Share

Perasaan Iri

Aвтор: Muhammad Fikriy Almas
last update Последнее обновление: 2024-10-29 19:42:56

Felysia mengucek matanya perlahan. Lalu, merentangkan kedua tangannya selebar mungkin. Pandangannya beralih menatap kasur yang sekarang sedang ia gunakan tidur.

Kasur yang ia gunakan sekarang, berbeda dengan kasur yang biasa ia gunakan untuk tidur. Pandangannya beralih menatap seorang gadis kecil yang tertidur di sebelah kanannya. 

Sekarang, ia ingat, kalau kemarin dirinya, Nindy ikut berpesta di indekos Ardiansyah. Dan, karena hari sudah malam, mereka berdua pun memilih untuk tidur di indekos Ardiansyah. 

Pandangan Felysia beralih menatap jam tangannya. Dan, ternyata masih jam 03.00. Ini adalah sebuah pencapaian baru. Baru kali ini, ia bisa bangun sepagi itu. Dan, baru pertama kali juga, ia menginap di rumah temannya.

Felysia bangkit dari kasur. Melangkahkan kaki keluar dari kamar Ardiansyah. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu berwarna coklat. Sesampainya di dekat pintu, ia pun langsung membuka pintu tersebut.

Ia tersenyum tipis. Karen

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

  • Sayap Felysia    Foto Ardiansyah

    Jam 09.00. SMP Pelita sudah dipenuhi oleh para alumni. Acara reuni yang diadakan oleh kepala sekolah SMP Pelita."Oke, acara reuni ini diselenggarakan oleh sekolah. Jadi, kalian para alumni tidak boleh seenaknya sendiri. Kalian masuk ke kelas kalian masing-masing. Kalau ada yang lupa letak kelas dan kelas berapa kalian pada saat kalian masih SMP, di papan pengumuman sudah ada data kalian. Jadi, nggak ada alasan kalian buat salah masuk kelas."Suara itu terdengar jelas di seluruh penjuru SMP Pelita. Suara seorang guru yang dulunya sangat terkenal karena selalu memberikan ulangan harian secara mendadak. Guru itu adalah Vito. Laki-laki itu juga pernah menjadi guru di SMP Pelita. Makanya, ia juga menghadiri acara reuni ini.Semua alumni pun masuk ke kelas mereka masing-masing. Hampir semua alumni datang, cuma ada beberapa orang saja yang tidak datang. Beberapa orang itu memang memiliki alasannya masing-masing. Ada yang sudah pergi ke luar kota, ada yang

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Kesepakatan

    Jam 14.00. Laura sedang berada di sebuah supermarket yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya. Ia ke supermarket, karena ingin membeli beberapa cemilan dan minuman untuk menjadi santapannya saat sedang menonton film.Laura menatap lekat sosok laki-laki yang ada di hadapannya. Sebuah senyuman muncul begitu saja. Tetapi, dengan cepat, Laura menghapuskannya begitu saja."Kenapa? Nyari Ans?" tanya Laura pada sosok laki-laki yang ada di hadapannya."Enggak, gua nyari lo," jawab sosok laki-laki itu."Kenapa?""Gua mau tau tentang cinta pertamanya Ar."Mata Laura membulat sempurna. Cinta pertama kekasihnya, ia tidak tau detail tentang itu. Ia juga tidak tau tentang siapa wanita yang membuat Ardiansyah merasakan cinta untuk pertama kalinya. Yang ia tau, hanya Ardiansyah pernah mencintai wanita dengan sangat-sangat tulus. Tetapi, perasaan tulisnya itu harus berakhir oleh keadaan."Lo sahabatnya Ar. Kenapa lo nggak nanya sendiri? Brian Cah

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Pembohong

    Felysia menghentikan langkahnya, tepat di hadapan seorang laki-laki yang menggunakan sebuah hoodie berwarna biru muda dan celana panjang berwarna biru dongker.Plak!...Sebuah tamparan keras, mendarat tepat di pipi sebelah kanan Ardiansyah. Tentu saja, orang yang menampar pipi Ardiansyah adalah Felysia. Padahal mereka sedang berada di pinggir jalan. Dan, banyak orang di sekeliling mereka. Tetapi, itu tidak menjadi penghalang buat Felysia untuk menampar Ardiansyah.Ardiansyah menyentuh pelan pipi sebelah kanannya. Sakit. Tetapi, ia sudah terbiasa dengan rasa sakit. Jadi, ia tidak terlalu mengkhawatirkannya."Apa lo gila? Kita di pinggir jalan dan banyak orang. Tapi, dengan mudahnya lo nampar gua? Urat malu lo udah putus?" tanya Ardiansyah."Orang pembohong kayak lo memang pantas dapat tamparan," ucap Felysia."Apa maksud lo?""Mau sampai lo berpura-pura, Elvano Ardiansyah Sora?"Seketika, Ardiansyah langsung tersentak

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Pertandingan Renang

    Jam 09.00. Hari ini, di SMA Nusa Bangsa akan diadakan sebuah pertandingan lomba renang. Kali ini, SMA Pelita akan melawan SMA Cipta Karya. Tentu saja, para orang tua murid juga diundang untuk melihat pertandingan itu.SMA Nusa Bangsa. Kali ini, sangat mengandalkan Hariz dan Laura. Karena, Hariz adalah ketua ekskul renang pria dan Laura adalah ketua ekskul renang putri.Sedangkan, SMA Cipta Karya. Kali ini, sangat berharap dengan Vitra dan Citra. Sepasang adik-kakak yang memiliki wajah kembar. Citra, sang kakak menjabat sebagai ketua ekskul renang putri. Sedangkan, Vitra, menjabat sebagai ketua ekskul renang pria.Kedua orang yang selama ini bisa dibilang tidak dapat dikalahkan. Apa lagi, Vitra. Laki-laki itu sudah menantang seluruh murid ekskul renang yang ia temui. Dan, selalu berakhir dengan sebuah kemenangan.Kali ini, Vitra berharap, kalau ada salah satu anggota ekskul renang SMA Nusa Bangsa bisa mengalahkannya. Ia sudah sangat muak dengan kekalahan.

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Dua kembar

    Pada detik-detik, Laura mulai tenggelam, para penonton sudah heboh. Rizky saat itu sudah ingin langsung terjun ke dalam kolam, lalu menyelamatkan anak perempuannya itu. Tetapi, langkahnya terhenti, saat ada seorang anak muda berlari melewatinya dengan wajah cemas.Dari wajah anak muda itu, sangat terlihat jelas, kalau dirinya sangat-sangat khawatir dengan Laura. Jadi, Rizky memilih untuk menghentikan langkahnya. Dan, melihat bagaimana anak muda itu menyelamatkan putrinya.Rizky mengenal baik anak muda itu. Anak muda itu adalah murid dari salah satu sahabat dekatnya yang sekarang sudah tidak ada lagi di dunia ini. Anak muda itu bernama Elvano Ardiansyah Sora."Perlihatkan ke orang tua ini, sejauh mana Aziel sudah membimbing mu," gumam Rizky.Ardiansyah langsung terjun begitu saja ke dalam kolam renang. Laura ada di lintasan nomor 4. Berada di tengah-tengah. Jadi, ia memerlukan waktu untuk mencapai tempat Laura.Tetapi, ini m

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Rizky dan Ardiansyah

    13.00. Ruangan UKS SMA Nusa Bangsa. Di sebuah kasus yang di dalam ruangan itu, terbaring lemas seorang perempuan cantik.Perempuan itu sudah sadar sedari sekitar 5 menit yang lalu. Jadi, tenaganya sudah mulai pulih sekarang. Dan, sekarang, ia hanya menunggu izin dari Vito untuk pulang ke rumah.Selain menunggu izin dari Vito. Ia juga sedang menunggu dua laki-laki yang sangat berharga baginya. Laki-laki yang pertama adalah Rizky. Dan, yang kedua adalah Ardiansyah.Ia sangat bahagia, saat teringat kejadian tadi. Ia masih ingat jelas, sebelum ia pingsan, ia melihat Ardiansyah sedang berusaha menyelamatkannya."Eh, gua dengar. Tapi, si Ardi nantangin si kembar lomba renang. Karena si kembar ngejek si Laura," ucap seseorang yang sempat melewati depan UKS.Sontak, Laura langsung mengepalkan kedua tangannya. Pandangannya langsung menatap seorang perempuan yang sedari tadi menunggunya. Perempuan itu adalah Felysia."Seperti yang lo

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Pantai

    Jam 16.00. Felysia dan Ardiansyah sudah berada di pantai yang jaraknya tidak begitu jauh dari SMP Pelita. Felysia ke sini untuk mendengarkan cerita tentang Langit. Sedangkan, Ardiansyah ke sini, untuk menceritakan kepada Felysia sedikit tentang dirinya di masa SMP. Tentu saja, Ardiansyah tidak akan bilang ke Felysia, kalau dirinya adalah Langit.Mereka berdua berdiri tepat di bibir pantai. Menatap indahnya ombak pantai. Seperti dulu lagi. Dengan orang yang sama. Dengan perasaan yang sama. Tapi, dengan sosok yang berbeda. Ardiansyah yang sekarang bukanlah Langit yang dulu.Ardiansyah yang sekarang hanyalah seorang pengecut yang tidak berani mengungkapkan identitasnya dan perasaannya sendiri. Perasaanya kepada Felysia tidak sedikit pun berubah. Masih sama seperti dulu. Dan, semakin hari, semakin menggila."Lo sama Langit dulu sering banget ke sini," ucap Ardiansyah."Ke sini? Ngapain?" tanya Felysia."Nikmati senja, beli air kelapa muda, berbincang,

    Последнее обновление : 2024-10-29
  • Sayap Felysia    Perasaan Laura

    Jam 15.00. Seperti biasanya, Ardiansyah harus menjadi guru les buat Felysia. Mengajari perempuan itu tentang ilmu fisika. Dan, memastikan, kalau perempuan itu mendapatkan nilai di atas rata-rata saat tes kenaikan kelas.Sekarang, situasinya sudah berbeda. Kalau biasanya, hanya ada Ardiansyah dan Felysia. Sekarang, ada satu orang tambahan yang ikut belajar bersama. Orang itu adalah Nindy.Benar, Nindy. Hubungan gadis kecil itu dengan Felysia sudah mulai membaik. Sekarang kedua perempuan itu sudah lebih sering saling sapa. Dan, lebih sering terlihat sedang berdua. Tentu saja, itu semua karena Ardiansyah. Ardiansyah lah yang memaksa Felysia untuk bersikap baik kepada Nindy. Dan, Ardiansyah lah yang paling berkontribusi dalam membaiknya hubungan Felysia dan Nindy.Saat ini Felysia, Nindy, dan Ardiansyah sedang berada di ruang tamu rumah Felysia. Felysia dan Nindy sedang berusaha mengerjakan soal yang diberikan Ardiansyah. Dan, Ardiansyah sedang menyibukkan diri dengan

    Последнее обновление : 2024-10-29

Latest chapter

  • Sayap Felysia    SMP Alexander

    Semua murid di SMP Alexander digegerkan dengan kabar tuan muda perusahaan Clover akan datang ke sekolah mereka.Tentu saja hal itu membuat semua warga sekolah menjadi sangat khawatir karena tiba-tiba mereka kedatangan tamu yang sangat penting.Perusahaan Clover sudah menyumbang banyak untuk SMP Alexander. Mulai dari dana, barang-barang, dan makanan. Jadi sedikit saja mereka membuat kesalahan, bisa-bisa perusahaan Clover tidak akan memberi bantuan lagi ke mereka. Dan jika itu terjadi, maka mereka akan kesusahan.Seluruh mata terpusat pada seorang gadis dan seorang laki-laki muda dengan jas hitam sedang berjalan masuk ke dalam area sekolahan.Laki-laki muda itu terlihat sangat berwibawa. Jadi sudah dipastikan kalau laki-laki itulah tuan muda yang sedang dibicarakan oleh warga sekolah. Sedangkan gadis yang sedang bersamanya itu adalah adik dari laki-laki itu."Selamat datang, Tuan Ardiansyah. Kalau boleh tau, ada urusan apa, ya? Kok datang menda

  • Sayap Felysia    Makan malam

    Makan malam keluarga Carles. Kalau biasanya cuma ada Hilda, Carles, dan Ardiansyah di meja makan. Kali ini sedikit berbeda. Karena Felysia, Nindy, Arta, Prata, dan Reza ikut dalam acara makan malam ini atas bujukan dari Ardiansyah.Tentu saja Hilda dan Carles tidak begitu masalah kalau sahabat-sahabat putranya ikut serta dalam acara makan malam ini. Mereka malah senang, karena dengan adanya mereka, Ardiansyah terlihat lebih bahagia dan sering tersenyum.Ardiansyah yang selalu terlihat tegas dan dingin. Malam ini terlihat begitu bahagia dan hangat. Sangat berubah dari hari-hari sebelumnya.Carles bahagia melihat itu. Karena akhirnya Ardiansyah menemukan bahagianya yang telah lama menghilang dari hidupnya."Katanya kamu mau tunangan. Acara tunangannya mau diadain di Indonesia atau di sini?" tanya Carles pada Ardiansyah.Ardiansyah langsung terdiam. Ia sama sekali belum memikirkan tentang tempat acara pertunangannya dengan Felysia. Karena ia pik

  • Sayap Felysia    Pulang ke rumah

    Setelah acara makannya selesai. Mereka pun melanjutkan perjalan ke rumah Ardiansyah yang letaknya tidak begitu jauh dari restoran tersebut.Karena letaknya tidak begitu jauh. Mereka hanya perlu waktu sekitar lima menit untuk sampai di rumah Ardiansyah.Dan akhirnya mereka sampai. Mobil mereka memasuki halaman rumah yang terbilang sangat luas. Di hadapan mereka sekarang berdiri sebuah rumah yang terlihat seperti istana mewah.Rumah itu terlihat sangat mewah dan megah. Sudah bisa ditebak, kalau rumah itu adalah rumah yang sangat mahal."Menurut laporan, ayah Anda sekarang masih ada di kantor. Jadi sepertinya hanya ada ibu Anda di dalam," ucap Selly saat mobil sudah berhenti sempurna."Kamu mau ikut masuk atau pulang?" tanya Ardiansyah sambil menatap Selly."Kelihatannya lebih baik saya pulang. Saya nggak begitu mau ikut campur dalam urusan ini," jawab Selly sambil memandang Ardiansyah."Oke. Biar supir ini yang nganter kamu pulang."

  • Sayap Felysia    Singapura

    Rombongan Ardiansyah sudah sampai di Singapura. Mereka keluar dari bandara untuk menanti jemputan mereka.Ada satu hal lucu yang tadi terjadi di pesawat. Tadi saat pesawatnya ingin lepas landas, Nindy sangat merasa ketakutan, sampai-sampai memeluk tubuh Ardiansyah yang duduk tepat di samping kanannya dengan erat. Gadis kecil itu belum pernah naik pesawat sekali pun. Jadi wajar saja kalau gadis itu ketakutan saat harus naik pesawat untuk yang pertama kalinya.Dan sekarang gadis kecil itu sedang tertidur pulas di gendong Ardiansyah."Yang jemput kita supir rumah atau supir kantor?" tanya Ardiansyah pada Selly yang berdiri tepat di sebelah kirinya."Dua-duanya. Jadi akan dua mobil yang akan menjemput kita," jawab Selly.Ardiansyah pun mengangguk pelan setelah mendengar jawaban Selly. Dua mobil. Mobil pertama akan dinaiki oleh dirinya, Selly, Felysia, dan Nindy. Mobil kedua akan dinaiki oleh Arta, Prata, dan Reza.Tidak lama kemudian ada d

  • Sayap Felysia    Bandara

    Hari keberangkatan Ardiansyah ke Singapura. Pesawatnya akan berangkat jam 10.00. Dan sekarang sudah jam 09.30.Ardiansyah tidak tau, kapan lagi ia akan ada kesempatan untuk kembali ke Indonesia. Kenangannya di negeri ini sangatlah banyak. Membuatnya tersiksa oleh kerinduan jika tidak cepat-cepat pulang ke negeri ini.Pekerjaannya yang banyak membuatnya sangat susah untuk mempunyai waktu luang. Tetapi karena pekerjaannya yang banyak itulah, ia bisa mengalihkan pikiran sejenak dari semua sahabatnya yang ada di Indonesia.Rasanya baru kemarin ia sampai di Indonesia. Tetapi sekarang sudah harus kembali lagi ke Singapura. Sungguh, ia ingin menikmati waktu bersama sahabat-sahabatnya lebih lama lagi."Apakah Anda akan baik-baik saja setelah ini semua?" tanya Selly sambil memberikan sebuah kaleng minuman bersoda ke Ardiansyah."Apa maksud kamu?" tanya balik Ardiansyah sambil mengambil minuman yang disodorkan oleh Selly."Semua kenangan Anda di

  • Sayap Felysia    Ajakan

    Malam yang sangat dingin. Arta, Prata, dan Reza sedang bermain kartu di bawah langit malam. Dengan beralaskan tikar dan ditemani makanan ringan, mereka membuat malam yang sepi ini menjadi malam yang sangat ramai.Walau terasa sangat ramai. Tetapi tetap saja mereka merasa ada yang kurang. Bukan makanan maupun minuman. Tetapi orangnya. Ada satu orang yang tidak hadir di malam ini dan malam-malam sebelumnya.Orang itu sudah tidak pernah muncul lima tahun belakangan ini. Membuat mereka merasakan kesepian. Karena tanpa orang itu, tidak ada lagi makanan-makanan yang enak. Cuma masakan orang itu yang bisa memuaskan perut mereka. Cuma kehadiran orang itu yang bisa memenuhi lubang di hati mereka.Permainan terhenti, saat ada sebuah motor sport berhenti tepat di dekat mereka. Pengemudi itu menggunakan helm, jadi mereka tidak bisa melihat wajah sang pengemudi motor tersebut.Pengemudi itu mematikan motornya. Dan berjalan ke arah mereka dengan sebuah kantong plastik

  • Sayap Felysia    Bertemu sahabat lama

    Pagi ini, Triana sedang mengawasi Vitra dan Citra yang sedang berlatih di kolam renang. Kali ini mereka berlatih menggunakan kolam renang umum. Karena kolam renang di rumah Triana sedang dibersihkan.Triana mengawasi kedua muridnya itu dari pinggir lapangan. Ia tersenyum kecil, saat sadar bahwa kedua muridnya itu sudah sangat berkembang dibanding saat pertama kali ia melatih mereka.Gerakan renang kedua muridnya itu sudah hampir mirip dengan gerakan ibu mereka. Jadi Triana yakin, kalau kedua muridnya itu akan baik-baik saja di masa depan. Karena level mereka sudah jauh di atasnya.Dari dua muridnya itu, ia sangat mengandalkan Citra. Karena Citra bisa sangat rileks dan fokus saat sudah ada di dalam air. Sedangkan Vitra masih sering kehilangan konsentrasi saat berenang. Itu adalah satu-satunya kekurangan Vitra.Triana menyodorkan dua botol air mineral, saat dua muridnya itu sudah sampai ujung. Muridnya itu sudah berlatih sangat keras hari ini. Jadi su

  • Sayap Felysia    Pertemuan dengan Tuan Putri

    Bel pulang sekolah berbunyi. Sontak semua murid yang ada di kelas langsung berteriak bahagia. Karena akhirnya mereka bisa lepas dari pelajaran-pelajaran yang membuat kepala mereka pusing.Seorang perempuan cantik keluar dari kelas VIII dengan sebuah senyuman di pipi manisnya. Perempuan itu adalah Nindy Carolina. Seorang siswi yang paling pintar di SMP Pelita.Bukan cuma kepintarannya saja yang membuatnya terkenal. Tetapi kecantikannya juga. Perempuan dengan para cantik itu sudah menolak banyak pria dengan alasan ingin fokus belajar. Dan saking banyaknya pria yang sudah ia tolak, ia bahkan sampai tidak bisa menyebutkannya satu per satu.Nindy berjalan ke arah luar bersama teman-temannya. Saat baru saja sampai di luar gerbang. Ia melihat banyak perempuan dari sekolahnya berkumpul di satu titik. Seakan sedang mengamati sesuatu."Itu ada apa?" tanya Nindy pada salah satu temannya."Katanya sih ada cowok ganteng banget di depan. Kayaknya lagi nung

  • Sayap Felysia    Time skip

    5 tahun setelahnya. Brian sudah menjadi seorang direktur di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang ekspor dan impor. Bisa dibilang, sekarang Brian selalu bisa membeli apa yang diinginkannya dengan mudah. Bahkan uang yang ada di tabungannya sekarang sudah tidak bisa ia habiskan dalam kurun waktu 1 Minggu. Saking banyaknya, ia sampai tidak tau lagi mau diapakan semua uang yang ada di tabungannya. Oh, iya. Sekarang ia sudah punya anak. Hikari Aurora Xenovia. Hikari adalah nama yang disarankan oleh Ardiansyah. Sedangkan Aurora adalah nama yang disarankan oleh Laura. Dan Xenovia adalah nama yang disarankan oleh Brian. Brian benar-benar menamai anaknya menggunakan nama yang disarankan oleh sahabatnya itu. Karena baginya, nama Hikari itu adalah keinginan sahabatnya sebelum sahabatnya itu dikabarkan meninggal karena sebuah tembakan. Jadi Brian dengan suka rela mengabulkan keinginan terakhir sahabatnya itu. Hari ini adalah hari y

DMCA.com Protection Status