Mendengar dia terus memuji Leon, Violet hampir ingin menendangnya lagi, "Kalau kamu masih berbicara omong kosong seperti itu, aku nggak keberatan membuatmu bisu!"Sheva mendengus, lalu memberikan apel yang sudah dikupas kepadanya.Violet menerimanya, lalu menggigitnya, "Bagaimana keadaan Mia?"Dalam beberapa hari terakhir, dia tidak sempat memeriksa rekaman pengawasan, satu karena tidak ada waktu, kedua karena tidak perlu.Sheva mengangkat bahu, "Mia sudah keracunan selama beberapa hari, Hera sudah beberapa kali memberitahu Leon untuk mencari dokter ahli untuk mengobati Mia, tapi dia nggak pernah hubungi aku.""Bukan hanya itu, Hera juga memberi tahu Leon bahwa kemungkinan racun itu berasal dari kamu, tapi sampai sekarang, Leon nggak melakukan apa-apa terhadapmu ...."Sheva ingin berkata lagi, "Bos, dia mungkin ...."Violet tidak ingin mendengar omong kosong itu, jadi dia mengambil apel yang belum dikupas dan memasukkannya ke mulutnya.Sheva buru-buru mengeluarkannya, meludah beberapa
"Kamu di sini buat apa?"Melihat pria yang tidak seharusnya muncul, namun sudah entah berapa lama ada di sana, Violet, yang akhirnya sadar langsung bertanya dengan nada tidak senang.Leon, yang sedang mencuci buah, menoleh ke arahnya.Violet baru sadar bahwa celananya belum dipakai kembali setelah mengikuti pandangan Leon.Wajahnya langsung memerah, beruntung yang dia lepaskan hanya celana luar, kalau semuanya ....Dengan ekspresi dingin, Violet menyipitkan mata, "Jadi, kamu datang ke sini cuma untuk menonton aku dibuat malu?"Leon tampaknya tidak mendengarnya, dia menyelesaikan mencuci stroberi yang belum selesai, kemudian membawa nampan buah itu ke arah Violet.Melihatnya makin mendekat, Violet yang berdiri di pintu, geser sedikit ke samping.Kalau bukan karena dia tidak ingin ada kontak fisik dengan pria itu, dia tidak akan memberi jalan.Kebencian yang ada di mata Violet, bisa dilihat dengan jelas oleh Leon, dan di matanya muncul kilatan cahaya yang sulit dipahami.Tepat saat dia m
"Kakakku memang begini. Nenek suruh dia datang untuk merawat kamu, bukan untuk bertengkar dengan kamu. Nanti aku pulang, aku akan lapor ke nenek, biar nenek marahi dia!""Nenek yang menyuruh dia datang?" Bukannya dia secara diam-diam mengawasi diriku, lalu mengetahui aku mengalami kecelakaan dan datang untuk menonton kekonyolanku?"Pagi tadi aku temani nenek untuk pemeriksaan kesehatan, kebetulan aku melihat kamu diantar dengan mobil Keluarga Wijaya. Awalnya aku mau datang melihatmu, tapi karena ada orang dari Keluarga Wijaya, jadi rasanya segan.""Di jalan pulang, kakakku menelepon menanyakan hasil pemeriksaan kesehatan nenek. Jadi, aku sekadar bilang, aku bertemu kamu di rumah sakit. Mendengar ini, nenek suruh kakakku jenguk kamu."Violet merasa seharusnya dia tidak akan datang, tapi ternyata dia datang begitu cepat. Jangan-jangan kakak laki-laki ini sudah menyesal?Loren terus berbicara sambil membuka termos dan menaruh semangkuk sup iga untuk Violet, "Kak Loren, coba cicipi, nenek
Bibi?Violet tidak pernah menyangka akan bertemu dengan bibinya yang sudah bertahun-tahun tidak dia temui di sini.Saat seluruh Keluarga Ananta tewas dalam semalam, Carmelia-lah yang mengambil kesempatan dalam kekacauan tersebut dan mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkannya.Carmelia-lah yang mengantarnya ke organisasi misterius untuk menerima pelatihan guna membalaskan dendam orang tua dan tiga kakaknya.Saat itu kalau bukan karena Carmelia, Violet mengira dia sudah mati di tangan sekumpulan bajingan kejam yang tidak berperasaan itu secara tragis seperti orang tua dan kakaknya.Carmelia adalah keluarga Violet yang paling dekat di seluruh dunia.Hanya saja hubungan keduanya tidak bisa diketahui orang luar, sehingga tidak pernah berhubungan di hadapan orang lain.Penasaran dengan apa yang bibinya lakukan di sini di tengah malam, Violet diam-diam mengikutinya.Siapa sangka dia justru kehilangan jejaknya setelah mengikuti hingga setengah jalan.Saat mulai merasa kesal, seseorang dari be
"Bukankah beberapa waktu yang lalu kamu menyuruh Sheva untuk menyampaikan pesan padaku, mengatakan kamu curiga pembunuhan yang kamu derita tiga tahun lalu, serta pembunuhan orang tua dan kakakmu tahun itu hubungannya dengan Keluarga Wijaya?""Kebencian itu bukan cuma milikmu, tapi juga milikku. Kamu nggak bisa membalasnya sendirian.""Baru-baru ini aku sengaja mendekati istri Lewis, kupikir mungkin aku bisa menemukan petunjuk berguna darinya.""Malam ini dia mengundangku ke rumahnya dan aku minum terlalu banyak, itulah sebabnya aku begadang sampai larut malam. Nggak kusangka aku akan bertemu denganmu!"Setelah membahas ini, Carmelia bertanya kepada Violet, "Apa kamu menemukan sesuatu saat menyelinap ke rumah Keluarga Wijaya pada malam hari?"Violet menggelengkan kepalanya, "Aku pergi ke ruang kerja Lewis dan nggak menemukan sesuatu yang berguna!"Carmelia menambahkan, "Mungkinkah ini nggak ada hubungannya dengan Keluarga Wijaya? Lagi pula, ayahmu punya hubungan yang cukup baik dengan L
Awalnya mengira siapa itu, ternyata itu adalah seseorang yang tidak dikenal.Pria itu sangat tinggi, mungkin sekitar 185 cm dan tubuhnya juga sangat kekar. Hanya saja kondisi kejiwaannya agak bermasalah.Dia menerjang ke arah Violet seperti orang gila sambil berteriak, "Istriku, istriku! Biarkan aku memelukmu, ayo tidur bersama!"Melihat orang itu bergegas ke arahnya, Violet langsung meluncurkan tendangan. Akan tetapi, tidak disangka orang itu benar-benar menghindar.Bagaimana seseorang dengan gangguan jiwa bisa bergerak begitu lincah?"Heh ...."Sambil mencibir, Violet berkata dengan dingin sebelum pria itu mendekat lagi, "Siapa yang mengutusmu ke sini?""Istriku, aku nggak mengerti apa yang kamu bicarakan! Aku mengantuk dan ingin tidur ....""Nggak mau bilang?"Violet tidak berbasa-basi lagi dan langsung mengambil jarum perak dari pinggangnya sebelum menusukkannya ke bagian tengah alis pria itu."Buk ...."Hanya dalam sedetik, pria itu tumbang ke lantai.Violet turun dari kasur, kemu
Orang itu nyaris pingsan setelah melihat yang di depannya adalah Violet, "Ka ... kamu tahu segalanya?"Violet mengangkat alisnya, "Aku sudah tahu apa yang harus kuketahui, tapi yang nggak seharusnya kuketahui tergantung apakah kamu bersedia menjelaskannya atau nggak.""Iya, aku bersedia!" Serangan tadi hampir membuatnya takut sampai mati. Saat ini tidak ada lagi yang lebih penting daripada nyawa."Oh, kalau begitu katakan!""Pagi ini seorang wanita berpakaian mewah datang kepadaku dan menyuruhku mencari seseorang untuk melakukan sesuatu untuknya ...."Violet menyalakan ponsel dan menunjukkan foto pria Hera, "Ini orangnya?"Pria itu melihatnya dan berkata, "Aku nggak yakin. Dia memakai topi dan masker, tapi sosoknya sangat mirip!"Violet menyimpan ponsel dan melemparkan sebuah kartu kepada pria itu, "Ada 10 miliar di dalamnya. Sudah tahu apa yang harus kamu lakukan selanjutnya, 'kan?"Pria itu berpikir sejenak sebelum bertanya kepada Violet dengan hati-hati, "Membalaskan perbuatan orang
Melihat di monitor, sedetik sebelumnya Mia meminta bantuan pada Leon dan di detik berikutnya Leon muncul. Jari-jari Violet yang memegang ponsel tanpa sadar menggenggam lebih erat.Leon muncul secepat itu, ini menunjukkan bahwa dia memang ada di rumah sakit pada saat itu.Malam-malam begini, masih pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Mia, apakah ini yang Sheva maksud dengan "tidak peduli"?Violet menyeringai dingin, lalu mematikan layar monitor.Mia juga tidak menyangka bahwa Leon akan datang secepat itu. Sewaktu Leon menyuruh Joshua mengendalikan orang-orang itu, Mia bertanya kepada Leon, "Paman, bukannya belakangan ini Paman sangat sibuk? Kenapa malam-malam begini Paman masih datang ke rumah sakit jenguk aku?""Kebetulan lewat saja."Hari ini ada seorang karyawan yang mengalami kecelakaan. Karena Rumah Sakit Lenova lebih dekat dengan kantor mereka, dia dibawa ke sini.Di perjalanan pulang, mendengar Joshua menyebutnya, dia pun memutuskan untuk mampir melihat. Bagaimanapun, karyawan it
"Carmelia, walaupun nggak ada hubungan darah, ayahku secara hukum adalah kakakmu!" Violet benar-benar tidak menyangka Carmelia akan begitu melampaui batas. Dia segera berkata, "Walaupun nggak ada ibuku, masih ada wanita lainnya.""Jangan bilang ayahku nggak menyukaimu. Walaupun dia suka, kalian juga mustahil untuk bersama!""Keluarga seperti Keluarga Ananta nggak akan pernah membiarkan hubungan nggak wajar seperti itu!""Nggak, kamu salah. Kakek dan nenekmu sama sekali nggak peduli." Carmelia menyahut dengan tegas, "Nenekmu bahkan bilang, kalau perbedaan usia antara ayahmu dan aku nggak jauh, aku bisa menjadi menantunya.""Mereka bukan orang kolot yang berpikiran sempit.""Semua ini salah ayahmu. Dia meninggalkanku dan jatuh cinta pada orang lain!""Kalian bahkan nggak pernah memulainya. Bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu sudah ditinggalkan?" sahut Violet yang merasa bahwa Carmelia memiliki masalah mental yang besar."Walaupun kami belum pernah bersama, dia pernah bilang kalau dia a
"Ya, mereka sangat baik padaku, terutama ayahmu ...."Ketika Carmelia menyebutkan Ayah Violet, ekspresi wajahnya langsung berbeda. Bagaikan bunga yang mekar saat melihat matahari, lalu dia berkata, "Aku berusia enam tahun saat aku bergabung dengan Keluarga Ananta. Dia sepuluh tahun lebih tua dariku.""Anak laki-laki yang berusia enam belas tahun itu, tingginya sudah 1,8 meter.""Sampai sekarang, aku masih ingat adegan saat pertama kali melihatnya.""Saat itu, dia sedang nggak ada di rumah saat aku dibawa pulang oleh orang tuanya. Dia bahkan belum pulang sampai waktu makan malam.""Saat aku melihatnya, aku langsung merasa sangat canggung. Aku takut dia nggak menyukaiku. Lagi pula, siapa pun nggak akan ada yang tiba-tiba ingin punya anggota baru dalam keluarganya. Terutama ada orang yang baru diadopsi oleh orang tuanya.""Aku bahkan nggak berani menatapnya. Tapi saat itu, aku sangat terkejut. Dia nggak menolakku, justru langsung menyambutku.""Alasan dia pulang terlambat bukan karena ter
Jangankan Yessy, bahkan orang lain sekali pun akan sulit menerima pukulan seperti itu.Namun, Carmelia tampaknya sama sekali tidak menyadari kesedihan Yessy. Wanita itu bahkan menambah minyak ke dalam api sambil berkata, "Kamu benar, kalau aku nggak membutuhkanmu, untuk apa aku menghubungimu!""Sejak hari di mana aku meninggalkan panti asuhan, aku sudah berencana untuk meninggalkan segalanya! Identitas masa laluku, pengalamanku dan juga kamu!"Suara Yessy tak bisa menahan gemetar dan berkata, "Aku itu kakakmu, satu-satunya saudarimu di dunia ini.""Kakak?" Carmelia tersenyum mengejek sambil menyahut, "Mulai kecil hingga dewasa, aku nggak pernah menganggapmu sebagai Kakak. Bagiku, kamu adalah orang yang paling kubenci selain ayahnya Violet!"Saat mengucapkan bagian kedua kalimatnya, Carmelia hampir menggertakkan giginya."Kamu membenciku?" Yessy hampir tidak bisa berdiri teguh, lalu menyahut, "Kita itu kakak beradik. Aku nggak tahu apa yang sudah aku lakukan sampai membuatmu membenciku.
Ketika Carmelia melihat Violet, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu kemudian menatap Yessy seraya bertanya dengan nada tidak puas, "Yessy, kamu ternyata mengkhianatiku?"Yessy terdiam.Carmelia adalah adik yang selalu Yessy percaya.Ketika sesuatu terjadi, dia justru mencurigai Yessy terlebih dahulu."Carmelia, aku adalah kakak kandungmu. Apa dalam hatimu, aku orang yang nggak kamu percaya?"Carmelia yakin bahwa Yessy telah mengkhianatinya dan bertanya, "Kalau bukan kamu, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"Setelah menyembunyikannya bertahun-tahun, Carmelia tidak bisa menerimanya saat Violet berhasil menemukannya.Yessy menatapnya dengan sedih dan menjawab, "Carmelia, aku benar-benar sudah salah menilaimu selama ini."Ketika orang tua mereka baru saja meninggal, dia dan Carmelia diantar ke rumah Nenek mereka yang berada di pedesaan. Kemudian, Nenek Sarita meninggalkan mereka.Awalnya, Paman mereka ingin membawa mereka pulang, tetapi Bibi mereka justru tidak mengizinkannya. O
Setelah mereka bertemu, Carmelia terus menangis dan mengeluh bahwa Violet akan segera mengetahui bahwa dialah pembunuhnya. Dia mengatakannya demi berusaha untuk mendapatkan simpati dari Yessy.Wajah Yessy makin pucat saat memikirkannya."Apa yang kamu lakukan dan cuma berdiri di sana? Bos menyuruhmu pergi, kenapa kamu nggak segera pergi?"Desakan Sheva langsung membuyarkan lamunan Yessy.Jadi, Violet tidak hanya sekadar asal bicara, tetapi dia benar-benar melepaskan Yessy?Melihat Yessy tidak sabar ingin meninggalkan Vila Magnolia, Violet segera memberi perintah pada Bertha, "Ikuti dia."Apa pun yang terjadi, Yessy tak kuasa menahan diri untuk menghubungi Carmelia.Sesuai dengan dugaan Violet, Yessy pasti akan menghubungi Carmelia segera setelah dia pergi, tetapi dia takut itu hanya jebakan. Bagaimanapun, Violet terlalu cerdik.Yessy sengaja menunda beberapa hari sebelum diam-diam menelepon Carmelia, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Dia selalu mengubah nomor beberapa kali.
"Bukan dia, tapi aku!" Emosi Yessy tiba-tiba menjadi tidak stabil, menunjuk dirinya sendiri seraya berseru berulang kali, "Violet, pembunuhnya itu aku. Kenapa kamu nggak percaya?""Kamu yang lebih tahu dariku, orangnya memang kamu atau bukan!" sahut Violet sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Carmelia juga sudah mengakuinya!""Dia melakukannya demi menanggung kesalahanku. Aku adalah kakaknya. Dia nggak bisa cuma melihatku mati!""Apa kamu ingat, kamu pernah bilang kalau kamu dan Carmelia nggak saling kenal?" tanya Violet dengan ekspresi licik yang menyiratkan keberhasilan.Yessy kemudian menyadari bahwa dia telah membocorkan rahasia. Dia segera menjawab, "Bukan itu yang kumaksud. Yang kumaksud adalah dia pasti sudah tahu identitasku, jadi dia datang untuk menanggung kesalahanku."Yang dimaksud dengan terlalu banyak bicara, justru akan menimbulkan banyak kesalahan ... Yessy sedang mengalaminya saat ini.Violet mendekatkan diri padanya, sorot matanya segelap malam, lalu dia berkata, "
Setelah menenangkan diri, Violet melanjutkan pencarian. Ketika sertifikat adopsi terlihat, tubuh Violet mulai gemetar tak terkendali.Dia bahkan tidak berani membukanya, karena takut melihat sesuatu yang akan membuatnya pingsan.Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, Violet perlahan meraih sertifikat adopsi tersebut.Ketika dikeluarkan dan dibuka, di sana tertulis dengan jelas bahwa Carmelia memang merupakan anak angkat. Tidak hanya terdapat sertifikat adopsi, tetapi juga surat keterangan perubahan nama.Deru napas Violet makin cepat. Carmelia baru berusia enam tahun saat baru diadopsi, jadi dia selalu tahu bahwa dia bukan anggota dari Keluarga Ananta.Carmelia bergabung dalam Keluarga Ananta saat berusia enam tahun. Apakah dia benar-benar akan menganggap anggota Keluarga Ananta sebagai kerabatnya?Violet segera pergi menemui Yessy dengan membawa berbagai dokumen.Begitu memasuki pintu, Violet melemparkan semua dokumen itu di hadapan Yessy seraya bertanya, "Apa ini orang yang
Violet tidak pernah menyangka kalau adik Yessy adalah Bibi Carmelia!Saat Violet makin melihatnya, jantungnya berdetak makin kencang.Jawabannya sepertinya akan segera keluar, tetapi Violet langsung menyangkalnya dan berkata, "Nggak mungkin, informasi ini mungkin salah!"Untuk memastikan keaslian informasi tersebut, Violet segera menelepon Leon.Leon tampaknya sudah menduga bahwa Violet akan menelepon untuk memastikan informasi. Panggilan teleponnya segera tersambung hanya setelah satu dering.Suara magnetis itu langsung masuk ke telinga Violet, "Kamu sudah melihatnya?"Violet mengerutkan kening dan bertanya, "Leon, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?""Walaupun aku nggak bisa memberitahumu dari mana asalnya, aku bisa menjamin keaslian informasinya." Leon terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sebenarnya, sejak awal aku sudah merasa kalau semuanya sangat aneh. Sepertinya Yessy sengaja mengungkapkan identitasnya. Kalau Uranus sengaja bersembunyi, dia nggak akan mungkin mudah
Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami