Share

58. Hadir

**

“Ibu?”

Soraya tidak tahu harus mengatakan apa kepada manusia yang memanggilnya ibu di seberang sana. Sebersit sesal ia rasakan, seharusnya tidak usah mengangkat panggilan telepon itu tadi. Karenanya, sekarang hatinya bergejolak seperti gelombang lautan lepas.

“Ibu, ini aku.”

Suara baritone itu kembali membuat Soraya terhenyak. Ia menghela napas sebelum berujar, “Ada apa menelepon selarut ini? Ibu mau istirahat.”

Soraya membekap mulutnya agar tidak kelepasan isak. Hatinya nyeri, sungguh.

“Ibu, aku nggak kasih Ibu undangan, tapi aku sangat berharap Ibu dan Ayah bersedia datang.”

Benar, kan? Ia sudah menduga bahwa hal inilah yang membuat sang putra meneleponnya pada tengah malam begini. Soraya mengenal pria muda itu seumur hidup, termasuk kebiasaannya speak up saat hari sudah berada di titik puncaknya seperti sekarang ini. Bagi sebagian orang, malam memang menawarkan ketenangan yang mana siang tidak memilikinya.

“Ibu nggak bisa janji.” Soraya menarik napas tanpa suara.

“Ibu dan Ayah s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tiraya
kapan tamatnya cerita ini....
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
kenapa cerita ini menguras air mata, nyesek ayo thor kapan happynya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status