Share

Bab 35

Penulis: Jalita Haira
Violet agak terkejut mendengar namanya disebut. "Mia?"

"Ya!" Sheva mengangguk, lalu melanjutkan, "Dia mencari Sandy dengan menawarkan harga tinggi."

"Seberapa tinggi?"

"Satu miliar!"

"Satu miliar?" Violet mendengus dengan wajah penuh penghinaan. "Ini bukan hanya meremehkanku, tapi juga meremehkan cintanya. Apa menurutmu aku benar?"

"Ya. Benar sekali, Bos!" Sheva menyetujui, walau dalam hati dia sedikit menggeleng. Namun ....

"Bos, bukankah kamu agak kurang fokus? Mia ingin membunuhmu, tapi kenapa kamu tampak nggak marah sama sekali?"

Melihat karakter Violet, seharusnya dia tidak akan setenang ini meski tidak meledak-ledak.

"Kenapa aku harus marah?" Violet merasa ini sangat lucu. "Sudah banyak orang yang ingin membunuhku. Tambah satu lagi nggak akan ada bedanya."

"Lagi pula, meski dia ingin membunuhku, apa aku pasti akan mati?"

"Benar juga. Terlebih lagi, dia malah mencari orang kita sendiri." Sheva tertawa sinis, lalu melanjutkan, "Aku rasa kemunculanmu kali ini membuat Mia merasa tera
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 36

    Makin sulit menemukan petunjuk, makin membuktikan bahwa hubungan antara ketiga orang itu memang tidak sederhana.Joshua mulai meragukan kemampuannya sendiri. Apakah kemampuannya memang sudah menurun?Jika tidak, mengapa belakangan ini dia selalu mengecewakan bosnya?Leon menoleh dan menatap Joshua sebentar.Joshua merasa ketakutan, hingga menundukkan kepala lebih dalam.Saat dia sudah pasrah, berpikir nasibnya akan jadi lebih buruk, Leon berkata, "Mulai selesaikan."Joshua tertegun sejenak sebelum kembali tersadar. "Ya!"Sebenarnya, Leon tidak benar-benar berdiam diri dalam beberapa hari terakhir. Bagaimanapun juga, hal ini menyangkut hidup dan mati Mia.Elang Merah mau dia yang melakukannya. Leon telah mulai bergerak sejak lama. Hanya saja, dia melakukannya dengan diam-diam. Sekarang, mereka hanya tinggal menyelesaikan tahap akhir.**Dalam semalam, putra tertua Keluarga Hardi yang dianggap sebagai pewaris utama, jatuh dari takhtanya!Berita tentang skandalnya tersebar di mana-mana.D

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 37

    Melihat ada yang menahan tangannya, kemarahan Erga makin memuncak. "Siapa yang berani ikut campur urusan ...."Namun, saat dia melihat wajah Leon, ekspresinya seketika berubah. Dia memperlihatkan senyum yang penuh rasa hormat, lalu berkata, "Oh, Pak Leon. Kenapa kamu datang kemari?"Meskipun Leon masih tergolong generasi muda, Erga tetap memberikan rasa hormat untuknya.Grup Jiwono dan Grup Hardi dikenal sebagai dua raksasa yang menguasai wilayah selatan dan utara. Di mata orang luar, keduanya tampak setara. Namun, sebagai pemimpin Grup Hardi, Erga tahu betul bahwa ada perbedaan besar di antara keduanya.Ketika Leon pertama kali mengambil alih Keluarga Jiwono, banyak yang meragukan kemampuannya, termasuk Erga sendiri.Mereka menganggap dia hanya seorang pemuda yang tidak berpengalaman, tidak akan mampu mencapai sesuatu yang besar.Namun, waktu membuktikan bahwa mereka salah.Dalam waktu singkat, Leon berhasil membawa Grup Jiwono hingga menyamai Grup Hardi. Bahkan dalam waktu dua tahun

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 38

    Joshua melanjutkan, "Pak Leon sebenarnya nggak begitu dekat dengan Pak Adis.""Nggak dekat, ya?" Pandu sama sekali tidak memercayainya. Dia berkata, "Leon, kamu selalu bersifat oportunis, nggak pernah mau rugi.""Di permukaan, kamu tampak seperti membantu Adis, tapi sebenarnya kamu hanya memikirkan dirimu sendiri.""Kalau Grup Hardi jatuh ke tangan Adis, seorang pria yang lumpuh, mana mungkin dia bisa menjadi tandinganmu? Ketika saatnya tiba, kota ini hanya akan dikuasai oleh Grup Jiwono. Kamu memang hebat dalam menghitung peluang, ya."Leon tidak membantah, hanya menoleh, lalu bertanya pada Erga, "Paman, apakah kamu juga berpikir demikian?"Meski ekspresi dan nada suaranya tetap tenang, tetapi Erga yang sudah mengenalnya dengan baik, tahu bahwa inilah tanda-tanda kemarahan Leon yang sesungguhnya.Erga berjalan mendekati Pandu, mendorongnya ke samping sambil menamparnya dengan keras, lalu berujar, "Anak durhaka! Selama ini aku selalu percaya padamu, nggak pernah sedikit pun meragukanmu

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 39

    Serangan balik tiba-tiba sebenarnya tidaklah menakutkan.Yang menakutkan adalah, Leon sudah melihatnya!Seharusnya dia menunggu sedikit lebih lama untuk keluar. Setidaknya dia harusnya memastikan Leon sudah meninggalkan rumah Keluarga Hardi.Dia benar-benar sudah salah langkah!Penyesalan tidaklah penting. Dia harus segera mencari alasan yang masuk akal.Langkah Leon begitu cepat, tetapi otak Violet berputar lebih cepat.Sebelum Leon berjalan mendekat dan berbicara, Violet menyapa dengan sangat sopan, "Pak Leon, kebetulan sekali!"Fakta bahwa Violet menyapa lebih dulu cukup mengejutkan Leon.Bagaimanapun juga, wanita itu pernah berkata bahwa setelah bercerai, mereka harus berpura-pura tidak saling mengenal jika bertemu.Bibir Leon melengkung sedikit, tetapi dalam mata hitam pekatnya tak ada sedikit pun senyuman. Dia menanggapi, "Memang kebetulan!"Tadi, sebelum Leon bisa berjalan jauh, kepala pelayan Keluarga Hardi menghentikannya.Dia mengatakan bahwa masih ada urusan yang ingin dibic

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 40

    Dia telah bekerja di Keluarga Hardi selama hampir 30 tahun. Meski dia seorang kepala pelayan, dia memiliki kekuasaan yang besar, hanya berada di bawah satu orang.Dulu dia sama sekali tidak memedulikan putra kedua yang tidak disukai ini.Namun, waktu telah berubah. Sekarang Adis akan menjadi pewaris Keluarga Hardi, bagaimana mungkin dia tidak menghormatinya?"Sesuai dengan yang kamu katakan, Pak Adis. Kamu adalah majikanku, kamu bisa melakukan apa saja tanpa harus melaporkannya kepadaku.""Kalau begitu, soal Ayah ....""Pak Erga sudah tua, mulai sekarang kamu adalah majikanku."Adis hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa, tetapi sorot matanya penuh dengan sindiran.Setelah Adis pergi jauh, Violet baru menoleh untuk menatap Leon yang tampak tidak senang. Dia berkata, "Pak Leon secara khusus menahanku, apakah kamu nggak puas dengan tindakanku barusan?"Leon memandangnya. Dia tidak menjawab, tetapi malah balik bertanya, "Pengasuh?""Ternyata karena ini ...." Violet berpura-pura tampak terk

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 41

    Cemburu?Leon juga bertanya pada dirinya sendiri dalam benaknya, jawabannya adalah ....Bibir tipisnya melengkung membentuk tanda ejekan, lalu dia bergumam, "Seorang mantan istri yang sudah bercerai, menurutmu apa itu mungkin?"Violet tersenyum alih-alih marah dan menjawab, "Kalau begitu, Pak Leon nggak punya kendali atas apa yang ingin aku lakukan!"Setelah selesai berbicara, Violet melepaskan tangannya dari telapak tangan Leon sambil berkata, "Apa masih ada hal lain, Pak Leon? Kalau nggak ada, aku akan pergi dulu. Tuan Muda di rumahku masih menungguku untuk menjaganya!"Sebelum pergi, Violet tersenyum pada Leon dan kembali menambahkan, "Di pihak Pak Adis, Pak Leon sebaiknya nggak mengatakan sesuatu yang nggak boleh dikatakan. Kalau nggak, aku mungkin akan menemui Nona Mia untuk mencari kenyamanan setelah aku kehilangan pekerjaan."Leon hanya terdiam.Di kamar Adis, Violet dan Adis sedang duduk berhadap-hadapan di sofa.Violet pikir bahwa Adis akan punya beberapa pertanyaan.Namun, se

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 42

    Violet pasti punya alasan karena sengaja menyembunyikan hubungannya dengan Leon.Jika dia tidak memberitahu Adis, maka Adis tidak akan bertanya!Malam harinya.Sheva yang diam-diam datang membantu mengantarkan barang, mulai menyatakan ketidakpuasannya, "Walaupun ingin melindungi Adis, apa kamu perlu berperang secara langsung?"Bertha, Noah dan Sandy, siapa yang tidak bisa?Violet yang sedang berbaring di tempat tidur dengan kaki menyilang, sontak melirik ke samping sambil berkata, "Beberapa baju ini sudah cukup. Aku masih memerlukan beberapa buku kedokteran, tapi saat ini masih nggak mendesak!"Sheva tahu tempramen Violet dengan baik dan tidak akan ada yang bisa mengubah keputusannya. Meskipun tidak puas pada Sheva, dia juga tidak akan mengatakan apa-apa. Sheva membantunya mengemas barang-barang Violet dan bersiap untuk pergi.Begitu sampai di pintu, ponselnya berdering.Joshua menelepon.Setelah menutup telepon, Sheva menyampaikan, "Leon mendesakku dan bilang kalau urusan yang harus d

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 43

    Violet sedang bersiap menemani Adis ke kantor.Sekarang, Violet adalah perawat pribadinya, jadi tentu saja Violet akan mengikuti Adis ke mana pun dia pergi!Dia pergi untuk berganti pakaian, dan dia menunggu di luar pintu.Violet merasa bosan sambil menendang batu di kakinya, tetapi lengannya tiba-tiba dicengkeram oleh kekuatan yang sangat besar.Sentuhan yang familier ini tidak perlu melihat ke belakang lagi, Violet tahu itu adalah Leon.Leon menyeretnya ke sudut yang sepi. Sebelum Leon dapat berbicara, Violet menyela sambil tersenyum dan berkata, "Pak Leon, kamu datang menemuiku sepagi ini. Apa kamu sangat merindukanku?""Violet, sebaiknya kamu nggak menguji kesabaranku," sahut Leon seraya memegang erat pergelangan tangan Violet dan tatapan matanya yang sedingin es.Violet tampak polos dan menyahut, "Aku nggak ingat kamu bisa semarah ini. Apalagi yang sudah aku lakukan sampai menyinggung perasaanmu?""Aku nggak akan menyerah sampai akhir!"Leon mengulurkan tangan kepada Joshua yang m

Bab terbaru

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 312

    "Cuma kamu seorang?" tanya Violet tidak percaya.Apa Lewis akan mengakui segalanya demi Lina setelah bersembunyi selama lebih dari 20 tahun?Lewis mengangguk. "Iya!""Ha!" Violet pun tersenyum sinis. "Alasannya?""Bukan apa-apa, aku hanya iri pada ayahmu!" jawab Lewis. "Padahal kami teman sekelas, tapi waktu itu dia bisa jadi orang terkaya sedangkan aku hanyalah pegawai negeri biasa.""Kesenjangan di antara kami makin besar, selalu saja ada orang yang suka membanding-bandingkan kami.""Aku marah dan akhirnya menyakitinya.""Karena Pak Lewis nggak beritikad baik, perjanjian di antara kita nggak perlu diteruskan," kata Violet yang masih tidak memercayai alasan Lewis itu.Violet pun berseru ke arah atas, "Sheva, tahan Nona Lina.""Violet!" Lewis langsung menghentikan Violet. "Memang itulah kenyataannya! Mau kamu percaya atau nggak, itulah kebenarannya!""Kamu menghabisi seseorang dan seluruh keluarganya hanya karena kamu cemburu padanya? Apa kamu percaya dengan alasan ayahmu, Lina?"Lewis

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 311

    Violet datang terlambat karena dia habis memastikan identitas Lina terlebih dulu.Violet memiliki akses yang mudah untuk menanyakan nama Lina karena Violet adalah pelanggan tetap klub malam itu.Violet yakin bukan sebuah kebetulan Lina memiliki nama belakang yang sama dengan Lewis.Namun, Violet masih mempertanyakan hubungan keduanya. Itu sebabnya dia sengaja menelepon Lewis untuk menyelidiki respons pria itu.Ternyata kali ini Lewis secara sukarela mengakuinya."Violet, akulah yang kamu cari! Lepaskan putriku!"Violet sontak terkejut mendengar jawaban Lewis. "Ternyata dia putrimu!"Sudah sekian tahun Lewis menikah dengan istrinya, tetapi mereka tidak dikaruniai anak. Ternyata Lewis punya banyak anak haram di luar sana.Pertama Michael dan sekarang Lina.Namun, sepertinya Lina lebih penting bagi Lewis daripada Michael atau Lewis tidak mungkin mengakui Lina sebagai darah dagingnya secepat ini.Perlu diketahui, Lewis sama sekali tidak pernah mengakui Michael sebagai darah dagingnya.Lewi

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 310

    Kecepatan Fenty memang cukup cepat dan jelas memang cukup terampil, tapi Bertha dan Noah tidak menganggapnya serius.Meskipun disebut kompetisi, mereka berdua bekerja sama dengan sangat baik dan menyerang dari kedua sisi. Mereka pun dengan cepat menjebak Fenty di sebuah gang kecil."Lari saja! Kenapa nggak lari?"Bertha meletakkan tangannya di pinggul dan mendekati Fenty selangkah demi selangkah. "Adik, aku sarankan beritahu saja siapa bosmu. Mungkin kamu masih bisa bertahan hidup."Noah setuju. "Kamu baru berusia dua puluh tahun, hidupmu baru saja dimulai. Apa kamu benar-benar ingin merusak masa mudamu demi orang lain?""Apa kamu benar-benar rela meninggalkan kehidupan yang begitu indah?""Kalian merayakannya terlalu cepat. Apa kalian benar-benar berpikir bisa mengalahkanku?" Fenty mencibir. "Kalian berdua sok hebat!"Setelah mengatakan itu, Fenty menyerang Bertha yang paling dekat dengannya. "Kebetulan aku sudah lama nggak berlatih. Hari ini aku akan menggunakan kalian berdua untuk m

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 309

    Violet sudah tahu bahwa Fenty bukanlah bidak catur biasa.Seperti yang dikatakan Sheva, jika memang bidak catur biasa, mustahil bisa bertahan sampai sekarang.Lagi pula, hampir semua orang yang pernah berhubungan dengannya sebelumnya meninggal begitu tertangkap olehnya.Namun, Fenty selalu hidup dengan baik.Itulah sebabnya Violet mengirimkannya ke kantor polisi dan diam-diam memasang pelacak padanya.Sebenarnya, Violet tidak begitu yakin, hanya mengujinya saja. Tanpa diduga, ternyata seperti yang diduga, jadi Fenty ini mungkin punya hubungan dekat dengan si pembunuh.Mereka mengikuti jejak Fenty sampai ke luar negeri. Pada hari yang sama, Sheva mengirim pesan balasan. "Bos, kami kehilangan dia!""Sepertinya Fenty mungkin sudah tahu kalau ada pelacak ditubuhnya. Fenty pasti punya rencana untuk menjebak kita!"Hanya ada satu tujuan melakukan ini, yaitu membuang-buang waktunya.Lalu kenapa? Karena Violet memasang lebih dari satu pelacak!Violet sudah berpengalaman, tentu saja tahu lebih

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 308

    Violet bahkan tidak perlu mengatakan apa pun, Sheva sangat marah sehingga langsung memarahi Fenty, "Fenty, kamu sudah memperlihatkan sifat aslimu, jadi hentikan aktingmu yang begitu buruk!"Fenty terdiam.Jika Leon saja bisa menyadari ada yang tidak beres dengan Fenty, bagaimana mungkin Violet yang selalu bersamanya siang dan malam, tidak menyadarinya?Sebenarnya, sejak awal, Violet tidak begitu memercayai Fenty, kalau tidak, Violet tidak akan menyelidikinya.Meski hasil pemeriksaan tidak menunjukkan sesuatu yang aneh, Violet tetap merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Maka, Violet meminta para pembantu untuk mengamatinya secara diam-diam.Segalanya berjalan normal pada hari-hari pertama, tapi lama-kelamaan, sifat aslinya mulai terungkap.Setelah beberapa hari diamati, pembantu itu menyadari bahwa "Nona Fenty diam-diam pergi ke ruang kerja Nona Violet."Ketika mendengar ini, Violet tahu bahwa dirinya sudah ditipu oleh Fenty.Violet meminta para pelayan agar tidak mengatakan apa-a

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 307

    Tepat ketika ujung pisau hendak mengenai, Violet tiba-tiba membuka matanya yang tadinya tertutup.Saat mata mereka bertemu, mata Fenty dipenuhi ketakutan. "Kenapa kamu ...."Violet tersenyum dan melanjutkan, "Kenapa aku nggak pingsan?"Begitu masuk, Violet mencium aroma samar pada Fenty. Meskipun sangat samar, aroma itu tidak dapat disembunyikan sama sekali baginya dengan hidung yang sangat sensitif.Mata Fenty berputar, seolah baru saja terbangun dari mimpi lalu menatap Violet dengan bingung. "Kak, ada apa?"Sebelum sempat menjawab, Violet menatap pisau di tangannya dengan tak percaya. "Kamu mau membunuh Kakak?""Nggak, nggak mungkin ...." Fenty menggelengkan kepalanya karena tidak percaya. "Meskipun selalu ada suara di telingaku yang menyuruhku untuk membunuh Kakak, bagaimana mungkin aku melakukan itu?""Aku lebih baik menyakiti diriku sendiri daripada menyakiti Kakak ...."Fenty bertindak sangat polos, seolah-olah semua yang dilakukannya berada di bawah hipnotis.Namun, Violet bukan

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 306

    Sebenarnya Violet tidak suka dengan pesta minuman seperti ini, tapi sekarang sebagai CEO Grup Hardi, Violet tidak punya cara untuk menghindarinya.Misalnya, hari ini, salah seorang mitra lama Grup Hardi menyelenggarakan pesta dan secara pribadi menyampaikan undangan tersebut padanya.Entah seberapa malasnya untuk pergi, Violet masih harus menghormatinya.Namun, tidak menyangka akan bertemu dengan Leon.Leon jelas sudah bersembunyi di balkon, tapi tidak bersikap aneh di hadapan Violet.Violet bahkan tidak meliriknya, mengabaikannya, mengangkat kepalanya untuk meminum anggur di gelas lalu segera pergi."Ada yang aneh dalam diri Fenty!" ucap Leon lagi pada Violet."Kamu yang aneh!"Violet yang awalnya tidak mau peduli, tidak tahan lagi. "Seluruh dunia ini penuh dengan orang jahat, tapi kamu yang paling baik.""Aku nggak bilang dia jahat, tapi menurutku kemunculannya terlalu kebetulan!" Leon menjelaskan, "Hari itu kamu pergi ke gunung untuk menemui bibimu, kebetulan dia muncul untuk bertem

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 305

    Sebelum pria itu bisa menjawab, Fenty yang sudah dilepaskan oleh Violet saat Leon dan Falcon memukul pria itu, bergegas mendekat.Fenty menjambak rambut pria itu dan menariknya dari tanah sambil menatapnya dengan kebencian di matanya. "Orang tuaku bukanlah tipe orang seperti yang kamu katakan. Mereka nggak pernah ... nggak pernah melakukan hal seperti itu.""Awalnya kami hidup bertiga dengan bahagia, tapi kamu menghancurkan semuanya!"Fenty sangat marah sehingga seluruh tubuhnya mulai gemetar tak terkendali. Setelah itu, merampas pistol dari tangan Violet, mengarahkannya ke jantung pria itu dan menembaknya langsung. "Aku benci kamu, mati sajalah!"Dengan suara keras, jantung pria itu tertembak dan langsung tewas.Gerakan Fenty begitu cepat, bahkan Violet pun agak lambat bereaksi.Awalnya mengira bisa memaksanya mengatakan sesuatu yang berguna, tapi sekarang pria itu sudah meninggal, jadi semua usahanya menjadi sia-sia.Begitu memikirkan hal ini, ada sedikit perubahan dalam tatapan Viol

  • Sayang, Yuk Balikan   Bab 304

    Setelah melihat adegan ini, rasa jijik Violet terhadap kedua orang itu sedikit berkurang.Memang sedikit menyebalkan, tapi tetap berguna."Violet, kamu mau apakan dia?""Adik, keputusan ada di tanganmu!"Keduanya berbicara bersama lagi.Setelah mengatakan ini, keduanya saling memandang dengan jijik di mata mereka, tapi tidak ada seorang pun yang mengatakan apa pun.Violet tahu mereka melakukan ini karena sebuah alasan, jadi Violet semakin membenci mereka.Terserah mau bagaimana. Sekarang Violet hanya peduli ....Violet berjalan ke arah pria yang diborgol oleh mereka berdua. "Di mana bibiku?""Aku sudah memotong-motong bibimu dan memberikannya pada anjing ....""Plak!" Violet menampar pria itu dengan keras. "Aku tanya sekali lagi, di mana bibiku?""Aku sudah menjawabmu, tapi kamu nggak percaya!" Pria itu menatap Violet tanpa rasa takut. "Aku nggak akan menyimpan mayat yang membusuk selamanya!""Kamu nggak takut mati, 'kan?" Violet mengambil pistol yang dijatuhkan pria itu saat bertarung

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status