Orang itu nyaris pingsan setelah melihat yang di depannya adalah Violet, "Ka ... kamu tahu segalanya?"Violet mengangkat alisnya, "Aku sudah tahu apa yang harus kuketahui, tapi yang nggak seharusnya kuketahui tergantung apakah kamu bersedia menjelaskannya atau nggak.""Iya, aku bersedia!" Serangan tadi hampir membuatnya takut sampai mati. Saat ini tidak ada lagi yang lebih penting daripada nyawa."Oh, kalau begitu katakan!""Pagi ini seorang wanita berpakaian mewah datang kepadaku dan menyuruhku mencari seseorang untuk melakukan sesuatu untuknya ...."Violet menyalakan ponsel dan menunjukkan foto pria Hera, "Ini orangnya?"Pria itu melihatnya dan berkata, "Aku nggak yakin. Dia memakai topi dan masker, tapi sosoknya sangat mirip!"Violet menyimpan ponsel dan melemparkan sebuah kartu kepada pria itu, "Ada 10 miliar di dalamnya. Sudah tahu apa yang harus kamu lakukan selanjutnya, 'kan?"Pria itu berpikir sejenak sebelum bertanya kepada Violet dengan hati-hati, "Membalaskan perbuatan orang
Melihat di monitor, sedetik sebelumnya Mia meminta bantuan pada Leon dan di detik berikutnya Leon muncul. Jari-jari Violet yang memegang ponsel tanpa sadar menggenggam lebih erat.Leon muncul secepat itu, ini menunjukkan bahwa dia memang ada di rumah sakit pada saat itu.Malam-malam begini, masih pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Mia, apakah ini yang Sheva maksud dengan "tidak peduli"?Violet menyeringai dingin, lalu mematikan layar monitor.Mia juga tidak menyangka bahwa Leon akan datang secepat itu. Sewaktu Leon menyuruh Joshua mengendalikan orang-orang itu, Mia bertanya kepada Leon, "Paman, bukannya belakangan ini Paman sangat sibuk? Kenapa malam-malam begini Paman masih datang ke rumah sakit jenguk aku?""Kebetulan lewat saja."Hari ini ada seorang karyawan yang mengalami kecelakaan. Karena Rumah Sakit Lenova lebih dekat dengan kantor mereka, dia dibawa ke sini.Di perjalanan pulang, mendengar Joshua menyebutnya, dia pun memutuskan untuk mampir melihat. Bagaimanapun, karyawan it
Violet tersenyum manis pada Pak Dimas, "Kakek Dimas, Anda terlalu merendah ...."Saat itu, Violet tiba-tiba menutup mulutnya, Pak Dimas melihatnya dan segera bertanya, "Ada apa, nggak enak badan?""Bukan ...." Violet menggelengkan kepala, "Cumanya, denganku, seharusnya aku nggak panggil Anda seperti tadi.""Jangan bicara omong kosong!" kata Pak Dimas, "Kamu adalah penyelamat hidupku, kalau bukan karena kamu kemarin, aku, orang tua ini, mungkin sudah nggak ada di dunia ini. Kamu mau memanggilku Kakek, aku malah sangat senang!"Begitu mengatakan itu, Pak Dimas tiba-tiba berhenti sejenak, "Aku kebetulan nggak punya cucu perempuan, bagaimana kalau kamu jadi cucu angkatku?""Ini ... ini nggak baik, aku 'kan cuma orang biasa ....""Kenapa nggak baik, aku sekarang juga akan telepon Lewis!"Pak Dimas berkata sambil meminta pelayan yang berdiri di samping untuk menelepon Lewis.Tak lama kemudian, Lewis datang dan berkata pada Pak Dimas, "Ayah, aku tahu Anda sangat berterima kasih pada Bu Violet
Violet terus mengejar bayangan hitam itu, hampir dengan kecepatan tertinggi yang bisa dicapainya. Akan tetapi, dia tetap tertinggal sedikit dari lawannya.Kecepatannya di organisasi adalah yang tercepat, hampir tidak ada yang bisa lolos darinya, jadi tampaknya orang ini juga tidak bisa kabur!Meskipun dia cepat, itu tetap sia-sia!Violet terus mengejar sambil berteriak kepada orang itu, "Berhenti sekarang, kamu masih punya kesempatan untuk bertahan hidup.""Hah ...."Suara orang itu, yang telah diproses secara khusus, penuh dengan penghinaan, "Bu Violet, apa Anda nggak merasa bahwa bualan Anda terlalu cepat diucapkan? Kalau mau bunuh aku, kamu harus kejar aku terlebih dahulu."Violet mempercepat lagi, "Kamu yang terlalu cepat berbangga diri!"Orang itu juga mempercepat langkahnya, berusaha luput dari kejaran. Setelah berlari melewati beberapa jalan, orang itu bersembunyi di sebuah pabrik terbengkalai."Keluar ...."Di halaman pabrik, Violet dengan santai mengambil sebuah batangan besi
"Pah! Pah! Pah!"Suara tepuk tangan menggema di seluruh ruang lobi lantai satu, "Memang pantas jadi pembunuh nomor satu dunia, keterampilan Bu Violet memang luar biasa!""Bu Violet, teruskan, semoga kamu bisa berikan penampilan yang lebih menarik lagi!"Violet hanya membungkamSialan, ini apa, orang itu pikir dia sedang menonton pertunjukan sirkus?Huh!Nanti, begitu aku menemukannya, aku pasti akan menekan mulut busuk itu ke tanah dan menggosoknya berkali-kali!Di sini tidak ada tangga, untuk naik ke lantai atas hanya bisa menggunakan lift.Namun, lift ini menggunakan kode sandi, dan itu adalah kode yang sangat sulit untuk dibuka.Sebenarnya, ini bukan keahlian Violet.Noah lebih ahli dalam hal ini, karena dia bisa mengekstrak sidik jari.Apa pun yang disentuh, dia bisa mengekstrak semua sidik jarinya, bahkan jika sudah dibersihkan, dia masih bisa melakukannya.Saat seperti ini, jika dia ada di sini, dengan dua tetes cairan obat saja, dia bisa langsung menunjukkan tombol yang tertekan
Violet tidak menyangka akan bertemu dengan Leon di sini.Melihat pria di depannya, alis Violet mengernyit lebih dalam, "Kapan kamu datang, atau apa kamu memang sudah ada di sini?"Jadi, pria yang dia kejar sepanjang malam ini adalah Leon?Menyadari kemungkinan ini, pandangan Violet terhadap Leon menjadi dingin dengan sedikit kerumitan.Jika memang dia, berarti ....Leon juga tidak menyangka akan bertemu dengan Violet di sini, "Itulah yang ingin aku tanyakan padamu!"Selama tiga tahun ini, dia sebenarnya terus mencari orang yang menjebaknya tiga tahun lalu.Malam ini, Joshua mendapat informasi yang akurat bahwa ada petunjuk ditemukan di sini, jadi dia datang dengan cepat di bawah sinar bulan.Perhitungan tiga tahun yang lalu, meskipun orang itu hanya memberinya racun dan tidak melakukan hal lainnya, Leon tidak bisa begitu saja melupakan kejadian itu.Selain itu, dia juga curiga bahwa kejadian itu mungkin terkait dengan pembunuh yang membunuh orang tuanya.Meskipun orang tuanya meninggal
Leon belum sempat berbicara, Violet sudah berkata lagi, "Apa pun alasannya, Pak Leon, apa kamu nggak merasa terlalu otoriter?""Sepertinya tempat ini bukan wilayah Grup Jiwono, aku rasa aku nggak perlu memberitahumu sebelum datang, 'kan?"Setelah berkata begitu, Violet melepaskan lengannya dari genggaman Leon, lalu pergi tanpa menoleh.Leon berdiri di tempat, menatap sosok Violet yang makin menjauh, dengan mata yang gelap berkilau dengan cahaya yang dalam, "Violet, sebenarnya ada berapa banyak rahasia yang nggak aku ketahui tentangmu?"Violet berjalan kembali mengikuti jalur yang sama.Sebenarnya, Violet ingin mengirim pesan ke Sheva agar dia datang menjemput, tetapi ponselnya kehabisan baterai, jadi dia hanya bisa berjalan kembali seperti sebelumnya ....Tiba-tiba, pandangannya beralih, dan Violet kembali ke hadapan Leon, mengulurkan tangannya, "Serahkan!"Leon menjadi bingung."Kunci mobil!""Untuk apa?""Tentu saja untuk mengendarainya!" Violet merasa kali ini dia baru menyadari bah
Jika ponselnya ada baterai, jika kakinya tidak sakit, Violet pasti akan membalas Leon, "Siapa yang peduli!"Namun, tidak ada "jika", ponselnya memang kehabisan baterai, dan kakinya masih sakit, jadi akhirnya dia hanya menarik tangannya, tidak mengatakan apa-apa, dan menatap Leon dengan tajam.Seperti sebelumnya, Violet tetap duduk di kursi penumpang depan.Karena tidak ingin berbicara dengan pria itu, dan pada kenyataannya, mereka tidak punya banyak topik yang bisa dibicarakan, Violet langsung menutup matanya setelah masuk ke dalam mobil.Awalnya hanya berpura-pura tidur, tetapi siapa sangka dia akhirnya tertidur tanpa sadar.Sampai tubuhnya tiba-tiba terangkat, dia terbangun dengan kaget.Ketika itu, matanya bertemu dengan mata Leon yang terkulai. Untuk sesaat, sikap ketajaman dan penuh kewaspadaan Violet terhadap pria itu telah berkurang. Walau begitu, dirinya tetap menunjukkan perasaan tidak senang. Dia bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?""Sudah bangun?" Leon menjawabnya denga
"Carmelia, walaupun nggak ada hubungan darah, ayahku secara hukum adalah kakakmu!" Violet benar-benar tidak menyangka Carmelia akan begitu melampaui batas. Dia segera berkata, "Walaupun nggak ada ibuku, masih ada wanita lainnya.""Jangan bilang ayahku nggak menyukaimu. Walaupun dia suka, kalian juga mustahil untuk bersama!""Keluarga seperti Keluarga Ananta nggak akan pernah membiarkan hubungan nggak wajar seperti itu!""Nggak, kamu salah. Kakek dan nenekmu sama sekali nggak peduli." Carmelia menyahut dengan tegas, "Nenekmu bahkan bilang, kalau perbedaan usia antara ayahmu dan aku nggak jauh, aku bisa menjadi menantunya.""Mereka bukan orang kolot yang berpikiran sempit.""Semua ini salah ayahmu. Dia meninggalkanku dan jatuh cinta pada orang lain!""Kalian bahkan nggak pernah memulainya. Bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu sudah ditinggalkan?" sahut Violet yang merasa bahwa Carmelia memiliki masalah mental yang besar."Walaupun kami belum pernah bersama, dia pernah bilang kalau dia a
"Ya, mereka sangat baik padaku, terutama ayahmu ...."Ketika Carmelia menyebutkan Ayah Violet, ekspresi wajahnya langsung berbeda. Bagaikan bunga yang mekar saat melihat matahari, lalu dia berkata, "Aku berusia enam tahun saat aku bergabung dengan Keluarga Ananta. Dia sepuluh tahun lebih tua dariku.""Anak laki-laki yang berusia enam belas tahun itu, tingginya sudah 1,8 meter.""Sampai sekarang, aku masih ingat adegan saat pertama kali melihatnya.""Saat itu, dia sedang nggak ada di rumah saat aku dibawa pulang oleh orang tuanya. Dia bahkan belum pulang sampai waktu makan malam.""Saat aku melihatnya, aku langsung merasa sangat canggung. Aku takut dia nggak menyukaiku. Lagi pula, siapa pun nggak akan ada yang tiba-tiba ingin punya anggota baru dalam keluarganya. Terutama ada orang yang baru diadopsi oleh orang tuanya.""Aku bahkan nggak berani menatapnya. Tapi saat itu, aku sangat terkejut. Dia nggak menolakku, justru langsung menyambutku.""Alasan dia pulang terlambat bukan karena ter
Jangankan Yessy, bahkan orang lain sekali pun akan sulit menerima pukulan seperti itu.Namun, Carmelia tampaknya sama sekali tidak menyadari kesedihan Yessy. Wanita itu bahkan menambah minyak ke dalam api sambil berkata, "Kamu benar, kalau aku nggak membutuhkanmu, untuk apa aku menghubungimu!""Sejak hari di mana aku meninggalkan panti asuhan, aku sudah berencana untuk meninggalkan segalanya! Identitas masa laluku, pengalamanku dan juga kamu!"Suara Yessy tak bisa menahan gemetar dan berkata, "Aku itu kakakmu, satu-satunya saudarimu di dunia ini.""Kakak?" Carmelia tersenyum mengejek sambil menyahut, "Mulai kecil hingga dewasa, aku nggak pernah menganggapmu sebagai Kakak. Bagiku, kamu adalah orang yang paling kubenci selain ayahnya Violet!"Saat mengucapkan bagian kedua kalimatnya, Carmelia hampir menggertakkan giginya."Kamu membenciku?" Yessy hampir tidak bisa berdiri teguh, lalu menyahut, "Kita itu kakak beradik. Aku nggak tahu apa yang sudah aku lakukan sampai membuatmu membenciku.
Ketika Carmelia melihat Violet, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu kemudian menatap Yessy seraya bertanya dengan nada tidak puas, "Yessy, kamu ternyata mengkhianatiku?"Yessy terdiam.Carmelia adalah adik yang selalu Yessy percaya.Ketika sesuatu terjadi, dia justru mencurigai Yessy terlebih dahulu."Carmelia, aku adalah kakak kandungmu. Apa dalam hatimu, aku orang yang nggak kamu percaya?"Carmelia yakin bahwa Yessy telah mengkhianatinya dan bertanya, "Kalau bukan kamu, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"Setelah menyembunyikannya bertahun-tahun, Carmelia tidak bisa menerimanya saat Violet berhasil menemukannya.Yessy menatapnya dengan sedih dan menjawab, "Carmelia, aku benar-benar sudah salah menilaimu selama ini."Ketika orang tua mereka baru saja meninggal, dia dan Carmelia diantar ke rumah Nenek mereka yang berada di pedesaan. Kemudian, Nenek Sarita meninggalkan mereka.Awalnya, Paman mereka ingin membawa mereka pulang, tetapi Bibi mereka justru tidak mengizinkannya. O
Setelah mereka bertemu, Carmelia terus menangis dan mengeluh bahwa Violet akan segera mengetahui bahwa dialah pembunuhnya. Dia mengatakannya demi berusaha untuk mendapatkan simpati dari Yessy.Wajah Yessy makin pucat saat memikirkannya."Apa yang kamu lakukan dan cuma berdiri di sana? Bos menyuruhmu pergi, kenapa kamu nggak segera pergi?"Desakan Sheva langsung membuyarkan lamunan Yessy.Jadi, Violet tidak hanya sekadar asal bicara, tetapi dia benar-benar melepaskan Yessy?Melihat Yessy tidak sabar ingin meninggalkan Vila Magnolia, Violet segera memberi perintah pada Bertha, "Ikuti dia."Apa pun yang terjadi, Yessy tak kuasa menahan diri untuk menghubungi Carmelia.Sesuai dengan dugaan Violet, Yessy pasti akan menghubungi Carmelia segera setelah dia pergi, tetapi dia takut itu hanya jebakan. Bagaimanapun, Violet terlalu cerdik.Yessy sengaja menunda beberapa hari sebelum diam-diam menelepon Carmelia, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Dia selalu mengubah nomor beberapa kali.
"Bukan dia, tapi aku!" Emosi Yessy tiba-tiba menjadi tidak stabil, menunjuk dirinya sendiri seraya berseru berulang kali, "Violet, pembunuhnya itu aku. Kenapa kamu nggak percaya?""Kamu yang lebih tahu dariku, orangnya memang kamu atau bukan!" sahut Violet sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Carmelia juga sudah mengakuinya!""Dia melakukannya demi menanggung kesalahanku. Aku adalah kakaknya. Dia nggak bisa cuma melihatku mati!""Apa kamu ingat, kamu pernah bilang kalau kamu dan Carmelia nggak saling kenal?" tanya Violet dengan ekspresi licik yang menyiratkan keberhasilan.Yessy kemudian menyadari bahwa dia telah membocorkan rahasia. Dia segera menjawab, "Bukan itu yang kumaksud. Yang kumaksud adalah dia pasti sudah tahu identitasku, jadi dia datang untuk menanggung kesalahanku."Yang dimaksud dengan terlalu banyak bicara, justru akan menimbulkan banyak kesalahan ... Yessy sedang mengalaminya saat ini.Violet mendekatkan diri padanya, sorot matanya segelap malam, lalu dia berkata, "
Setelah menenangkan diri, Violet melanjutkan pencarian. Ketika sertifikat adopsi terlihat, tubuh Violet mulai gemetar tak terkendali.Dia bahkan tidak berani membukanya, karena takut melihat sesuatu yang akan membuatnya pingsan.Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, Violet perlahan meraih sertifikat adopsi tersebut.Ketika dikeluarkan dan dibuka, di sana tertulis dengan jelas bahwa Carmelia memang merupakan anak angkat. Tidak hanya terdapat sertifikat adopsi, tetapi juga surat keterangan perubahan nama.Deru napas Violet makin cepat. Carmelia baru berusia enam tahun saat baru diadopsi, jadi dia selalu tahu bahwa dia bukan anggota dari Keluarga Ananta.Carmelia bergabung dalam Keluarga Ananta saat berusia enam tahun. Apakah dia benar-benar akan menganggap anggota Keluarga Ananta sebagai kerabatnya?Violet segera pergi menemui Yessy dengan membawa berbagai dokumen.Begitu memasuki pintu, Violet melemparkan semua dokumen itu di hadapan Yessy seraya bertanya, "Apa ini orang yang
Violet tidak pernah menyangka kalau adik Yessy adalah Bibi Carmelia!Saat Violet makin melihatnya, jantungnya berdetak makin kencang.Jawabannya sepertinya akan segera keluar, tetapi Violet langsung menyangkalnya dan berkata, "Nggak mungkin, informasi ini mungkin salah!"Untuk memastikan keaslian informasi tersebut, Violet segera menelepon Leon.Leon tampaknya sudah menduga bahwa Violet akan menelepon untuk memastikan informasi. Panggilan teleponnya segera tersambung hanya setelah satu dering.Suara magnetis itu langsung masuk ke telinga Violet, "Kamu sudah melihatnya?"Violet mengerutkan kening dan bertanya, "Leon, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?""Walaupun aku nggak bisa memberitahumu dari mana asalnya, aku bisa menjamin keaslian informasinya." Leon terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sebenarnya, sejak awal aku sudah merasa kalau semuanya sangat aneh. Sepertinya Yessy sengaja mengungkapkan identitasnya. Kalau Uranus sengaja bersembunyi, dia nggak akan mungkin mudah
Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami