Share

Bab 219

Penulis: Yan an
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Rose menatap Zayne yang cemas dengan mata memerah. Kebencian Zayne terhadap Jay Ares sedalam cintanya.

Itu tidak bisa diubah.

Ia berjalan ke arah Zayne perlahan dan berkata dengan lembut, “Presiden Severe, aku berterima kasih atas bantuanmu selama aku kesulitanan. Di masa mendatang, kalau Eminent Honor mengalami masalah teknis, kau bokeh menghubungiku kapan saja. Jangan khawatir, sebagai peretas, adalah etika profesionalku untuk tidak mengungkapkan rahasia klienku. Aku tidak akan membocorkan data Eminent Honor. Juga…"

Rose tiba-tiba berjinjit dan menempatkan bibirnya di dekat telinga Zayne. Itu adalah gerakan yang terlihat sangat intim. "Berhati-hatilah dengan keluarga Bell dari Empat Keluarga Bangsawan Agung Ibukota Pemerintahan."

Zayne tampak terkejut. “Apa kau mencoba untuk menyebabkan keretakan di antara kami?”

Rose merasa tidak berdaya melawan kecurigaan kakaknya.

“Berhati-hatilah dengan mereka. Waktu akan membuktikan aku tidak bersalah." Begitu ia mengatakan itu, Rose mundu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Khayalan Sebuah Cerita
tdk hbisnya rose takut dgn jay..bila rose pergi dari jay author? #emosi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 220

    Ketika Jay Ares tidak berhasil menghiburnya, ia menjadi marah. "Rose Loyle, ketahuilah batasanmu."Rose menatapnya, menelan ludah, dan berkata dengan takut, "Tapi aku tidak memohon padamu untuk membantuku?"Jay benar-benar menyerah padanya. “Aku tidak bisa lagi berurusan denganmu.”Setelah itu, suasana di dalam mobil berubah menjadi dingin.Keduanya tidak berbicara. Ketika Grayson melihat presiden tidak bahagia, ia segera menyalakan musik, berharap bisa mencairkan suasananya.Lagu itu berasal dari konser Angeline Severe. Ketika ia tiba-tiba mendengar suara Angeline, Jay merasakan luapan amarah dalam dirinya. Dasar bodoh. Ia membentak pada Grayson, "Matikan."Rose menatap ke arah Jay yang marah, berpikir kalau ia tergila-gila padanya, tapi ia bahkan tidak tahan mendengar suaranya. Ia tiba-tiba merasa seperti mereka berdiri di dua ujung bumi yang berlawanan.Aku ingin mendengarnya. Ia memprotes dengan lembut.Jay menatapnya. Setelah melihat kilatan pemberontakan di tatapannya, su

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 221

    Di pintu masuk vila, ada dua pengawal berjas dan berkacamata hitam. Mereka seperti dua pohon pinus hijau, berdiri tak bergerak di kedua sisi pintu.Rose berjalan ke pintu masuk dan terkejut melihat kedua pengawal itu.Ia mengenali mereka. Mereka adalah pengawal utama keluarga Ares. Mereka biasanya akan mengikuti Kakek Ares kemanapun ia pergi.Kalau Kakek Ares berkunjung, sesuatu yang besar pasti telah terjadi.Rose ragu-ragu apa akan masuk atau tidak. Segera, Jay menyusulnya. Ketika ia melihat kedua pengawal itu, ia mengerutkan alisnya tanpa sadar.Aku rasa aku tidak akan masuk, Tuan Ares. Rose berbalik dan menuju taman di sebelah kanannya, tetapi Jay tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tangannya.“Kakek ada di sini. Mungkin ia ingin berdiskusi denganmu tentang hak asuh Robbie, "kata Jay.Rose bisa menebak niat Kakek Ares, tapi ia sama sekali tidak ingin berbicara dengannya. Ia menatap Jay, tatapan ragu-ragu di matanya. Menurutmu ia ada di sini untuk berdiskusi denganku?Da

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 222

    “Aku tidak bisa menerimanya.” Rose memprotes dengan kesal.Kakek Ares memandang Rose dengan kaget. Tidak hanya ia menolak dua miliar, ia juga memiliki keberanian untuk memprotes.Ia mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbicara dengan nada lembut tapi agak mengancam, "Maka kau tidak akan mendapatkan satu sen pun, dan juga kehilangan hak asuh atas anakmu."Rose menatapnya, matanya penuh kebencian. Ia menantangnya dengan nada provokatif, "Kakek Ares, kau bisa menggunakan segala macam cara untuk merebut hak asuh Robbie, tetapi kau tidak akan pernah bisa meyakinkanku untuk menyerahkannya kepada keluarga Ares."Tatapannya menjadi lebih dingin.“Kalau aku tidak mau menyerahkannya, apa perbedaan antara kau dan pencuri?” Rose menjawab, suaranya penuh dengki.Kakek Ares dengan marah menghantamkan tinjunya ke meja kopi, menyebabkan cangkir teh jatuh dan pecah.Jay mendengar suara keras dari dalam rumah. Ia dengan cepat berlari ke dalam.Ia melihat Kakek Ares dengan mata merah dan memelot

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 223

    Dalam hati Kakek Ares, Jay adalah kebanggaan dan kegembiraan terbesarnya. Ia telah membesarkannya untuk menjadi pewaris yang sempurna. Ia tidak akan membiarkan gadis sembrono itu menjadi satu-satunya noda dalam reputasi cucunya.“Membiarkannya tinggal di sini bukanlah ide yang bagus. Dua orang lajang seperti kalian tinggal di rumah yang sama mungkin memberikan kesan yang salah bagi sebagian orang,” kata Kakek Ares sambil memandang Jay, suaranya dingin dan tegas.“Kakek, Jens membutuhkan seorang Ibu, dan Robbie lebih membutuhkannya. Ia harus tetap di sini. Aku juga membutuhkannya.”Jay selalu menjadi orang yang beropini yang kuat.Kakek Ares menatap mata Jay dan melihat tatapan yang tidak pernah ada sebelumnya. Ia mengenal Jay terlalu baik. Begitu ia memutuskan sesuatu, ia akan gigih untuk melaksanakannya.Ia akan bertahan dengan keputusannya, tidak peduli resikonya.“Anak perempuan tidak sah dari keluarga Loyle telah dua kali bercerai. Kenapa harus Rose?” Kakek Ares bertanya den

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 224

    “Rose Loyle, apa kau bersedia menikah lagi dengan Jay?” Kakek Ares berkata terus terang.Mata Rose membelalak. Ia tidak percaya apa yang baru saja ia dengar. Tentunya ia salah dengar?Impiannya untuk menjadi Nyonya Ares tiba-tiba saja terwujud?Ia seharusnya melompat kegirangan.Tapi, sekarang ia tidak merasakan sedikitpun kegembiraan.Pernikahan tujuh tahun sebelumnya dengan Jay adalah bencana.Selama waktu itu, ia direndahkan, menahan rasa sakit, dan berjuang.Cintanya yang membara padanya telah dipadamkan oleh ketidakpedulian Jay.Ia bahkan tidak mampu untuk jatuh sakit. “Tidak, tidak bisa,” katanya dengan suara rendah.Ia pikir ia akan dengan senang hati mengatakan ya, tetapi untuk beberapa alasan, ia menolaknya?Menikah dengannya sudah lama menjadi impiannya, bukan?Wajah Jay membiru.Kakek Ares memandang Jay yang putus asa dan bertanya-tanya. Cucunya adalah satu dari sejuta, tetapi entah bagaimana Rose menolaknya. Ini benar-benar tidak terduga."Jay, kau harus tahu

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 225

    Ketika ia mengulurkan tangan untuk mengambil kain itu, Rose tiba-tiba membalik dan menutupi seluruh papan gambar dengan tubuhnya. Tangannya mencengkeram kain itu erat-erat. "Apa yang kau gambar kali ini?" Jay berjongkok di depannya dan bertanya dengan curiga. Rose mengangkat kepalanya untuk melihat Jay dan berkata dengan malu-malu. "Keterampilan menggambarku sangat buruk. Kau lebih baik tidak melihatnya." Jay tiba-tiba mengangkatnya dengan kedua tangannya. Wajah Rose pucat karena terkejut. Ia memeluk papan gambar dengan erat. Cengkeraman Rose semakin erat menggegnggam papan gambar, semakin membuat Jay penasaran. "Enyahlah." Jay menahan tawanya saat melihat ekspresi Rose, seolah-olah hidupnya bergantung pada gambar itu. Ia tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan mengangkat wajahnya. Ia membungkuk lebih dekat padanya dengan nakal. Bibirnya hampir menyentuh bibir Rose, dan ia bisa merasakan kegugupannya. Tangannya tiba-tiba menarik papan gambar dari cengkeraman Rose. Ia meletak

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 226

    "Mm," ia mengangguk setuju. Telepon Rose tiba-tiba berdering. Rose melihat nama Sean di telepon dan terkejut. Ia ingat peretas yang menyusup ke jaringan Eminent Honor memiliki IP yang berasal dari Bell Enterprise. Rose berusaha setenang mungkin dan mengangkat telepon. "Tuan Bell!" "Kita bukan lagi orang asing, Rose. Kenapa kau terdengar begitu formal? Panggil saja aku Sean," suara hidup Sean terdengar melalui telepon. "Ya, Sean," kata Rose. "Kudengar Kakek ada di Kaki Langit Berwarna. Apa ia memberimu masalah?" Tanya Sean cemas. "Tidak," jawab Rose dengan tenang, "Tapi ia bilang aku tidak cocok tinggal di sini." Sean langsung bersemangat. "Jadi, apa kau berencana pindah? Jangan khawatir, Rose, aku memiliki banyak properti. Aku bisa membiarkanmu tinggal di tempatku secara gratis." Jay bisa mendengar suara bersemangat Sean melalui telepon, yang membuatnya marah. Rose punya ide berbeda. 'Aku ingin tahu apa aku bisa menemukan rahasia di balik serangan Bell Enterprise

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 227

    Ketiga anak lucu itu berdiri di depan Rose saat ia berjalan keluar dari rumah keluarga Ares sambil menarik kopernya. "Aku tidak ingin kau pergi, Mommy," Jens berlari ke arahnya dan memeluknya erat. Robbie dan Zetty juga menghampiri dan mencengkeram tangan Mommy. Rose berlutut dan meletakkan tangannya di pipi Jens. "Jens, kalau Mommy sudah menetap di rumah baru, kau bisa ajak Ayah sering-sering datang mengunjungi Mommy ya?" Ia berkata dengan lembut. Jens diam. Ia mengalihkan pandangannya ke Jay. Jay mengangguk. Ia akan mengganggu Rose setiap hari. Rose memiliki banyak pertanyaan ketika ia terus berjalan dengan Robbie dan Zetty di belakangnya. Ia mengira Jay akan menghentikannya membawa Robbie pergi, tetapi ia terkejut Jay tidak melakukan perlawanan. 'Itu bukan gayanya!' Mobil Sean diparkir di depan vila dengan bagasi terbuka. Ketika Rose hendak membawa koper yang berat ke dalam bagasi, Jay tiba-tiba bergegas mengambil pegangan kopernya. "Biarkan aku." Ia mengangkat

Bab terbaru

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2667

    "Nyonya Angeline, apakah Anda punya kata-kata terakhir?" Pria itu menunjukkan belas kasihan Angeline dan memberinya kesempatan untuk menghirup udara segar. Angeline merenungkannya sejenak dan berkata, “Dulu, saya hanya mengharapkan kedamaian keluarga dan kesehatan anak-anak saya. Saat ini, saya berharap anak-anak saya dapat mencapai semua impian mereka. Saya berharap Jens dapat merevitalisasi bisnis keluarga kami. Saya berharap keinginan Baby Zetty agar tidak ada lagi rasa sakit dan penderitaan di dunia menjadi kenyataan. Saya harap keinginan Baby Robbie agar tidak ada lagi perpisahan dalam keluarga menjadi kenyataan juga. Pria itu tertegun. Pistol di tangannya sedikit miring. “Nyonya Angeline, orang kaya sepertimu menjalani kehidupan mewah yang bebas dari kekhawatiran. Bagaimana Anda bisa memahami penderitaan orang biasa seperti kami? Anda tidak bermaksud apa pun yang Anda katakan kepada saya sekarang, kan? Angeline berkata, “Aku akan mati. Mengapa saya berbohong kepada Anda

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2666

    Angeline berkata, “Meskipun Jens masih muda, Whitty tidak lagi dalam usia yang matang. Whitty telah menunggu Jens selama bertahun-tahun. Ia harus mendapatkan sesuatu sebagai balasannya.”Tuan Ares tetap diam. Tetapi, masih ada ekspresi tidak menyenangkan di wajahnya.Saat melihat ekspresi wajah Tuan Ares, Whitty langsung berkata, “Ayah, Mommy, Jens, dan aku tidak terburu-buru untuk menikah. Jens telah memutuskan untuk menikah setelah punya karier yang stabil.”Tuan Ares tampak tenang.Jenson berdiri dan memberi tahu Tuan Ares, "Ayah, aku ingin menikah dengan Whitty."Tuan Ares melirik Jens dan bertanya, "Apa alasan di balik keputusanmu melakukannya?"Jenson berkata, "Aku mencintainya."Bibir Tuan Ares sedikit terangkat. Kepribadian Jens tidak hanya mirip dengannya, tetapi pandangannya tentang cinta juga mirip dengannya.Mengingat betapa gigihnya ia saat mengejar Angeline ketika masih muda, Tuan Ares tahu ia tidak bisa menghentikan Jenson.Hubungan ayah dan anak akan terpengaruh kalau i

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2665

    Tuan Ares menatap Angeline tanpa berkata-kata. Pada saat ini, cinta kenangan mereka terlintas di benaknya.Ia pernah mencintai seseorang dengan sangat dalam. Ia bisa melawan orang tuanya untuk Angeline juga.Tuan Ares menghela napas dan berkata, "Kau benar-benar tidak bisa menjaga anak-anakmu di sisimu begitu mereka dewasa."Angeline menatap Tuan Ares yang putus asa di depannya. Hatinya terluka untuk Tuan Ares. Ia mengulurkan tangan untuk memegang tangan Tuan Ares. Tuan Ares tersenyum padanya saat Angeline menghangatkan tangannya. Ia berkata dengan nada pengertian, "Angeline, kau tetap yang terbaik."Angeline tersenyum dan berkata, “Tentu saja, aku yang terbaik. Itu karena aku satu-satunya orang yang akan tetap di sisimu sampai akhir. Gale adalah takdir bagi Angel, dan Finn juga merupakan takdir bagi Zetty.”Tuan Ares berkata, “Baiklah, berhentilah menggodaku. Aku mengerti."Ya, cinta berada di atas segalanya di dunia.Itulah tradisi Keluarga Ares.Tuan Ares sangat mencintai Angeline.

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2664

    Tetapi, ketika Angeline mengetahui tentang pernikahan Grayson dan Andy, ia bersikeras mengadakan pernikahan akbar untuk mereka.Angeline dan Tuan Ares memanggil Andy. Angeline berbicara dengan suara menyentuh, “Andy, aku selalu memperlakukanmu seperti putri kandungku. Sekarang setelah kau menikah, aku akan menikahkanmu seolah kau putriku.”Angeline menyerahkan satu set perhiasan, kartu bank, dan kunci pada Andy. Ia berkata, “Andy, meskipun Zetty sudah menikah, kami tidak mengadakan pernikahan besar untuknya. Aku tidak tahu bagaimana keluarga lain menikahkan putri mereka. Karena kau perempuan, kau akan merasa aman setelah punya properti sendiri. Kau akan punya kebebasan sendiri setelah punya mobil sendiri. Kau akan berusaha berdandan setelah punya perhiasan sendiri.”Andy menangis, "Terima kasih, Mommy."Angeline memeluk Andy dan menepuk punggungnya sambil berkata, “Jangan menangis. Kau harus sering kembali untuk berkunjung di masa depan."Baik."Setelah Angeline selesai bicara, Tuan Ar

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2663

    Whitney menyerahkan amplop itu pada Andy dan berkata, "Nona Laurel memintaku untuk menyerahkan ini padamu."Andy perlahan membuka amplop di bawah tatapan ingin tahu para saudari. Spesimen jakaranda jatuh dari amplop.Air mata memenuhi mata Andy ketika ia melihatnya.Semua saudari menangis.Whitney berkata, “Aku tidak tahu apa artinya bagimu, tapi aku kira Laurel ingin menyampaikan sesuatu pada kalian semua karena ia ingin aku menyerahkannya padamu. Apa kau mengerti apa yang ingin ia katakan padamu?”Andy berteriak keras, “Ini adalah sumpah darah yang kami buat di Divisi Intelijen Militer. Ketika kami bersumpah untuk menjadi saudari, Daisy menyebutkan meskipun nasib kami telah ditentukan sebelumnya di kehidupan ini dan kami tidak bisa memutuskan berapa lama kami bisa hidup, kami bisa menunggu saudari di akhirat setelah kematian. Kami harus menunggu semua orang berkumpul sebelum reinkarnasi. Kami kemudian bisa bereinkarnasi sebagai saudari di kehidupan kami selanjutnya.”Whitney tersentu

