Leon belum sempat berbicara, Violet sudah berkata lagi, "Apa pun alasannya, Pak Leon, apa kamu nggak merasa terlalu otoriter?""Sepertinya tempat ini bukan wilayah Grup Jiwono, aku rasa aku nggak perlu memberitahumu sebelum datang, 'kan?"Setelah berkata begitu, Violet melepaskan lengannya dari genggaman Leon, lalu pergi tanpa menoleh.Leon berdiri di tempat, menatap sosok Violet yang makin menjauh, dengan mata yang gelap berkilau dengan cahaya yang dalam, "Violet, sebenarnya ada berapa banyak rahasia yang nggak aku ketahui tentangmu?"Violet berjalan kembali mengikuti jalur yang sama.Sebenarnya, Violet ingin mengirim pesan ke Sheva agar dia datang menjemput, tetapi ponselnya kehabisan baterai, jadi dia hanya bisa berjalan kembali seperti sebelumnya ....Tiba-tiba, pandangannya beralih, dan Violet kembali ke hadapan Leon, mengulurkan tangannya, "Serahkan!"Leon menjadi bingung."Kunci mobil!""Untuk apa?""Tentu saja untuk mengendarainya!" Violet merasa kali ini dia baru menyadari bah
Jika ponselnya ada baterai, jika kakinya tidak sakit, Violet pasti akan membalas Leon, "Siapa yang peduli!"Namun, tidak ada "jika", ponselnya memang kehabisan baterai, dan kakinya masih sakit, jadi akhirnya dia hanya menarik tangannya, tidak mengatakan apa-apa, dan menatap Leon dengan tajam.Seperti sebelumnya, Violet tetap duduk di kursi penumpang depan.Karena tidak ingin berbicara dengan pria itu, dan pada kenyataannya, mereka tidak punya banyak topik yang bisa dibicarakan, Violet langsung menutup matanya setelah masuk ke dalam mobil.Awalnya hanya berpura-pura tidur, tetapi siapa sangka dia akhirnya tertidur tanpa sadar.Sampai tubuhnya tiba-tiba terangkat, dia terbangun dengan kaget.Ketika itu, matanya bertemu dengan mata Leon yang terkulai. Untuk sesaat, sikap ketajaman dan penuh kewaspadaan Violet terhadap pria itu telah berkurang. Walau begitu, dirinya tetap menunjukkan perasaan tidak senang. Dia bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?""Sudah bangun?" Leon menjawabnya denga
Loren mengangguk di samping, "Ya, Kak Violet, begitu nenek dengar kamu pulang, dia langsung gelisah. Saat turun tangga, dia hampir jatuh, khawatir kalau terlambat sedikit saja, nggak bisa bertemu kamu."Itulah mengapa Violet tidak pernah datang mengunjungi nenek, karena dia takut hal ini terjadi.Yang seharusnya datang akhirnya datang, tetapi Violet tidak bisa mengiakan, "Nenek, aku juga sangat rindu Nenek, tapi belakangan ini aku agak sibuk. Setelah urusanku selesai, aku akan temani Nenek dengan baik, bagaimana?"Bukan karena tidak ingin tinggal, tetapi karena takut!Setelah insiden percobaan pembunuhan dan keracunan terhadap Adis, Violet khawatir orang yang berada di baliknya akan mengalihkan sasaran ke nenek.Terutama, setelah malam ini ....Melihat kekuatan lawan, Violet makin khawatir.Selain itu, mereka sengaja menghasut hubungan antara dia dan Leon, siapa tahu mereka benar-benar akan memanfaatkan nenek.Jadi, sebelum masalah ini selesai, dia tidak bisa terlalu dekat dengan nenek
Malam ini Violet benar-benar telah memperbarui pemahaman Leon tentang dirinya.Dia menguasai seni bela diri dan bisa mengendarai sepeda motor. Harus diketahui dalam tiga tahun terakhir ini, tetapi dia adalah wanita yang selalu berbicara dengan lembut.Apakah dia memang berpura-pura selama tiga tahun tanpa ada tujuan?Lalu mengapa malam ini dia ada di sana?Sorot mata Leon menjadi muram dan dia menelepon Joshua, "Utus seseorang untuk mengikuti Violet 24 jam sehari!"...Rumah Keluarga Hardi.Kembali ke kamar, Violet tertegun selama beberapa saat begitu pintu terbuka dan melihat Adis, "Ini sudah larut, kok belum tidur?""Kamu belum pulang dan aku nggak bisa menghubungimu. Aku agak khawatir." Adis menatap Violet dari atas ke bawah dengan khawatir, "Kamu nggak terluka, 'kan?"Violet menutup pintu dan berjalan masuk. Dia menuang segelas air lebih dulu dan menengadahkan kepala untuk minum sebelum menjawab, "Nggak, ini sudah larut. Aku akan mengantarmu kembali ke kamarmu untuk istirahat."Vio
Violet langsung melemparkan daftar itu ke wajahnya dan berkata, "Kalau nggak ada kerjaan, pergi cari Bertha!""Bisa panggil dia dengan benar nggak?""Dia sudah menunggumu selama bertahun-tahun, kenapa nggak boleh disebut?" Violet merasa kasihan pada Bertha, "Nggak ada yang akan selalu diam. Jangan menyesal kelak setelah orang itu sudah pergi."Sheva tidak ingin melanjutkan topik ini, jadi dia berdiri dan pergi, "Kalau Leon masih nggak menghubungi Keluarga Lenova, aku akan bertindak."Dia telah menunggu Leon menghubungi dokter sakti untuk menawar racun Mia, tetapi beberapa hari berlalu dan tidak ada pergerakan apa pun.Sheva berkata kalau dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi.Violet mengerti Sheva ingin membalas dendam pada Keluarga Lenova, tetapi ....Violet berkata kepada Sheva yang berjalan ke pintu, "Tunggu sebentar lagi!"Setelah bekerja bersama selama bertahun-tahun, Sheva bisa mengetahui apa yang ingin diungkapkan Violet hanya dengan satu pandangan, "Kurasa seharusnya Mia suda
Leon mengutus orang untuk mengikuti Violet selama beberapa hari. Pada dasarnya kalau tidak berada di rumah Keluarga Hardi, dia pasti berada di Grup Hardi dua tempat ini.Satu-satunya hal lain adalah pergi ke rumah Keluarga Wijaya.Sekarang dia adalah cucu angkat Pak Dimas, wajar kalau dia keluar masuk Keluarga Wijaya.Melihat Leon menatap map itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Joshua bertanya dengan waspada, "Pak, apa masih perlu mengikutinya?"Leon mengangkat matanya dan menatap Joshua, "Bagaimana menurutmu?""..." Jawaban yang sulit untuk dijawab lagi.Lupakan saja, dia tidak akan bertanya.Joshua berbalik dan berjalan keluar. Sesampainya di pintu, dia nyaris menabrak sekretaris yang kebetulan mendorong pintu masuk."Pak Joshua, ini undangan yang baru saja dikirim oleh Keluarga Wijaya."Joshua mengambilnya dan berjalan kembali ke meja Leon, "Undangan dari Keluarga Wijaya."Leon mengambil dan membukanya, sepasang mata gelapnya langsung berubah.Melihat ini, Joshua berjinjit untuk
Lalu teringat tatapan dingin terhadap kakaknya ....Loren yang marah mengeluarkan ponsel untuk mengambil beberapa foto dan mengirimkannya ke Leon.Karena Loren merasa tidak nyaman, jangan harap Leon bisa merasa lebih baik. Dia tidak percaya pria itu sama sekali tidak menyesal.Leon yang sedang bergegas ke rumah Keluarga Wijaya mendengar ponselnya di samping berdering beberapa kali tanpa berniat untuk melihatnya.Biasanya saat ponsel terus berdering, sebagian besar itu adalah pesan dari Loren dan hanya omong kosong yang tidak berguna, jadi dia tidak perlu memedulikannya.Dengan begini, Leon baru melihat ponselnya setelah tiba di pintu rumah Keluarga Wijaya.Leon melihat serangkaian notifikasi gambar sebagai sampah dan langsung menggulirkan layar. Dia menyimpan ponselnya ke dalam saku, kemudian keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah Keluarga Wijaya."Paman ...."Sebelum bisa mengambil dua langkah, Leon mendengar suara Mia dari belakang, diikuti orang yang datang dan meraih lengan ka
Masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum perjamuan resmi dimulai, tetapi hampir semua tamu yang seharusnya datang sudah tiba.Selebriti dari semua kalangan berkumpul untuk berbaur dan bercengkerama. Tempat itu terlihat sangat luar biasa.Kalau harus dikatakan, Keluarga Wijaya memang cukup berkuasa.Pak Dimas telah terlibat dalam politik sejak generasi ayahnya dan menjadi lebih makmur setelah tiba giliran Lewis.Seperti kata pepatah, kekuasaan adalah segalanya. Jadi Keluarga Jiwono yang telah menjadi pusat perhatian pun masih harus menghormati Keluarga Wijaya, belum lagi yang lain.Violet berdiri di luar kerumunan dengan tangan terlipat di depan dada, tatapannya bagaikan sinar-X saat mengamati sekelompok tamu yang mengobrol dan tertawa.Ingin melihat apakah ada sesuatu yang bisa ditemukan di antara mereka."Nona ...."Seorang pelayan datang dari belakang dan Violet berbalik, "Ada apa?""Pak Dimas bilang dia ingin memberitahumu sesuatu dan memintamu pergi ke ruang kerjanya."Pelayan
"Kalimat yang sebelumnya?" Loren berpikir dengan cermat, "Aku juga sangat penasaran seperti apa pemilik liontin giok berbentuk burung feniks itu?""..." Jadi penyelamat yang Leon cari adalah dirinya?Setelah mengakhiri panggilan, Violet tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.Ternyata lebih dari tiga tahun lalu, keduanya terkena obat secara bersamaan dan menjadi penawar satu sama lain.Sebenarnya liontin itu tidak hilang, melainkan khusus ditinggalkan untuk Leon setelahnya.Violet tidak pernah suka berhutang budi. Saat itu Leon membantunya dan dia tidak memiliki apa-apa selain liontin giok, jadi dia menyerahkan liontin itu kepadanya.Liontin itu diukir sendiri oleh kakeknya saat dia lahir.Keluarga Ananta memiliki lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan, sehingga kelahirannya mengundang perhatian semua orang.Awalnya dia memberikan liontin giok ini sebagai pelunasan utang, tetapi siapa tahu semakin dia membaca laporan Leon, dia menjadi semakin gelisah.Itu adalah pertama kaliny
Leon mencari seseorang untuk membuat liontin giok sesuai dengan gambar Mia dan mengeluarkan pemberitahuan hadiah.Siapa pun yang bisa memberikan petunjuk tentang liontin giok tersebut akan menerima hadiah uang tunai sebesar 40 miliar.Setelah melihatnya, Falcon langsung merasakan bahaya di dalam hatinya, "Sepertinya kali ini Leon harus mencari wanita itu!"Dia memerintahkan anak buahnya, "Violet nggak boleh tahu Leon sedang mencarinya!"Harus dikatakan kalau dia masih meremehkan Mia. Wanita itu benar-benar bisa menggambar liontin giok ini.Bahkan digambar juga hampir sama persis.Yang dibuat khusus oleh Leon terlihat sama persis seperti aslinya.Dia paling tahu betapa pentingnya liontin giok itu bagi Violet.Kalau Violet melihatnya, dia pasti akan menemui Leon untuk memintanya.Saat itu Leon pun akan tahu wanita itu adalah Violet.Semua kerja kerasnya pun akan sia-sia.Falcon menjadi semakin ingin menghabisi Leon.Selama Leon hidup satu hari, masih ada kemungkinan dia bisa bersama Viol
"Sejak awal aku cuma bertemu dengannya dua kali, makanya aku nggak tahu banyak tentang dia."Yang Mia katakan bukanlah kebenaran sepenuhnya.Memang benar dia jarang berhubungan dengan Mia. Yang salah adalah ....Meskipun jarang berhubungan, dia masih memiliki pemahaman tertentu tentang Mia.Mana mungkin seseorang yang bisa menipu keponakannya sendiri dianggap sebagai orang baik?Leon juga cukup percaya dengan perkataan Mia, "Apakah dia cuma nggak mau Violet bersamaku tanpa ada tujuan lain seperti yang dia katakan?""Seharusnya nggak ada ...." Saat berbicara, Mia tidak berani langsung bertatapan dengan Leon, "Bagaimanapun, dia adalah bibi kandung Violet. Mana mungkin dia bisa benar-benar menyakitinya? Dia cuma merasa kamu bukan pasangan yang cocok, jadi dia nggak mau Violet punya hubungan denganmu lagi."Leon hanya melirik ke arah Mia tanpa melanjutkan topik ini, "Kamu masih ingat bentuk liontin giok itu?"Mia mengangguk, "Ingat!"Leon menambahkan, "Gambarkan!"Mia mencari pena dan kert
"Sebenarnya aku nggak tahu siapa yang menyelamatkanmu ...."Sebelum bisa menyelesaikan ucapannya, Leon mencekik lehernya, "Mau mempermainkanku?"Mia langsung melepas tangan Leon dan berkata, "Bi ... biarkan aku selesaikan ucapanku dulu ...."Leon baru melepaskan tangannya dan berkata, "Katakan!""Saat bertemu denganmu, kamu sedang dalam keadaan koma. Kamu nggak mengenakan apa-apa selain celana dalam ...."Mia berusaha keras mengingat kejadian saat itu, "Meski kamu belum pernah muncul di depan umum, aku tetap tahu siapa kamu dari ayahku.""Selain itu, kamu sangat tampan. Aku pun jatuh cinta padamu cuma dengan sekali pandang dan mulai muncul pikiran yang nggak seharusnya ada.""Aku menelanjangi diriku dan berbaring bersamamu!""Setelah itu, kamu benar-benar menganggapku sebagai penyelamatmu seperti yang kuinginkan dan berjanji untuk menikah denganku, tapi siapa sangka Violet akan muncul ...."Mia dipenuhi kebencian saat membahas Violet, "Kalau bukan gara-gara dia, kita pasti sudah lama m
Setelah ditolak oleh Violet, hati Leon terasa sangat sakit, "Alasan kenapa aku membawa Mia pergi itu karena dia punya jawaban yang selama ini kucari ...."Leon menjelaskan mengapa dia membawa pergi Mia setelahnya.Setelah berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Aku nggak pernah jatuh cinta dengan Mia, hanya saja dia menyelamatkanku tiga tahun lalu.""Dia menyelamatkanku dan mustahil bagiku untuk nggak membalas kebaikannya. Sejak awal aku cuma berterima kasih padanya!"Violet mendengarkan dengan tenang. Setelah Leon selesai berbicara, dia bertanya, "Masih ada masalah lain?"Mendengar ucapan Violet yang cuek, rasa sakit di hati Leon semakin memburuk, "Violet, aku ....""Aku mengantuk. Aku akan tutup dulu kalau nggak ada yang lain!" Violet tidak memberi Leon kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya.Dia tahu semua yang akan Leon katakan.Tidak pantas bagi mereka untuk membicarakan topik itu, jadi dia tidak perlu mengatakannya.Sebelum mengakhiri panggilan, Violet menamb
Violet tidak pernah menyangka Carmelia akan menyebutkan hal ini dalam catatan bunuh dirinya.Bisa dilihat dia sangat menyukai Falcon, tetapi ....Violet langsung menyimpan catatan bunuh diri itu setelah merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tetapi sepasang tangan besar terulur dan mengambilnya dengan paksa.Falcon membaca catatan bunuh diri dan berkata tanpa malu, "Harus kuakui kalau penilaian bibimu jauh lebih baik daripada kamu!"Violet mengambil catatan bunuh diri itu lagi, kemudian melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berbalik dan bersiap untuk naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Falcon.Falcon mengejarnya, "Dik, tiga hari lagi adalah hari baik. Bagaimana kalau kita menikah di hari itu?"Violet langsung menghentikan langkahnya, "Jangan katakan apa yang nggak seharusnya dikatakan! Mulutmu adalah harimaumu!""Kenapa? Nggak mau mengaku?" Falcon mengatupkan bibirnya, "Hari itu di kantor, kamu sendiri mengakui kalau kamu adalah pacarku dan sekarang
Orang itu datang ke sisinya dan membungkuk pada jasad Carmelia.Meskipun tidak mengalihkan pandangannya, Violet bisa melihat orang itu dari sudut matanya.Melihatnya memakai topeng, dia mencibir, "Gila!"Identitasnya sudah terungkap, tetapi dia malah memakai topengnya lagi. Apa lagi kalau bukan gila?Pria itu menoleh setelah mendengar ini, "Kenapa? Aku nggak layak memberi penghormatan?"Violet mengabaikannya.Lagi pula, obrolan mereka tidak pernah menyambung.Melihat Violet diam, pria itu berdiri dengan tenang.Awalnya Violet tidak ingin berbicara dengan pria itu, tetapi melihat pria itu tidak pergi untuk waktu yang lama dan sepertinya ingin tinggal bersamanya, akhirnya dia tidak tahan lagi untuk berkata, "Ini sudah larut, hati-hati di jalan. Aku nggak akan mengantarmu!"Pria itu menatapnya lama sekali tanpa pergi dan tiba-tiba bertanya, "Leon nggak bersalah. Setelah ini bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?""Apa urusannya denganmu?" Violet berkata dengan tidak sabar, "K
Tindakan Carmelia tidak disangka oleh semua orang yang hadir.Violet tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya sadar. Dia buru-buru mengambil pisau dari tangannya dan mengambil tisu di atas meja untuk menutupi lukanya.Carmelia melepaskan tangan Violet, "Jangan pedulikan aku!"Violet tidak berkata apa-apa dan mengangkat tangan untuk menutupi lukanya, tetapi Carmelia mendorongnya lagi."Karena kamu nggak percaya padaku, jangan khawatirkan aku ....""Diam!" Violet nyaris berteriak.Carmelia menangis, "Violet, bibi salah. Bagaimanapun, nggak seharusnya aku menipumu. Aku minta maaf padamu.""Aku nggak berharap kamu akan memaafkanku, cuma berharap kamu nggak akan membenciku karena aku cuma nggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama."Mata Violet merah padam, "Sekarang aku nggak mau mendengar apa pun darimu!"Lukanya agak dalam dan darah akan mengalir lebih banyak lagi kalau berbicara.Tidak peduli bagaimanapun, Carmelia adalah keluarga terakhirnya di dunia ini. Mustahil Violet benar
"Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya