Kaisar Ming Yuan mengulurkan tangan ingin memapahnya, "Ayah, ayo masuk dan kita bicarakan di dalam.""Tidak, aku suka duduk di sini." Kaisar Tertinggi melambaikan tangannya dan menghela napas dalam-dalam. "Aku sudah lama suka duduk di sini. Sejak turun dari takhta, aku datang ke sini setiap hari. Apakah kamu tahu bahwa suatu hari kita akan menunggu sendirian, menunggu dengan tenang, tidak ada penyesalan, tidak ada harapan. Setelah lelah seumur hidup, pasti ingin kembali pulang."Kaisar Ming Yuan gemetaran. Ayahnya mengatakan perihal tentang kehidupan yang telah dijalankannya. Dia tidak pernah mengatakan kata-kata ini di depan anak-anak dan cucunya.Dia merokok lagi. "Aku tidak tahu sejak kapan aku punya harapan. Di dalam hidupku yang gersang ini muncul mata air. Dia seperti mesin beranak, tetapi kita tidak pernah tahu kapan mata air ini akan dibunuh orang.""Ayah …." Kaisar Ming Yuan merasa sedih mendengar kata-katanya, "Aku tahu bahwa Ayah menyayangi Sera, tetapi situasi saat in
Mereka berdua makan seadanya dan memulai perjalanan lagi setelah minum sedikit anggur.Kuda itu berlari di jalan menuju ke kerajaan, terlihat sebuah rombongan berjalan perlahan. Ryan melihat sekilas dan berkata, "Pangeran, bukankah itu kereta Raja Zhou?"Deon menyipitkan matanya dan melihatnya. Tentu saja, dia merasa rombongan kereta itu tampak familier. "Iya dia, apakah dia pergi bertugas ke luar kota?"Ryan berkata dengan panik, "Jika ... begitu kita harus bersembunyi!"Dia menatap sekeliling, mau sembunyi di mana? Jalanan ini sempit, kecuali dia menerobos.Deon menggertakkan giginya, "Cepat lewati mereka."Beruntung saat ini langit gelap dan keduanya mengenakan pakaian rakyat biasa. Selain itu, kereta tampaknya terburu-buru, jadi mereka tidak melihat kedua orang yang melewatinya.Setelah melewati rombongan, Deon tiba-tiba menarik kudanya, dan melihat kembali ke rombongan yang panjang itu, "Ryan, apakah kamu melihatnya? Tidak ada orang di belakang kereta tetapi barang-barang.
Bima dengan cepat menghentikannya di koridor. Tidak ada rasa terkejut dan gembira. “Pangeran, ada sesuatu yang harus kusampaikan pada Anda dulu.”Deon menatapnya, "Kamu sepertinya tahu bahwa aku akan kembali."Bima berbisik, "Raja Sun bilang bahwa Pangeran akan tiba di ibu kota dalam waktu dua hari.""Ini benar-benar menjengkelkan, apakah Putri Mahkota juga tahu?" Deon tidak bisa menahan diri gejolak hatinya. Dia bergegas kembali siang dan malam demi membuat kejutan. Dia sudah memikirkan kejutan ini cukup lama dan semuanya dihancurkan oleh Raja Sun. Dia mendorong Bima dan berjalan ke depan, "Apa yang mau kamu laporkan? Katakan saja sambil berjalan."Dia mengeluarkan tas brokat dari tas lengan bajunya. Ada tusuk konde yang sangat indah dan dihiasi bunga peony di dalamnya.Ini adalah hadiah yang dibeli untuk Sera di Kota Melaka. Jangan bilang Deon tidak membawakan oleh-oleh. Tusuk konde ini harganya lebih dari belasan tael perak.Bima menghentikannya terlebih dahulu dan berkata
Dia mengulurkan tangan dan membelai wajah Sera. Dia tertawa dan berkata di telinganya, "Orang-orang di luar, sandiwaranya sangat bagus!"Wajah Sera pucat dan napasnya lemah. Deon yang pendengarannya sangat baik bahkan tidak bisa mendengar suara pernapasannya.Wajahnya lebih pucat dari Sera."Baik, semaumu saja, tidur, tidurlah, jika ada sesuatu, aku akan tunggu kamu bangun saja." Dia dengan hati-hati membelai rambutnya, menatap wajahnya yang polos, menarik selimut untuk menyelimutinya. Dia melihat perut Sera dan tertegun, "Apa yang disembunyikannya di dalam?"Tangannya menyentuhnya, membelai seluruh perutnya dengan lembut, dan mengangkat selimut. Tiba-tiba matanya mulai basah."Sudah lebih dari empat bulan. Setelah kamu pergi, dia mendapati bahwa dia hamil dan tidak memberitahumu, takut kamu tidak fokus." Nyonya Yao tersedak.Deon perlahan menutupi selimutnya, tangannya bergetar hebat, dan napasnya tertahan di rongga dada. Dia membuka mulutnya, "Oh!"Semua orang ada di kediaman,
Tidak lama kemudian, Raja Qi dan Selir Qi, Raja Sun, dan Selir Sun datang bersamaan. Mereka menjelaskan kejadian hari itu dengan detail pada Deon.Selir Sun terus menangis dan berkata bahwa dia bersalah pada Deon. Selena Rong membujuknya, tetapi dia masih merasa sangat bersalah."Dengan kata lain, Raja Zhou tidak menyentuhnya. Setelah perjamuan selesai, dia mencari Sera dan menanyakan tentang peta militer?" Deon yang dalam kondisi khawatir mendengarkan penjelasan semua orang dan membuat kesimpulan.Raja Qi mengangguk, "Ini adalah penjelasan saat ini."Bola mata Deon berputar dan dia berbisik, "Baik!"Malam itu, Kediaman Deon mengeluarkan dua perintah.Perintah pertama adalah, prajurit Jing Zhao Mansion dan orang-orang yang di Kediaman Deon mengejar Raja Zhou.Perintah kedua, mengawasi tindakan orang-orang yang dekat dengan Keluarga Di dan Raja Zhou. Dia sudah memiliki daftar nama dari dulu. Daftar ini sekarang akan mereka gunakan.Setelah mengeluarkan dua perintah, dia tidak bi
Deon mendengarkan kata-katanya, tidak marah malah tertawa, "Aku tidak terima, apakah artinya aku tidak pantas menjadi Putra Mahkota?""Tutup mulut!mu" Mata Kaisar Ming Yuan penuh amarah. "Sepertinya emosimu tidak stabil hari ini. Aku anggap kamu terlalu sedih karena Putri Mahkota terluka, jadi tidak akan menghukummu. Jika kamu membahas ini lagi, aku akan menghukummu."Deon menatap ayahnya, amarahnya meledak, dan wajahnya menjadi ungu. Dia berkata dengan marah, "Aku membantah dua kali saja akan dihukum. Dia mencelakaiku, mengumpulkan pejabat untuk kepentingan pribadinya, sekarang dia juga melukai istriku, aku malah harus menolerirnya. Ayah Kaisar, hatimu terlalu mengerikan."Kaisar Ming Yuan memukul meja, "Tutup mulutmu, hal pertama yang kamu lakukan sekarang adalah mencari cara untuk menyelamatkan istrimu, bukan balas dendam. Pergi!"Deon mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan marah. Ekspresi wajahnya menunjukkan dia tidak terima. Dia mundur ke belakang dan berbalik pergi.Kas
Dari semua penjelasan saat ini, semua yang dikatakan setiap orang ada sisi benarnya. Deon mengerti dalam hatinya. Semua ini sudah dipikirkan ratusan kali dalam benaknya? Setiap kali dia membujuk dirinya untuk bertahan, dia selalu menyaring semua ini dalam benaknya. Barulah dia bisa menekan dan menenangkan hatinya.Deon benar-benar mengeluarkan isi hatinya pada Kaisar Tertinggi, jadi dia bisa mendengar pendapat Kaisar Tertinggi dan mengangguk, "Aku sudah paham."Kasim Chang datang dengan teh dan berkata, "Pangeran, bibirmu sangat kering sekali, minumlah teh ini!"Deon mengangkat kepalanya, melirik Kasim Chang, dan melihat wajahnya pucat. Dia tahu bahwa kasim tidak beristirahat dengan baik karena penyakit Kaisar Tertinggi. Deon berkata, “Terima kasih Kasim Chang, wajahmu pucat, jaga kesehatanmu.”Kasim Chang tersenyum, "Aku tidak apa-apa, aku masih tangguh."Dia meletakkan teh di meja kecil dan berbalik dengan nampan. Tidak disangka setelah berbalik, Kasim Chang pingsan.Deon terke
Terdengar langkah kaki setelah keheningan yang panjang."Nenek Yuan, hati-hati!" Shinta memapah Nenek Yuan masuk.Deon perlahan bangkit dan melangkah maju untuk membantunya.Shinta mengikuti mereka masuk dan membawa barang-barang. Deon meliriknya dan merasa tidak asing. Ini adalah barang-barang di dalam kotak obat Sera. Dulu Deon pernah melihatnya.Nenek Yuan meminta Shinta untuk keluar, kemudian duduk dan berkata kepada Deon, "Sebelum dia tidak sadarkan diri, dia pernah berpesan bahwa dia akan tidak sadar selama tiga hari. Jika dia tidak bangun tiga hari kemudian, harus memasang infus agar bisa tetap hidup. Hari ini adalah hari keempat, saatnya untuk memasang."Deon mengerutkan alisnya, "Sera tahu bahwa dia akan tidak sadar?"“Ya, dia tahu, dia sudah mempersiapkannya, jadi Deon, kamu jangan terlalu sedih, aku percaya bahwa dia bisa kembali." Nenek Yuan menepuk tangannya dan berkata dengan tenang.Deon bingung, "Kenapa? Kenapa dia tidak sadar?"Nenek Yuan menggelengkan kepalan