"Apakah aku akan mati?" Yoona menutup matanya dengan keringat sebulir jagung yang menetes, kayu yang di pegangnya ia arahkan ke depan sebagai harapan untuk melindunginya. Suasana hening beberapa saat membuat Yoona membuka mata menemukan serigala besar yang sedang menggigit tubuh prajurit yang ingin menyerangnya tadi. Serigala itu membuang tubuh prajurit yang sudah tidak bergerak itu dan berubah wujud menjadi manusia, pupil mata Yoona membesar dengan perasaan gugup dan takut di hatinya. Tapi dia Aldric Davidson, Yoona buru-buru membuang kayunya dan berlari memeluk Aldric. Ada cairan berwarna hijau di sudut bibirnya, dia menyekanya menggunakan tangannya. Yoona menengok ke sekitar, sudah tidak ada Lavinci dan dua prajurit lainnya, benar-benar hening. Yoona harap-harap cemas, dia berlari hendak mencari Lavinci tapi Aldric segera mencegahnya. Mereka harus segera pergi jauh dari sana, mencari tempat untuk berlindung. Aldric menggendong Yoona di punggungnya dengan fisiknya yang kembali
Semilir angin berembus lembut menerpa rambut berdelapan orang yang sedang berjalan menembus semak belukar. Hutan ini benar-benar menjadi tidak berpenghuni, saat ini suku yang mendominasi adalah manusia, mereka mudah mendapat keturunan dan terus berkembang membuat generasi baru. Suku vampir dan suku Serigala berbeda, walaupun mereka terkenal berumur panjang dan hampir abadi, tapi sulit bagi mereka mendapat keturunan, bahkan dalam ribuan tahun raja dan pasangannya hanya mendapat satu keturunan, itu pun tidak semua melalui proses alami. Mereka melakukan segala cara bahkan sampai mendatangi penyihir terkuat hanya untuk mendapat seorang anak. Sekarang kedua suku itu tak lagi berjaya, mereka sudah menyebar pergi ke hutan terdalam, atau berkamuflase berbaur dengan manusia. Mereka sekarang sudah di ambang kepunahan. Saat ini mereka berjalan menuju ke arah lembah Jangkar. Sebuah gua kecil yang berada di ujung sungai membuat Yoona sedikit terkejut, setahu dirinya dulu lubang itu adalah ru
... Batu kristal biru yang cantik, warna birunya dalam seperti warna lautan, hasil dari tetesan tangisan Phoenix biru selama ratusan ribu tahun. Lalu tetes demi tetes air yang jatuh dari mata Phoenix menyatu dan menghasilkan batuan kristal dengan daya serap mana yang hebat. “Apa tidak ada cara lain?” Bella tertunduk lesu bersender pada dinding gua dengan wajah suram. Semua orang tidak berdaya, dalam hal ini mereka harus mengorbankan satu teman untuk membuat teman yang lain hidup. Suzy menghela nafas panjang, dalam hati dia menyesal karena tidak pernah mengajarkan saudara-saudaranya tentang berkencan. Bahkan saat sudah hidup ratusan tahun mereka masih belum punya mempunyai pengalaman dalam berkencan, apalagi bercinta. Jika saja Yoona pernah bercinta dengan seorang lelaki sebelumnya, mereka tidak akan berada dalam keadaan terdesak seperti ini. Mata Suzy melihat ke arah Aldric yang sepertinya sudah siap untuk mengorbankan dirinya untuk kedua kalinya. Sampai perhatiannya teralih sa
Selama dua jam, ketujuh orang terus berteriak dan memanggil nama Yoona mencarinya, mereka mulai lelah namun tidak menyerah, mereka pasti akan menemukan Yoona dan menyelamatkannya. Yoona melihat dengan samar berusaha menyentuh wajah lelaki yang saat ini berada di atas tubuhnya, gadis itu menajamkan pandangan kini dengan sangat jelas melihat wajah lelaki itu. “D-derrick?” ... Saat itu adalah awal pertemuan mereka di taman paviliun, Yoona yang masih berumur lima tahun terlihat lucu dengan tubuh berisinya yang imut. “H-halo, namaku Yoona. Apa kau kakak Derrick?” Pelayan langsung menegurnya karena seharusnya Yoona memanggil paman, bukan kakak. “M-maaf, kau terlalu muda dan tampan untuk seorang paman.” Derrick berdiri di depan gadis kecil itu dengan ekspresi dingin, ia merasa sangat malu sampai tidak bisa bereaksi, Derrick berharap pipinya yang merona tidak dapat di sadari oleh gadis kecil itu. Sejak pertemuan itu Yoona selalu mengikutinya, Derrick mulai nyaman dan membiarkan Y
“Aku menantangmu untuk bertarung!” Semua serigala tercengang saat mendengarnya. “Tuan, tapi saya-“ “Ini adalah perintah!” ucap Aldric memotong Larry bicara. Larry tidak punya pilihan, ia berubah bentuk menjadi manusia dan berhadapan dengan Aldric. Aldric menarik nafas dalam-dalam, dan beberapa detik kemudian mereka melakukan pertarungan. Aldric cukup unggul dalam kemampuan bertarung, tapi tubuhnya tak sekuat bangsa serigala. Sekarang dia sepenuhnya manusia, walau mana manusia serigala masih tersimpan dalam tubuhnya tapi tidak bisa menghilangkan kenyataan bahwa tubuhnya adalah tubuh manusia yang lebih lemah daripada tubuhnya dulu. Aldric kalah dalam pertarungan itu. “Kau lihat, sekarang aku sudah kalah, ketua itu bukan lagi aku, tapi kau... bentuklah koloni baru dan pimpin bangsa serigala agar kembali berjaya seperti dulu, sekarang aku telah berbeda, aku lebih lemah daripada kalian, aku tak bisa memimpin.” Aldric bangkit sembari memegangi perutnya yang terasa ngilu, lelaki itu b
Sinar rembulan semakin membesar hingga menerangi hutan, para makhluk mengamuk terus berusaha menerobos pertahanan sihir mereka. Mata mereka berubah merah keemasan, mereka seperti dirasuki oleh kekuatan gaib. "Terlalu banyak, aku tidak yakin apa kita bisa bertahan." Luna memperkuat pijakan kakinya ke tanah, merasa tubuhnya bisa terpental kapan pun karena sudah tidak kuat menahan semakin banyaknya makhluk yang berusaha menerobos. "Bertahanlah, kita harus melindungi Yoona sampai dia berhasil menyerap semua mana sihir bulan darah emas!" ucap Suzy sementara dirinya juga kesulitan menghadapi raksasa besar yang sedari tadi terus memukul dinding pelindungnya. "Ayolah... aku sungguh tidak kuat jika begini, sihir ini punya batas waktu, mereka tidak akan berhenti, yang ada kita semua yang akan kelelahan jika lebih lama." Bella ikut berujar. "Tapi ini berbahaya!" ucap Suzy. "Lebih baik aku membakar mereka semua hingga mati, aku tidak sanggup jika begini." Liza juga sudah tidak tahan, j
Kastel Eranos lama yang terbengkalai, bahkan sebagian bangunannya sudah menjadi puing-puing. Sejak peperangan besar lima ratus tahun lalu, para vampir yang tersisa memilih pergi dari hutan dan mencari tempat lain. Kerajaan vampir Eranos yang semula berjaya kini hanya menyisakan bangunan tua yang hampir roboh. Di dalam salah satu bangunan, tersimpan alat-alat penelitian yang masih bekerja. Seseorang meneteskan cairan ke dalam wadah dan mengambil suntikan, bersiap menghampiri gadis yang terikat rantai besi di kedua kaki dan tangannya. Yoona merasa mual seusai menerima kekuatan, gadis itu ingin memijit kepalanya tapi tangannya yang terikat membuatnya segera tersadar. Yoona memberontak berusaha melepaskan diri, tapi semakin ia berusaha, rantai itu semakin kuat mengikat tubuhnya. "Percuma saja, itu rantai sihir yang sudah kusiapkan selama ratusan tahun." suara familier membuat Yoona mendongak. Seorang lelaki berdiri di hadapannya sembari memegang jarum suntik, lelaki itu memakai maske
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastel kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lavinci
Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot
Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da
Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena
"Portalnya sudah terbuka." Mereka melajukan mobil masuk ke dalam portal. Bella yang membuka portal membiarkan mereka masuk lebih dulu, sebelum ikut masuk wajahnya menoleh ke belakang mengingat semua hal yang mereka lalui di sini. Tapi semuanya sudah berlalu, kehidupan mereka yang baru akan segera dimulai. Prancis, sebagai negara terbesar di eropa, banyak pilihan kota untuk di tinggali. Saat ini mereka tinggal di kota Alsace. Kota yang tenang dan cantik, sangat cocok untuk memulai hidup baru, apalagi kota ini terkenal sebagai salah satu kota penghasil anggur terbaik di prancis. Suara lonceng berbunyi membuat Suzy menoleh dan tersenyum di depan meja resepsionis. "Bienvenue à l'hôtel Golden Moon..." Hujan di luar deras, membawa masuk sepasang suami istri yang sudah dalam kondisi basah kuyup terkena hujan. "Je veux réserver une chambre!" sang istri mengangkat jari telunjuk memesan satu kamar untuk mereka menginap malam ini. "Très bien, attends une minute !" Suzy tersenyum berbalik
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi, jadi aku membunuh semua manusia penyihir
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi. Jadi aku membunuh semua manusia p
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastel kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lavinci
Kastel Eranos lama yang terbengkalai, bahkan sebagian bangunannya sudah menjadi puing-puing. Sejak peperangan besar lima ratus tahun lalu, para vampir yang tersisa memilih pergi dari hutan dan mencari tempat lain. Kerajaan vampir Eranos yang semula berjaya kini hanya menyisakan bangunan tua yang hampir roboh. Di dalam salah satu bangunan, tersimpan alat-alat penelitian yang masih bekerja. Seseorang meneteskan cairan ke dalam wadah dan mengambil suntikan, bersiap menghampiri gadis yang terikat rantai besi di kedua kaki dan tangannya. Yoona merasa mual seusai menerima kekuatan, gadis itu ingin memijit kepalanya tapi tangannya yang terikat membuatnya segera tersadar. Yoona memberontak berusaha melepaskan diri, tapi semakin ia berusaha, rantai itu semakin kuat mengikat tubuhnya. "Percuma saja, itu rantai sihir yang sudah kusiapkan selama ratusan tahun." suara familier membuat Yoona mendongak. Seorang lelaki berdiri di hadapannya sembari memegang jarum suntik, lelaki itu memakai maske