Share

Bab 6 Tidak Akan Kembali

Author: Orange
last update Huling Na-update: 2023-09-26 17:57:42
"Tentu saja." setelah seminggu berinteraksi, Cintia dan Erik juga mempunyai hubungan yang dekat, "Aku akan memberikan nomor teleponku untukmu. Kalau kamu merindukanku, telepon saja aku. Aku akan datang menemuimu ketika aku ada waktu luang."

"Kamu harus menepati janjimu."

Dengan susah payah Cintia jongkok.

Samuel mengerutkan keningnya.

Cintia mempertahankan posisi setara dengan Erik, mengelus-elus kepalanya dengan lembut, "Aku janji."

Erik tersenyum menggemaskan dan dengan semangatnya mencium pipi Cintia.

Samuel mengkerutkan jidatnya lebih hebat lagi.

"Aku pergi dulu, ya," kata Cintia dengan wajah yang lembut.

"Mama, hati-hati ya," ucap Erik dengan manis.

Itu dia, kenapa Erik masih tidak mau mengubah panggilannya pada Cintia.

Setiap kali memberitahukan kalau Cintia bukan ibunya, Erik akan mengira kalau dia tidak diingkan lagi, matanya merah berkaca-kaca, benar-benar sangat kasian.

Cintia juga tidak ingin memaksa lagi.

Erik akan mengerti ketika dia besar nanti.

Cintia mengenakan tongkat, keluar sendiri dari kamar pasien.

Samuel mengikutinya dari belakang.

Beberapa kali ingin menolak, tetapi kembali memutuskan untuk diam.

Sampai di pintu gerbang rumah sakit, "Tuan Samuel ...."

Samuel berjalan melewatinya dan membukakan pintu mobil Maybach hitam yang diparkir di depan mereka dengan sopan.

Cintia mengerutkan keningnya.

"Aku antarkan Nona Cintia pulang."

"Aku bisa pulang sendiri, tidak perlu merepotkan Tuan Samuel.”

"Aku punya mobil," jawab Samuel dengan yakin.

"..."Apa kamu sedang pamer?

"Tidak merepotkan," ujar Samuel lagi.

Cintia melihat Samuel.

Benar-benar merasa sulit untuk berkomunikasi dengannya.

Cintia pun akhirnya menuruti.

Samuel seperti memiliki sihir, yang membuat Cintia tidak bisa menolak perkataannya.

Menolak juga hanya akan membuang-buang waktu saja.

Duduk di dalam mobil mewah itu.

Samuel bertanya, "Nona Cintia tinggal dimana?"

"Berlin Mansion."

Setelah pulang ke Indonesia sama sekali tidak pernah kembali ke kediaman Keluarga Dijaya.

Tidak ada seorang pun dari Keluarga Dijaya yang memerhatikannya.

"Baik," jawab Samuel dan memberi tanda pada supir.

Supir dengan segera menganggukkan kepala.

Mobil perlahan melaju.

Samuel tiba-tiba mendekati Cintia.

Cintia terkejut dan terlihat berjaga-jaga.

Samuel selalu menjaga jarak dengannya ....

Kemudian Samuel memiringkan badannya dan memasangkan sabuk pengaman untuk Cintia.

Cintia mengerucut bibirnya.

Setelah selesai memasang sabuk pengaman, dia berkata dengan santai, "Nona Cintia, tidak perlu mengepalkan tanganmu sekuat itu."

Cintia langsung menundukkan kepalanya dan baru menyadari reaksinya tadi.

Kecanggungan terjadi ....

"Jangan khawatir, Nona Cintia. Aku bukan pria sembarangan."

Apakah Samuel tidak terlalu percaya diri? Cintia tidak bisa menahan dirinya untuk berkata, "Bagaimana bisa kamu punya anak, kalau kamu bukan pria sembarangan?!"

Cintia langsung menyesali perkataannya.

Dia dan Samuel belum seakrab itu untuk bersenda gurau seperti ini.

Samuel menatapnya lama.

Cintia ingin mengalihkan pembicaraan.

Samuel menjawab dengan nada datar, "Aku diperkosa."

"..." Cintia terkejut.

Bagaimana ini bisa terjadi pada Samuel?

"Wanita itu cukup agresif." Cintia merespon dengan seadanya.

"Ya, dia cukup agresif." Samuel mengangguk, tatapan matanya yang mendalam seperti melihatnya berulang kali.

Cintia merasa pembahasan mereka saat ini sedikit ... melenceng.

"Kenapa kalian berpisah?" Cintia sedikit mengalihkan pembicaraan.

Cintia merasa aneh, kenapa ibunya Erik meninggalkan mereka.

"Dia tidak menyukaiku."

Cintia sedikit terkejut.

Tampang seperti ini ternyata masih bisa ditinggalkan.

"Tidak suka, tapi mengapa masih mau melahirkan anakmu?" Cintia sedikit merasa tidak masuk akal.

"Dia tidak menyukainya," jawab Samuel dengan cuek. "Bahkan setelah melahirkan Erik, dia berencana untuk membuangnya."

Hati Cintia tiba-tiba terasa sakit.

Memikirkan Erik yang baru lahir, hampir dibuang tanpa perasaan. Ini membuat hati Cintia seperti tersayat pisau.

Dia bahkan tidak berani membayangkannya.

"Berpisah dengan orang seperti itu adalah pilihan yang benar," ucap Cintia sepenuh hati.

Samuel mengerucut bibirnya, dia menatap Cintia dalam-dalam seperti ada sesuatu di wajah Cintia.

Cintia meraba-raba mukanya sendiri, "Tuan Samuel?"

Samuel mengalihkan pandangannya dan membelakanginya.

Cintia mengerutkan keningnya.

Samuel sangat aneh.

Setelah dipikir-pikir, mungkin karena sudah mengungkit masa lalunya yang kelam membuat Samuel merasa kesal.

Suasana mobil hening, sampai tiba di depan rumahnya Cintia.

"Terima kasih," ucap Cintia.

Dia tetap menjaga jarak dengan Samuel.

Samuel mengangguk, "Hati-hati, Nona Cintia."

Cintia meresponnya.

Hatinya juga merasa lega.

Harus diakui kalau dia sangat takut Samuel akan memaksa untuk mengantarnya sampai ke dalam rumah.

Diantar oleh orang asing sampai ke depan komplek saja sudah merupakan batas yang bisa diterima Cintia.

Kesadaran diri Samuel membuat Cintia mengurangi kewaspadaannya terhadap pria yang awalnya ditolak ini.

"Tuan," panggil supirnya.

Bayangan Nona Cintia sudah tidak terlihat, tetapi Samuel masih melihat ke arah Cintia tadi.

Pada saat ini, ponsel Samuel terus berdering.

Samuel dengan tenang mengangkat telepon, "Kakek."

"Erik bukannya keluar dari rumah sakit hari ini? Kenapa belum sampai rumah?" tanya Kakek Frans.

"Sebentar lagi sampai," jawab Samuel. "Kek, aku tekankan dulu. Aku dan Erik tidak akan tinggal di kediaman Keluarga Purnomo."

"Kenapa?” Kakek Frans terdengar tidak senang.

"Erik tidak cocok tinggal di tempat yang terlalu ramai. Dia anak yang tertutup, aku akan membawa Erik pulang dulu untuk menemuimu, setelah itu kami akan pergi lagi," ucap Samuel dengan mantap.

"Setelah makan malam," jawab Kakek Frans dengan keras kepala.

"Baik," jawab Samuel.

Setelah kedua orangtuanya meninggal, dia sudah jarang kembali ke Kota Bandung.

Kalau bukan karena kakeknya mengancam akan bunuh diri kali ini, Samuel juga tidak akan kembali.

