Share

285). Salah Paham

Author: Cacavip
last update Last Updated: 2024-04-23 21:52:19

***

"Dapur apa kamar? Dapur dulu deh, lapar."

Berdiri di depan pintu kamar Aludra, Arka sempat dilema memutuskan untuk pergi ke mana lebih dulu setelah meninggalkan istrinya yang asyik video call bersama Arsya.

Tak memerlukan waktu lama, pilihan Arka jatuh ke dapur karena perutnya tiba-tiba saja keroncongan.

Berjalan menuruni tangga, dia bergegas untuk mengambil makanan yang bisa dia ambil di sana—terutama yang praktis, roti misalnya.

Hampir dua bulan tinggal di rumah Dewa untuk menjaga si kembar, Arka memang sudah tak merasa asing lagi dengan suasana rumah mertuanya itu, bahkan sekarang dia mulai terbiasa seperti tuan rumah.

Tak malu-malu, Arka leluasa mengambil makanan apapun di dapur—sangat berbeda dengan ketika dia baru menikah dengan Alula dulu.

"Ngambil roti aja deh biar prak-"

Arka berhenti di ambang pintu ketika melihat seorang perempuan berdiri di depan meja makan. Entah sedang apa, yang jelas perempuan itu terlihat berdiri sambil memandangi sebuah baskom berukuran sedang.

Se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
papa dewa kali ya ganggu aja
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
dih, papa dewa ganggu aja nih...
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
pasti papa dewa tuh...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sebatas Pengantin Pengganti   286). Jodoh untuk Alula

    ***"Tidur aja, Lu. Udah malam.""Enggak, Ma. Lula mau nemenin Mama."Tak mengganggu Aludra dan Arka sama sekali, malam ini Aurora mengambil penuh kendali untuk menjaga Regan maupun Raiden. Awalnya, dia akan menjaga kedua cucunya bersama sang suami. Namun, Alula dengan senang hati menawarkan diri untuk menemani sang mama tidur di kamar si kembar.Dan kini ketika Raiden terbangun karena ingin menyusu, Alula ikut bangun menemani Aurora yang duduk di sofa sambil menggendang cucunya dan memberikan susu di botol."Kamu baru sembuh, harus banyak istirahat," ucap Aurora."Lula udah lama sembuh, enggak perlu lagi istirahat.""Lagian tega banget kamu, sadar hampir dua bulan enggak ngabarin Mama sama Papa," ucap Aurora dengan suara sepelan mungkin agar tak mengganggu Raiden yang mulai terlelap kembali sambil menyusu."Lula cuman mau kasih kejutan buat semuanya," kata Alula. "Eh ternyata Lula juga dikasih kejutan sama kalian, dengan kabar pernikahan Rara sama Arka.""Enggak pake Mas lagi manggi

    Last Updated : 2024-04-24
  • Sebatas Pengantin Pengganti   287). Menikahi Alula?

    ***"Sip, udah sampe."Damar melepaskan kedua tangannya dari kemudi ketika sedan hitam yang dia kendarai akhirnya sampai di depan gerbang rumah Arsya.Rutinitas setiap hari. Pulang kantor, Damar selalu ke rumah sakit untuk menjemput dan mengantarkan Arsya pulang. Kadang malam, kadang sore, waktu pulang dokter cantik itu tak menentu—tergantung kesibukan di rumah sakit.Dan malam ini kebetulan Arsya bisa pulang lebih awal. Tak menunggu gelap, pukul lima sore dia sudah sampai di rumah."Mampir dulu enggak?" tanya Arsya.Tak langsung menjawab, Damar memandang tunangannya itu. "Kalau enggak mampir, kamu marah enggak?" tanyanya."Kenapa enggak mau mampir?""Capek, pengen rebahan," kata Damar. "Siang ini hectic banget di kantor."Bukan remaja lagi, Arsya tak merengek sama sekali. Dia mengangguk—menyetujui keputusan calon suaminya untuk tak mampir dulu ke rumahnya."Oh, oke enggak apa-apa," kata Arsya. "Langsung pulang aja. Mandi, terus istirahat.""Enggak marah?""Enggaklah," kata Arsya tanp

    Last Updated : 2024-04-24
  • Sebatas Pengantin Pengganti   288). Damar Menegaskan

    ***"Seriusan mau pindahan minggu ini?"Memasang wajah terkejut, Dewa melontarkan pertanyaan tersebut pada Aludra dan Arka ketika keduanya mengungkapkan rencana mereka untuk segera pindah ke Bandung dalam waktu dekat.Bagaimanapun juga, Arka memiliki rumah di sana. Sayang rasanya jika rumah tersebut terlalu lama dibiarkan, karena membelinya pun tak cukup dengan uang sedikit.Uang untuk membeli rumah di kawasan Dago tersebut adalah tabungan Arka selama beberapa tahun."Iya, Pa. Nanti rencananya hari sabtu," kata Arka."Sabtu?" Dewa menaikkan sebelah alis lalu setelahnya dia melirik Aurora yang duduk di samping kanan bersama Alula.Saat ini mereka memang sedang makan malam bersama—memanfaatkan waktu santai Aludra karena Regan dan Raiden tidur di waktu yang bersamaan."Sekarang hari apa, Ra?" tanya Dewa pada sang istri."Kamis," kata Aurora."Dua malam lagi dong kalian di sini?" tanya Dewa."Iya, Pa," ucap Aludra. "Nanti hari sabtu Mama Manda sama Papa Dirga ke sini buat jemput.""Enggak

    Last Updated : 2024-04-24
  • Sebatas Pengantin Pengganti   289). Aludra Menguatkan

    ***"Tumben banget si kembar enggak bangun. Padahal tidurnya tadi habis maghrib.""Mungkin mereka lagi ngantuk banget."Aludra yang berdiri diantara kedua box bayinya langsung menoleh lalu memandang Arka yang saat ini tengah duduk di sofa.Pergi dari ruang makan, Aludra dan Arka sudah berdiam diri di kamar bayi selama hampir setengah jam untuk menjaga Regan maupun Raiden.Sebenarnya bukan hanya menjaga, tapi juga tidur di sana. Tak mau merepotkan orang lain, Aludra maupun Arka sepakat mengerem keinginan mereka demi anak-anak."Gitu ya?""Iya," jawab Arka. Dia kemudian mengulurkan tangannya—menepuk bagian kosong sofa di sampingnya. "Sini duduk, enggak pegel apa berdiri terus?"Aludra tersenyum lalu duduk di samping Arka dan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. "Seneng banget aku, Mas," ucapnya. "Kamu sama anak-anak buat hidup aku sempurna."Arka merangkul Aludra lalu mendaratkan sebuah kecupan di kening istrinya. "Sayang kamu," ucapnya."Sayang kamu juga.""Mau tidur sekarang?""

    Last Updated : 2024-04-25
  • Sebatas Pengantin Pengganti   290). Arka Tersinggung

    ***"Lu bangun, Lu."Mengabaikan badannya yang basah kuyup, Dewa terus menepuk pipi Alula agar putri sulungnya itu terbangun.Entah mengalami kram atau apa, setelah terjatuh ke kolam, Alula tak bisa naik ke permukaan. Kedalaman kolam yang hampir menyentuh dua meter juga membuat Aludra tak berani untuk menolong karena memang kemampuan berenangnya belum sepandai Alula.Beruntung, ketika Aludra panik, Dewa dan Aurora datang dan tentu saja yang dilakukan Dewa adalah turun ke kolam untuk menolong putri sulungnya.Berhasil diselamatkan, Alula sudah terlanjur tak sadarkan diri."Alula sayang, bangun," kata Dewa. Tak lagi menepuk pipi, Dewa mulai menekan dada Alula dengan kedua telapak tangannya."Kasih napas buatan, Mas," ucap Aurora—masih dengan raut wajah yang panik. "Iya."Dewa berusaha melakukan napas buatan. Namun, Alula tak kunjung bangun. Tak mau putrinya semakin kedinginan, dia akhirnya memutuskan untuk menggendong Alula masuk diikuti Aurora juga Aludra."Ganti dulu bajunya," perint

    Last Updated : 2024-04-25
  • Sebatas Pengantin Pengganti   291). Tidak Nyaman?