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2662

    Jenson kemudian memerintahkan para pelayan untuk menggeledah setiap sudut dan celah Kebun Turmalin dan Ibukota Pemerintahan. Robbie sepertinya telah menghilang begitu saja. Tidak ada tanda-tanda ia di mana pun.Tuan Ares menghela napas setelah mendengar berita itu.Angeline menyerah setelah pencarian yang lama. Ia memberi tahu Jenson, “Jangan mencarinya. Ia sudah dewasa. Kita tidak bisa menahannya lagi. Jangan buang lebih banyak sumber daya manusia dan fisik untuk mencarinya. Kelola Kebun Turmalin dengan baik. Kau dan Whitty harus bertanggung jawab atas rumah tangga ini di masa depan.”Jenson menatap mata ibunya yang tenang. Meskipun ia penasaran kenapa ibunya, yang mencintai putranya lebih dari hidupnya sendiri, bisa bereaksi dengan tenang atas kepergian Robbie, ia menyimpan pertanyaan itu di dalam hatinya."Ya, Mommy."Setelah meninggalkan Chateau de Selene, Jenson kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal. Whitty masuk ke kamarnya dengan secangkir teh panas dan meletakkannya di tang

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2661

    Robbie mengangguk tegas.Setelah kesehatan Angeline pulih sedikit, Robbie segera mengunjunginya. Wajahnya tidak lagi memancarkan aura kekanak-kanakan. Wajahnya yang tampan memancarkan ketajaman yang mirip dengan ayahnya.Angeline tahu Robbie akan diliputi rasa bersalah selama sisa hidupnya setelah kejadian ini. Ia juga tahu ia akan mengubah kebiasaannya bermain-main dan tidak berpikir sebelum bertindak.“Mommy, ini semua salahku. Kalau aku tidak percaya begitu saja padanya, ia tidak akan punya kesempatan untuk merusak Kebun Turmalin,” kata Robbie. Ia dipenuhi dengan rasa bersalah pada diri sendiri.Angeline berkata, “Robbie, aku tahu apa yang kau pikirkan. Aku punya pemikiran yang sama sekarang.”Robbie tertegun. Ia melirik penuh penilaian pada ekspresi lemah dan lelah di wajah ibunya. Entah bagaimana, Robbie merasa kesal atas nama ibunya.Ternyata ia bukan satu-satunya yang tidak memperhatikan orang. Ibunya juga berada di kapal yang sama.Sama seperti dirinya, ibunya merasa sangat te

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2660

    Jenson memutuskan untuk membangun kembali Kebun Turmalin dengan tema yang mendasari 'kenangan'. Robbie terdiam setelah melihat-lihat rencana desain."Jens, apa menurutmu aku telah melakukan dosa besar?" Robbie tiba-tiba menyuarakan pikirannya.Jenson menggelengkan kepalanya dan berkata, “Robbie, kau tidak ingin semua ini terjadi. Tapi, kau seharusnya sudah belajar dari pengalamanmu. Kau tidak bisa bersikap baik pada semua orang setiap saat.”Robbie mengangguk dan berkata, “Aku tidak mengerti arti di balik kata-kata ini di masa lalu. Aku mengerti sekarang."Jenson tertegun.Setelah Robbie meninggalkan tempat Jenson, ia mengunjungi kediaman Angel.Angel sekarang berusia sekitar tujuh tahun. Ia sangat tinggi dan matang secara mental. Oleh karena itu, ia sama sekali tidak terlihat seperti anak kecil.“Kakak, kudengar akhir-akhir ini suasana hatimu sedang tidak baik. Aku ingin mencarimu sejak beberapa waktu lalu. Tapi, lihat keadaanku saat ini. Bagaimana aku bisa keluar?” Angel melambaikan

  • Selamat Malam, Tuan Ares   Bab 2659

    Tuan Ares menatap Tiga Belas dengan dingin. Tatapannya tanpa cinta kebapakan yang selalu ia tunjukkan pada Tiga Belas.“Aku tahu kau punya motif tersembunyi ketika kau pindah ke Keluarga Ares saat itu. Tapi, aku tidak menyangka kau begitu jahat dan punya hati yang begitu kejam di usia yang begitu muda. Cinta dan pemujaan Angeline terhadapmu sama sekali tidak menghangatkan hatimu. Bagiku, kau bukan hanya pengkhianat. Kau tidak punya hati sama sekali.”Tiga Belas menatap Tuan Ares dengan kaget. Omelan Tuan Ares tampaknya membantu Tiga Belas memahami dirinya dengan lebih baik.“Kau menyakiti ayahku. Kau menyakiti ayahku. Itu sebabnya aku menguatkan hati dan memutuskan untuk membalas dendam pada Keluarga Ares,” teriaknya keras.Tuan Ares berkata dengan nada kasar, “Karma ada di dunia. Kenapa aku menyakitinya kalau ia tidak menculik anak-anakku? Kau tidak punya kemampuan untuk membedakan benar dan salah. Kau hanya membuat alasan untuk diri sendiri. Apa kau pikir kau masuk akal?”Tiga Belas

DMCA.com Protection Status