Leon mencari seseorang untuk membuat liontin giok sesuai dengan gambar Mia dan mengeluarkan pemberitahuan hadiah.Siapa pun yang bisa memberikan petunjuk tentang liontin giok tersebut akan menerima hadiah uang tunai sebesar 40 miliar.Setelah melihatnya, Falcon langsung merasakan bahaya di dalam hatinya, "Sepertinya kali ini Leon harus mencari wanita itu!"Dia memerintahkan anak buahnya, "Violet nggak boleh tahu Leon sedang mencarinya!"Harus dikatakan kalau dia masih meremehkan Mia. Wanita itu benar-benar bisa menggambar liontin giok ini.Bahkan digambar juga hampir sama persis.Yang dibuat khusus oleh Leon terlihat sama persis seperti aslinya.Dia paling tahu betapa pentingnya liontin giok itu bagi Violet.Kalau Violet melihatnya, dia pasti akan menemui Leon untuk memintanya.Saat itu Leon pun akan tahu wanita itu adalah Violet.Semua kerja kerasnya pun akan sia-sia.Falcon menjadi semakin ingin menghabisi Leon.Selama Leon hidup satu hari, masih ada kemungkinan dia bisa bersama Viol
"Kalimat yang sebelumnya?" Loren berpikir dengan cermat, "Aku juga sangat penasaran seperti apa pemilik liontin giok berbentuk burung feniks itu?""..." Jadi penyelamat yang Leon cari adalah dirinya?Setelah mengakhiri panggilan, Violet tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.Ternyata lebih dari tiga tahun lalu, keduanya terkena obat secara bersamaan dan menjadi penawar satu sama lain.Sebenarnya liontin itu tidak hilang, melainkan khusus ditinggalkan untuk Leon setelahnya.Violet tidak pernah suka berhutang budi. Saat itu Leon membantunya dan dia tidak memiliki apa-apa selain liontin giok, jadi dia menyerahkan liontin itu kepadanya.Liontin itu diukir sendiri oleh kakeknya saat dia lahir.Keluarga Ananta memiliki lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan, sehingga kelahirannya mengundang perhatian semua orang.Awalnya dia memberikan liontin giok ini sebagai pelunasan utang, tetapi siapa tahu semakin dia membaca laporan Leon, dia menjadi semakin gelisah.Itu adalah pertama kaliny
Dokter bertanya, "Di mana suami pasien? Kenapa masih belum datang? Kalau nggak segera menandatangani suratnya, semuanya akan terlambat."Perawat menjawab, "Suami pasien nggak mau datang. Katanya, biarkan saja pasien hidup atau mati sendiri."Hidup atau mati sendiri .....Di atas meja operasi, Violet yang seluruh tubuhnya penuh luka dan sedang sekarat, berusaha mengangkat tangannya. Dia bergumam, "Berikan ponselnya padaku ...."Ketika melihat kondisinya, perawat dengan cepat memberikan ponsel itu padanya.Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Violet menekan ulang nomor yang hampir tertanam dalam pikirannya.Ketika panggilan akan segera terputus, akhirnya seseorang di seberang sana mengangkat teleponnya, "Sudah aku bilang, hidup matinya nggak ada hubungannya denganku."Suara pria itu penuh dengan ketidaksenangan dan ketidaksabaran."Leon ...." Setiap kata yang diucapkan Violet membuat seluruh tubuhnya terasa tersiksa dengan rasa sakit yang menyayat. Dia melanjutkan, "Setelah kamu me
Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali.Karena lukanya terasa sangat sakit, Mia meminta Leon untuk tetap tinggal, sehingga dia menghabiskan semalam lagi di rumah sakit.Dalam perjalanan ke kantor, dia tiba-tiba memberi perintah pada sopir ketika melewati sebuah persimpangan, "Pergi ke Vila Aster."Dia sudah memakai baju ini selama dua hari, sudah waktunya untuk diganti.Jika tidak, tempat itu sebenarnya adalah tempat yang paling tidak ingin Leon datangi.Siapa sangka, ketika kembali ke vila, yang menyambutnya bukan kehangatan seperti biasanya, melainkan dinginnya suasana di seluruh ruangan. Sementara di atas meja di ruang tamu ada ....Surat cerai!Melihat tanda tangan di bagian akhir dan kunci yang diletakkan di atas kertas itu, mata hitam Leon bersinar samar. Kemudian, dia berbalik untuk melangkah naik ke lantai atas.Ini adalah pertama kalinya Leon masuk ke kamar Violet.Biasanya mereka hidup dalam dunia mereka masing-masing.Seperti yang diduganya, kamar itu sudah bersih dan rapi.Sela
Jarak Kota Barona hanya satu setengah jam perjalanan dari Kota Jimasta.Violet tiba di rumah Keluarga Wijaya sesuai janji dengan menggunakan penyamaran.Dengan alasan mengobati penyakit, dia memanfaatkan kesempatan untuk menghipnosis Dimas yang sudah lanjut usia.Sayangnya, tidak ada informasi berguna yang bisa didapat.Setelah usahanya tidak membuahkan hasil, Violet berjalan sambil menunduk, memikirkan sesuatu. Tiba-tiba dia merasakan sakit di dahinya."Maaf ...."Kata-kata permintaan maaf itu terhenti di tenggorokan ketika melihat wajah orang yang ada di depannya.Leon?Kenapa dia ada di sini?Memang benar, musuh akan selalu bertemu!Hanya dalam waktu kurang dari dua detik, Violet mengalihkan pandangannya, lalu pergi tanpa ekspresi.Leon tertegun.Awalnya orang ini tampak akan meminta maaf, tetapi setelah melihatnya, sikapnya tiba-tiba berubah drastis. Terutama tatapan yang berubah seolah mereka punya dendam mendalam.Leon berbalik, memandang ke arah kepergian wanita itu. Mata gelapn
"Dua puluh triliun?"Leon tanpa ragu berkata, "Oke!"Tiga tahun lalu, setelah dirinya dijebak dan diberi obat, ada seorang gadis yang tetap menyelamatkan nyawanya meski dia sendiri terluka parah.Setelah semalaman mereka bersama, gadis itu sudah menghilang tanpa jejak setelah pagi datang.Malam itu begitu gelap sehingga Leon tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia hanya bisa mencium aroma obat yang samar, mirip dengan aroma obat tradisional tertentu.Setelah kejadian itu, dia menyelidiki, hingga akhirnya menemukan Keluarga Lenova.Mia yang sejak kecil lemah dan sering sakit, sudah terbiasa mengonsumsi obat tradisional.Menurut penuturan langsung dari Mia, pada hari insiden itu terjadi, dia sedang diculik. Ketika akhirnya berhasil melarikan diri, dia bertemu dengan Leon.Tanpa memedulikan keselamatannya sendiri, Mia dengan tubuh penuh luka menyerahkan kesuciannya untuk menyelamatkan Leon.Saat itu, Mia baru berusia delapan belas tahun.Karena telah menyelamatkan nyawanya, Leon ber
Tatapan tajam Leon kembali mengarah ke balkon, memberi Joshua isyarat dengan pandangan matanya.Joshua memeriksa sekeliling, "Pak, nggak ada siapa-siapa di sini!""Panggil dokter." Mata Leon berubah menjadi dingin. Dia menambahkan, "Beri tahu pihak rumah sakit untuk menutup semua pintu keluar. Hanya boleh ada masuk, nggak boleh ada yang keluar!""Baik!"Setelah diperiksa oleh dokter dan dipastikan bahwa orang itu hanya mengambil darahnya tanpa melakukan hal lain, hati Mia yang semula waspada akhirnya merasa sedikit tenang.Orang yang datang tidak diketahui asal-usulnya. Mengingat kondisinya yang rentan, tentu saja dia merasa takut.Namun, dia tidak mengerti, kenapa orang itu bersusah payah mengambil darahnya?Namun ....Air mata Mia mengalir begitu dia menoleh menatap Leon. Dia berkata, "Paman, sebenarnya ada beberapa hal yang seharusnya nggak aku katakan. Tapi dia benar-benar sudah keterlaluan."Ini adalah kesempatan yang bagus untuk menimpakan segalanya pada Violet, jadi dia tidak ak
Wanita itu berbalik untuk menghadapnya. Begitu melihat dengan jelas wajahnya, wajah tampan Leon seketika menjadi sangat muram.Punggung wanita itu memang mirip dengan Violet, tetapi wajahnya sama sekali berbeda.Penampilannya biasa saja, jauh dari kecantikan luar biasa yang dimiliki Violet.Ketika menyadari bahwa dirinya sempat menganggap Violet cantik, wajah Leon menjadi makin muram."Tampan, caramu mendekati orang unik sekali. Kamu punya gaya sendiri, aku suka."Wanita itu menyandarkan dirinya ke arah Leon, lalu melanjutkan, "Rumahku ada di dekat sini, bagaimana kalau kita ....""Salah orang."Saat Leon mundur, wanita itu hampir terjatuh. Namun, dia tidak terlihat kesal, malah kembali mendekat sambil berujar, "Jangan malu-malu. Kita berdua ini sudah dewasa, nggak perlu sungkan."Sebuah tatapan dingin diarahkan pada Joshua yang mengikuti dari belakang.Joshua segera maju untuk mengatasi situasi tersebut.Setelah keduanya pergi dengan mobil, Violet naik ke mobil Sheva, lalu dengan perl
"Kalimat yang sebelumnya?" Loren berpikir dengan cermat, "Aku juga sangat penasaran seperti apa pemilik liontin giok berbentuk burung feniks itu?""..." Jadi penyelamat yang Leon cari adalah dirinya?Setelah mengakhiri panggilan, Violet tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.Ternyata lebih dari tiga tahun lalu, keduanya terkena obat secara bersamaan dan menjadi penawar satu sama lain.Sebenarnya liontin itu tidak hilang, melainkan khusus ditinggalkan untuk Leon setelahnya.Violet tidak pernah suka berhutang budi. Saat itu Leon membantunya dan dia tidak memiliki apa-apa selain liontin giok, jadi dia menyerahkan liontin itu kepadanya.Liontin itu diukir sendiri oleh kakeknya saat dia lahir.Keluarga Ananta memiliki lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan, sehingga kelahirannya mengundang perhatian semua orang.Awalnya dia memberikan liontin giok ini sebagai pelunasan utang, tetapi siapa tahu semakin dia membaca laporan Leon, dia menjadi semakin gelisah.Itu adalah pertama kaliny
Leon mencari seseorang untuk membuat liontin giok sesuai dengan gambar Mia dan mengeluarkan pemberitahuan hadiah.Siapa pun yang bisa memberikan petunjuk tentang liontin giok tersebut akan menerima hadiah uang tunai sebesar 40 miliar.Setelah melihatnya, Falcon langsung merasakan bahaya di dalam hatinya, "Sepertinya kali ini Leon harus mencari wanita itu!"Dia memerintahkan anak buahnya, "Violet nggak boleh tahu Leon sedang mencarinya!"Harus dikatakan kalau dia masih meremehkan Mia. Wanita itu benar-benar bisa menggambar liontin giok ini.Bahkan digambar juga hampir sama persis.Yang dibuat khusus oleh Leon terlihat sama persis seperti aslinya.Dia paling tahu betapa pentingnya liontin giok itu bagi Violet.Kalau Violet melihatnya, dia pasti akan menemui Leon untuk memintanya.Saat itu Leon pun akan tahu wanita itu adalah Violet.Semua kerja kerasnya pun akan sia-sia.Falcon menjadi semakin ingin menghabisi Leon.Selama Leon hidup satu hari, masih ada kemungkinan dia bisa bersama Viol
"Sejak awal aku cuma bertemu dengannya dua kali, makanya aku nggak tahu banyak tentang dia."Yang Mia katakan bukanlah kebenaran sepenuhnya.Memang benar dia jarang berhubungan dengan Mia. Yang salah adalah ....Meskipun jarang berhubungan, dia masih memiliki pemahaman tertentu tentang Mia.Mana mungkin seseorang yang bisa menipu keponakannya sendiri dianggap sebagai orang baik?Leon juga cukup percaya dengan perkataan Mia, "Apakah dia cuma nggak mau Violet bersamaku tanpa ada tujuan lain seperti yang dia katakan?""Seharusnya nggak ada ...." Saat berbicara, Mia tidak berani langsung bertatapan dengan Leon, "Bagaimanapun, dia adalah bibi kandung Violet. Mana mungkin dia bisa benar-benar menyakitinya? Dia cuma merasa kamu bukan pasangan yang cocok, jadi dia nggak mau Violet punya hubungan denganmu lagi."Leon hanya melirik ke arah Mia tanpa melanjutkan topik ini, "Kamu masih ingat bentuk liontin giok itu?"Mia mengangguk, "Ingat!"Leon menambahkan, "Gambarkan!"Mia mencari pena dan kert
"Sebenarnya aku nggak tahu siapa yang menyelamatkanmu ...."Sebelum bisa menyelesaikan ucapannya, Leon mencekik lehernya, "Mau mempermainkanku?"Mia langsung melepas tangan Leon dan berkata, "Bi ... biarkan aku selesaikan ucapanku dulu ...."Leon baru melepaskan tangannya dan berkata, "Katakan!""Saat bertemu denganmu, kamu sedang dalam keadaan koma. Kamu nggak mengenakan apa-apa selain celana dalam ...."Mia berusaha keras mengingat kejadian saat itu, "Meski kamu belum pernah muncul di depan umum, aku tetap tahu siapa kamu dari ayahku.""Selain itu, kamu sangat tampan. Aku pun jatuh cinta padamu cuma dengan sekali pandang dan mulai muncul pikiran yang nggak seharusnya ada.""Aku menelanjangi diriku dan berbaring bersamamu!""Setelah itu, kamu benar-benar menganggapku sebagai penyelamatmu seperti yang kuinginkan dan berjanji untuk menikah denganku, tapi siapa sangka Violet akan muncul ...."Mia dipenuhi kebencian saat membahas Violet, "Kalau bukan gara-gara dia, kita pasti sudah lama m
Setelah ditolak oleh Violet, hati Leon terasa sangat sakit, "Alasan kenapa aku membawa Mia pergi itu karena dia punya jawaban yang selama ini kucari ...."Leon menjelaskan mengapa dia membawa pergi Mia setelahnya.Setelah berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Aku nggak pernah jatuh cinta dengan Mia, hanya saja dia menyelamatkanku tiga tahun lalu.""Dia menyelamatkanku dan mustahil bagiku untuk nggak membalas kebaikannya. Sejak awal aku cuma berterima kasih padanya!"Violet mendengarkan dengan tenang. Setelah Leon selesai berbicara, dia bertanya, "Masih ada masalah lain?"Mendengar ucapan Violet yang cuek, rasa sakit di hati Leon semakin memburuk, "Violet, aku ....""Aku mengantuk. Aku akan tutup dulu kalau nggak ada yang lain!" Violet tidak memberi Leon kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya.Dia tahu semua yang akan Leon katakan.Tidak pantas bagi mereka untuk membicarakan topik itu, jadi dia tidak perlu mengatakannya.Sebelum mengakhiri panggilan, Violet menamb
Violet tidak pernah menyangka Carmelia akan menyebutkan hal ini dalam catatan bunuh dirinya.Bisa dilihat dia sangat menyukai Falcon, tetapi ....Violet langsung menyimpan catatan bunuh diri itu setelah merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tetapi sepasang tangan besar terulur dan mengambilnya dengan paksa.Falcon membaca catatan bunuh diri dan berkata tanpa malu, "Harus kuakui kalau penilaian bibimu jauh lebih baik daripada kamu!"Violet mengambil catatan bunuh diri itu lagi, kemudian melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berbalik dan bersiap untuk naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Falcon.Falcon mengejarnya, "Dik, tiga hari lagi adalah hari baik. Bagaimana kalau kita menikah di hari itu?"Violet langsung menghentikan langkahnya, "Jangan katakan apa yang nggak seharusnya dikatakan! Mulutmu adalah harimaumu!""Kenapa? Nggak mau mengaku?" Falcon mengatupkan bibirnya, "Hari itu di kantor, kamu sendiri mengakui kalau kamu adalah pacarku dan sekarang
Orang itu datang ke sisinya dan membungkuk pada jasad Carmelia.Meskipun tidak mengalihkan pandangannya, Violet bisa melihat orang itu dari sudut matanya.Melihatnya memakai topeng, dia mencibir, "Gila!"Identitasnya sudah terungkap, tetapi dia malah memakai topengnya lagi. Apa lagi kalau bukan gila?Pria itu menoleh setelah mendengar ini, "Kenapa? Aku nggak layak memberi penghormatan?"Violet mengabaikannya.Lagi pula, obrolan mereka tidak pernah menyambung.Melihat Violet diam, pria itu berdiri dengan tenang.Awalnya Violet tidak ingin berbicara dengan pria itu, tetapi melihat pria itu tidak pergi untuk waktu yang lama dan sepertinya ingin tinggal bersamanya, akhirnya dia tidak tahan lagi untuk berkata, "Ini sudah larut, hati-hati di jalan. Aku nggak akan mengantarmu!"Pria itu menatapnya lama sekali tanpa pergi dan tiba-tiba bertanya, "Leon nggak bersalah. Setelah ini bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?""Apa urusannya denganmu?" Violet berkata dengan tidak sabar, "K
Tindakan Carmelia tidak disangka oleh semua orang yang hadir.Violet tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya sadar. Dia buru-buru mengambil pisau dari tangannya dan mengambil tisu di atas meja untuk menutupi lukanya.Carmelia melepaskan tangan Violet, "Jangan pedulikan aku!"Violet tidak berkata apa-apa dan mengangkat tangan untuk menutupi lukanya, tetapi Carmelia mendorongnya lagi."Karena kamu nggak percaya padaku, jangan khawatirkan aku ....""Diam!" Violet nyaris berteriak.Carmelia menangis, "Violet, bibi salah. Bagaimanapun, nggak seharusnya aku menipumu. Aku minta maaf padamu.""Aku nggak berharap kamu akan memaafkanku, cuma berharap kamu nggak akan membenciku karena aku cuma nggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama."Mata Violet merah padam, "Sekarang aku nggak mau mendengar apa pun darimu!"Lukanya agak dalam dan darah akan mengalir lebih banyak lagi kalau berbicara.Tidak peduli bagaimanapun, Carmelia adalah keluarga terakhirnya di dunia ini. Mustahil Violet benar
"Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya