Ada beberapa burung yang jatuh terkapar di bawahnya. "Mereka terbakar!" seru Xue sambil membelalakkan mata. Getah tanaman Hogweed Raksasa masih menetes berjatuhan mengenai beberapa ekor burung yang terjatuh di tanah. Mereka semua terlihat mengerikan dengan luka lepuh dan terbakar."Apakah ada orang yang sudah mendahului kita?" tanya Xin Qian waspada.Empat orang itu mengedarkan pandangan dengan penuh kewaspadaan tinggi. Bisa dipastikan, tanaman ini belum lama ditebang. Seharusnya bau dari getah ini sudah membuat beberapa burung ini keracunan.Suasana masih begitu sepi. Tak ada pergerakan apapun yang mencurigakan."Mungkin mereka sudah lebih dahulu menuju Lembah Krisan Dewa. Apakah Yan Qing Cheng curang? Kenapa ada orang yang datang terlebih dahulu? Seharusnya kita menjadi orang yang pertama datang." Xuan Yuan merasa begitu marah. Bagaimana mungkin ucapan seorang Tetua Pergu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 35a. Memetik Bunga Krisan Dewa

    Selepas berhasil melintasi sungai yang dipenuhi ikan piranha, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Lembah Krisan Dewa. Empat orang itu berjalan selama lebih dari tiga puluh menit tanpa ada rintangan apapun. Kendati demikian, mereka tidak menurunkan kewaspadaan sama sekali. Dua kali mendapatkan jebakan, mana mungkin mereka masih begitu bodoh."QianQian, apa kamu lapar? Bagaimana jika kita berhenti sejenak?" Xuan Yuan berkata lembut.Mereka berada di lembah yang begitu indah. Di depan sana, ada lautan tanaman bunga warna-warni yang menghadang. Ditambah dengan langit biru menghias membaur dengan matahari senja, seperti sebuah skesa di dalam kanvas kehidupan. Pemandangan itu terlihat begitu indah memanjakan pandangan mata."Hari telah senja, entah masih ada rintangan apa lagi yang menghadang di depan sana." Xin Qian mendengus. Perjalanan menuju Lembah Krisan Dewa ternyata tidak sesederhana apa yang dibayangkannya. Mereka dihadang dengan jebakan mematikan. Seharusnya, semakin dekat de

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08

Bab terbaru

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 140. The End

    Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 139. Hukuman yang Layak

    Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 138. Hukuman Apa?

    Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 137. Eksekusi

    Xuan Yuan tidak memberi izin Permaisuri Xin untuk mengikuti proses hukuman Lin Chao Feng. Tak ingin memberi kesempatan untuk penjahat itu melihat wajah cantik Xin Qian barang sebentar saja supaya tidak menyisakan rasa sesal di dalam hatinya di ujung kematian. Pangeran Ketiga memang sekejam itu.Eksekusi hukuman ini disaksikan oleh penduduk Kota Chang'an."Untuk pelajaran bagi kalian semua yang masih menyimpan niat jahat untuk mencelakai kami, sebaiknya segera hapus baik-baik dari hati kalian. Kalian saksikan, pria ini bernama Lin Chao Feng, dia berniat untuk mencelakai Permaisuri Xin dan dua pangeran kecil. Aku tidak akan segan memenggal kepala orang ini." Xuan Yuan berpidato dengan tegas. Kembali ke zaman feodal adalah nasib buruk bagi Lin Chao Feng. Dia harus mati menyedihkan di tempat bobrok ini, tanpa seorang pun yang menangisi.Pria penjelajah waktu itu tidak terima dengan hukuman ini. Dia sama sekali tidak menyangka nyawanya akan berakhir begitu saja tanpa ampun di tempat yang

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 136. Lin Chao Feng Ditangkap

    Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 135. Mesin Waktu

    Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 134. Tugas Pertama

    "Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 133. Jun Hui Datang

    "Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu

  • Selir Pangeran Murong    SPM - Part 132. Penyelidikan

    "A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak

DMCA.com Protection Status