Beranda / Romansa / Secret Night / 30. Muncul Hal yang Lain

Share

30. Muncul Hal yang Lain

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 11:20:04

Ceysa duduk di sebuah restoran sambil menikmati secangkir kopi. Dia butuh udara segar sekaligus kafein untuk meredam kekesalan dan kemarahannya terhadap Olsen. Perhatiannya teralihkan ketika mendengar sebuah berita di TV yang terpasang besar di hadapannya.

Dia terkejut melihat Fania digelandang ke kantor polisi bersama seorang pria yang diberitakan adalah kekasihnya.

“Bisakah besarkan suaranya?” pinta Ceysa pada karyawan restoran yang ada di dekatnya.

“Apakah kamu menyukai artis itu? aku tadinya juga sangat menyukainya, tetapi tidak ku sangka ternyata dia seorang wanita munafik, terlihat baik di layar kaca tetapi tak lebih dari seorang wanita jalang,” ujar karyawan itu pada Ceysa sambil membesarkan volume TV, lalu pergi memberi privasi pada Ceysa.

Ceysa menanggapinya dengan senyum tipis tanpa berniat untuk menjelaskan apa yang dilakukan Fania terhadap suaminya. Suara pembawa berita itu pun semakin jelas terdengar menyita perhatiannya.

“Fania yang selama ini dikenal sebagai artis papan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Theresia Debbie
hadeh kok sell spt ini. kayak sinetron aja. salah paham terus
goodnovel comment avatar
Puji Chelsky
salah paham meluluk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Secret Night   31. Kata Rindu

    “Aku merindukanmu, Calvin. Kenangan hangat kita di Greenland akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.”Terdengar perkataan Ceysa yang seketika menghancurkan hari Olsen.“Aku tidak bisa mencintai Olsen, pria itu sangat menakutkan bagiku,” ucap Ceysa dengan isak tangis yang membuat Olsen melangkah mundur menjauh dari tempat istrinya berdiri.Wajahnya berubah menjadi sendu, tangannya mencengkeram buket bunga yang dipegangnya dengan sangat kuat hingga merusak beberapa tangkai bunga indah yang terangkai di sana.Dia tak menyangka jika Ceysa masih menyimpan perasaan pada Calvin, padahal dia sudah berharap banyak dengan kebersamaan mereka selama ini.Dengan perasaan kalut dan emosi yang bercampur aduk, Olsen memutuskan untuk pergi menjauh dari istrinya. Dia tidak ingin melukai Ceysa dengan perkataannya karena rasa marah yang membakar dirinya saat ini.Olsen membuang buket bunga indah itu ke tempat sampah, lalu pergi lagi mengendarai mobilnya mencari tempat untuk menenangkan diri.“Kenapa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Secret Night   32. Perkataan Orang Mabuk

    Menyadari keadaan Olsen yang mabuk berat, dengan cepat Ceysa berlari untuk membantu suaminya yang berjalan sempoyongan.“Apa yang terjadi? Kenapa kamu pulang dengan keadaan seperti ini?” tanya Ceysa sambil berusaha meraih tubuh suaminya namun Olsen menyingkirkannya dengan kasar.“Jangan sok baik padaku! Aku tahu hatimu tidak seperti apa yang terlihat di depanku,” ujar Olsen yang membuat Ceysa heran dengan sikap kasar suaminya.“Ada apa denganmu? Apakah ada masalah dengan perusahaan?” Ceysa berusaha menggali masalah suaminya yang membuatnya mabuk.“Memangnya ada apa dengan perusahaan? Apakah kamu berharap perusahaanku bermasalah? Perusahaanku baik-baik saja, aku bisa menangani semua masalah pekerjaan dengan baik, sayangnya aku tidak pernah bisa menanganimu dengan baik.”“Kenapa kamu harus menanganiku? Aku bukan wanita yang harus kamu tangani.”Olsen mendorong tubuh Ceysa menjauh, lalu tersenyum sinis. “Menurutmu untuk apa kita menikah? Kenapa hatimu sangat sulit untuk aku raih? Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Secret Night   33. Pertengkaran

    “Apakah Anda sudah bicara dengan Nona Ceysa dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi? saya mendapat tagihan dari toko bunga dari kartu kredit Anda, apakah Anda membeli bunga untuk Nona Ceysa sebagai permintaan maaf?”Tony ingin tahu kelanjutan hubungan Olsen dengan istrinya, berharap dua orang itu berbaikan kembali karena mereka pasangan yang serasi.Olsen melirik Tony dan tidak menanggapi tentang bunga yang dia beli yang akhirnya berakhir di tempat sampah.“Kami sedang mengalami krisis komunikasi. Tiba-tiba saja pembicaraan kami tidak nyambung dan membosankan,” jawab Olsen tanpa menjauh dari pekerjaannya.“Mungkin Anda harus terbuka terlebih dahulu pada Nona Ceysa sehingga dia bisa mengerti perasaan Anda,” Tony memberikan saran.“Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku jika hatinya masih menjadi milik orang lain? aku tidak ingin mempermalukan diriku sendiri.”“Apakah menurut Anda, Nona Ceysa menyukai pria bernama Calvin itu? karena yang saya lihat, Nona Ceysa selalu tersipu di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Secret Night   34. Aku Tidak Akan Melepaskanmu

    Ceysa seketika terpekik kaget ketika Olsen merobek pakaiannya dengan kasar, belum sempat dia memprotes apa yang dilakukan suaminya, pria itu sudah melumat bibirnya menuntut.Dia tidak bisa menjauh ketika lidah Olsen menyeruak masuk ke dalam mulutnya dan menyapu dinding bibirnya dan mengabsen giginya, mengajak lidahnya menari mengikuti irama pria itu.Kendali diri Ceysa seketika runtuh menerima perlakuan tersebut. Dia tahu Olsen sedang marah padanya, seharusnya dia mendorong pria itu menjauh, namun tubuhnya mengkhianati pikirannya. Tangannya malah melingkar indah di leher pria itu dan menyambut ciuman panas suaminya.Dia memejamkan mata dan memiringkan kepala agar Olsen bisa melumat bibirnya dengan leluasa. Bahkan dia tidak protes ketika Olsen melucuti pakaiannya dengan kasar.“Aku tidak akan melepaskanmu, Ceysa. Kamu adalah milikku,” geram Olsen di sela lumatan bibirnya.Olsen kemudian menekan tubuh Ceysa ke dinding sambil melepaskan penutup dada istrinya lalu membuangnya sembarangan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Secret Night   35. Milikku dan Milikmu

    “Apakah kamu menyukainya?” erang Olsen sambil mendekap tubuh istrinya.Ceysa mengangguk cepat beberapa kali menjawab pertanyaan suaminya. Dia membenamkan wajahnya di ceruk leher Olsen dan menghirup aroma maskulin yang menggelitik indra pembaunya.“Aku sangat menyukainya, rasanya sungguh luar biasa.”Mendengar hal tersebut, Olsen mempercepat gerakan pinggulnya, menghentak dan menghujamkannya berkali-kali di dalam milik Ceysa. Suara derit sofa memperlihatkan betapa besar gairah dua orang yang menari di atasnya.Tubuh mereka saling melilit dan bergerak dengan indah. Kaki Ceysa melingkar di pinggang kokoh suaminya dan mengunci penyatuan mereka. Semuanya terasa sangat pas dan berada di tempat seharusnya.Di tengah percintaan mereka, Ceysa merasa bingung ketika Olsen tiba-tiba melepaskan pelukannya dan menjauh dari tubuhnya. Pria itu menggenggam kedua pergelangan kakinya dan menaruhnya di bahu kanan dan kiri.Olsen bersimpuh di depan inti milik Ceysa tanpa melepaskan penyatuan. Setelah mene

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Secret Night   36. Sentuh Aku

    “Masa lalumu selalu menjadi duri dalam daging, pengganggu pernikahan kita dan menjadi dinding yang memisahkan kita. Aku harap kamu bisa meruntuhkan semuanya itu dan kita kembali hidup seperti saat berada di White Forest karena aku merasa sangat bahagia berada di sana,” jelas Cesya.Olsen terdiam merenungkan perkataan istrinya. Dia berpikir, bagaimana caranya untuk melepaskan masa lalu yang sudah menjadi bagian dari dirinya. Tak bisakah Ceysa hanya memikirkan masa kini, fokus hanya padanya, tanpa terus mengungkit masa lalunya. Bahkan dia sendiri sudah tidak peduli lagi dengan semua wanita yang ada di kehidupan lampaunya.“Baiklah, aku tidak akan lagi berurusan dengan semua wanita yang ada di masa laluku. Aku hanya akan fokus padamu, tetapi aku juga menuntutmu untuk fokus hanya padaku.”Senyum lebar terkembang di bibir Ceysa, dia mengangguk cepat menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Olsen. “Aku hanya akan fokus padamu, miliki aku seutuhnya dan aku akan memilikimu seutuhnya.”Olsen

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Secret Night   37. Berjalan dalam Kebimbangan

    Anehnya setelah hampir seharian tidur, rasa lelah yang Ceysa rasakan tidak menghilang tetapi kepalanya malah terasa berat dan perutnya terasa mual. Rasa mual tersebut semakin parah ketika seorang pelayan masuk ke kamar membawakan makanan.Aroma makanan itu membuatnya ingin muntah, dengan cepat dia terduduk dan menutup hidung. “Apa yang kamu bawa?” tanya Ceysa penuh curiga.“Tuan Olsen meminta saya membuatkan sop daging yang hangat agar membuat tubuh Anda membaik,” jawab pelayan tersebut.“Jauhkan itu dariku, masakanmu membuatku merasa mual.”“Lantas apa yang ingin Nona makan? Saya akan membuatkannya untuk Anda karena sejak pagi Anda belum sarapan.”“Aku ingin potongan buah segar yang dingin,” pinta Ceysa.“Itu tidak akan cukup membuat tubuh Anda mendapatkan energi. Maukah saya buatkan roti gandum panggang dengan isi keju?”“Tidak aku tidak menginginkannya. Buatkan saja apa yang aku minta, aku ...” perkataan Ceysa seketika terhenti ketika dia tidak bisa menahan rasa mual yang menghenta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Secret Night   38. Sudut Pandang Berbeda

    Ceysa membuka mata dan bingung akan keberadaannya. Dia mengingat kembali apa yang terjadi terakhir kali dan langsung tersentak mengingat kebersamaannya dengan Calvin.Matanya menyapu keadaan di sekitar, dia berbaring di ranjang yang asing dan berada di kamar yang tak dia kenal. Dengan cepat Ceysa turun dari ranjang sambil menahan denyut di kepala dan jantung yang berdetak kencang karena kebingungan yang dia rasakan.Ketika hendak membuka pintu kamar, pintu itu terbuka dari luar dan Calvin masuk membawa nampan berisi makanan yang membuat perutnya mual. “Jauhkan makanan itu dariku!” ucap Ceysa sambil menutup hidung dan mulutnya.“Perutmu kosong dan belum makan apa-apa, itu yang membuatmu sakit dan pingsan. Sebaiknya kamu makan dulu agar perutmu terasa nyaman.”“Di mana ini?” tanya Ceysa tak menanggapi saran pria itu.“Di apartemen yang aku sewa selama aku berada di kota. Biaya hotel sangat mahal sehingga aku memutuskan untuk mencari apartemen,” jawab Calvin.“Kenapa aku ada disini?” Cey

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Secret Night   79. Waktunya Sembuh

    Mereka tidak berhenti setelah membuat berantakan meja makan dan ruang tengah, Calvin membawa istrinya ke kamar dan melanjutkan kegiatan yang menguras tenaga tersebut.“Apakah kamu lelah?” Calvin tidak ingin membuat kesehatan Kenny terganggu.Kenny menggeleng, tangannya bergerak lembut mengusap pinggang liat suaminya lalu turun ke tempat aset berharganya. Dia merasakan milik Calvin mulai bergairah kembali.“Kenapa semangatmu sangat mudah kembali?” sindir Kenny dengan wajah memerah, disaat jantungnya masih berdetak kencang dan miliknya masih berdenyut, tapi suaminya itu sudah siap untuk bertempur kembali.“Mungkin karena bersamamu,” jawab Calvin membuat hati Kenny melambung tinggi.“Aku ingin mengatakan sesuatu,” ucap Kenny membuat Calvin menatapnya serius.“Tentang apa?” tanyanya penasaran.“Setelah menjalani beberapa bulan terapi, kini kakiku sudah mulai merasakan sesuatu dan aku sudah bisa berdiri serta berjalan meski masih memakai alat bantu,” terang Kenny.Mata Calvin berbinar mend

  • Secret Night   78. Menjadi Bagian Darimu

    Kenny memejamkan mata merasakan sesuatu yang panas dan lembab menjelajahi dadanya, bunyi cecapan terdengar menggema di dinding rumah memberikan sensasi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Tubuhnya bergetar ketika jari suaminya merambat turun untuk mendapatkan harta karun yang tersembunyi, kaki Kenny yang sudah bisa merasakan sentuhan dan merespon, bergerak melengkung tanpa disadari, bahkan Calvin pun tak menyadarinya.“Apakah kamu menginginkanku?” bisik Calvin menggoda.“Aku menginginkanmu,” balas Kenny tanpa keraguan.Untuk membuat Calvin yakin dengan keinginannya, Kenny menarik pakaian suaminya lalu dengan tidak sabar membukanya.Senyum Calvin terkembang mengetahui Kenny begitu menginginkannya. Dia kemudian berinisiatif untuk membantu istrinya dengan melepaskan semua pakaian yang menempel di tubuh lalu berdiri di depan Kenny tanpa sehelai benang pun.Mata Kenny tak berkedip menatap tubuh sempurna suaminya, pipinya memerah seperti tomat, tetapi terlalu rugi jika mengalihkan p

  • Secret Night   77. Hanya Bersenang-Senang

    Kenny tidur memunggungi pintu kamar dan menutup wajahnya dengan selimut. Dia tidak ingin Calvin tahu bekas tamparan papanya yang meninggalkan lebam dengan warna kebiruan di pipi.Saat mendengar pintu kamar terbuka, dia memejamkan mata pura-pura tidur.“Apakah kamu sudah tidur?” suara Calvin menggema di kamar.Bukannya menjawab, Kenny malah semakin memejamkan mata agar Calvin tidak mengusiknya.Keadaan sejenak menjadi senyap ketika Calvin mengamati Kenny dari belakang, dia tahu jika istrinya tidak benar-benar tidur karena enggan bicara dengannya.“Tidurlah yang nyenyak,” ucap Calvin lalu menutup pintu kamar dengan perlahan.Kenny membuka mata dan membalikkan badan menatap pintu kamar yang tertutup, tiba-tiba saja air matanya menetes keluar.“Maaf, aku tidak bisa menjadi istri dan menantu yang diharapkan keluarga ini. Aku bukan wanita yang kamu harapkan, tidak bisa memberikan cucu dalam waktu dekat seperti apa yang papa dan mamamu inginkan. Aku juga tidak mau papaku menghancurkan petern

  • Secret Night   76. Ancaman Menjadi Alasan untuk Pergi

    “Aku rasa kita telah melakukan kesalahan,” ujar Calvin membuat Kenny membeku.“Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?” tanya Kenny berusaha menahan diri dari segala perasaan yang berkecamuk.“Sebagai pria, aku telah hilang kendali. Seharusnya aku menjaga dan melindungimu, bukan malah mengambil keuntungan darimu.”Calvin menyalahkan dirinya demi menjaga perasaan Kenny, tetapi apa yang ditangkap Kenny malah sebaliknya. Dia tersinggung dengan perkataan suaminya.“Mengambil keuntungan dariku? Apakah kamu memaksaku atau melakukan sesuatu saat aku tidak sadar? Seingatku apa yang kita lakukan dalam keadaan sadar tanpa keterpaksaan. Apakah kamu mau bilang sudah memanfaatkanku atas keadaanku? Jadi menurutmu, aku wanita yang pantas untuk dimanfaatkan?” geram Kenny dengan segala asumsinya.“Bukan begitu maksudku, aku hanya tidak ingin kamu terluka. Seharusnya aku bisa mengendalikan diri sesuai dengan perjanjian pernikahan kita di awal.”Calvin berusaha menjelaskan kerumitan hubungan mereka, te

  • Secret Night   75. Butuh Kejelasan

    Jadwal kontrol Kenny ke dokter fisioterapi tiba, dia pergi ke rumah sakit untuk melakukan terapi dan pemeriksaan rutin.“Beberapa hari yang lalu kakiku kesemutan dan mulai merasakan rangsangan, apakah itu pertanda baik?” tanya Kenny pada dokter yang menanganinya.“Kemajuanmu sangat pesat, tentu saja itu pertanda yang baik,” jawab dokter itu.Harapan besar seketika tumbuh memenuhi hati Kenny. “Apakah itu artinya aku bisa sembuh dengan cepat?”Dokter itu menatap Kenny dengan serius membuat harapannya mengempis.“Melihat keadaanmu, butuh proses dan waktu untuk bisa benar-benar sembuh total, yang penting jangan putus asa dan patah semangat, melihat kemajuanmu yang pesat aku yakin kamu akan sembuh lebih cepat dari perkiraan. Bersabarlah!”Jawaban yang Kenny dengar tidak memuaskan dirinya, perkataan dokter itu seolah terdengar jika dia butuh waktu yang cukup lama untuk bisa kembali normal.“Apakah aku boleh hamil dengan keadaan seperti ini?” ucap Kenny yang cukup membuat dokter di depannya

  • Secret Night   74. Rasa Cemas dan Takut

    Menjelang malam, Calvin pulang dengan alat pemanas ruangan yang baru. Wajahnya terlihat sangat lelah dan kurang istirahat.“Apakah kamu sudah makan? Aku sudah memasak untukmu,” kata Kenny pada suaminya.“Aku masih kenyang, makanlah dulu, aku akan memasang alat ini,” tunjuk Calvin ke arah barang yang dia bawa.“Kamu bisa memasangnya besok jika lelah, setelah makan kamu bisa beristirahat,” bujuk Kenny.“Aku belum ingin makan karena tadi sempat makan sebelum sampai rumah. Kamu yang harus makan agar kesehatanmu tidak terganggu, aku akan menyusul jika sudah selesai.” Calvin memberi alasan.Sadar jika sikap Calvin berubah seakan sedang menghindari dirinya, Kenny mengangguk mengalah mengikuti perkataan suaminya.“Baiklah, aku akan makan dulu,” ucapnya lalu pergi ke ruang makan, sedangkan Calvin masuk ke kamar dan sibuk dengan alat pemanas ruangan.Kenny makan sangat lambat, sengaja menunggu Calvin menyelesaikan pekerjaannya, tapi sampai makanannya habis, pria itu tak kunjung menyusul ruang m

  • Secret Night   73. Wanita Pengganggu

    Saat siang hari, sebuah mobil asing berhenti di depan rumah orang tua Calvin. Kenny yang sedang duduk di teras mengamati dengan seksama siapa tamu mertuanya tersebut.Seorang wanita turun dari pintu kemudi lalu membuka pintu belakang dan ternyata orang tua Calvin yang keluar dari pintu tersebut.Cameron yang melihat menantunya duduk di teras, melambaikan tangan dan menyapanya. “Halo Sayang, apakah kamu baik-baik saja selama kami pergi?”“Ya, aku baik-baik saja. Maaf aku tidak bisa membantu membawa barang-barang itu Ma,” tunjuk Kenny ke bagasi mobil.“Tidak apa-apa, Juan dan Yuri yang akan membawanya masuk,” ujar Cameron menunjuk suaminya dan wanita yang mengemudikan mobil tersebut.Kenny melirik ke arah wanita yang ditunjuk mertuanya dan melihat tatapan sinis dari wanita itu, namun dia mengabaikan hal tersebut karena tidak ingin berpikiran negatif, mungkin saja dia salah mengartikan tatapan wanita itu.Merasa udara semakin dingin dan Calvin tak kunjung pulang dari kota, Kenny memutusk

  • Secret Night   72. Perubahan Sikap yang Mendadak

    Calvin mengusap permukaan kulit Kenny disaat wanita itu tidur meringkuk di pelukannya. Jarinya menelusuri kulit telanjang istrinya yang bersinar karena tempaan cahaya api dari perapian.Ingatannya kembali ke percintaan mereka, tidak menyangka dirinya bisa hilang kendali bahkan lupa kondisi Kenny yang seharusnya masih butuh banyak istirahat. Kenny begitu menggoda, memberinya kenikmatan yang luar biasa.“Maafkan aku,” gumamnya pelan menyadari telah membuat istrinya kelelahan.Perlahan dia menarik selimut menutupi tubuh mempesona istrinya, lalu ikut terlelap tanpa melepaskan pelukan.Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa tidur nyenyak dengan hati yang penuh kedamaian dan otak yang tenang. Rasa cemas dan gelisah yang selama ini menghantui, lenyap seketika.*Kenny membuka mata dengan berat ketika suara ponsel milik Calvin mengganggu tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke rumah.Tak langsung menanggapi suara tersebut, perhatiannya terali

  • Secret Night   71. Di Depan Kobaran Api

    “Calvin …!” desah Kenny di sela ciuman mereka.“Apakah kamu keberatan?” Calvin menjauhkan bibir lalu menatap mata Kenny untuk memastikan apa yang istrinya inginkan.“Bu-bukan begitu, tetapi di sini terlalu terbuka. Aku merasa kurang nyaman.” Kenny kembali mengedarkan pandangan memastikan tidak ada orang yang melihat mereka.“Rumah ini jauh dari rumah para pekerja, yang sering datang ke sini hanya papa dan mama, tapi saat ini mereka sedang pergi. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.” Calvin berusaha menyakinkan istrinya.“Apakah kamu yakin?” tanya Kenny.“Sangat yakin,” jawab Calvin tanpa ragu.Kenny terdiam tetapi ekspresinya tidak menolak.Dengan hati-hati Calvin mengusap dada istrinya lalu perlahan membuka satu per satu kancing bajunya. Tubuh Kenny meremang ketika Calvin meloloskan pakaian, turun dari bahu dan punggungnya.Udara dingin langsung menyapu permukaan kulit, namun tangan Calvin yang bergerak menyapu punggung telanjangnya mampu mengusir udara dingin tersebut. Tenggorokan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status