Share

81

"Ayolah peka dikit, emangnya karena masalah apalagi mereka berantem?" tanya Nara semakin menyudutkan diri Ghea saat itu, ditambah tatapan kedua temannya yang sama mencecarnya.

"Gavin, Van... Udah kek jangan aneh-aneh. Aku lagi males ngedenger keributan apapun." ucap Ghea yang masih merasa tidak enak badannya, wajahnya tampak pucat.

"Heh, lo ngomong seakan-akan lo orang yang berhak ngelarang-larang kita." ucap Ivan.

"Ya emang harusnya aku ngebiarin kalian berantem gitu aja?"

Ivan tersenyum, kemudian berkata. "Lo tahu gak sih Ge... Gavin sebenarnya enggak suka lo hamil."

"Gak usah nyari perkara!" kesal Gavin. "Sejak kapan sih mulut lo jadi ember begini?"

"Loh, emang bener.... Lo ngomong kayak gitu barusan. Lo merasa terbebani dengan anak yang akan lahir itu."

"Bener-bener deh, lemes banget sih lo!" tandas Gavin.

"Udah cukup!" kesal Ghea. Ia lanjut berkata. "Vin, kalau kamu merasa kesal sama aku bilang, disisi mana yang buat kamu kesal, tapi satu hal yang aku pinta, tolong dengan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status