    ***"Udah masuk semua, Ar?"Arka yang baru saja selesai memasukkan barang-barang ke mobil seketika langsung menoleh pada Dewa yang pagi ini datang menghampiri sambil menggendong Regan."Udah, Pa."Bersikap tegas setelah semalam merasa tersinggung, Arka benar-benar mengajak Aludra pulang ke Bandung pagi ini.Semalaman dia membereskan semua bajunya, Aludra, juga si kembar lalu memasukkan semua ke dalam koper tanpa ada satu pun yang tertinggal."Masuk semua kopernya?" tanya Dewa."Masuk, Pa. Dua di bagasi, dua di jok belakang," kata Arka. Hanya membawa baju tanpa perlengkapan bayi berukuran besar yang dimiliki si kembar, Arka memang hanya membutuhkan empat koper untuk semuanya.Box bayi, stroller, juga perlengkapan yang sulit dibawa sengaja ditinggal karena di Bandung, Amanda dan Dirga sudah membeli semuanya untuk Regan maupun Raiden.Bahkan sudah sejak kemarin Amanda dan Dirga, dibantu Aksa juga Ananta membersihkan rumah Arka di Dago. Tak hanya itu, Amanda dan Ananta juga sudah menata d

    Last Updated : 2024-04-25
  • Sebatas Pengantin Pengganti   292). Hukuman untuk Aurora

    ***"Ish, kenapa enggak diangkat sih?!"Sekali lagi Aurora mendesah ketika panggilannya untuk Dewa tak kunjung dijawab. Padahal, sudah dua kali dia berusaha menghubungi suaminya itu.Usai ngambek seperti anak kecil karena masalah sepele, Aurora memang memilih pergi ke kamar Alula untuk membawakan putri sulungnya itu sarapan.Setengah jam di kamar Alula, Amanda turun kembali ke dapur dan dia cukup dikejutkan karena di lantai bawah ternyata sudah tak ada siapa-siapa selain pelayan.Bertanya pada Mbak Tita, Aurora tak mendapat jawaban spesifik karena pelayan kesayangan Aludra itu hanya berkata jika Aludra dan yang lainnya ternyata pergi lima belas menit yang lalu."Mas Dewa, kamu kenapa sih?" tanya Aurora. Tak di kamar Alula, Aurora memilih untuk menelepon suaminya di kamar sendiri karena memang setelah sarapan Alula meminum obat lalu beristirahat.Sekali lagi, Aurora kembali menghubungi nomor Dewa. Cukup lama menunggu, panggilannya kali ini akhirnya dijawab dan yang pertama didengar Au

    Last Updated : 2024-04-26
  • Sebatas Pengantin Pengganti   293). Tiba di Bandung

    ***"Ra, kita udah sampai."Menghentikan mobilnya tepat di depan garasi, Arka melepas seat belt lalu menepuk pipi Aludra yang sejak tadi tertidur sambil memeluk Raiden.Menempuh perjalanan selama tiga jam setelah beberapa kali sempat terjebak macet, akhirnya Arka dan yang lainnya kembali sampai di Dago Village—perumahan tempat Aksa dan Arka tinggal."Ra, Sayang. Bangun, udah sampai."Merasa terganggu, Aludra membuka matanya lalu mengerjap beberapa kali. Setelah itu dia baru melirik Arka yang saat ini menatapnya."Mas," sapa Aludra."Kenyang tidurnya?" tanya Arka."Udah sampe?""Ud-"Ucapan Arka terpotong ketika Aksa mengetuk kaca mobil mereka sambil berkata, "Turun kalian, udah sampai. Nanti mesra-mesraannya di rumah.""Ck."Tak mau Aksa semakin rempong, Arka akhirnya membuka pintu mobil lalu turun. Mengitari Range Rovernya, dia membukakan pintu bagian kiri agar Aludra bisa turun."Pegel enggak?" tanya Arka. "Kalau pegel biar aku yang gendong Raiden.""Dikit sih, tapi enggak apa-apa.

    Last Updated : 2024-04-26

Latest chapter

  • Sebatas Pengantin Pengganti   339). Extra Chapter 10

    *** "Semangat, Sayang. Jangan tegang ya." Menunggu sekitar satu jam setelah sampai di rumah sakit, Aludra akhirnya siap masuk ruang operasi untuk melahirkan putri kecilnya. Tak didampingi Aurora, yang datang ke rumah sakit hanya Dewa karena memang sang istri tak bisa pergi setelah kedua cucunya sigap menghadang agar sang Oma tak bisa ke mana-mana. Namun, tentu saja Aurora berjanji akan datang setelah Regan maupun Raiden berhasil dia tidurkan. Untuk Amanda dan Dirga, kedua orang tua Arka juga sedang dalam perjalanan setelah ditelepon oleh sang putra setengah jam lalu. "Doain ya, Pa." "Pasti, Ra," kata Dewa. Seumur hidup Aludra, ini adalah kali ketiga dia masuk ruang operasi. Pertama saat melahirkan Regan dan Raiden, kedua ketika mendapatkan donor dari Alula dan ketiga, sekarang—ketika dia akan melahirkan putri ketiganya. Sensasinya masih sama. Ruang operasi di setiap rumah sakit masih terasa dingin dan mungkin sedikit menyeramkan. "Kita mulai sekarang ya, Bu." "Iya, dokter."

  • Sebatas Pengantin Pengganti   338). Extra Chapter 9

    ***"Aku takut."Aludra yang sejak tadi duduk bersandar sambil mengelus perutnya seketika menoleh ketika Arka yang sejak tadi fokus mengemudi tiba-tiba saja berucap demikian."Takut apa?" tanya Aludra.Arka menoleh sekilas. "Takut kamu lahiran di jalan," ucapnya. "Usia kehamilan kamu tuh udah tiga puluh tujuh minggu, Ra. Duh ngeri kan kalau lahiran di jalan.""Ck, lebay," celetuk Aludra. "Dokter Ellina kan bilang kalau HPL aku dua minggu lagi, Mas. Santai aja kali.""Kan bisa maju.""Ya jangan maju," kata Aludra. Dia kemudian mengusap lagi perutnya yang buncit. "Jangan lahir dulu ya, Sayang. Mama mau nengok aunty dulu.""Iya Mama," ucap Arka.Hari ini, Aludra memang mengajak Arka ke Karawang untuk mengunjungi makam Alula. Tak membawa anak-anak, seperti biasa Aludra menitipkan Regan dan Raiden bersama Aurora juga Dewa yang sudah berkunjung lebih dulu kemarin ke makam Alula.Kemarin, terhitung delapan belas bulan sudah Alula pergi menghadap Sang Pencipta dan Aludra masih merasa semuany

  • Sebatas Pengantin Pengganti   337). Extra Chapter 8

    ***"Mas Arka buruan ih! Kok lama!"Sekali lagi Aludra yang sejak tadi menunggu di sofa dekat tangga berteriak memanggil Arka yang tak kunjung turun. Padahal, sudah hampir sepuluh menit dia menunggu suaminya turun."Iya sayang, iya. Sebentar," sahut Arka. Memakai pakaian santai, pria itu turun dengan sedikit tergesa-gesa di tangga. "Enggak sabaran banget kamu tuh ya.""Bawaan bayi," celetuk Aludra sambil mengusap perutnya yang buncit. Minggu ini terhitung tiga puluh minggu sudah usia kandungan Aludra."Ck, alasan aja.""Emang kenyataannya gitu.""Regan sama Raiden mana?""Ke mall sama Papa dan Mama.""Beneran jadi anak Oma sama Opa ya mereka tuh," kata Arka."Ya begitulah."Sejak hamil, itensitas Aludra mengasuh anak-anak memang berkurang karena Raiden dan Regan lebih sering dipegang oleh Aurora.Selain sudah tak asi lagi, Aludra juga tak boleh kelelahan selama hamil, sementara Regan dan Raiden yang sudah genap berusia dua tahun semakin lama semakin aktif."Ya udah kita berangkat seka

  • Sebatas Pengantin Pengganti   336). Extra Chapter 7

    ***"Ini kamu seriusan mau lahiran enggak sih?"Melihat sang istri yang nampak begitu tenang menghadapi proses kontraksi, pertanyaan tersebut akhirnya dilontarkan Damar yang sejak tadi setia duduk di samping Arsya.Kehamilannya sudah mencapai tiga puluh delapan minggu, sore tadi Arsya mengalami sedikit pendarahan. Segera dibawa menuju rumah sakit, dokte kandungan lain yang selama ini menangani Arsya mengatakan jika perempuan itu sudah mengalami bukaan.Ketika datang, Arsya baru mengalami bukaan dua dan sekarang setelah tiga jam berlalu—tepatnya pukul delapan, bukaan tersebut baru sampai ke angka lima.Masih ada lima lagi angka yang harus dilewati Arsya sebelum bukaan lengkap dan bayi yang selama ini dia kandung bisa lahir ke dunia."Emang kenapa?" Arsya yang sejak tadi sibuk mengatur napas sambil menikmati gelombang cinta yang cukup luar biasa, lantas mendongak dan menatap suaminya itu. "Tenang banget," celetuk Damar. "Di film-film tuh yang aku lihat, cewek mau lahiran itu biasanya n

  • Sebatas Pengantin Pengganti   335). Extra Chapter 6

    ***"Ini seriusan enggak nyadar apa gimana?"Aludra dan Arka mengernyit tak paham sambil memandang Arsya setelah pertanyaan tersebut dilontarkan perempuan tersebut."Maksudnya?" tanya Aludra."Enggak sadar apa?" tanya Arka."Nih." Arsya menunjukkan testpack yang beberapa menit lalu dipakai Aludra. Bukan testpack biasa, testpack yang dipakai adalah testpack digital yang bisa langsung menunjukkan usia kehamilan seorang ibu karena memang saat ini Aludra sedang mengandung."Ten weeks pregnant," gumam Aludra-mengeja tulisan pada testpack lalu Arka yang ikut membaca, spontan menerjemahkan."Hamil sepuluh minggu," ucap Arka.Untuk beberapa detik, sepasang suami istri tersebut bisa dibilang nge-bug, karena setelah membaca testpack baik Aludra maupun Arka saling diam."Kok pada diem sih?" tanya Arsya."Jadi maksudnya aku hamil?" tanya Aludra."Yes, Ra. Kamu hamil," kata Arsya. "Udah sepuluh minggu malah kehamilan kamu tuh.""Kok bisa?" tanya Arka. "Aludra kan baru telat datang bulan dua bulan

  • Sebatas Pengantin Pengganti   334). Extra Chapter 5

    ***"Mas mandinya udah belum, aku udah siapin sarapan tuh. Katanya mau meeting sama Papa?"Masuk ke kamar, pertanyaan tersebut dilontarkan Aludra pada Arka ketika suaminya itu tak terlihat di dalam kamar."Mas!""Di wc, Ra!" teriak Arka—membuat Aludra seketika terkekeh karenanya."Oh lagi nabung, oke. Aku tunggu," kata Aludra. Melangkah masuk, dia duduk di pinggir kasur lalu merentangkan tubuhnya di sana.Tak lama berselang, Aludra menoleh ketika pintu kamar mandi terbuka—menampakkan Arka yang sudah rapi dengan pakaian kantornya seperti biasa.Hampir setahun setelah kepindahannya ke Jakarta secara resmi, Arka tak lagi memegang jabatan manajer di perusahaan Dewa karena sang mertua memercayakan posisi CEO pada menantunya itu.Dan tentu saja jabatan yang dipegang Arka sekarang membuat pekerjaannya lebih sibuk dari biasa."Sakit perut aku tuh," kata Arka sambil melangkahkan kakinya mendekati Aludra yang langsung beringsut ketika Arka duduk di sampingnya."Mas. Kok kamu bau?" tanya Aludra—

  • Sebatas Pengantin Pengganti   333). Extra Chapter 4

    ***"Diem terus daritadi. Bisu ya?"Anindira menoleh ke arah Alister ketika pertanyaan tersebut dilontarkan pria itu padanya tepat setelah mereka selesai berbelanja di salah satu super market besar di kota Bandung."Enggak penting," ketus Anindira. Mendorong troli berisi belanjaan, dia berjalan menuju bagasi mobil Alister yang terparkir di bagian depan. Tanpa meminta bantuan, Anindira dengan mudah membuka bagasi lalu memasukkan beberapa kresek ke sana.Sementara Alister justru tersenyum sambil bersandar pada bagian samping mobil dengan kedua tangan yang berada di dada."Samson banget kamu tuh ya," celetuk Alister. "Penampilan anggun, tapi tenaga kaya kuli pasar.""Pulang," kata Anindira yang langsung berjalan ke sisi kiri mobil lalu masuk dan duduk di samping kursi kemudi.Sebenarnya Anindira ingin duduk di kursi belakang. Namun, sial. Semua itu tak bisa dia lakukan karena jok belakang dipenuhi beberapa pasang pakaian juga sepatu Alister yang katanya akan dipakai syuting besok pagi d

  • Sebatas Pengantin Pengganti   332). Extra Chapter 3

    ***"Akhirnya selesai juga.""Capek ya?"Damar yang baru saja menghempaskan tubuhnya ke kasur seketika menoleh—memandang Arsya yang sudah santai dengan celana joger juga sweater rajut.Rangkaian acara pernikahan—mulai dari akad hingga resepsi yang digelar hari ini akhirnya selesai, keluarga Damar dan Arsya memang menginap di salah satu vila mewah di Bandung agar privasi mereka terjaga.Rencananya besok, Damar dan Arsya pulang dari Bandung menuju bandara Soekarno hatta untuk langsung pergi berbulan madu menuju Maldives selama seminggu."Banget," kata Damar. "Gempor rasanya kaki aku berdiri berjam-jam nyalamin tamu."Arsya tersenyum lalu duduk di samping Damar. Tanpa aba-aba, dia langsung meraih lengan suaminya itu untuk memberikan sebuah pijatan."Kamu ngapain?" tanya Damar speecles. Menikahi Arsya memang rasanya seperti mimpi bagi dirinya.Selain umur Arsya yang tiga tahun lebih tua dari Damar, selama masa pacaran keduanya pun tak jarang terlibat cekcok karena perbedaan pendapat yang

  • Sebatas Pengantin Pengganti   331). Extra Chapter 2

    ***"Kok tegang ya, Ar?"Arka yang duduk tak jauh dari Damar mengukir senyuman tipis ketika ungkapan itu kembali terlontar dari mulut sahabat istrinya tersebut.Menempuh perjalanan dua jam, rombongan keluarga mempelai pria sampai di lokasi pernikahan. Tak mau membuang-buang waktu, akad nikah akan segera dilaksanakan sebelum hari menjelang siang."Bismillah," kata Arka mengingatkan."Udah, tapi tetap aja tegang," kata Damar."Tarik napas, hembuskan napas terakhir," celetuk Arka asal."Oh ok ... eh apa barusan? Hembuskan napas terakhir? Mati dong, Ar.""Bercanda.""Lagi tegang malah dibercandain.""Ya udah sih, rileks aja.""Mempelai perempuan memasuki area akad nikah."Arka dan Damar menghentikan obrolan mereka setelah suara sang pembawa acara terdengar dari pengeras suara—disusul suara gamelan yang mengiring kedatangan Arsya bersama Aludra juga Anindira.Memakai adat sunda, perempuan berwajah blasteran itu nampak cantik dengan siger juga kebaya putih yang dia pakai.Manglingi. Begitu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status