Share

Bab 81

Author: Jalita Haira
last update Last Updated: 2024-11-18 18:38:36
"Lelucon apa itu!?" Violet merasa mungkin penyakit Sheva sangat parah, "Dia sama sekali nggak menyukaiku selama tiga tahun, sekarang malah menyukaiku setelah bercerai?"

"Terus kenapa dia ingin membantumu?" Sheva membalas, "Kalau nggak punya motif, dengan sifatnya dia pasti akan mengabaikan masalah ini."

Violet agak kesal, "Banyak sekali omong kosongnya. Cepat mulai lakukan tugasmu."

Setelah mengakhiri panggilan, pikiran Violet dipenuhi dengan ucapan Sheva ....

Rujuk?

Setelah memikirkan dengan cermat, sebenarnya apa yang Sheva katakan cukup masuk akal.

Kalau Leon benar-benar ingin membela Mia, mengapa dia membiarkan Violet pergi begitu saja?

Lalu ciuman itu, apakah dia benar-benar ingin ....

"Nggak mungkin!" Violet langsung menyangkal dirinya sendiri, "Dia memang aneh, tapi nggak mungkin itu alasannya."

Violet sama sekali tidak peduli dengan apa tujuan Leon dan tidak akan membiarkan dirinya kembali ke masa lalu.

Sejak telah memutuskan untuk bercerai, Violet berkata pada dirinya sendiri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 82

    Violet melirik ke arah Sheva dan menyilangkan tangannya, "Aku memang agak lelah, bagaimana kalau kamu membantuku mengurusnya?""..."Sheva melemparkan informasi itu kembali ke hadapannya, "Dia nggak layak!"Semakin Sheva melihat pria lumpuh itu, semakin dia tidak menyukainya. Masih ingin dia bekerja keras untuknya? Mimpi!Violet memelototinya dan membuka informasi lagi, "Siapa yang ingin bertemu denganku?""Mantan suamimu!" Sheva menjawab dengan marah."Racun Mia sudah memudar?" Kalau dihitung, seharusnya waktunya sudah hampir tiba."Bukan!"Violet mengangkat matanya, "Hah?""Yang dia cari bukan Elang Merah, melainkan Tina!" Identitas bosnya terlalu banyak. Ada dokter sakti, ahli kimia, peretas papan atas ....Kalau tidak kenal Violet, Sheva tidak akan pernah percaya ada orang yang serba bisa di dunia ini dan masih seorang wanita."Tujuan?" Mungkinkah dia ingin menjebak Grup Hardi? Lagi pula, hal itu sudah terjadi sekali sebelumnya dalam rapat penawaran."Dengar-dengar Grup Jiwono juga

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 83

    "Pak, Tina setuju untuk bertemu denganmu!"Joshua begitu bersemangat sampai lupa mengetuk pintu.Leon agak terkejut, "Setuju?"Joshua mengangguk, "Aku baru saja menerima balasan dari asistennya yang mengatakan dia bersedia bertemu denganmu.""Jam tiga sore di ruang 1008 Hotel Imperial."Begitu misterius hingga Leon mengira akan sulit untuk bertemu dengannya.Lagi pula, dia hanya menghabiskan dua hari untuk mencari informasi kontak.Sebenarnya, dia sama sekali tidak memiliki harapan dan mengira mungkin dia akan ditolak. Akan tetapi, tidak disangka orang itu akan setuju begitu saja.Leon mengerutkan kening dan berkata, "Siapkan beberapa hadiah sesuai dengan barang kesukaannya.""Baik."Pukul tiga sore, Leon tiba sesuai yang dijanjikan dan bahkan sengaja datang beberapa menit lebih awal.Di depan pintu ruang 1008, Joshua hendak mengetuk pintu dan sebuah suara terdengar dari dalam lebih dulu."Silakan masuk."Joshua menoleh ke arah Leon dan melihatnya mengangguk sebelum membuka pintu.Saat

