"Itu pasti dia. Kau tidak mendengarnya hari ini. Dia bilang dia menyiapkan hadiah besar untukku." Deon mengertakkan gigi ketika menyebut orang ini."Oke, sekarang kita sudah tahu tindakannya, mari cari tahu motifnya."Deon menyesap, "Apa motif lain yang ada? Bukankah hanya untuk berpura-pura menjadi aku dan membujuk wanita gila itu untuk melakukan sesuatu untuknya? Belajar dari ayahmu.. trik mertuaku, untuk membuat wanita berbakti padanya, melakukan segala buatnya makanya melakukan sesuatu terhadap mereka.” "Begitulah yang aku pahami, tetapi kontrasepsi seharusnya tidak sulit, bukan? Mengapa harus menghamilinya? Pikirkanlah!" Sera berkata dengan penuh arti.“Ingin kita berkonflik?” Deon benar-benar tidak memikirkan motifnya, tetapi hanya menganalisis situasi secara keseluruhan."Mudah bagi kita untuk mengalami konflik. Asalkan aku tahu kau dan Rebecca berselingkuh, dan kita tidak dapat terus hidup bersama. Tidak perlu menghamilinya, karena anak itu akan lahir dan kemudian kita akan me
Deon percaya pada intuisi wanita itu, berhenti sejenak dan berkata, "Jangan terburu-buru mencari Nyonya Yao, tunggu sudah terungkap baru mencarinya juga tidak terlambat."Sera sedikit terkejut, "Kenapa? Jika masalah ini terungkap, efek menghilangkan rumor tidak akan sebaik membuat Isaac mengakuinya sekarang."Deon mendengus, "Tidak, tidak, reputasi tidak masalah, aku hanya ingin melihat di mana berita itu mulai diungkapkan. Setelah menderita kerugian yang begitu besar, mereka harus diekspos sedikit."Sera mengangguk, "Oke, aku akan melepas riasanku dan mandi."Dia bangkit dan duduk di depan meja rias, melepaskan mutiara dan zamrud dari rambutnya dan bertanya dengan santai, "Coba kau katakan, bagaimana perasaan Rebecca saat ini?"“Bah! Jangan bicara tentang dia, aku tidak bisa menahan amarahku!” Deon tiba-tiba menjadi marah lagi."Aku akan menemuinya besok dan bertanya padanya. Orang itu melakukan kontak fisik dengannya, dia pasti bisa mendapatkan beberapa informasi berguna darinya. Yan
Nina berhenti di depannya, menatapnya dengan waspada.Rebecca menunjuk Nina, tampak gila, "Kau ... kau adalah budakku, bunuh dia untukku, bunuh dia."Nina masih sedikit takut terhadapnya, tekanan psikologis jangka panjang membuat kakinya lemah saat menghadapi kemarahan Rebecca, tapi dia tetap menstabilkan hatinya dan menghentikannya, agar tidak menyakiti Putri Mahkota.Sera melihat Rebecca yang menyedihkan dan mengingat penampilannya yang anggun dan arogan di masa lalu, seolah-olah dia telah berubah. Tampaknya hal yang paling menyakitkan bagi seorang wanita adalah perasaannya.Melihat Nina tidak bergerak, Rebecca menampar wajahnya, "Dasar bajingan!"Nina tidak berani menghindar dan melawan. Melihat tamparan akan mendarat di wajahnya, Sera tiba-tiba mengulurkan tangan dari belakang Nina dan meraih pergelangan tangannya, berkata dengan suara yang dalam, "Hentikan!"Rebecca tahu cara meninju dan mengunci kaki. Sekarang dia sedang marah, tamparan ini secara alami merupakan kekuatan yang be
Sera mengangkat lengan bajunya dan berkata dengan ringan, "Menangis? Aku tidak akan menangis, kebohongan dibuat dengan mengarang, kenapa aku harus menangis?"Rebecca mencibir dan duduk perlahan. Keduanya duduk berseberangan, kurang dari satu kaki, dan suasananya penuh dengan permusuhan."Kau benar, aku sangat menyukainya di masa lalu, seorang pria yang sangat heroik, wanita mana yang tidak mengaguminya?" Ada sedikit ejekan di mata Rebecca, “Bukannya kau juga sangat mencintainya? Hanya saja kau menggunakan cara licik untuk mendapatkannya dan merasa kalau kaulah pemenangnya? Aku awalnya berpikir dia begitu melindungimu, pasti dalam hatinya ada kau, tetapi setelah dia berhubungan dengan aku, mendengar keluhan ada di hatinya, baru aku mengetahui dia menahan semua tekanan dan penderitaan. Sera, tahukah kau betapa buruknya dirimu? ""Cerita lebih jelas lagi." Kata Sera, menekan bulu kuduk yang mau berdiri, "Tetapi, aku serius, jika anak di perut kau adalah miliknya, pasti kaulah yang merayun
"Itu benar," Rebecca jelas belum berjalan keluar dari ingatan manisnya itu kemudian bergumam, "Saat itu dia banyak berjanji padaku, biarkan aku kembali ke kediaman Raja Jay untuk memantau setiap gerakan di kediaman Raja Jay, dia berkata ini yang paling tepat bagiku untuk melakukannya, karena tidak akan ada orang yang mencurigaiku, kupikir juga begitu, siapa yang akan memerhatikanku? Jadi, aku terus membantunya memantau setiap gerakan di rumah Raja Jay untuknya dan akan memberitahunya jika ada gerakan."Dia mengangkat kepalanya, matanya merah dan wajahnya penuh kebencian, "Aku mengandung anaknya dan dia berkata apa pun yang terjadi dia akan memberiku gelar, membuatku tenang menunggunya. Dia akan menceraikanmu dan menikahiku, kenapa kau tidak mati? Sera, matilah kau! Dia tidak akan ragu setelah kau mati dan dia bisa menikahiku."Dia mengutuk Sera dengan kejam, seolah-olah karena Seralah yang membuat sikap Deon berubah drastis, tetapi dia mengerti takhta itu yang paling penting dan Sera s
Sera keluar dari halaman Xiazhi dan pergi ke aula utama untuk bertemu dengan Perdana Menteri dan Dayang Merry.Dia berkata kepada Perdana Menteri, "Ada bekas luka di punggung bajingan itu. Tulisan tangannya 70 % atau 80 % ada kesamaan dengan Deon.Perdana Menteri memandangnya dan tiba-tiba dia penasaran, "Apakah Putri Mahkota yakin orang itu bukan Putra Mahkota?"Secara umum, kebanyakan wanita tidak percaya pada pria sebelum mereka memverifikasikan dulu."Yakin." Sera menjawabnya tanpa ragu -ragu."Kenapa?" Perdana Menteri bertanya.Sera tertawa, "Pertama-tama intuisi dulu, tapi aku tidak pernah mengandalkan intuisi, jadi aku sebenarnya mengujinya, tetapi jika kau memikirkannya baik-baik, dia tidak punya waktu untuk bertemu Rebecca. Sejak dia menjadi Putra Mahkota, dia bangun pagi setiap hari dan kerja sampai malam. Saat istirahat, sebagian menemani aku di kediaman dan yang paling penting aku tidak percaya dia ada perasaan terhadap Rebecca, dan aku lebih tidak percaya lagi dia meminta
"Hidup yang tenang begini, bagus juga. Apanya yang kesepian?" Ada secercah cahaya di mata Nyonya Yao, tetapi jarum dan benang di tangannya berhenti. Sera melihat dia sedang menyulam pola peony besar yang megah di tengah kekayaan dan keanggunan.Dia awalnya orang yang agung dan megah, tapi sayang sekali tinggal di sini sekarang."Mungkin aku tidak terbiasa," dia berpikir sejenak, kemudian berkata, "Sebenarnya, ketika aku berada di istana, aku juga menjalani kehidupan yang tenang, dengan sedikit pertengkaran dan sedikit perencanaan, tetapi ketenangan di waktu itu seperti menunggu badai yang lebih dahsyat datang. Tetapi sekarang, badai terus berlanjut dan aku terlempar ke sini. Sedikit merasa tersesat dan merasa diri sendiri sudah tidak berguna lagi.”"Kau pekerja keras. Aku berharap aku bisa hidup damai, menemani suami, mendidik anak-anakku, mengajak anjing jalan-jalan, menanam bunga dan membaca buku. Ini baru kehidupan seorang manusia.""Jika itu adalah zaman yang damai dan sejahtera, h
Nona Yao pergi mencari Isaac keesokan harinya, ketika dia meninggalkan istananya, dia tidak membawa siapa pun bersamanya, dan semua pelayan diusir pergi.Pelayan sekarang dicarikan untuknya oleh Selena Rong, seorang gadis desa bernama Wuri, tidak tahu cara membaca dan mengamati ekspresi, tetapi tahu cara memotong kayu bakar, memasak, dan tahu kapan panas atau dingin.Kapan dan orang seperti apa yang dia butuhkan, dia sangat jelas dan sekarang dia sangat puas dengan Wuri.Kehidupan Isaac beberapa periode ini tidak stabil dan tidak senyaman Nyonya Yao. Pada awalnya, dia menghabiskan hari-harinya minum dan membuat dirinya mati rasa, tetapi kadang-kadang dia berpura-pura berubah pikiran dan menghubungi mantan menterinya. Setelah ditolak, dia sangat sedih dan marah, balik ke kamarnya dengan marah dan menangis seperti orang gila.Awalnya, dia masih memiliki harapan pada ibu suri, tetapi sejak ibu suri pergi, dia tahu dia tidak dapat membalikkan nasibnya, dan dia menjadi semakin murung, minum