Rose Loyle memulihkan jaringan Eminent Honor dan memperbaiki data aslinya, tetapi ia dihadang saat menyelidiki IP peretas.Di ruang rapat, Zayne Severe dan staf perusahaan melihat layar hitam besar telah kembali normal. Setelah sistem jaringan dapat diluncurkan secara normal, wajah mereka bersinar dengan ekspresi terkejut.Mereka juga menghela nafas lega.Zayne menghela napas karena terkejut dan berseru, "Luar biasa." Kemudian, ia bangkit dan menuju ke ruang komputer.“Rose Loyle, kau adalah pahlawan Eminent Honor. Bayaran apa yang kau inginkan? Kenaikan gaji? Promosi? Aku bisa memberikan apa pun yang kau inginkan,” Zayne memasuki ruang komputer dan berkata dengan ekspresif."Tidak, terima kasih." Rose langsung menolaknya.Rose mencoba focus menguraikan alamat IP peretas lawan. Ia harus mencari tahu siapa peretas yang mencoba menyabotase Zayne.Francis Greene menatap Rose sambil berpikir.Rose seorang peretas legendaris, tapi ia bersedia bekerja untuk Eminent Honor dengan gaji
"Tidak, aku dari Kota Layang-Layang."“Kenapa Presiden Severe datang jauh-jauh ke sini? Kenapa kau tidak memulai bisnis di tempat yang lebih dekat dengan rumah?” Rose Loyle bertanya."Aku ingin mengalihkan krisis bisnis keluargaku ..." Sebelum Zayne sempat menyelesaikannya, Francis mulai batuk terus menerus.Zayne dengan cepat mengubah topik. "Aku ingin membangun kerajaanku sendiri."“Apa Presiden Severe menikah?”"Belum."“Apa orang tuamu tidak cemas?”“Tidak, tapi kakekku ya. Ia sangat cemas sampai jatuh sakit. "Ketika Rose mendengar kakeknya sakit, ada pandangan sedikit tercengang di matanya.Kakeknya selalu kuat dan sehat. Kenapa ia tiba-tiba jatuh sakit?"Apa kakekmu baik-baik saja?" tanyanya cemas.Francis memandangnya dari kaca spion, menilai setiap gerakan Rose. Perhatiannya pada Kakek Severe tampak tulus.Zayne tiba-tiba merasa kecewa dan berkata dengan sedih, “Sejak adik perempuanku meninggal, kakekku jatuh sakit karena sedih. Ia belum bisa pulih sejak itu.”Ket
Zayne Severe dan Francis Greene menurunkan kewaspadaan mereka.Meskipun itu Jay Ares, ia hanyalah mantan suami Rose Loyle. Itu semua adalah masa lalu. Setidaknya itu membuktikan hubungan Rose dan Tuan Ares retak.Ketika mereka bertiga keluar setelah makan, mereka melihat Rolls-Royce Jay terparkir di pinggir jalan di luar hotel. Jay membuka pintu mobil dan melangkah keluar, berjalan ke arah mereka dengan angkuh.Zayne mengepalkan tinjunya. Untaian darah di matanya bersinar dengan kilatan iblis.“Jay Ares.” Ia menggertakkan gigi.Jay berjalan mendekat, tatapannya yang dingin bertemu dengan tatapan kejam Zayne. Ia berkata, "Sudah lama, Zayne Ares."Setelah menyapa Zayne, Jay menoleh ke arah Rose dan berkata, "Aku di sini untuk menjemputmu pulang."Rose tersanjung. "Aku bisa pulang sendiri."Zayne tiba-tiba kehilangan akal sehatnya. Ia melempar minuman di tangannya ke tanah dan meraung ke arah Rose. “Bukankah kau mengatakan ia mantan suamimu? Kenapa kau masih tinggal bersama? Aku m
Untuk membantu Zayne Severe, Rose Loyle bersedia memutuskan hubungannya dengan Jay Ares.“Rose, kau harus memikirkan ini baik-baik. Kalau kau meninggalkan rumah Ares, kau tidak akan pernah bisa melihat putramu lagi." Jay mengancamnya.Rose berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan air matanya yang meluap. Ia merasa sangat bimbang.Ia merasa kasihan pada kakak dan kakeknya. Rose hanya bisa berpikir untuk bertobat atas luka yang ia timbulkan pada keluarga Severe.Ia berkata dengan sedih, "Bukankah ini yang kau inginkan?"Jay, yang awalnya datang ke sini dengan semangat tinggi malah terlibat dalam keributan, dan ia menjadi marah setelah mendengar kata-kata Rose, "Kau bersedia meninggalkan anakmu untuk pekerjaan yang tidak berguna ini? Begitukah?"Rose menatapnya, air matanya mengalir di wajahnya. “Kalau aku menginginkan anakku, apa kau akan memberikannya padaku? Kalau aku bertengkar denganmu, bukankah itu tetap sia-sia? Sebaiknya aku menyerah sekarang dan melakukan sesuatu yang berg
Rose menatap Zayne yang cemas dengan mata memerah. Kebencian Zayne terhadap Jay Ares sedalam cintanya.Itu tidak bisa diubah.Ia berjalan ke arah Zayne perlahan dan berkata dengan lembut, “Presiden Severe, aku berterima kasih atas bantuanmu selama aku kesulitanan. Di masa mendatang, kalau Eminent Honor mengalami masalah teknis, kau bokeh menghubungiku kapan saja. Jangan khawatir, sebagai peretas, adalah etika profesionalku untuk tidak mengungkapkan rahasia klienku. Aku tidak akan membocorkan data Eminent Honor. Juga…"Rose tiba-tiba berjinjit dan menempatkan bibirnya di dekat telinga Zayne. Itu adalah gerakan yang terlihat sangat intim. "Berhati-hatilah dengan keluarga Bell dari Empat Keluarga Bangsawan Agung Ibukota Pemerintahan."Zayne tampak terkejut. “Apa kau mencoba untuk menyebabkan keretakan di antara kami?”Rose merasa tidak berdaya melawan kecurigaan kakaknya.“Berhati-hatilah dengan mereka. Waktu akan membuktikan aku tidak bersalah." Begitu ia mengatakan itu, Rose mundu
Ketika Jay Ares tidak berhasil menghiburnya, ia menjadi marah. "Rose Loyle, ketahuilah batasanmu."Rose menatapnya, menelan ludah, dan berkata dengan takut, "Tapi aku tidak memohon padamu untuk membantuku?"Jay benar-benar menyerah padanya. “Aku tidak bisa lagi berurusan denganmu.”Setelah itu, suasana di dalam mobil berubah menjadi dingin.Keduanya tidak berbicara. Ketika Grayson melihat presiden tidak bahagia, ia segera menyalakan musik, berharap bisa mencairkan suasananya.Lagu itu berasal dari konser Angeline Severe. Ketika ia tiba-tiba mendengar suara Angeline, Jay merasakan luapan amarah dalam dirinya. Dasar bodoh. Ia membentak pada Grayson, "Matikan."Rose menatap ke arah Jay yang marah, berpikir kalau ia tergila-gila padanya, tapi ia bahkan tidak tahan mendengar suaranya. Ia tiba-tiba merasa seperti mereka berdiri di dua ujung bumi yang berlawanan.Aku ingin mendengarnya. Ia memprotes dengan lembut.Jay menatapnya. Setelah melihat kilatan pemberontakan di tatapannya, su
Di pintu masuk vila, ada dua pengawal berjas dan berkacamata hitam. Mereka seperti dua pohon pinus hijau, berdiri tak bergerak di kedua sisi pintu.Rose berjalan ke pintu masuk dan terkejut melihat kedua pengawal itu.Ia mengenali mereka. Mereka adalah pengawal utama keluarga Ares. Mereka biasanya akan mengikuti Kakek Ares kemanapun ia pergi.Kalau Kakek Ares berkunjung, sesuatu yang besar pasti telah terjadi.Rose ragu-ragu apa akan masuk atau tidak. Segera, Jay menyusulnya. Ketika ia melihat kedua pengawal itu, ia mengerutkan alisnya tanpa sadar.Aku rasa aku tidak akan masuk, Tuan Ares. Rose berbalik dan menuju taman di sebelah kanannya, tetapi Jay tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tangannya.“Kakek ada di sini. Mungkin ia ingin berdiskusi denganmu tentang hak asuh Robbie, "kata Jay.Rose bisa menebak niat Kakek Ares, tapi ia sama sekali tidak ingin berbicara dengannya. Ia menatap Jay, tatapan ragu-ragu di matanya. Menurutmu ia ada di sini untuk berdiskusi denganku?Da
“Aku tidak bisa menerimanya.” Rose memprotes dengan kesal.Kakek Ares memandang Rose dengan kaget. Tidak hanya ia menolak dua miliar, ia juga memiliki keberanian untuk memprotes.Ia mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbicara dengan nada lembut tapi agak mengancam, "Maka kau tidak akan mendapatkan satu sen pun, dan juga kehilangan hak asuh atas anakmu."Rose menatapnya, matanya penuh kebencian. Ia menantangnya dengan nada provokatif, "Kakek Ares, kau bisa menggunakan segala macam cara untuk merebut hak asuh Robbie, tetapi kau tidak akan pernah bisa meyakinkanku untuk menyerahkannya kepada keluarga Ares."Tatapannya menjadi lebih dingin.“Kalau aku tidak mau menyerahkannya, apa perbedaan antara kau dan pencuri?” Rose menjawab, suaranya penuh dengki.Kakek Ares dengan marah menghantamkan tinjunya ke meja kopi, menyebabkan cangkir teh jatuh dan pecah.Jay mendengar suara keras dari dalam rumah. Ia dengan cepat berlari ke dalam.Ia melihat Kakek Ares dengan mata merah dan memelot