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 84

    Leon mencibir, "Barusan kamu juga menyebut mantan istri. Sekarang dia hanyalah orang asing bagiku."Hanya orang asing ....Itu jelas apa yang Violet inginkan, tetapi entah mengapa hatinya terasa agak sakit.Setelah menahan perasaan yang seharusnya tidak dia rasakan, Violet berkata dengan lembut, "Terima kasih atas kejujuran Pak Leon, tapi aku harus mempertimbangkan kerja sama kita lagi.""Pak Leon sangat sibuk, jadi aku nggak akan menunda terlalu banyak waktumu. Setelah memikirkannya, aku akan menyuruh asistenku untuk menghubungimu."Leon merenung sejenak sebelum berdiri, "Kalau begitu, aku akan menunggu kabar baiknya!"Melihat Leon keluar, Joshua yang sedang menunggu di depan pintu, buru-buru bertanya, "Pak, apakah dia setuju?"Leon tidak menjawab, hanya berjalan menuju lift di seberang jalan. Setelah masuk, dia berkata dengan suara yang dalam, "Cari tahu siapa yang mengungkapkan hubunganku dengan Violet."Hanya segelintir orang yang tahu tentang hubungannya dengan Violet, tetapi wani

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 85

    Melihat dua orang yang berjalan keluar dari lift, Violet diam-diam mengerutkan kening.Dia sengaja menghitung waktu dan merasa mereka sudah pergi sebelum keluar dari kamar, tetapi tidak disangka dia akan bertemu dengan mereka.Apakah Leon merencanakan sesuatu?Sepasang mata Leon berkilat dengan emosi yang tidak bisa dimengerti setelah melihat Violet yang seharusnya tidak berada di sini.Setelah dilihat dengan jelas, sepertinya memang agak panik, "Tadi kamu juga ada di sana?""Benar!" Violet langsung menjawab, "Kenapa, kamu boleh bertemu Tina, sementara aku nggak boleh?""Seperti yang tadi kamu katakan, Grup Hardi belum mengajukan paten dan bertemu Tina bukanlah hak istimewamu.""..." Sepasang mata yang dalam berkilat dan Leon melirik ke arah Joshua.Joshua langsung mengerti, "Karena sekarang sudah bertemu, bagaimana kalau kita makan bersama?""Makan siang atau makan malam?" Violet bertanya sambil tersenyum, "Sepertinya saat ini nggak terlalu cocok untuk makan siang atau makan malam. Se

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 86

    "Aneh rasanya, padahal sebelumnya pihak Grup Hardi nggak ada niat seperti itu. Kalau bukan demikian, proyek ini sudah hampir siap diluncurkan, dan belum terdengar kabar mereka tanda tangani kontrak dengan ahli di bidang ini.""Tim proyek tersebut juga hanya terdiri dari beberapa lulusan baru.""Mungkin seperti kita, yang diam-diam selalu berhubungan dengan Tina, karena Tina adalah seorang ahli besar di bidang ini. Kalau Keluarga Hardi memang berencana kembangkan energi baru, kenapa mereka cuma gunakan lulusan baru seperti yang tampak di permukaan?"Leon memandang ke arah kepergian Violet, matanya menyiratkan ejekan, "Adis nggak sehebat yang kamu bayangkan."...Setelah meninggalkan Hotel Imperial, Violet tidak pergi ke Grup Hardi, apalagi pulang ke rumah keluarga Hardi, melainkan langsung menuju Taman Bangau.Bertha sangat terkejut saat melihat Violet, "Angin apa yang bawa bosku ke sini?"Violet menjawab dengan nada jengkel, "Angin barat laut! Cepat beri aku makan, aku lapar sekali!"P

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 87

    Masalah pengajuan paten proyek, Violet memutuskan untuk sementara tidak memberi tahu Adis.Tentang rencana Leon yang ingin ikut campur, dia juga tidak berniat memberitahukan Adis.Pokoknya, jika ada hal yang bisa membuat Adis tidak perlu repot, maka dia akan melakukannya.Andi hanya perlu menjaga suasana hati tetap baik dan fokus pada penyembuhan kakinya.Kakinya, setelah dua kali terapi rendaman obat dan akupunktur, perlahan mulai merasakan sesuatu.Bagaimanapun caranya, Violet bersumpah akan mengusahakan agar Adis bisa berdiri lagi!Berbicara soal itu, Violet menghitung waktu.Mia seharusnya sudah terkena efek racunnya sejak lama, tetapi hingga kini tidak ada tanda-tanda apa pun.Dia menelepon Sheva, "Ada kemungkinan sesuatu berubah dengan Mia, kamu harus lebih waspada.""Aku juga mau bicara soal itu!" Sheva di ujung telepon berkata, "Mia sudah terkena efek racunnya, sekarang dia ada di rumah sakit. Hera langsung memberi tahu Leon, tapi aku nggak tahu, apa Leon akan menjenguknya atau

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 88

    Leon kembali memandang Mia, "Aku pergi dulu."Melihat Leon baru saja datang tetapi sudah akan pergi, Mia menahan rasa sakit luar biasa di tubuhnya. Dia buru-buru turun dari ranjang, berjalan cepat ke sisi Leon, dan langsung memeluk lengannya, "Paman, apa karena insiden di rapat lelang terakhir kali, kamu merasa aku menipumu, jadi ...."Leon menjatuhkan pandangannya pada lengan yang sedang dipeluk Mia. Samar-samar, terlihat matanya meredup sejenak, "Ada urusan perusahaan."Wajah Mia tampak penuh rasa kecewa, "Beberapa hari lalu aku ke kantor cari kamu, tapi kamu nggak mau temui aku. Sekarang kamu bahkan baru datang sudah mau pergi. Aku tahu kamu sibuk, tapi aku memang kurang enak sekarang, bisakah kamu temaniku sebentar?"Hera segera menyela, "Mia, jangan nggak tahu diri. Pak Leon sudah menyempatkan diri datang di tengah kesibukannya, kamu harus bersyukur."Setelah bicara, dia memberi Boni pandangan penuh makna.Menerima isyarat istrinya, Boni yang penuh siasat segera mendapat tanggapan

    Last Updated : 2024-11-18
  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 89

    "Achoo ...."Baru saja makan siang, Violet sudah bersin berkali-kali. Adis tampak cemas, "Nggak enak badan?""Nggak ...." Violet menggosok hidungnya. "Mungkin makanannya agak pedas. Ngomong-ngomong, cabai di restoran ini gratis ya?""Memangnya nggak apa-apa?""Nggak apa-apa kok!"Meski dia bilang tidak apa-apa, Adis tetap menuangkan segelas air hangat untuknya. "Minumlah air hangat.""Sakit perut minum air hangat, flu minum air hangat, apakah semua pria benar-benar mengira air hangat bisa sembuhkan segala penyakit?" Violet sedikit mengejek tapi tetap mengambil dan meminum seteguk. "Untukku ini bisa diterima, tapi nanti kalau kamu bertemu wanita yang kamu suka, jangan lakukan ini. Benar-benar bisa merusak kesan!"Mata Adis sedikit gelap. "Benarkah?""Tatapanmu barusan agak aneh ...." Violet tiba-tiba mendekat dengan wajah penuh rasa ingin tahu. "Siapa dia?"Adis tersenyum tipis. "Nggak ada!""Aku nggak percaya!" Violet cemberut. "Bahkan kepadaku yang kamu anggap seperti adik nggak mau b

    Last Updated : 2024-11-18

Latest chapter

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 214

    Jika orang lain, Leon pasti sudah menentangnya, tapi dia adalah tetua Violet, Carmelia, jadi hanya bisa menekan rasa kekesalannya dan tersenyum. "Dulu aku nggak tahu hubunganmu dengan Violet, jadi nggak pernah mengunjungimu ...."Sebelum Leon selesai berbicara, Carmelia segera menghentikannya. "Kalaupun kamu tahu, kamu mungkin akan meremehkanku. Lagi pula, kamu nggak pernah menganggap Violet sebagai istrimu!"Violet terdiam.Leon baru saja dimarahi olehnya dan sekarang oleh bibinya lagi, Leon pasti merasa sangat trauma kali ini.Leon ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi Carmelia langsung menarik Violet dan berkata, "Ayo pergi!"Mereka berdua langsung masuk ke mobil dan pergi tanpa menyapa Leon.Carmelia bertanya pada Violet di dalam mobil, "Kamu berencana untuk kembali?""Mana mungkin!" Raut wajah Violet penuh dengan kekesalan. "Kenapa kalian berdua bertanya seperti ini padaku?"Sheva bertanya, Bertha bertanya, Falcon juga bertanya, sekarang bahkan bibinya sendiri pun bertanya."Apa di

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 213

    Violet belum pernah melihat sikap Leon yang begitu rendah diri.Leon selalu bersikap sombong, tapi sekarang memohon maaf padanya dengan nada rendah hati!Tatapan matanya sedikit berubah dan Violet akhirnya berkata, "Nggak mungkin!"Nada saat mengucapkan kata-kata ini sangat lembut, tapi seperti batu besar yang bisa melubangi hati Leon.Luka besar itu dipenuhi angin, membuatnya hampir kehilangan keseimbangan.Leon berpikir bahwa selama dirinya dengan tulus melakukannya, akan ada kesempatan lain, tapi tidak menyangka Violet benar-benar bersikap dingin padanya.Violet merasakan kesedihan dari Leon lalu dengan lembut melepaskan lengannya yang memeluknya, berbalik menghadapnya dan menatap langsung ke matanya yang terlihat sangat sedih. "Leon, aku sudah berkali-kali, saat kita menerima surat cerai, hubungan kita benar-benar sudah berakhir.""Entah kamu benar-benar jatuh cinta padaku atau seperti yang dikatakan Mia, kamu hanya melakukan ini untuk membalasku, hubungan kita hanya bisa berakhir

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 212

    "Siapa yang memberitahumu?" Leon jelas sangat tulus, tapi Violet selalu berpikir bahwa pengakuan cinta Leon adalah palsu.Jadi inilah alasan kenapa Violet menolak dirinya, bukan karena benar-benar tidak mencintainya lagi?Setelah menyadari hal ini, hati Leon tiba-tiba melonjak kegirangan.Seperti sedang melihat sebuah cahaya muncul lagi.Violet sudah mencintainya bertahun-tahun, mana mungkin perasaannya bisa hilang begitu saja, ternyata karena Violet tidak mempercayainya."Mia sendiri yang memberitahuku hal ini!" Raut wajah Violet penuh dengan kekesalan.Leon mengerutkan kening saat mendengar ini. "Kamu percaya padanya dan nggak percaya padaku?"Ternyata selama ini Mia yang melakukan semua ini.Saat memikirkan Mia, aura membunuh muncul di mata Leon.Setelah mendengar pertanyaan Leon, Violet mengerutkan kening. "Kenapa? Kamu mau bilang bahwa Mia mengada-ada?""Bukankah kamu lebih tahu sifat Mia daripada aku?" Leon bertanya, "Jadi menurutmu bagaimana kata-katanya bisa dipercaya?""..." K

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 211

    Pria itu tidak menjawab pertanyaan Violet dan segera meningkatkan kecepatan mobil.Violet mencibir, "Selama beberapa hari ini aku nggak menggerakkan otot dan tulangku. Aku akan bermain-main dengan orang yang nggak takut mati ini!"Violet mengulurkan kakinya yang panjang dan hendak melompat ke kursi penumpang."Bummm!"Sekat mobil tiba-tiba diturunkan."..." Mobil ini sebenarnya ada sekatnya!Baru kemudian Violet menyadari bahwa mobil inilah yang dirinya kendarai di Vila Aster sebelumnya.Ada beberapa mobil di garasi, bahkan tidak ingat yang mana, hanya mengendarainya dengan seenaknya saja. Kunci apa yang didapatkan, Violet akan mengendarai mobil itu.Kebetulan sekali mengendarai mobil itu hari ini, jadi sopir di barisan depan diutus oleh Leon?Kalau tidak, mana mungkin bisa mengetahui dengan baik struktur mobil ini!Violet mengerutkan kening saat memikirkan Leon.Leon memang tidak bisa menyerah dan menunggu dirinya lengah, seperti saat malam itu.Pria itu tidak hanya menurunkan sekatny

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 210

    Violet merasa tidak pantas bagi Sandy untuk berkata, "Falcon licik dan berbahaya, lebih baik ganti orang saja!"Sandy berkata, "Aku akan mencobanya. Kalau nggak bisa juga nggak apa-apa, lagi pula sejalan juga!"Violet berpikir sejenak, "Oke, tapi kamu harus berhati-hati, jangan sampai dirimu terluka."Setelah melihat Violet yang mengkhawatirkannya, sesuatu yang aneh melintas di bagian terdalam mata Sandy, tapi kembali normal dalam sekejap. "Oke!"Violet awalnya memang tidak punya banyak harapan untuk Sandy, tapi tiba-tiba mengirimkan berita bahwa ketika Falcon pergi ke gunung, di tengah jalan berhasil membuatnya jatuh ke dalam perangkap, kabarnya terluka para, mungkin tidak akan mengganggunya lagi untuk sementara waktu.Berita ini tentu saja membahagiakan Violet, jadi segera pergi ke Taman Bangau malam itu lalu memanggil Sheva serta Noah untuk minum."Sandy benar-benar kejam yang nggak banyak bicara, bahkan berani melawan Falcon." Sheva benar-benar bangga pada Sandy.Bertha tertawa kec

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 209

    Kelihatannya Violet berdiri diam, tapi kenyataannya sudah membuat banyak persiapan secara diam-diam.Di satu sisi, proyek baru Grup Hardi akan segera dimulai, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Di sisi lain, Violet sangat sibuk karena harus menyelidiki pergerakan musuh.Namun, Falcon selalu muncul di hadapannya.Kali ini datang pagi-pagi sekali.Violet semakin kesal karena dirinya tidak bisa memikirkan cara untuk menghadapi Falcon!Tidak seperti Leon, orang yang tidak tahu malu.Begitu memikirkan Leon.Setelah malam itu, Leon tidak muncul lagi dalam beberapa hari terakhir.Mungkin karena tidak pernah mendapatkan hasil yang diinginkannya, jadi tidak berniat untuk terus berpura-pura.Namun, ada satu hal yang menurut Violet agak aneh.Leon tidak mengikuti petunjuk Carlo untuk terus melacaknya.Awalnya Violet mengira Leon sengaja melepaskan mereka pergi agar bisa melakukan sesuatu secara diam-diam, tapi beberapa hari berlalu tanpa ada gerakan apa pun."Hei, apa yang sedang kamu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 208

    Violet mencibir, "Ilusimu saja!"Bukan hanya satu orang saja yang berilusi seperti itu, pertama Sheva, lalu dia dan Loren ....Harus diakui Leon memang pandai berakting, jika tidak, mana mungkin bisa menipu begitu banyak orang!Carlo berkata lagi, "Bukan begitu! Sejak dikurung beberapa bulan ini oleh Leon, aku menjadi lebih paham tentangnya.""Dari cara Carlo memandangmu tadi, menurutku Carlo memang menyukaimu.""Tatapan mata seseorang memang nggak bisa bohong."Violet masih merasa tidak percaya. "Itu karena kamu belum pernah melihat orang yang pandai berakting, contohnya seperti Leon!""Benar-benar nggak ....""Oke!" Violet tidak ingin mendengarnya lagi. "Sebaiknya jangan menyebutkan Leon di depanku lagi, membuat sial saja!""..."Setelah Violet pergi bersama Carlo, Leon lama sendirian di ruang kerja.Kata-kata yang diucapkan Violet barusan terukir di benaknya, seperti pisau yang menusuk hatinya.Ternyata keinginan Violet untuk membunuhnya bukanlah pemikiran baru-baru ini, melainkan s

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 207

    Jadi, Violet-lah yang ingin membunuhnya?Kesadaran itu membuat hati Leon diserang oleh rasa sakit yang dahsyat.Leon mencurigai saingan musuh dan orang yang menjebaknya pada tiga tahun lalu. Leon mencuriga semua orang, kecuali Violet!Tidak, mungkin ini adalah sebuah kebetulan!Bagaimanapun, mereka adalah mantan suami istri. Violet seharusnya tidak akan begitu kejam terhadapnya!Leon menanyai Violet yang tetap tenang walau dipergoki, "Kamu kenal dia?"Jebakan Leon berada di luar dugaan Violet. Akan tetapi, Violet tidak merasa takut karena dipergoki, melainkan jengkel karena tidak menyadarinya.Saat di dalam tadi, Carlo menanyai Leon, "Kenapa kamu nggak tanya apa-apa hari ini?"Pertanyaan itu sudah mencerminkan beberapa hal, tetapi Violet tidak menyadari kejanggalan apa pun pada saat itu.Jika disadari lebih awal, mereka tidak akan menghadapi situasi saat ini.Violet menatap Leon dengan ekspresi mata suram. "Kenal!"Pada saat ini, tidak perlu merahasiakan apa-apa lagi.Jawaban Violet me

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 206

    Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun

DMCA.com Protection Status