"Kamu adalah wanita yang sangat baik Zahra, aku tidak mau pria itu hanya memanfaatkanmu, pria itu tidak pernah melakukan apa pun kan kepada mu?" tanya Rangga.Zahra mendengar perkataan Rangga seperti itu pun merasa bingung, karena atasannya itu telah merenggut kesuciannya, dan tidak mungkin ia mengatakan kepada Rangga yang sebenarnya, sehingga Zahra menutupinya dan tidak mengatakan yang, ia pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Rangga pun melihat Zahra menganggukan kepalanya langsung memeluknya begitu sangat erat."Syukurlah, aku sangat senang mendengarnya," ucap Rangga."Sebenarnya Bos aku begitu sangat baik, dia begitu sangat menghormati wanita, dan sangat patuh kepada orang tuanya dia dijodohkan dengan istrinya itu Bos aku sama sekali tidak menolak disebut hanya ingin membuat keluarganya bahagia, dia juga begitu sangat menghormati istrinya itu namun sayang istrinya tidak pernah menganggapnya, aku merasa kasihan kepadanya, dia pria begitu sangat sopan," ucap Zahra menceritakan
" Lama-lama aku bisa gila kalau begini terus, ini semua gara-gara pak Reyhan dan Rangga karena semalam aku memikirkan mereka akhirnya aku seperti orang gila," seru Zahra" Apa aku pergi saja ya ke pasar malam bersama Viola daripada aku di apartemen terus pikiranku Malah semakin kacau dan tidak karuan gara-gara mereka berdua seru dini dan langsung berdiri dari tempat duduknya pergi menuju kamar dan langsung berbaring di atas tempat tidur." Dari pada aku memikirkan mereka terus mendingan aku tidur saja, mungkin masalahku sedikit ringan setelah aku tidur nanti mungkin saja aku bisa melupakan kejadian semalam," seru Dini dan langsung menutup matanya dan kembali tidur.Tidak terasa sudah siang HP Zahra pun terus berdering namun Zahra tidak mengangkatnya, karena masih tidur.Lagi-lagi HP Zahra pun berdering sehingga membuat Zahra pun langsung membuka matanya. " Siapa sih yang menelpon, tidak tahu apa kalau orang masih mengantuk pokoknya liburan kali ini aku hanya ingin menikmatinya di rum
"Aku nggak pernah beli baju, jadi wajar saja kalau aku tidak punya baju yang bagus inipun baju yang dibelikan Ibu dipasar," seru Zahra sambil melihat baju tersebut."Gimana ya, apa aku tolak saja ya ajakan Viola, aku sedikit minder sama dia kalau mau jalan sama dia, secara dia orangnya mampu sedangkan aku hanya gadis desa yang miskin dari Desa," seru Zahra. " Sudahlah aku pasrah saja, Aku pakai baju apa adanya saja tidak usah terlihat mampu tetapi sebenarnya tidak mampu lebih baik apa adanya saja,” seru Zahra dan pergi melanjutkan pekerjaannya.Tidak terasa, waktu terus berputar Viola pun mengirim pesan kepada Zahra bahwa dia akan menjemputnya, namun Zahra menolak untuk dijemput karena Zahra merasa khawatir jika Viola mengetahui kalau Zahra tinggal di apartemen mewah sedangkan Viola mengetahui Zahra adalah gadis yang dari desa dan tidak mengenal siapapun di kota, Zahra merasa khawatir jangan sampai Viola mengetahui bahwa dirinya pernah ada hubungan dengan Pak Reyhan.Tidak lama kemud
"Nggak kenapa-kenapa sih pak, cuman kaget saja kok tiba-tiba ada disini," ucap Viola dengan wajah ketus."Aku bisa kesini, makan disini," ucap Rian."Kalau begitu gabung disini saja Pak, kita makan Sama-sama," ucap Zahra.Viola pun mendengar perkataan Zahra mengajak Pak Rian duduk di kursi mereka mukanya pun langsung kesal."Zahra," ucap Viola melihat ke arah Zahra dengan mata melotot."Apa nggak apa-apa kalau aku gabung sama kalian?" tanya Rian."Tidak apa-apa kok pak," ucap Zahra dan mempersilahkan Rian duduk di kursi dan Rian pun langsung duduk di kursi bertebaran dengan Rian."Ini siapa?" tanya Rian."Dia sahabat saya Pak," ucap Zahra. "Kenalin Rangga ini atasan saya namanya Pak Rian," ucap Zahra memperkenalkan Rat dengan Rian.Rangga pun langsung menjulurkan tangannya Begitu juga dengan Rian mereka pun saling menjulurkan tangan dan saling berkenalan."Oh iya bapak mau pesan apa?" tanya Zahra."Saya mau pesan makanan terenak di restoran ini," ucap Rian dan langsung memanggil pela
"Ngapain Sih, Zahra terima ajakan Pak Rian, kalau gini aku semakin tidak bisa mendekati Reza, bikin kesel aja sih ni bapak, ngapain pake muncul segala, kalau aku tau bapak ini mau kesini juga mendingan aku nggak usah makan disini," seru Viola dengan wajah miring merasa sangat kesal. "Baguslah kalau kamu setuju, dengan senang hati saya akan membawa kalian ke tempat yang belum pernah kalian datangi," ucap Rangga santai. "Tidak usah Pak, Terimakasih biar saya saja yang akan menemani mereka, bukanya bapak banyak pekerjaan besok pak," ucap Viola menolak untuk menerima tawaran Rian. "Kebetulan saya tidak ada pekerjaan dan Zahra jiga tidak menolak," ucap Rian. "Iya Pak, saya sama sekali tidak menolak, justru saya senang kalau bapak mau menemani kami suatu kehormatan bagi kami bisa ditemani atasan," ucap Zahra sambil tersenyum. "Aduh Zahra kamu polos banget sih," seru Viola dalam hati. "Ya sudah kalau begitu, habis makan Saya akan membawa ke kalian ke tempat wisata, kalian sudah pe
" Kenapa Rencanaku sampai gagal seperti ini, Aku benar-benar tidak menyangka kalau Pak Rian akan muncul di restoran ini juga, kok bisa ya sampai pak Rian datang ke restoran ini juga ya, apa jangan-jangan Pak Rian ini mengikuti aku dan Zahra," Seru Viola menduga-duga.Mereka berempat pun berjalan menuju parkiran Sesampainya Pak Rian pun menawarkan kepada Zahra dan Rangga untuk naik ke mobilnya, namun Rangga menolaknya karena dia membawa kendaraan sendiri." Maaf ya Pak Rian, lain kali saya sama Rangga pasti akan naik di mobil bapa," ucap Zahra Sambil tersenyum." Ya sudah tidak apa-apa, kalau begitu kalian ikut saya saja di belakang mobil saya,” ucap Pak Rian."Iya Pak," ucap Rangga dan langsung pergi menuju parkiran motor sesampainya mereka berdua pun langsung naik motor dan mengikuti mobil Pak Rian di depan."Zahra kok aku merasa bos kamu itu suka sama kamu juga," ucap Rangga.Zahra Pun mendengar perkataan Rangga seperti itu langsung tertawa." Hahaha, mana mungkin Pak Rian suka sama
" Iya sama-sama santai saja," Ucap pak Rian sambil tersenyum melihat zahra. " Oh iya Rangga kamu suka main permainan apa?” tanya Viola. " Aku sih tidak terlalu suka bermain mainan karena sejak dari kecil aku sudah sering bermain di kampung dan biasa aku sering main bersama Zahra main bola main basket itu aja sih Tapi kalau main permainan kayak gini di tempat wisata seperti ini Aku tidak terlalu tahu dan tidak terlalu suka Biasanya sih kalau aku sama Zahra lebih suka itu pergi di tempat yang sunyi atau di tempat-tempat yang kayak taman atau danau gitu sih ucap Rangga sambil menjelaskan kepada Viola tentang hobinya. " Gitu ya Kok kita bisa sama Iya, Hobi aku juga itu sukanya di tempat yang sunyi terus suka di pantai di danau atau di taman gitu Dan aku juga paling suka itu di tempat yang jarang ditemui banyak orang, Berasa kayak tenang aja gitu ma Biasanya aku kalau setiap ada masalah aku selalu ke taman dan memikirkan masalah yang aku alami sekarang kalau aku ada masalah, Aku bena
Tapi kenapa aku merasa bahwa Rangga ini benar-benar menyukai dini, terlihat dari cara memperhatikan dan memperlakukan diri seakan Rangga ini menyukai Zahra, Tetapi kalau aku melihat dari sikap ini sih biasa-biasa saja, berbeda dengan Rangga yang begitu sangat perhatian kepada Zahra, kok aku jadi bingung ya melihat mereka ini, apa mungkin Rangga sebenarnya juga sama Zahra, tetapi Zahra hanya menganggap Rangga sebagai sahabatnya, kok aku jadi bingung sih memikirkan persahabatan mereka, sebenarnya sih Sejak pertama kali melihat Rangga aku sudah sedikit suka sama dia Ya terlihat dia begitu sangat tampan dan kata dini dia juga pria yang sangat baik dan penyayang wanita, mendengar dari perkataan Zahra seperti itu sih jadi aku semakin penasaran ingin mengenal Rangga lebih dekat, tapi sepertinya sangat sulit untuk mendekati Rangga sekarang karena Pak Rian selalu saja mengganggu nggak tahu kenapa tiba-tiba Bapak ini datang ke sini, Kok bisa ya sampai pak Rian datang ke restoran yang sama, suda
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Dini pun melihat Reza berdiri tidak melakukan apa-apa langsung memohon kepada Reza untuk menjaga mutiara karena mereka berdua ingin berbicara dan agak menjauh dari mereka berdua Dan akhirnya Reza pun menyetujui permintaan Dini karena Reza juga merasa kasihan kepada mutiara Jika dia bermain sendiri dan merasa takut jika mutiara berlari kesana kemari takutnya ada kendaraan yang menabrak dirinya Reza pun langsung memanggil mutiara agak menjauh dari mereka berdua." Bapak mau bicara apa tanya dini." Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan kamu dalam hidupku tapi aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu karena sejak kehadiran kamu di hidupku membuat aku semakin berani untuk mengambil keputusan yang seharusnya sudah aku lakukan dari dulu Namun karena tidak ada keberanian maka jadilah seperti ini, aku ingin mengatakan bahwa aku dan Riyanti sudah bercerai dan Kami sekarang menunggu keputusan dari hakim dan penentuan Siapa yang berhak untuk menjadi Ha
Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sekitaran 2 jam Andre tidur tiba-tiba tubuh anda pun terasa bergoyang ternyata mutiara yang menggoyangkan tubuh Andre yang mencoba membangunkan Andre karena merasa lapar." Papa bangun mutiara lapar ucap mutiara terus menggoyang-goyang tubuh Papanya.Andre pun mendengar suara Mutiara yang memanggil namanya langsung membuka matanya dan melihat mutiara." Ada apa Sayang tanya Andre." mutiara lapar PA, Ayo kita makan dulu ucap mutiara." Ya sudah kalau begitu papa cuci muka dulu ya habis itu kita pergi cari makan ucapan Rei dan langsung bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi mencuci mukanya setelah mencuci mukanya Andre pun kembali menghampiri mutiara dan keduanya pun langsung keluar dari kamar Andre pergi menuju parkiran mobil sesampainya mereka berdua pun langsung naik mobil pergi menuju restoran.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di restoran dan langsung duduk di kursi Andre pun langsung memesan makanan tersebu
Pikiran Andre pun begitu sangat kacau kepalanya pun mulai terasa sakit sehingga Andre tidak dapat berpikir dengan baik perasaannya pun seperti tidak tenang dadanya pun berdenyut kencang dia tidak menyangka bahwa dia akan mengambil keputusan sebesar ini dia merasa Kenapa tidak dari dulu mengambil keputusan seperti ini Kenapa baru sekarang, ternyata selama ini Rianti begitu sangat tersiksa hidup dengannya karena ternyata Rianti begitu menyesali pernikahan mereka karena kedua orang tuanya tidak menanyakan terlebih dahulu keinginannya dan langsung menjodohkan dan menikahkan mereka saja tanpa persetujuan dari Ryan membuat Andre merasa sedikit tidak menyangka karena dia pun merasakan hal yang sama karena kedua orang tua Andre juga menjodohkan mereka dan Andre adalah pria yang sangat patut kepada kedua orang tuanya dia pun langsung menerima Perjodohan ini dan menikah dengan Rianti tanpa pernah bertemu terlebih dahulu dengan Rianti dia langsung menerima perjodohannya tanpa mereka bertemu terl