Tidak akan kembali ....

Mungkin tidak akan bertemu lagi dengannya.

...

Senin yang cerah.

Cintia memakai pakaian kantor. Dia sedikit merias diri dan rambut lembutnya terurai di bahunya. Meski memakai tongkat, tetap tidak bisa menyembunyikan kemampuan, kebebasan dan kecantikannya.

Pengacara Boy menemaninya datang ke Grup Galaksi.

Seorang pria dengan segera menyambutnya, "Nona."

"Pagi, Pak Hendri," sapa Cintia sambil menganggukkan kepalanya pada Hendri.

Hendri Losnada adalah wakil manajer umum Grup Galaksi dan salah satu orang yang paling dipercaya ibunya saat itu. Kemudian, setelah Jacob mengambil alih Galaksi, dia melakukan perubahan besar-besaran. Hendri tidak digantikan setelah bertahun-tahun, karena status dan kemampuan Hendri di Grup Galaksi.

"Ayo," ajak Cintia tanpa menunda-nunda.

"Nona, hari ini ...." Hendri ragu untuk mengatakannya.

"Ada apa?" Cintia mengerutkan keningnya.

"Aku baru mendapatkan kabar pagi ini. Direktur atau ayahmu mau menobatkan Starvy sebagai manajer utama Grup Galaksi, dia yang akan bertanggung jawab untuk mengurus semua urusan Grup Galaksi. Sekarang sedang melakukan rapat pengangkatan jabatan."

Jacob dan Starvy benar-benar tidak tahu malu!

Cintia berkata dengan dingin, "Tidak apa-apa."

Kaugnay na kabanata

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 7 Perebutan Kekuasaan Grup Galaksi

    Karyawan dari Grup Galaksi memenuhi ruangan konferensi. Starvy berdiri di podium, bersiap berpidato untuk pelantikannya.Saat baru ingin berbicara, matanya seketika melihat Cintia yang berada di pintu masuk, semua orang tampak membeku.Jacob yang duduk di baris tengah pertama merasakan keanehan Starvy, lalu dia menoleh ke belakang. Ketika melihat Cintia, ekspresinya berubah menjadi masam, dia pun langsung berdiri. Semua karyawan Galaksi melihatnya. Jacob berjalan menghampiri Cintia, wajahnya dipenuhi ekspresi menjijikan dan rasa tidak suka, "Mengapa kau di sini?”“Ini adalah perusahaan ibuku, apa aku tidak boleh datang? " tanya Cintia.Auranya penuh intimidasi, tapi tidak ditahan oleh Jacob.“Aku tidak mau berdebat denganmu di sini, cepat pergi. Aku tidak mau buang-buang waktu denganmu hari ini. Kalau ada hal lain, bicarakan lagi nanti!" Jacob sangat tidak sabar.Cintia tidak bermaksud membual dengannya, dia langsung berjalan memasuki ruang konferensi.Starvy menyaksikan kedat

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 8 Perdebatan Kecil

    Mata Samuel sedikit bergerak.“Hari ini seharusnya adalah upacara pelantikan Starvy. Tetapi telah dikacaukan oleh Nona Cintia dan keadaan Starvy cukup tertekan," Marcel terus berbicara. "Saya tidak tahu apakah nantinya akan mulus bagi Nona Cintia untuk mengambil alih Galaksi. Bagaimana pun juga, Jacob dan Starvy yang selalu bertanggung jawab atas Grup Galaksi.”Marcel melihat jemari bosnya yang mengetuk-ngetuk meja. Bos benar-benar berbeda terhadap Cintia. Jika tidak, dia tidak akan berusaha menyelamatkan Cintia dalam kebakaran. Hanya saja bosnya selalu menghindari wanita. Apa hatinya sudah berbunga saat baru saja sampai di Kota Bandung?Mengenai urusan pribadi bosnya, Marcel tidak berani banyak bertanya dan hanya bisa pasrah "Bos, apa Anda ingin membantunya secara diam-diam?”Samuel terdiam sejenak dan berkata, "Cintia bisa menjalankan Grup Galaksi sendiri, dia memiliki pendirian, dan kita hanya perlu memercayainya.”“Benar,“ kata Marcel dengan sopan. Dia juga merasa bahwa wanita

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 9 Makan Malam

    Tak lama kemudian.Marcel mengundang Samuel untuk rapat.Samuel keluar dari ruang rapat.Rein sedang menunggu di ruang tunggu, lalu dia melihat ada sekelompok orang berjalan melalui jendela."Apakah itu Tuan Samuel?" tanya Rein.Sekretaris itu langsung melirik ke luar dan dengan cepat menjawab, "Benar. Tuan Samuel akan menghadiri rapat sekarang."Rein meletakkan cangkir tehnya dan melihat lebih saksama.Kebetulan, Marcel menoleh ke arahnya.Rein tersenyum pada Marcel dan menganggukkan kepala untuk menyapa.Marcel mengerutkan kening.Kemudian, Marcel juga mengangguk balik dengan sopan.Marcel pun segera mengikuti bosnya masuk ke dalam lift.Marcel tidak tahu kalau dari sudut pandang Rein, Rein tidak dapat melihat Samuel sama sekali. Rein hanya bisa melihat orang-orang mengitarinya.Rein duduk kembali di kursi sambil menunggu Samuel.Grup Klan Purnomo akan membangun kawasan bisnis internasional yang terkemuka di Bandung, kawasan ini akan selesai dalam waktu dekat. Bisnis utama Grup Klan

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 10 Sangat Manis

    "Membersihkan lokasi? Ini baru jam 6 lewat. Kamu pasti salah, ‘kan?" tanya Starvy dengan terkejut."Tidak salah. Tolong kalian berdua pergi sekarang.""Atas dasar apa? Kami bahkan belum selesai makan." Selama ini, Miya selalu sombong dan arogan, sekarang dia bahkan lebih marah."Tidak ada dasar apa-apa. Restoran kami tidak menyambut kalian.""Apa kamu tahu siapa aku?""Tidak tahu," jawab pelayan laki-laki itu blak-blakan."Kamu bahkan tidak tahu Miya Halim? Dia bintang besar, nona besar dari Grup Klan Halim." Starvy memberi tahu dari samping."Oh," jawab pelayan laki-laki itu, masih dengan ekspresi sangat tidak peduli. "Nona Miya, silakan lewat sini."Miya dan Starvy menggertakkan gigi mereka dengan marah saat mereka berdiri dan bersiap untuk pergi. Tiba-tiba, mereka melihat Cintia di meja sebelah. Wanita ini ternyata ada di sini juga?! Juga terlihat ada pria asing dan anak kecil di sisinya.Pria itu membuat terkejut wanita ambisius seperti Miya. Sejak kapan ada seorang pria yang beg

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 11 Mengganti Pemeran Utama Wanita

    Setelah makan malam, tanpa menunda, Samuel membawa Erikson pulang dulu dan menyerahkannya kepada pengasuh, kemudian kembali ke mobil untuk mengantar Cintia kembali."Tuan Samuel tidak perlu begitu repot-repot. Aku bisa naik taksi sendiri," kata Cintia dengan nada sungkan."Ini bukan masalah. Selain itu, bukan aku yang mengemudi," kata Samuel dengan tenang.Sopirnya tiba-tiba merasa sedikit canggung. Dia merasa bahwa dia harus menghilang di tempat saat ini.Cintia tiba-tiba menjadi agak tidak bisa membalas.Mereka tetap diam sepanjang perjalanan ke Berlin Mansion.Cintia membuka pintu mobil. Karena tidak leluasa bergerak dengan kruk, pergerakannya relatif lambat, jadi ketika dia bersiap untuk turun dari mobil, Samuel telah berjalan ke sisi pintu mobilnya kemudian memapahnya dengan sopan.Cintia berkata, "Terima kasih.""Sama-sama." Samuel membantunya keluar dari mobil. Cintia bergantung pada kruk untuk pergi, tapi langkah kakinya tiba-tiba berhenti."Tuan Samuel." Cintia memand

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 12 Berkunjung di Malam Hari

    "Apa?" Miya hampir melompat dari tempat duduknya.Anggota keluarga Halim lainnya juga tidak senang oleh tingkah Miya.Setelah berbicara dengan agen di telepon, mata Miya segera menjadi merah. Dia hampir masuk artis tingkat kelas dua sekarang, dan awalnya berencana untuk menggunakan drama ini menembus kelas dua ...."Ada apa lagi?" Rein bertanya dengan tidak sabar."Agenku mengatakan bahwa pihak investor akan menggantikan peran pemeran utama wanitaku."Rein terkejut dan berkata, "Jika aku tidak salah ingat, investornya adalah Media Furama keluarga Purnomo? Apakah kamu menyinggung keluarga Purnomo?""Bagaimana mungkin? Aku bahkan tidak kenal keluarga Purnomo." Miya buru-buru menyangkal dan berkata dengan emosional, "Kak, aku tidak senang. Bagaimanapun kamu harus membantuku mendapatkan peran ini. Peran ini sangat penting untuk kemajuanku dalam industri hiburan."Rein juga merasa aneh. Pada umumnya, hampir tidak mungkin menggantikan peran yang sudah dipilih. Pada saat itu, dia tiba

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 13 Membuatnya Muntah

    "Samuel ....""Maaf, aku terlambat pulang," kata Samuel.Cintia mengerutkan keningnya. Apakah itu ilusi? Dia selalu merasa bahwa Samuel saat ini benar-benar berbeda dari pria tegas yang biasanya dingin, tampaknya dia tiba-tiba memiliki apa yang harus dimiliki manusia, emosi dan gairah."Lepaskan aku dulu." Cintia menggerakkan tubuhnya. Dia benar-benar tidak bisa mendengar apa yang Samuel katakan."Kelak, akan ada aku." Samuel berkata serius di telinganya, seakan tidak dapat merasakan perlawanan Cintia. Seakan, ini adalah janji."Samuel ... ah!" Cintia berteriak. Tubuhnya tiba-tiba digendong secara horisontal oleh Samuel. Apakah pria ini punya hobi memeluk orang?!"Jangan sakiti kakimu." Samuel berbisik di telinganya. Dia pikir Samuel cukup mabuk, tapi bahkan bisa melihat luka kakinya saat ini. Jadi, dia tidak mabuk?! Setelah berpikir, Cintia memberontak tanpa kendali selama setengah detik.Samuel tidak mabuk, tapi setelah minum, tubuhnya masih merasa sedikit ringan. Hanya mengge

    Huling Na-update : 2023-09-26
  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 14 Keluar dan Kembali

    "Cintia, kenapa kamu datang ke sini?" tanya Rein sambil melindungi Starvy yang ada di belakangnya dengan postur melindungi. "Datang untuk mengemasi barangku," jawab Cintia acuh. Benar-benar sudah mati rasa. Sudah sepantasnya dia tidak merasakan perubahan emosional sedikit pun untuk pasangan pria dan wanita yang tidak tahu diri ini. Mereka tidak pantas mendapatkannya.Cintia tidak peduli apa yang sedang mereka berdua lakukan di dalam kantor dan segera berjalan masuk."Apa kamu sangat suka menggunakan barang bekas?" kata Cintia kepada Starvy, "Sampai menungguku datang untuk mengemasi barang-barangku. Bukankah lebih baik menggunakan yang baru?"Sebuah kalimat yang mengandung makna ganda.Wajah Starvy memerah. "Cintia, hari ini Starvy datang ke perusahaan hanya untuk menilai baju-baju yang akan ditampilkan dalam musim baru peragaan busana kita. Setelahnya aku akan membawanya ke kantormu. Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh," jelas Rein."Apa yang termasuk dengan jangan berpikir aneh? T

    Huling Na-update : 2023-09-26

Pinakabagong kabanata

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 690 Bagus Sekali di Lenganmu

    Hanya dengan melihatnya saja semua orang sudah tahu bahwa gelang ini tak ternilai harganya. Ini juga sejenis harta karun yang tak ternilai.Tidak mungkin dapat Cintia terima."Ini tidak ada hubungannya dengan Natasya. Kamu baru saja pulang kembali ke Keluarga Anggono. Ini adalah pertemuan pertama kita dan ini adalah hadiah dari Nenek. Tak perlu malu-malu. Kalau kamu masih tak mau menerimanya, aku pasti akan marah," ujar Nyonya Besar Ria dengan sengaja."Kak Cintia, jangan sungkan. Ini adalah niat baik dari nenekku, kamu ambil saja." Natasya yang berada di samping Nyonya Besar Ria melanjutkan omongannya, "Gelang ini sebenarnya kami pilih dari kotak perhiasan gelang giok nenek untuk waktu yang cukup lama. Leon dan aku merasa ini cocok untukmu, coba kamu pakai dan lihatlah."Cintia benar-benar tidak ingin berutang budi kepada siapa pun."Cintia, karena Nenek Ria yang memberikannya padamu, kamu ambil saja," sebut Tuan Besar Ricky yang berada di sampingnya.Cintia tidak punya pilihan selai

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 689 Lalu Untuk Apa Meminta Maaf?

    "Kamu tak mau pulang?" Cintia mengangkat alis matanya."Bukan itu, hanya saja ...."Hanya saja karena Leon, 'kan?Karena Erikson berpikir Leon adalah papinya, jadinya Erikson ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Leon.Cintia bahkan mulai meragukan apakah Erikson sebenarnya pergi mencari Leon hari ini.Terpikirkan akan kemungkinan ini, Cintia semakin kukuh dengan pendiriannya dan berencana untuk meninggalkan Kota Jakarta. "Oke." Erikson berkompromi.Bagaimana pun juga, Mami sudah tidak suka Papi lagi.Papi memang sudah keterlaluan.Kemarin, dia masih bisa melihat muka Mami, kemudian pergi melindungi perempuan lain dan memarahi Mami. Mami membencinya, pasti begitu."Mami, aku akan kembali tidur. Selamat tidur.""Selamat tidur."Erikson kembali ke kamarnya.Dia melihat hasil tes DNA yang berada di meja dan ingin menunjukkannya kepada Maminya.Hari ini, hanya demi kertas hasil tes DNA ini, Erikson sudah menghabiskan waktunya seharian. Namun sekarang, itu sudah tidak berguna lagi

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 688 Pria Amnesia

    "Oh, begitu." Keraguan Laura terhapuskan.Dalam kehidupan Cintia, selain Erikson, hanya ada Erikson.Apa pun yang Erikson mau, sudah pasti tidak akan Cintia tolak. "Omong-omong, aku sudah mulai sedikit merindukan Erik." Lily tiba-tiba mengirimkan pesan itu."Apa kamu mau menemuinya? Dia sudah tumbuh menjadi seorang pria ganteng, tinggi badannya juga kurang lebih sama denganku." Cintia berinisiatif untuk mengundang teman-temannya."Lupakan saja, kita bicarakan lagi sewaktu aku sudah mapan." Lily menolak ajakan itu dan melanjutkan mengirim pesan, "Dulunya aku hidup dengan glamor, aku tak bisa membiarkan Erik berpikir aku sudah tidak sesuai lagi. Apa pun yang kuperbuat, juga tidak terlalu rendah dari yang Tammy miliki, 'kan?""Kamu masih saja peduli dengan keberadaan Tammy," sela Laura."Omong kosong, memangnya kamu tidak? Aku hanya menerima ujian yang diberikan pencipta padaku. Tunggu aku sampai berhasil, namaku pasti akan melejit sampai ke langit."Cintia tidak bisa menahan dirinya unt

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 687 Hingga Aku Mapan

    Erikson baru kembali pulang rumah larut malam.Kalau bukan karena panggilan yang terus terhubung, Cintia sudah pasti akan mengira Erikson telah diculik."Kamu pergi bermain ke mana, kenapa sangat lama?" Cintia bukan sedang menyalahkan Erikson.Cintia juga tidak akan menyalahkan Erikson.Cintia hanya merasa penasaran. Erikson selalu patuh dengan ibunya, tetapi setelah tahu kalau Erikson sudah terlalu lama jauh dari ibunya, tentu ibunya akan menjadi sangat khawatir, tetapi Erikson tetap memilih untuk pulang larut malam. Erikson lantas melihat Cintia, tidak mengatakan apa pun.Erikson masih belum sempat menjawab."Sudah pulang saja sudah bagus. Erik, lain kali harus pulang lebih awal, ya. Mami-mu hampir mau menelepon polisi, loh," canda Tuan Besar Ricky."Iya, Kakek Buyut," ujar Erikson sembari menganggukkan kepalanya."Kamu pasti lapar, ya. Mari kita makan malam." Tuan Besar Ricky menarik tangan Erikson dengan hangat dan pergi berjalan ke meja makan.Erikson berbalik dan melihat pada Ci

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 686 Memastikan Papi

    Leon melihat ke arah Cintia dan melihat raut wajah Cintia yang sama sekali tidak memedulikannya.Sebelumnya, Leon selalu merasa mungkin Cintia memiliki udang di balik batu terhadap dirinya sendiri.Kalau dilihat-lihat kembali sekarang, Cintia benar-benar tidak punya niat yang lain juga. Cintia bahkan tampak seperti ingin menjauh dari Leon. Leon pun menelan ludahnya dan berkata, "Hati-hati di jalan."Leon dan Cintia juga benar-benar bertemu karena kebetulan saja.Tidak ada alasan kenapa mereka harus saling terlibat di kehidupan satu sama lain. Cintia mengangguk ringan, kemudian masuk ke dalam sedan Willy dan pergi. Di dalam mobil, Willy mengambil inisiatif untuk mulai berbicara, "Kenapa kamu tak membiarkan Leon meminta maaf?""Karena aku tahu dia itu orang yang tak punya perasaan. Untuk apa melihatnya meminta maaf?" ucap Cintia yang sedang bersandar di kursi mobil sambil melihat pemandangan di luar jendela."Apa kamu tidak menyimpan perasaan yang lain … kepada Leon?" Willy mengataka

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 685 Aku Sudah Paham

    Leon menggigit bibirnya dengan ringan dan masih tidak mengatakan apa-apa."Benar, dia memang benar-benar terlalu khawatir denganku. Kalau tidak, dia juga takkan langsung menyerangmu karena dia tak tahu situasi sebenarnya. Leon biasanya bukan orang yang seperti itu," Natasya menjelaskan kepada Leon.Tampaknya, Natasya memang benar-benar ingin meredakan konflik antara Leon dan Cintia.Sebenarnya, tidak seorang pun tahu kalau Natasya sedang memamerkan hubungan yang dirinya miliki dengan Leon. Namun, karena Natasya dapat mengalirkan perasaannya itu dengan secara alami, orang-orang pun tidak merasa gusar dengan sikapnya itu."Orang-orang akan bersikap seperti itu kepada orang yang mereka sayangi." Cintia mengamini ucapan Natasya.Cintia juga merasa cukup jika permasalahannya sudah diselesaikan. Cintia sebenarnya juga tidak membutuhkan permintaan maaf apa pun. Benar-benar, sungguh-sungguh tidak memerlukan hal demikian. Karena ini bukanlah masalah yang begitu besar. "Jangan khawatir, Kak

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 684 Kelembutan yang Sulit Ditolak

    Leon pun masuk ke dalam ruangan.Saat ini, Willy juga ikut terbangun karena suara bising.Willy juga tipe orang yang sangat mudah terbangun.Willy lantas melihat selimut yang ada di tubuhnya, kemudian melihat Cintia dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tertidur?""Belum sampai sepuluh menit." Cintia merasa sedikit tidak berdaya.Cintia juga merupakan penderita insomnia kronis. Dia sangat paham betapa tidak nyamannya ketika tiba-tiba terbangun. Willy sendiri tidak terbangun dengan rasa marah karena kantuk, dia hanya meregangkan pinggangnya sambil mengatakan, "Aku sebenarnya tak kelelahan. Aku tak tahu kenapa aku bisa tertidur. Selimut ini, kamu yang berikan, ya?""Hanya kebiasaanku.""Oke."Willy senyum ringan.Cintia sangat takut untuk memberi tahu Willy bahwa sebenarnya Cintia sendiri juga bersikap baik kepada Willy!Sama persis seperti bibinya Willy."Masuklah."Leon tiba-tiba keluar dari dalam ruangan."Natasya ingin bertemu denganmu.'""Akhirnya dia terbangun juga," ujar Willy den

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 683 Tertidur

    "Aku akan menemanimu." Willy memperjelas arah keberpihakannya.Willy berharap agar Cintia pergi.Namun, dia juga takkan membiarkan Cintia diperlakukan secara tidak adil."Tak perlu. Kamu sudah terjaga sepanjang malam tadi. Untuk hari ini, istirahat saja dulu.""Energiku masih banyak. Ayo, pergi."Cintia sempat ragu-ragu sebentar, pada akhirnya tidak menolak tawaran Willy.Willy sendiri ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Lagi pula, Willy adalah cucu tertua dari keluarganya dan memiliki kewajiban untuk membantu ayahnya. Kakeknya juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala perkara besar dan kecil dalam keluarga. Di sisi lain, Willy juga ingin agar Cintia tahu bahwa Willy akan selalu berada di samping Cintia dan menjadi pelindungnya.Sebenarnya, Cintia sungguh tidak tahu mengapa Willy memperlakukan dirinya dengan begitu baik.Benar. Sekarang, Cintia memiliki reputasi yang besar dan sumber daya keuangan yang kuat di dunia luar, tetapi Cintia benar-benar berpandangan bah

  • Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO   Bab 682 Riwayat Natasya

    "Jangan khawatir, aku pasti akan tumbuh tinggi." "Ya." Erikson pun mengangguk. "Aku pasti lebih tinggi dari Leon.""…."Ya, itu tidak perlu.Kalau lebih tinggi dari Leon, itu berati tinggi Erikson akan lebih dari 1,9 meter, bagaimana bisa lebih mudah menemukan jodoh?Setelah Erikson pergi.Cintia pun melepas penyamarannya.Hari ini sungguh, bukan hari yang menyenangkan.Dini hari berikutnya.Ada ketukan di pintu kamar Cintia.Cintia pun membuka pintu.Willy telah berdiri di depan pintu, wajahnya agak lelah.Bagaimana bisa ke rumah sakit, jika kamu jam segini baru pulang?Bagaimana dengan Natasya?Willy berkata, sambil minta maaf, "Maaf, telah membangunkanmu pagi-pagi sekali."Willy tidak mengetahui kalau Cintia menderita insomnia.Beberapa hari ini, di rumah Keluarga Anggono, Cintia selalu lupa membeli obat tidur.Sehingga, beberapa malam belakangan ini, Cintia hampir tidak tidur.Sebenarnya, tidak bisa dikatakan telah membangunkan."Bagaimana kabar Natasya?" Cintia berkata dengan lug

DMCA.com Protection Status