"Sayang sekali, dia sudah kelelahan. Tiga jurus lagi pria itu akan kalah," ucap Xuan Yuan sambil mendengus.Xin Qian juga mengeluhkan keluhan yang sama dengan Xuan Yuan.Kenapa dalam sebuah kompetisi bisa memakai sistem pengaturan yang sangat merugikan seperti ini?Seharusnya dibuat semua orang bertarung satu kali di babak penyisihan. Lalu, bisa bertarung lagi di semi final atau babak final. Jika pengaturan seperti ini, akan merugikan orang yang sejak awal bertarung.Baru selesai bicara, apa yang diucapkan oleh Xuan Yuan benar adanya. Cambuk pembunuh jiwa milik Xu Lin Mei sudah berhasil membuat Man Hui terkapar di platform batu."A Yuan, kamu sangat hebat. Bahkan kamu bisa melihat sedetail itu?" Ini kemampuan luar biasa. Samar-samar Xin Qian juga bisa melihat pertarungan yang mulai tidak seimbang. Namun, itu bukan penilaian yang sedetail Xuan Yuan.Pria ini benar-benar seorang master bela diri. Kelak, Xin Qian harus belajar padanya supaya mempunyai kemampuan yang tidak jauh berbeda de
Setelah beberapa saat, Xin Qian telah memulihkan diri. Xuan Yuan adalah orang yang tidak masuk akal, dia khawatir jika tidak segera menguasai diri, pria itu akan melakukan sesuatu yang gila."Aku baik-baik saja." Xin Qian berulang kali harus mengatakannya, karena Xuan Yuan masih berwajah panik, khawatir."Kita pulang saja. Kamu harus diperiksa!" Xuan Yuan masih saja khawatir.Bunga Krisan Dewa masih akan mekar sepuluh tahun lagi. Jika kali ini tidak bisa mendapatkannya, maka masih ada kesempatan sepuluh tahun kemudian. Namun, jika wanitanya sakit, tidak tahu apakah kondisinya parah ataukah tidak, dia tidak akan mengetahuinya sebelum diperiksa oleh Tabib."A Yuan, ini ... aku tidak mau pergi." Xin Qian merasa sangat tertekan.Xuan Yuan membuang napas gusar. Wanita ini sangat keras kepala. Wajahnya masih terlihat pucat, tapi masih saja tidak mau pulang."Baiklah, aku akan mendapatkan bunga itu untukmu, supaya kamu bisa tenang," ucapnya kemudian. "Terima kasih." Bibir yang masih terliha
Kerumunan orang itu bersiap akan melihat pertarungan yang luar biasa dari dua orang pilih tanding ini.Namun, belum sempat terjadi. Sebuah bayangan tiba di hadapan keduanya untuk menghentikan. "Ayah, dia tidak melanggar aturan. Kenapa Ayah berpikiran sempit dan membuat persoalan lebih dahulu dengan Tuan Muda Xuan ini."Yan Huaxin putri dari Penguasa perguruan Gunung Fenghuang segera memberi hormat meminta supaya Xuan Yuan dimaafkan.Xin Qian menyaksikan ketegangan ini dari kejauhan dengan memutar bola mata malas. Perkataan Pangeran Ketiga memang selalu saja berhasil memprovokasi orang lain. Di sisi lain, Yan Qing Cheng sedang mencari kambing hitam untuk melampiaskan kemarahan. Sialnya, putri Yan Qing Cheng tidak rela jika ayahnya menyinggung pemuda yang berhasil menarik hatinya itu."Aah, ada yang sedang mencari simpati pada majikan kalian." Xin Qian menatap datar pada gadis cantik yang meskipun bicara pada ayahnya tapi sorot matanya tak bisa dialihkan dari Xuan Yuan.Xue dan Yunxi t
Sepuluh master bela diri itu sedikit mengernyitkan dahi ketika melihat kehadiran empat orang yang menyebut Xuan Yuan sebagai Yang Mulia. Dalam hati, mereka samar-samar merasa bahwa Xuan Yuan bukan orang biasa. "Tuan Muda Xuan, Anda bisa memperkenalkan diri pada kami. Semua masalah akan kami anggap selesai." Tetua Paviliun Tianfeng, Wei Xiang Yun berkata datar. Pria tua berjubah biru itu tidak mempunyai urusan yang sama dengan Yan Qing Cheng. Dia hanya ingin mendisiplinkan anak muda yang bersikap tidak sopan. Hanya saja, melihat penampilan empat pengawal yang terlihat begitu ketat melindungi Xuan Yuan, samar-samar dia mempunyai pemikiran lain."Jika Anda mengatakan identitas Anda, kita seharusnya tidak harus bertarung seperti ini." Mo Shang juga mempunyai pemikiran yang sama. Kedatangannya di tempat ini adalah untuk mendapatkan Bunga Krisan Dewa, bukan berkolaborasi dengan Yan Qing Cheng.Xuan Yuan belum menjawab. Bibirnya terkatup rapat. Tak ingin mengatakan apapun. Empat pengawalny
Tunggu!Kenapa dia menyebut dengan istilah Permaisuri? Apakah pria di depannya ini seorang raja atau pangeran? Seketika wajah Yan Qing Cheng menjadi rumit."Aku mempunyai senjata surgawi. Jika kalian berani bertindak padaku, aku akan memanggang kalian semua menjadi abu. Apa kamu tidak pernah dengar, senjata surgawi?" Xuan Yuan berkata acuh tak acuh.Pada akhirnya, dia tetap menggunakan senjata surgawi untuk menekan semua orang. Berita tentang Panglima Militer Da Liang yang mempunyai senjata surgawi sudah menyebar di seluruh pelosok Da Liang. Mana mungkin pimpinan sekte yang ada di Da Liang tidak mendengarnya, bukan?Yan Qing Cheng berubah menjadi pucat pasi. Xuan Yuan mengungkit senjata surgawi. Itu adalah berita yang cukup mengguncang Da Liang. Dengan panik, dia segera menebak identitas Xuan Yuan."Maksudnya, apakah Anda---""Pangeran Ketiga Da Liang, Murong Xuan Yuan." Yunxi memotong kalimat yang akan diucapkan Yan Qing Cheng.Begitu ucapan ini terdengar, semua orang yang ada di pl
Yan Huaxin berkata dengan penuh percaya diri. Di Gunung Fenghuang, dia adalah seorang gadis suci yang mendapatkan kehormatan khusus. Bisa dibilang, Tetua Yan Qing Cheng telah memanjakannya. Bakat dan kemampuan bela dirinya juga paling menonjol di tempat ini. Bukan hal yang mengherankan jika dia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.Xuan Yuan begitu lembut memperlakukan Xin Qian yang hanya seorang murid dari Sekte Emei. Yan Huaxin merasa berkali-kali lipat lebih baik dari Xin Qian. Bukan hal yang sulit untuk mendapatkan kasih sayang dari Xuan Yuan.Bahkan dia berani sekali menatap Xin Qian dengan tatapan merendahkan.Xuan Yuan tidak mengindahkan gadis itu sama sekali. Seakan-akan dia tidak mendengarnya."Pangeran Ketika, saya akan melayani Anda lebih baik dari Permaisuri. Mungkin saja, Permaisuri Xin pasti sangat kerepotan jika hanya sendirian melayani Anda." Sekali lagi, Yan Huaxin berkata tak tahu malu. Mendengar ucapan Yan Huaxin, Yan Qing Cheng bergetar ketakutan. Apakah putrinya
Yan Qing Cheng memberi kehormatan pada Murong Xuan Yuan untuk pergi terlebih dahulu. Dalam waktu dua hari rombongan mereka berhasil kembali atau tidak, rombongan kedua akan menyusul. Mereka sudah dibuat beberapa kelompok. Paviliun Tianfeng, Sekte Guiyang dan sekte lain akan menyusul dengan pola aturan yang telah dibuat oleh Yan Qing Cheng.Tidak ada yang berani mendebat. Dewa Perang Da Liang sudah datang secara pribadi, mereka harus memberinya wajah dan kehormatan. Jika tidak, itu akan merusak reputasi dunia persilatan."QianQian, apa kamu lelah?" tanya Xuan Yuan lembut. Keringat mengucur di dahi Xin Qian. Xuan Yuan menghapus dengan sapu tangan yang dibawanya."A Yuan, aku tidak selemah itu. Aku menyukai petualangan seperti ini, kamu tahu tidak?" Xin Qian mengerucutkan bibirnya. Xuan Yuan selalu memperlakukan dirinya seperti anak kecil yang tidak bisa apa-apa. Itu sangat menyebalkan baginya."Baiklah, jika kamu lelah. Aku akan menggendongmu." Xuan Yuan berjalan sambil menggenggam Xin
"Nona, coba lihat di sebelah sana!" Yunxi menunjuk satu arah. Di tempat itu, ada tanaman yang telah ditebang. Ada beberapa burung yang jatuh terkapar di bawahnya. "Mereka terbakar!" seru Xue sambil membelalakkan mata. Getah tanaman Hogweed Raksasa masih menetes berjatuhan mengenai beberapa ekor burung yang terjatuh di tanah. Mereka semua terlihat mengerikan dengan luka lepuh dan terbakar."Apakah ada orang yang sudah mendahului kita?" tanya Xin Qian waspada.Empat orang itu mengedarkan pandangan dengan penuh kewaspadaan tinggi. Bisa dipastikan, tanaman ini belum lama ditebang. Seharusnya bau dari getah ini sudah membuat beberapa burung ini keracunan.Suasana masih begitu sepi. Tak ada pergerakan apapun yang mencurigakan."Mungkin mereka sudah lebih dahulu menuju Lembah Krisan Dewa. Apakah Yan Qing Cheng curang? Kenapa ada orang yang datang terlebih dahulu? Seharusnya kita menjadi orang yang pertama datang." Xuan Yuan merasa begitu marah. Bagaimana mungkin ucapan seorang Tetua Pergu