" Kenapa Rencanaku sampai gagal seperti ini, Aku benar-benar tidak menyangka kalau Pak Rian akan muncul di restoran ini juga, kok bisa ya sampai pak Rian datang ke restoran ini juga ya, apa jangan-jangan Pak Rian ini mengikuti aku dan Zahra," Seru Viola menduga-duga.Mereka berempat pun berjalan menuju parkiran Sesampainya Pak Rian pun menawarkan kepada Zahra dan Rangga untuk naik ke mobilnya, namun Rangga menolaknya karena dia membawa kendaraan sendiri." Maaf ya Pak Rian, lain kali saya sama Rangga pasti akan naik di mobil bapa," ucap Zahra Sambil tersenyum." Ya sudah tidak apa-apa, kalau begitu kalian ikut saya saja di belakang mobil saya,” ucap Pak Rian."Iya Pak," ucap Rangga dan langsung pergi menuju parkiran motor sesampainya mereka berdua pun langsung naik motor dan mengikuti mobil Pak Rian di depan."Zahra kok aku merasa bos kamu itu suka sama kamu juga," ucap Rangga.Zahra Pun mendengar perkataan Rangga seperti itu langsung tertawa." Hahaha, mana mungkin Pak Rian suka sama
" Iya sama-sama santai saja," Ucap pak Rian sambil tersenyum melihat zahra. " Oh iya Rangga kamu suka main permainan apa?” tanya Viola. " Aku sih tidak terlalu suka bermain mainan karena sejak dari kecil aku sudah sering bermain di kampung dan biasa aku sering main bersama Zahra main bola main basket itu aja sih Tapi kalau main permainan kayak gini di tempat wisata seperti ini Aku tidak terlalu tahu dan tidak terlalu suka Biasanya sih kalau aku sama Zahra lebih suka itu pergi di tempat yang sunyi atau di tempat-tempat yang kayak taman atau danau gitu sih ucap Rangga sambil menjelaskan kepada Viola tentang hobinya. " Gitu ya Kok kita bisa sama Iya, Hobi aku juga itu sukanya di tempat yang sunyi terus suka di pantai di danau atau di taman gitu Dan aku juga paling suka itu di tempat yang jarang ditemui banyak orang, Berasa kayak tenang aja gitu ma Biasanya aku kalau setiap ada masalah aku selalu ke taman dan memikirkan masalah yang aku alami sekarang kalau aku ada masalah, Aku bena
Tapi kenapa aku merasa bahwa Rangga ini benar-benar menyukai dini, terlihat dari cara memperhatikan dan memperlakukan diri seakan Rangga ini menyukai Zahra, Tetapi kalau aku melihat dari sikap ini sih biasa-biasa saja, berbeda dengan Rangga yang begitu sangat perhatian kepada Zahra, kok aku jadi bingung ya melihat mereka ini, apa mungkin Rangga sebenarnya juga sama Zahra, tetapi Zahra hanya menganggap Rangga sebagai sahabatnya, kok aku jadi bingung sih memikirkan persahabatan mereka, sebenarnya sih Sejak pertama kali melihat Rangga aku sudah sedikit suka sama dia Ya terlihat dia begitu sangat tampan dan kata dini dia juga pria yang sangat baik dan penyayang wanita, mendengar dari perkataan Zahra seperti itu sih jadi aku semakin penasaran ingin mengenal Rangga lebih dekat, tapi sepertinya sangat sulit untuk mendekati Rangga sekarang karena Pak Rian selalu saja mengganggu nggak tahu kenapa tiba-tiba Bapak ini datang ke sini, Kok bisa ya sampai pak Rian datang ke restoran yang sama, suda
"Urusan di kantor ya di kantor, karena memang saya dari dulu disiplin ya mau gimana lagi, itu semua demi kebaikan semua karyawan di kantor karena saya tidak mau ada karyawan yang tidak profesional seperti yang lainnya contohnya hari ini dia terlambat besoknya dia terlambat lagi dan selanjutnya dia terlambat dan begitu seterusnya dia selalu terlambat itu namanya tidak profesional kalau saya membiarkan karyawan seperti itu bagaimana perusahaan mau maju kalau kita mempunyai karyawan seperti itu makanya itu aku selalu menindak tegas kepada seluruh karyawan yang selalu terlambat dan saya selalu mengutamakan karyawan itu harus datang lebih awal 15 menit dari jam yang sudah ditentukan, jangan Kalian salah mengira dengan ketegasan yang sudah saya berikan itu semua demi kebaikan seluruh karyawan agar mereka selalu menepati waktu yang sudah ditentukan, dan tidak malah melakukan Seenaknya saja karena sudah keasyikan terlambat ya tidak memikirkan untuk datang lebih awal karena sudah terbiasa maka
Zahra pun langsung berjalan menuju apartemen miliknya sesampainya Dini pun langsung masuk ke dalam apartemen miliknya dan langsung duduk di kursi, Zahra pun membuka tasnya dan mengambil HPnya dan membukanya ternyata ada begitu banyak panggilan dari Pak Reyhan, Zahra pun tidak terlalu menghiraukan panggilan dari Reyhan, karena Zahra benar-benar ingin melupakan Reyhan, jadi Zahra sudah tidak memperdulikan lagi panggilan dari Reyhan, Zahra pun langsung melepas hp-nya di meja dan kemudian Zahra pun bersandar di kursi dan memikirkan Rangga. " Aku tidak mau mengecewakan Rangga sekarang karena aku dan Rangga sudah jadian jadi aku mencoba untuk tidak menyakiti Rangaa tapi bagaimana caranya aku bisa melupakan Pak Reyhan ya Karena pak Reyhan selalu saja menggangguku membuat aku tidak bisa jauh darinya dan selalu mengingat dirinya," seru Zahra dalam hati sambil berfikir. Zahra pun kembali mengatur posisi duduknya dan melihat hp-nya namun tidak memegangnya ia merasa jika melihat hp-nya dia p
Ke esok paginya Zahra pun bangun dan langsung pergi manadi setelah mandi, langsung pergi ke dapur menyiapkan makanan dan kemudian Zahra pun langsung sarapan setelah Dini sarapan Zahra pun bersiap-siap pergi ke kantor. Zahra pun berjalan menuju Jalan Raya menuju Rangga datang, dan tidak lama kemudian sekitaran 10 menit menunggu akhir Rangga pun datang dan langsung menghampiri Zahra yang sedang berdiri di pinggir jalan menunggu dirinya datang. " Maaf ya Zahra aku sedikit terlambat soalnya aku kesiangan, Maklum saja kan tadi malam kita begadang Jadi wajar saja kalau aku kesiangan, ditambah lagi kamu nggak ngabarin, Jangan marah ya ucap Rangga meminta maaf kepada Zahra " Tidak apa-apa kok aku mengerti sebenarnya juga aku masih mengantuk sih, tapi mau gimana lagi namanya harus kerja ya kerja, lagian tadi malam kan Pak Rian bilang sudah di hapuskan 15 menit Jadi walaupun aku datang tepat waktu tidak apa-apa, karena Pak Rian sudah datang datang lebih awal, dan semuanya sudah di rubah ol
Seketika semua karyawan pun langsung kaget mendengar perkataan Pak Dika termasuk Viola, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Reyhan telah memberikan kepercayaan kepada Pak Rian untuk memecat bagi karyawan Siapa saja yang melakukan pelanggaran. " Kok aku merasa ya Pak Rian Ini mirip sama dengan Pak Reyhan ya, atau jalan-jalan mereka ini bersaudara, mana mungkin pak Reyhan memberikan kepercayaan kepada Pak Rian kalau memang bukan saudara atau kerabatnya karena Setahuku Pak Reyhan adalah orang yang sangat tidak mudah percaya kepada siapapun, Jadi kemungkinan pak Rian ini adalah saudara Pak Reyhan, tetapi mungkin pak Reyhan merasiakannya kepada seluruh karyawan, entah itu apa tujuannya atau mungkin saja Pak Reyhan sengaja tidak mengatakan kepada seluruh karyawan agar Pak Rian bisa bekerja dengan baik kali ya," seru Zahra dalam hati. Tiba-tiba Viola melihat ini termenung langsung menyenggol lengannya dan kemudian Zahra pun tersadar. " Zahra kamu Kenapa kok bengong?" Tanya Viola. "
Zahra pun langsung memeriksa pekerjaan yang dia kerjakan tadi namun Zahra merasa tidak fokus karena terus memikirkan hp-nya yang berdering membuat Zahra merasa kepikiran, namun Zahra mencoba mengabaikannya dan kembali fokus memeriksa pekerjaannya.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit HP Zahra pun kembali berdering dan Zahra pun melihat hp-nya dan ternyata yang menelpon adalah Pak Reyhan, Zahra pun merasa sangat kebingungan karena Pak Reyhan terus meneleponnya membuat Zahra sedikit emosi kepada Reyhan. " Kenapa sih Pak Reyhan terus saja menelfon ku, Kenapa dia selalu saja meneror ku emangnya dia tidak ada pekerjaan lain apa selain terus menelfon ku Sudah dari tadi malam dia terus saja mengganggu ku," seru Zahra dalam hati sudah begitu sangat kesal kepada Reyhan karena terus menganggu dirinya.Namun ini hanya membiarkan hp-nya terus berdering dan tidak menghiraukannya, dan Zahra pun kembali melanjutkan pekerjaannya.Tidak lama kemudian HP Zahra pun kembali berdering, Zahra pun m
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Dini pun melihat Reza berdiri tidak melakukan apa-apa langsung memohon kepada Reza untuk menjaga mutiara karena mereka berdua ingin berbicara dan agak menjauh dari mereka berdua Dan akhirnya Reza pun menyetujui permintaan Dini karena Reza juga merasa kasihan kepada mutiara Jika dia bermain sendiri dan merasa takut jika mutiara berlari kesana kemari takutnya ada kendaraan yang menabrak dirinya Reza pun langsung memanggil mutiara agak menjauh dari mereka berdua." Bapak mau bicara apa tanya dini." Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu karena sudah melibatkan kamu dalam hidupku tapi aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kamu karena sejak kehadiran kamu di hidupku membuat aku semakin berani untuk mengambil keputusan yang seharusnya sudah aku lakukan dari dulu Namun karena tidak ada keberanian maka jadilah seperti ini, aku ingin mengatakan bahwa aku dan Riyanti sudah bercerai dan Kami sekarang menunggu keputusan dari hakim dan penentuan Siapa yang berhak untuk menjadi Ha
Tidak terasa waktu terus berputar dan sudah sekitaran 2 jam Andre tidur tiba-tiba tubuh anda pun terasa bergoyang ternyata mutiara yang menggoyangkan tubuh Andre yang mencoba membangunkan Andre karena merasa lapar." Papa bangun mutiara lapar ucap mutiara terus menggoyang-goyang tubuh Papanya.Andre pun mendengar suara Mutiara yang memanggil namanya langsung membuka matanya dan melihat mutiara." Ada apa Sayang tanya Andre." mutiara lapar PA, Ayo kita makan dulu ucap mutiara." Ya sudah kalau begitu papa cuci muka dulu ya habis itu kita pergi cari makan ucapan Rei dan langsung bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi mencuci mukanya setelah mencuci mukanya Andre pun kembali menghampiri mutiara dan keduanya pun langsung keluar dari kamar Andre pergi menuju parkiran mobil sesampainya mereka berdua pun langsung naik mobil pergi menuju restoran.Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Mereka pun sampai di restoran dan langsung duduk di kursi Andre pun langsung memesan makanan tersebu
Pikiran Andre pun begitu sangat kacau kepalanya pun mulai terasa sakit sehingga Andre tidak dapat berpikir dengan baik perasaannya pun seperti tidak tenang dadanya pun berdenyut kencang dia tidak menyangka bahwa dia akan mengambil keputusan sebesar ini dia merasa Kenapa tidak dari dulu mengambil keputusan seperti ini Kenapa baru sekarang, ternyata selama ini Rianti begitu sangat tersiksa hidup dengannya karena ternyata Rianti begitu menyesali pernikahan mereka karena kedua orang tuanya tidak menanyakan terlebih dahulu keinginannya dan langsung menjodohkan dan menikahkan mereka saja tanpa persetujuan dari Ryan membuat Andre merasa sedikit tidak menyangka karena dia pun merasakan hal yang sama karena kedua orang tua Andre juga menjodohkan mereka dan Andre adalah pria yang sangat patut kepada kedua orang tuanya dia pun langsung menerima Perjodohan ini dan menikah dengan Rianti tanpa pernah bertemu terlebih dahulu dengan Rianti dia langsung menerima perjodohannya tanpa mereka bertemu terl