“Aku tenang sekarang… Thanks very much, Bang Jun…” Josh melepaskan pelukannya. Mulai tampak sebersit senyuman cerah pada wajah si adik bungsu.“Kau sungguh tak menyesal terlelap dalam kristal warna kuning itu bersama-sama denganku? Kau takkan menyesal melepaskan kesempatanmu berbahagia dengan Gisella?” tanya Junaidy tersenyum pasrah.“Selama kebersamaan kita bertujuh di negeri ini, selama beberapa kali kita terlibat dalam pertempuran hidup dan mati, aku menyimpulkan satu hal, Bang Jun. Aku rasa aku lebih membutuhkanmu daripada Gisella membutuhkanku. Aku yakin dia akan bisa menemukan seorang lelaki lain yang jauh lebih baik daripada aku, yang juga bisa mencintai dirinya bersama-sama dengan cintaku.”Senyuman cerah masih tetap bertengger di wajah Josh yang tampan memikat.“Aku rasa justru kau yang akan menyesal memutuskan tinggal dalam kristal warna kuning emas itu bersamaku jika seandainya dalam tubuhkulah tersimpan salah satu dari kedua pusaka itu. Kau akan menyesal melepaskan Nancy d
Howard Alex menatap sang istri dengan sorot mata nanar yang berbaur dengan bingung. “Terlihat abadi, namun sebenarnya mereka juga tidak abadi. Mereka hanya hidup lebih lama daripada kita. Aku dulu pernah dengar dari guruku ketika aku kecil. Hidup seorang brahma itu sangat lama. Makin tinggi derajat dan posisi brahma tersebut, masa hidupnya di semesta ini akan semakin lama. Kira-kira seorang brahma bisa hidup empat sampai lima kali masa pergantian bola bumi ini. Bola bumi ini nantinya juga akan hancur. Seluruh kehidupan yang ada di bola bumi ini akan lenyap. Akan muncul bola bumi yang baru lagi. Dan, bola bumi yang baru itu juga akan tiba pada waktunya untuk hancur dan lenyap. Begitulah seterusnya sampai empat atau lima kali dan akhirnya sang brahma juga akan tiba pada waktu kematiannya. Dia akan terlahir kembali di alam yang sama atau bahkan di alam yang berbeda – semuanya tergantung pada karma-karma yang diperbuatnya semasa hidup.” Howard Alex meraih sang istri ke dalam pelukan. Ai
Mendadak saja seluruh tanah di Negeri Elemen bergetar hebat. Seantero Negeri Elemen dirundung oleh gempa yang serasa kiamat. Seluruh dewa-dewi naga keluar dari bangunan tempat tinggal mereka. Bangunan-bangunan tinggi yang menjadi tempat-tempat berkumpulnya banyak dewa-dewi naga mulai runtuh satu demi satu. Tanah longsor terjadi di mana-mana. Pegunungan terbelah menjadi beberapa bagian. Ada banyak sekali garis retak di jalan-jalan Negeri Elemen. Terdengar jeritan dewa-dewi junior dengan ilmu kekuatan yang lebih rendah. Mereka tampak lari kucar-kacir ke segala arah. Dewa-dewi dengan ilmu kekuatan yang lebih tinggi tampak berusaha mempertahankan keadaan alam dan mencegah supaya dampak mengerikan dari gempa dahsyat tersebut tidak bertambah nan meluas.Pak Reynold berdiri melayang-layang di angkasa raya dan memperhatikan keadaan di Negeri Elemen secara keseluruhan. Tampak kekacauan dan kepanikan melanda seluruh pelosok negeri.“Apakah gempa dahsyat ini berhubungan dengan kelima pusaka yang
“Pancaran gelombang energi simbal naga kecil itu menyebar ke mana-mana sekarang!” teriak Junaidy.“Dan gelombang energi itu menyelimuti sekujur tubuh ratu salju sialan itu!” sahut Yongki.“Kita jadi sulit mendekatinya dan memberikan energi pembalasan untuknya!” kata Robert Martin.“Pasti ada satu cara yang bisa kita lakukan supaya kita bisa mendekatinya dan memberikan serangan balasan!” sahut Josh.Pak Reynold dan Tujuh Pangeran masih bergerak ke sana ke sini menghindari pancaran gelombang energi dari simbal naga kecil. Kali ini, Pak Reynold dan Tujuh Pangeran berubah menjadi delapan sosok naga dengan delapan warna yang berbeda. Delapan sosok naga tampak meliuk-liuk di angkasa raya guna menghindari pancaran gelombang energi dari simbal naga kecil.Dewa-dewi naga di seantero Negeri Elemen terhenyak bukan main menyaksikan perubahan wujud ketujuh pangeran di angkasa raya.“Hah! Apakah mataku yang salah lihat atau memang benaran ketujuh pengawal tertinggi berubah menjadi tujuh sosok naga
Detik-detik berlalu. Sama sekali tidak ada kabar dari Josh melalui telepati. Keenam saudaranya yang lain dan Pak Reynold saling berpandangan sesaat.Ada apa di dunia sana, Josh? Josh! Josh! Kau bisa mendengarku? Junaidy berbicara dengan Josh melalui telepatinya. Namun, sama sekali tidak ada sahutan dari seberang.Josh ternyata berada di dalam sebuah dunia yang penuh dengan emas. Tampak keenam saudaranya yang lain berlari-larian di sepanjang taman emas. Semua tanah, pohon, batu dan segala benda yang ada dalam dunia tersebut tampak mengandung kemilau emas. Tampak juga sang ayahanda dan ibunda yang melambaikan tangan ke arahnya. Mau tidak mau, Josh mulai terpikat ke dalam godaan batin tersebut dan berjalan menuju ke ilusi palsu itu.Josh! Josh! Kau mendengarku tidak? Kau sedang berada di mana? Terdengar lagi gaung suara Junaidy yang entah dari mana.Josh! Josh! Jawab aku, Josh! Kau berada di mana? Kali ini terdengar suara Vritz.Jawab aku, Josh! Jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk p
Si jenderal dan panglima perang dari Negeri Es menghentakkan kaki mereka ke geladak kapal. Jimmy bisa merasakan kapal itu langsung berguncang hebat. Si panglima perang dari Negeri Es menghentakkan kakinya untuk yang kedua kalinya ke geladak kapal. Kapal mulai retak menjadi dua belahan. Garis retakan dengan cepat menjalar ke tempat Jimmy berdiri. Jimmy berlari dengan kecepatan tinggi ke bagian belakang kapal. Dia mencapai bagian paling belakang dan dia menyadari sebentar lagi kapal akan terbelah menjadi dua. Kontan Jimmy meloncat ke udara. Kapal terbelah menjadi dua dan tenggelam di bawahnya. Kali ini, Jimmy memancarkan dan mengarahkan energi kekuatan listriknya ke sekumpulan prajurit, jenderal dan panglima siluman salju di bawahnya. Dalam hanya beberapa detik, habislah semua prajurit, jenderal dan panglima siluman salju tersebut.Junaidy sedang berdiri di puncak sebuah gunung bersalju. Badai salju kelihatannya baru saja reda. Dia tahu dia tengah dikelilingi oleh para prajurit, panglim
Tampak Ratu Salju Diana Permai merangkak di tanah secara perlahan-lahan dan tidak berdaya.“Aku gagal membalaskan dendam kalian, Riandy, Rios… Aku gagal sebagai seorang istri, juga gagal sebagai seorang ibu. Aku juga sudah tidak ingin hidup di dunia kejam dan menjijikkan ini lagi. Jika aku bertemu dengan kalian di alam baka sana, maafkan aku ya, Riandy, Rios… Kurasa… Kurasa… Kurasa aku akan berpura-pura tidak mengenal kalian. Aku tidak punya muka untuk bertemu kalian. Aku tak punya cukup keberanian untuk bertemu dengan kalian dan meminta maaf pada kalian.”Ratu Salju Diana Permai berusaha untuk berdiri. Dia berdiri dengan segala ketidakberdayaannya dan sisa-sisa kekuatannya. Dengan sedikit menggerakkan jari telunjuk dan jari tengahnya, ia menggerakkan sebilah pedang es yang masih berada dalam genggaman tangan salah satu prajurit siluman salju yang masih hidup, yang kini terkapar tidak berdaya di tanah.Sebilah pedang es melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Ratu Salju Diana Permai d
“Jadi selama ini sang ratu yang memimpin kita bukanlah ratu yang asli? Sang ratu memiliki saudara kembar yang sangat jahat, licik dan bengis rupanya.”“Sungguh berbeda dengan sikap lemah lembut penuh dengan naluri keibuan yang ditunjukkannya selama ini! Astaganaga!”Sungguh terhenyak bukan main para dewa-dewi naga yang menghuni Negeri Elemen dengan tirai kebenaran yang akhirnya terkoyak pada hari itu.“Paduka menikah dengan Ratu Novi Quincy, bukan menikah denganmu! Kenapa selama ini kau bisa meminjam identitas Ratu Novi Quincy dan hidup sebagai ratu surgawi di negeri ini?” tanya Pak Reynold Sahah memandangi sang ratu surgawi palsu di depannya dengan sorot mata tajam.“Pernikahan Raja Howard Alex dan Ratu Novi Quincy itu menjadi sebuah pernikahan yang rahasia karena pernikahan tersebut ditentang habis-habisan oleh Almarhum Raja Calvin yang terdahulu. Ketika Raja Calvin yang terdahulu mangkat, Raja Howard Alex mengira dia sudah bisa membawa sang istri, Novi Quincy, untuk diperkenalkanny
Pak Reynold berdiri di depan bola kristal peramal dan mulai mengajukan pertanyaannya, “Apa yang akan terjadi pada ketujuh pangeran Negeri Elemen di masa depan?” Begitu pertanyaan tersebut dilontarkan, mendadak saja bola kristal peramal mengeluarkan semacam kabut asap ke seisi ruangan kerja Pak Reynold. Kabut asap kian lama kian tebal dan akhirnya menghalangi jarak pandang Pak Reynold dan Rafael Sahah. Antara tersadarkan dan tidak, keduanya seakan-akan terlempar ke sebuah dunia yang benar-benar asing bagi mereka. Di dunia itu, mereka hanya bisa menyaksikan apa-apa saja yang terjadi, namun mereka tidak bisa menyentuh apa pun yang ada dalam dunia itu ataupun berinteraksi dengan orang-orang yang ada dalam dunia itu. Tampak seorang pemuda pertengahan dua puluhan sedang duduk sendirian di sebuah coffee shop. Coffee shop tersebut berada di tengah-tengah pusat kota yang ramai dan sibuk. Tampak sedikit antrean pembeli di bagian depan. Tampak ada beberapa pengunjung yang memilih menghabiskan
“Aku mengalami hari-hari yang buruk akhir-akhir ini karena sang dewa yang aku cintai sama sekali tidak mengetahui perasaanku dan sama sekali tidak menghiraukan cinta dan perhatianku. Namun, melalui perjuangan-perjuangan Tujuh Pangeran selama ini, aku bisa belajar bagaimana mencintai diri sendiri dan menunjukkan cintaku yang tidak terbatas kepada dewa-dewi yang ada di sampingku. Sang dewa yang aku cintai akhirnya menyadari keberadaanku dan cintaku terhadapnya selama ini. Kemarin aku memberanikan diri menyatakan perasaan padanya dan dia menerimanya. Kami telah jadian sekarang. Terima kasih kepada Tujuh Pangeran atas segala motivasi dan semangat yang dipancarkan selama ini… Kami akan selalu menunggu kalian kembali…” kata salah seorang dewi junior yang lain, yang diiringi sorak-sorai dan tepuk tangan riuh seisi auditorium.“Aku berkali-kali gagal ujian saringan masuk ke perguruan tinggi di Negeri Elemen sini. Setelah itu, pacarku juga memutuskan hubungan kami dengan alasan dia telah menc
Panglima Christian Aquila mendesah napas panjang dalam diam. Howard… Novi… Kini kalian sudah bisa tenang di sana. Ketujuh pangeran sudah tumbuh dewasa sekarang dan kelak pasti akan bisa menjadi tujuh raja yang arif dan bijaksana.“Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah dulu, Tujuh Pangeran. Rakyat Negeri Elemen ingin mengucapkan salam perpisahan secara langsung kepada Tujuh Pangeran,” celetuk Pak Reynold.Tujuh Pangeran saling berpandangan untuk sesaat. Mereka tersenyum penuh arti dan kemudian mengangguk mengiyakan.“Oke… Kita akan berpindah ke ruangan auditorium di lantai bawah…” tukas Josh santai.Satu per satu menteri dan staff kenegaraan tampak meninggalkan ruang rapat.***“Tujuh Pangeran akan berangkat ke alam brahma hari ini. Ketujuh putri yang menemani dan mencintai mereka pasti akan sangat sedih…”“Iya ya… Kasihan ya ketujuh putri itu… Apakah mereka bisa bertahan sampai dengan Tujuh Pangeran kembali ke alam dewa naga dan alam manusia nanti?”“Yang namanya c
“Apa itu?” tanya Yongki dan Ray Wish berbarengan.“Persahabatan, persaudaraan, dan kekerabatan kita tetaplah sama. Mungkin pada waktu 20 tahun mendatang, kita akan datang ke sini membongkar kotak kenangan ini bersama-sama dengan istri dan anak-anak kita. Iya nggak?” Junaidy menyeringai lebar.Keenam saudara yang lain juga tampak meringis lebar.“Dan aku akan bilang pada anak-anakku bahwa mereka memiliki enam paman yang sangat aku sayangi…” kata Vritz.“Dan aku akan bilang pada anak-anakmu dulu aku pernah beradu mulut dengan ayah mereka,” sahut Josh dan meledak dalam tawa ringannya.“Terserah apa yang mau kaubicarakan dengan mereka, Josh…” Vritz tampak meringis lebar. “Kurasa itu akan sangat menyenangkan… Kita datang ke sini membongkar kapsul waktu ini, mengenang masa-masa silam. Dan pada saat itu kita akan cerita lagi tentang hari ini, ditemani segelas teh hangat dan beberapa cemilan ala kadarnya di sore hari.”“Akan terasa suasana yang begitu hangat dan sejuk di hati ya…” kata Jimmy.
“Kenapa bisa begitu?” tanya sang putri lemah lembut, masih merebahkan kepalanya ke bahu sang pangeran, dan masih menelusuri pemandangan di luar dengan sorot mata menerawang.“Biarpun mereka memperoleh seluruh semesta ini sekalipun, mereka tetap takkan merasa bahagia dan gembira. Hanya ada kenihilan, kehampaan, dan kekosongan di sana. Karena sebenarnya yang mereka butuhkan dan inginkan sangat… sangatlah sederhana. Mereka hanya membutuhkan cinta dari orang-orang yang mereka sayangi; mereka hanya membutuhkan perhatian dari orang-orang yang mereka cintai. Sederhana sekali, tapi justru itulah yang tidak mereka dapatkan selama ini. Beginilah akibatnya jika hidup di dunia tanpa cinta…”“Menurutmu cinta bisa mengalahkan segalanya?”Sang pangeran kembali menganggukkan kepalanya dengan mantap.“Itulah yang membuatku tetap bertahan sampai sekarang, Sayang. Ada cinta darimu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang terdahulu… Ada cinta dari kedua orang tuaku yang di alam manusia sana… Dan, ada cinta
Tujuh Pangeran membawa tujuh putri pujaan masing-masing ke restoran termahal dan termewah baik di alam dewa naga maupun di alam manusia. Semuanya membawa putri pujaan masing-masing menyantap makanan lezat di restoran yang super mewah, kecuali Vritz yang membawa si gadis kelinci terbang ke puncak gunung tertinggi di alam dewa naga. Si gadis kelinci sendiri tidak menginginkan makanan super lezat di restoran super mewah. Dia bilang dia hanya menginginkan sedikit waktu yang semakin terasa berharga untuk dihabiskannya bersama-sama dengan Vritz.Terdengarlah beberapa percakapan penting nan penuh arti antara ketujuh putri pujaan hati dengan ketujuh pangeran.“Kenapa tidak dimakan?” tanya sang pangeran.“Karena aku tidak berselera…” jawab sang putri masih menatap dingin ke makanan dan minuman yang terhidang di hadapannya. Sayup-sayup terdengar suara background music yang melankolis mengalun ke seisi restoran.“Makanlah… Habis itu, kita akan jalan-jalan ke taman hiburan.” Sang pangeran berusah
Jimmy menggaruk-garuk kepalanya dengan kikuk. Vritz hanya memandanginya dengan sinar mata ganjil yang nakal nan penuh arti.“Aduh, Bang Ray Wish… Jelas-jelas kau tahu waktu itu aku masih belum bisa mengingat kehidupan lampauku…”Kelima saudara yang lain meledak dalam tawa geli mereka.“Tapi, aku tahu Vritz pasti akan memaafkanku karena dia adalah saudara belahan jiwaku yang baik hati…” Kembali Jimmy meraih diri Vritz ke dalam dekapan hangatnya.“Oke deh… Sudah saatnya kita siap-siap… Ada segudang salam perpisahan yang harus kita katakan pada putri-putri kita hari ini…” kata Junaidy.“Iya… Aku akan menghadapi amarah Gisella dan omelan-omelannya sepanjang hari ini. Aku akan pulang ke penginapan lebih malam hari ini ya, Brothers…” kata Josh sedikit tersenyum simpul.“Kita akan terlelap lagi dalam kristal warna kuning emas itu. Namun entah mengapa, kali ini aku tidak merasa begitu tersiksa dan tertekan lagi. Aku lebih tenang dan lebih siap mental menghadapinya sekarang…” kata Jimmy dengan
Vritz menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya supaya dia bisa menjauh dari Ratu Surgawi yang jahat nan kejam itu, tapi dia sama sekali tidak berdaya.“Tidak ada yang boleh menolak cinta dan pengorbananku! Ayahandamu sungguh kejam karena ia tidak bisa menghargai cinta dan penantianku yang begitu besar untuknya sejak aku masih kecil sampai dengan sekarang! Aku tidak pernah berhenti mencintainya! Aku tidak pernah berhenti merindukannya setiap malam! Namun, apa balasannya terhadapku! Apa balasannya terhadap seluruh cinta dan pengorbananku! Dia malah mengkhianati, mencampakkan dan menginjak semua cinta dan ketulusanku! Dia jatuh cinta dengan ibundamu, saudara kembarku sendiri! Jangan salahkan aku ya… Jangan salahkan aku… Salahkan ayahanda dan ibunda kalian… Karena mereka, kalian terpaksa harus mengalami nasib nahas seperti ini. Kalian akan menyaksikan dengan mata kepala kalian sendiri Putra Mahkota Kevin Husein naik takhta sebagai raja menggantikan kalian d
“Peduli apa! Dia memang tidak pantas mendapatkan piala dan piagam juara dua ini kok!”“Iya… Kita injak saja!”“Supaya lain kali kalau dia masih mau mengikuti perlombaan menyanyi dengan suaranya yang cempreng itu, dia akan berpikir dua tiga kali…”Terdengar derai tawa mengejek nan melecehkan dari beberapa anak yang menginjak-injak hadiah-hadiah Vritz itu. Mereka berlalu begitu saja.Tampak Vritz kembali meneteskan air mata kepedihan dan kegetiran sendirian. Mobil Jimmy mulai digas dan berlalu meninggalkan tempat parkir gedung serbaguna itu.“Vritz! Vritz! Vritz!” jerit si ibu begitu ia tiba di gedung serbaguna dan melihat apa yang tengah terjadi pada anaknya. “Apa yang terjadi? Kenapa jalannya tidak hati-hati? Aduh! Ada yang terluka?”Si ibu memeriksa kondisi sekujur badan anaknya. Untunglah tidak ada luka yang serius.Si ayah juga tampak sangat panik. Kedua suami istri itu memberdirikan si anak dan membantu mengambilkan hadiah-hadiahnya yang berceceran di jalan setapak di depan gedung