... Batu kristal biru yang cantik, warna birunya dalam seperti warna lautan, hasil dari tetesan tangisan Phoenix biru selama ratusan ribu tahun. Lalu tetes demi tetes air yang jatuh dari mata Phoenix menyatu dan menghasilkan batuan kristal dengan daya serap mana yang hebat. “Apa tidak ada cara lain?” Bella tertunduk lesu bersender pada dinding gua dengan wajah suram. Semua orang tidak berdaya, dalam hal ini mereka harus mengorbankan satu teman untuk membuat teman yang lain hidup. Suzy menghela nafas panjang, dalam hati dia menyesal karena tidak pernah mengajarkan saudara-saudaranya tentang berkencan. Bahkan saat sudah hidup ratusan tahun mereka masih belum punya mempunyai pengalaman dalam berkencan, apalagi bercinta. Jika saja Yoona pernah bercinta dengan seorang lelaki sebelumnya, mereka tidak akan berada dalam keadaan terdesak seperti ini. Mata Suzy melihat ke arah Aldric yang sepertinya sudah siap untuk mengorbankan dirinya untuk kedua kalinya. Sampai perhatiannya teralih sa
Selama dua jam, ketujuh orang terus berteriak dan memanggil nama Yoona mencarinya, mereka mulai lelah namun tidak menyerah, mereka pasti akan menemukan Yoona dan menyelamatkannya. Yoona melihat dengan samar berusaha menyentuh wajah lelaki yang saat ini berada di atas tubuhnya, gadis itu menajamkan pandangan kini dengan sangat jelas melihat wajah lelaki itu. “D-derrick?” ... Saat itu adalah awal pertemuan mereka di taman paviliun, Yoona yang masih berumur lima tahun terlihat lucu dengan tubuh berisinya yang imut. “H-halo, namaku Yoona. Apa kau kakak Derrick?” Pelayan langsung menegurnya karena seharusnya Yoona memanggil paman, bukan kakak. “M-maaf, kau terlalu muda dan tampan untuk seorang paman.” Derrick berdiri di depan gadis kecil itu dengan ekspresi dingin, ia merasa sangat malu sampai tidak bisa bereaksi, Derrick berharap pipinya yang merona tidak dapat di sadari oleh gadis kecil itu. Sejak pertemuan itu Yoona selalu mengikutinya, Derrick mulai nyaman dan membiarkan Y
“Aku menantangmu untuk bertarung!” Semua serigala tercengang saat mendengarnya. “Tuan, tapi saya-“ “Ini adalah perintah!” ucap Aldric memotong Larry bicara. Larry tidak punya pilihan, ia berubah bentuk menjadi manusia dan berhadapan dengan Aldric. Aldric menarik nafas dalam-dalam, dan beberapa detik kemudian mereka melakukan pertarungan. Aldric cukup unggul dalam kemampuan bertarung, tapi tubuhnya tak sekuat bangsa serigala. Sekarang dia sepenuhnya manusia, walau mana manusia serigala masih tersimpan dalam tubuhnya tapi tidak bisa menghilangkan kenyataan bahwa tubuhnya adalah tubuh manusia yang lebih lemah daripada tubuhnya dulu. Aldric kalah dalam pertarungan itu. “Kau lihat, sekarang aku sudah kalah, ketua itu bukan lagi aku, tapi kau... bentuklah koloni baru dan pimpin bangsa serigala agar kembali berjaya seperti dulu, sekarang aku telah berbeda, aku lebih lemah daripada kalian, aku tak bisa memimpin.” Aldric bangkit sembari memegangi perutnya yang terasa ngilu, lelaki itu b
Sinar rembulan semakin membesar hingga menerangi hutan, para makhluk mengamuk terus berusaha menerobos pertahanan sihir mereka. Mata mereka berubah merah keemasan, mereka seperti dirasuki oleh kekuatan gaib. "Terlalu banyak, aku tidak yakin apa kita bisa bertahan." Luna memperkuat pijakan kakinya ke tanah, merasa tubuhnya bisa terpental kapan pun karena sudah tidak kuat menahan semakin banyaknya makhluk yang berusaha menerobos. "Bertahanlah, kita harus melindungi Yoona sampai dia berhasil menyerap semua mana sihir bulan darah emas!" ucap Suzy sementara dirinya juga kesulitan menghadapi raksasa besar yang sedari tadi terus memukul dinding pelindungnya. "Ayolah... aku sungguh tidak kuat jika begini, sihir ini punya batas waktu, mereka tidak akan berhenti, yang ada kita semua yang akan kelelahan jika lebih lama." Bella ikut berujar. "Tapi ini berbahaya!" ucap Suzy. "Lebih baik aku membakar mereka semua hingga mati, aku tidak sanggup jika begini." Liza juga sudah tidak tahan, j
Kastel Eranos lama yang terbengkalai, bahkan sebagian bangunannya sudah menjadi puing-puing. Sejak peperangan besar lima ratus tahun lalu, para vampir yang tersisa memilih pergi dari hutan dan mencari tempat lain. Kerajaan vampir Eranos yang semula berjaya kini hanya menyisakan bangunan tua yang hampir roboh. Di dalam salah satu bangunan, tersimpan alat-alat penelitian yang masih bekerja. Seseorang meneteskan cairan ke dalam wadah dan mengambil suntikan, bersiap menghampiri gadis yang terikat rantai besi di kedua kaki dan tangannya. Yoona merasa mual seusai menerima kekuatan, gadis itu ingin memijit kepalanya tapi tangannya yang terikat membuatnya segera tersadar. Yoona memberontak berusaha melepaskan diri, tapi semakin ia berusaha, rantai itu semakin kuat mengikat tubuhnya. "Percuma saja, itu rantai sihir yang sudah kusiapkan selama ratusan tahun." suara familier membuat Yoona mendongak. Seorang lelaki berdiri di hadapannya sembari memegang jarum suntik, lelaki itu memakai maske
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastel kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lavinci
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi. Jadi aku membunuh semua manusia p
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav